Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 8

STANDARISASI EKSTRAK
&
METODE PEMBUATAN EKSTRAK
AGUSTINA IRENE PUTRI PRATIWI

CITRA WULANDARI NURUL ANISA SAFAR

P PUTRI MESYAH

EKA PATURI SRI RAHAYU

INDARWATI

NIRWANA
STANDARISASI EKSTRAK
DEFENISI STANDARISASI
Standarisasi adalah serangkaian parameter, prosedur, dan cara pengukuran
yang hasilnya merupakan unsur-unsur terkait paradigma mutu kefarmasian,
mutu dalam arti memenuhi syarat standar (kimia, biologi, dan farmasi),
termasuk jaminan (batas-batas) stabilitas sebagai produk kefarmasian
umumnya.
MUTU EKSTRAK

Faktor kimia
Faktor Biologi
Faktor internal: jenis senyawa aktif,
identitas jenis, lokasi tumbuhan asal, periode
komposisi kualitatif, komposisi kuantitatif,
pemanenan, penyimpanan bahan tumbuhan, umur kadar total rata-rata senyawa aktif
tumbuhan, bagian yang digunakan Faktor eksternal: metode ekstraksi,
perbandingan ukuran alat ekstraksi, ukuran,
kekerasan dan kekeringan bahan, pelarut,
cemaran
PENTINGNYA STANDARISASI
Keuntungan :
1. Karena prosesnya terstandar, maka hasil yang diperoleh dengan
kandungan kimia yang sama untuk beberapa kali proses.
2. Lebih cepat, karena pembuatannya dicampur sehingga hanya
diperlukan satu kali proses.
3. Alat yang dibutuhkan lebih sedikit karena hanya satu kali proses

Kerugian :
4. Lama
5. Mahal
6. Sulit dilakukan
KONTROL STANDARISASI
1. Parameter Spesifik
Penetuan parameter spesifik adalah aspek kandungan kimia kualitatif dan aspek
kuantitatif kadar senyawa kimia yang bertanggung jawab langsung terhadap aktivitas
farmakologis tertentu. Parameter spesifik ekstrak meliputi :

 Identitas : Deskripsi tata nama, nama ekstrak (generic, dagang, paten) nama lain
tumbuhan (sistematika botani), bagian tumbuhan yang digunakan dan nama Indonesia
tumbuhan.
 Organoleptis : penggunaan pancaindra mendiskripsikan bentuk, warna, bau, rasa guna
pengenalan awal yang sederhana se-objektif mungkin.
 Senyawa Yang Terlarut Dalam Pelarut Tertentu : melarutkan ekstrak dengan pelarut
(alkohol/air) untuk ditentukan jumlah larutan yang identic dengan jumlah senyawa
kandungan secara gravimetrik.
 Uji Kandungan Kimia Ekstrak : biasanya digunakan pola kromatogram sebagai
analisis kromatografi sehingga memberikan gambaran awal komposisi kandungan
kimia berdasarkan pola kromatogram (KLT, KCKT).
2. Parameter Non Spesifik
Penentuan parameter non spesifik ekstrak yaitu menetukan aspek kimia, mikrobiologi dan fisis
yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan stabulitas parameter non spesifik meliputi :

 Kadar Air : adalah pengukuran kadar air yang berada didalam bahan, yang bertujuan untuk
memberikan batasan minimal atau rentang tentang batasnya kandungan air dalam bahan.
 Kadar Abu : adalah bahan dipanaskan pada temperature dimana senyawa organik dan turunannya
terdestruksi dan menguap.
 Kadar Abu Tidak Larut Asam : dimana abu diperoleh dari penetapan kadar abu yang tidak larut
dalam asam ketika dilarutkan dengan pelarut asam.
 Cemaran Logam Berat : merupakan penentuan kandungan logam berat dalam suatu ekstrak,
sehingga dapat memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak mengandung loga berat (Hg, Pb, Cd)
melebihi batas yang telah ditetapkan karena berbahaya bagi kesehatan.
 Parameter Cemaran Alfatoksin : merupakan parameter yang bertujuan untuk memberikan jaminan
bahwa ekstrak tidak mengandung cemaran jamur melebihi batas yang ditetapkan karena
berpengaruh pada stabilitas ekstrak dan berbahaya bagi kesehatan.
 Parameter Cemaran Mikroba : untuk memberikan jaminan bahwa ekstrak mengandung mikroba
patogen dan tidak mengandung mikroba nonpatogen karena berpengaruh pada stabilitas ekstrak
dan berbaha bagi kesehatan.
METODE PEMBUATAN EKSTRAK
1. Penyiapan Simplisia
1) Simplisia Segar
a. Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran atau bahan asing lainnya.
b. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang
melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan air bersih, seperti air
dari mata air, sumur, atau air ledeng.
c. Penirisan
Penirisan dilkukan untuk mengurangi jumlah air bilasan yang masih menempel
pada simplisia dan agar pengotor yang masih terdapat dalam air bilasan cucian
ikut terbuang.
d. Perajangan
Perajangan diperlukan untuk memperluas permukaan bahan sehinga
mempermudah proses ekstraksi.
2. Simplisia Kering
a. Proses pengeringan simplisia dari bahan segar
Proses pengeringan yang baik dapat dilakukan dengan cara :
– Oven dengan suhu tidak lebih dari 60oC
– Pengeringan di bawah sinar matahari tidak langsung misalnya dengan
menggunakan tenda surya
b. Sortasi kering
Sortasi kering dilakukan untuk memisahkan kotoran, bahan organik asing, dan
simplisia yang rusak akibat proses sebelumnya.
c. Pencucian simplisia kering
Jika simplisia diperoleh dari pemasok dalam keadaan kering dan dianggap
masih kotor maka dilakukan pencucian dan pengeringan kembali.
d. Penyerbukan
Proses awal pembuatan ekstrak adalah tahapan pembuatan serbuk simplisia
kering (penyerbukan).
2. Cara Ekstraksi
Maserasi
Maserasi digunakan untuk simplisia segar, kering atau serbuk zat
aktifnya tidak tahan terhadap proses pemanasan. Pelarut yang dipakai
adalah air atau pelarut organik.
Perkolasi
Perkolasi umumnya digunakan untuk mengekstraksi serbuk kering
simplisia terutama untuk bahan yang keras seperti kulit batang, kulit buah,
biji, kayu dan akar. Pelarut yang umum digunakan adalah etanol atau
campuran etanol – air.
Digesti
Digesti adalah cara maserasi dengan menggunakan pemanasan pada
suhu 40-50oC. Cara maserasi ini hanya dapat dilakukan untuk simplisia
yang zat aktifnya tahan terhadap pemanasan.
Soxhlet
Metode ini dilakukan dengan menempatkan serbuk sampel dalam
sarung selulosa (dapat digunakan kertas saring) dalam klonsong yang
ditempatkan di atas labu dan di bawah kondensor. Pelarut yang sesuai
dimasukkan ke dalam labu dan suhu penangas diatur di bawah suhu reflux.
Reflux dan Destilasi Uap
Pada metode ini, sampel dimasukkan bersama pelarut ke dalam labu
yang dihubungkan dengan kondensor. Pelarut dipanaskan sehingga
mencapai titik didih. Uap kondensasi dan kembali ke dalam labu.
Sedangkan destilasi uap memiliki proses yang sama dan biasanya
digunakan untuk mengekstraksi minyak esensial (campuran berbagai
senyawa menguap).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai