PROSES PEMEKATAN
MALUKU HUSADA
TEKNOLOGI BAHAN ALAM
A. Pengertian
Pemekatan merupakan proses peningkatan konsentrasi atau membuang sebanyak
mungkin pelarut dengan cara proses vacum atau penguapan biasa, dimana akan dihasilkan
ekstrak pekat yang berbentuk ekstrak kental atau ekstrak kering.
Peralatan yang digunakan untuk penggilingan tanaman obat adalah alat yang besar dan
kuat, sertadapat memotong menurut berbagai cara dan arah baik itu vertical maupun
horizontal. Di antara alatpenggiling standar yang luas digunakan adalah alat penggiling palu
(hammer mill). Alat ini merupakanmesin yang kokoh dengan prinsip menggunakan pemalu
yang berputar 360 O
.Kemudian ada pulapenggiling pisau yang beroperasi degan cara memotong bahan yang
dimasukkan ke ruang penampung dimana pisau-pisau dapat bergerak secara horizontal
maupun vertikal. Kehalusan bahan yang dipotongtergantung dari diameter kisi yang
digunakan. Penggiling lain untuk tanaman obat adalah denganmelewatkan bahan melalui
suatu system yang mempunyai suatu piringan bergeligi yang dapatberoperasi baik secara
vertical maupun horizontal. Ukuran partikel hasil penggilingan dapat diaturdengan cara
mengatur jarak antara dua piringan dan dengan kecepatan putaran antara dua piringan.
Definisinya adalah pemisahan secara kimia atau fisika suatu bahan padat atau bahan cair
dari suatupadatan, yaitu tanaman obat. Umumnya disebut ekstraksi padat-cair. Dalam proses
ekstraksinyaberlangsung 2 proses secara paralel: pelepasan bahan yang diekstrak dari sel
yang telah dirusak danpelepasan bahan ekstraksi melalui
prosedur pada mana sudah cukup untuk mencapai kesetimbangan konsentrasi antara
bahandengan larutan.
prosedur pada mana bahan aktif diekstraksi secara maksimal di dalam medium yang
telah dipilih.Setiap prosedur ekstraksi yang berbasis pada kesetimbangan konsentrasi
akan berhenti apabiladistribusi zat aktif yang diekstraksi telah mencapai
kesetimbangan tetap dan tidak berubah lagi di antarapelarut dengan residu bahan
3. PROSEDUR EKSTRAKS
a. Maserasi Statik dan Dinamik
Merupakan proses yang paling sederhana karena hanya menuangkan pelarut
pada simplisia,sesudah mengatur waktu yang sesuai untuk masing-masing bahan
tanaman. Setelah itu, ekstrakdikeluarkan dan ampas hasil ekstraksi dicuci dengan
pelarut yang segar sampai didapat berat yangsesuai. Prosedur ini sesuai untuk
pembuatan tingtur dan kadang-kadang merupakan satu-satunya carauntuk tanaman
yang mengandung zat berlendir (mucilago) tinggi.
4. PERALATAN EKSTRAKSI
a. Peralatan maserasi secara statik dan dinamik Sistem berupa kontinu tertutup dimana
simplisia akan berkontak dengan pelarut selama waktutertentu. Ekstraktor jenis ini
dapat dilengkapi dengan pengaduk internal atau digerakkan dengan
Alat yang digunakan untuk pemekatan ekstrak yang umum digunakan adalah rotary
evaporator. Digunakan untuk produksi ekstrak skala kecil sampai menengah.
b. Keterangan alat
Vacum evaporator, Mesin evaporator vakum (vacuum evaporator) adalah
mesin yang biasa dipakai oleh untuk mengurangi kadar air suatu bahan berbentuk
cair. Prinsip kerja dari mesin ini adalah tanpa pemanasan langsung, suhu bisa diatur
sesuai dengan keinginan. Penggunaan suhu rendah disertai dengan vakum, akan
menjaga nutrisi / gizi produk tidak hilang atau rusak. Mesin evaporator ini
menggunakan tabung double jacket, sehingga panas tidak berhubungan langsung
dengan produk, melainkan melalui perantara (medium) air
.
Beberapa contoh kasus yang menggunakan teknik pemekatan yaitu teknik Pemekatan
beta-Karoten Minyak Sawit Kasar dengan Transesterifikasi dan Saponifikasi. Proses
transesterifikasi adalah proses oengubahan trigliserida menjadi metilester
menggunakan meranol dengan katalis natrium metoksida pada suhu 60oC selama satu
jam. Akan meningkatkan total karotenoid sebanyak 1,15. Sedangkan,
saponifikasi yaitu menghilangkan komponen tersabunkan dan mempertahankan
komponen yang tidak tersabunkan seperti pigmen, streol dan hidrokarbon. Proses
saponifikasi menggunkaan kondisi terpilih menghasilkan peningkatan total karotenoid
dan beta-Karoten sebanyak 22 kali. Pada skala industri lebih sering digunakan teknik
saponifikasi.
1) Hasil pemekatan
2) Hasil proses pemekatan dapat menjadi dua yaitu, ekstrak kental dan ekstrak
kering. Hasil pemekatan ini bisa diproses menjadi bentuk granul, atau cair
tergantung produk yang dibuat, untuk cair bisa melalui pengenceran dengan
aquadm atau air mineral kemudian saring agar lebih homogen, untuk granul
biasa digunakan bahan pembantu untuk pembuatan granulasi basah atau
granulasi kering penambahan bahan lainnya seperti pemanis, aroma, rasa
lainnya dilakukan pada