Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

PROSES PEMEKATAN

Nama : ZAM HARIRA KOTARUMALOS


Npm : 4820117207
Prodi : FARMASI
Kelas. : B (AMBON)
Semester: v (lima)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MALUKU HUSADA
TEKNOLOGI BAHAN ALAM

A. Pengertian
Pemekatan merupakan proses peningkatan konsentrasi atau membuang sebanyak
mungkin pelarut dengan cara proses vacum atau penguapan biasa, dimana akan dihasilkan
ekstrak pekat yang berbentuk ekstrak kental atau ekstrak kering.

Lebih kurang 20% resep di negara maju menggunakan tanaman obat


atau bahan berkhasiat,sedangkan di negara berkembang hampir 80%. Obat tersebut dapat
berupa ekstrak tanaman atau bahankimia murni yang berasal dari tanaman. Salah satu ekstrak
yang dibuat berdasarkan cara farmakopeialah tingtur. Walaupun jumlahnya menurun, tetapi
masih digunakan sebagai sediaan farmasi. Untukdapat digunakan sebagai bahan berkhasiat
persyaratan yang harus dipenuhi ialah ketaatazasan,stabilitas, kemurnian, sterilitas, batas sisa
residu pelarut, pestisida dan nilai batasannya sesuai denganketentuan organisasi kesehatan
dunia.
Tahap untuk menentukan kualitasnya meliputi pemilihan bahan-bahan dan prosedur
ekstraksi.Sebelum diesktraksi, simplisia secara keseluruhan diperiksa terlebih dahulu.
Pemeriksaannya meliputisegi botani, fitopatologi dan aspek kimia. Untuk proses
pengolahannya sendiri, teknologi yangmenggunakan bahan tanaman memiliki beberapa
tahap, seperti penggilingan (penghalusan) danekstraksi tanaman, pemekatan dan pengeringan
ekstrak, dan tahap-tahap lainnya.

1. PENGGILINGAN TANAMAN OBAT


Penggilingan tanaman obat adalah penurunan ukuran atau penghalusan secara mekanik
dari bahantanaman tertentu menjadi unit sangat kecil (halus), dari bentuk fragmen besar
menjadi serbuk halus.Dalam proses penggilingan, homogenitas ukuran partikel menjadi
parameter utama karena mempengaruhi keseragaman ekstraksi bahan berkhasiat yang
tergantung pada kecepatan difusi zat aktifdari granul tanaman obat menuju pelarut, waktu
kontak, kecepatan pelarut melewati bahan serbuktanaman obat, dan aspek-aspek lain yang
perlu diperhatikan.

Peralatan yang digunakan untuk penggilingan tanaman obat adalah alat yang besar dan
kuat, sertadapat memotong menurut berbagai cara dan arah baik itu vertical maupun
horizontal. Di antara alatpenggiling standar yang luas digunakan adalah alat penggiling palu
(hammer mill). Alat ini merupakanmesin yang kokoh dengan prinsip menggunakan pemalu
yang berputar 360 O
.Kemudian ada pulapenggiling pisau yang beroperasi degan cara memotong bahan yang
dimasukkan ke ruang penampung dimana pisau-pisau dapat bergerak secara horizontal
maupun vertikal. Kehalusan bahan yang dipotongtergantung dari diameter kisi yang
digunakan. Penggiling lain untuk tanaman obat adalah denganmelewatkan bahan melalui
suatu system yang mempunyai suatu piringan bergeligi yang dapatberoperasi baik secara
vertical maupun horizontal. Ukuran partikel hasil penggilingan dapat diaturdengan cara
mengatur jarak antara dua piringan dan dengan kecepatan putaran antara dua piringan.

2. EKSTRAKSI TANAMAN OBAT

Definisinya adalah pemisahan secara kimia atau fisika suatu bahan padat atau bahan cair
dari suatupadatan, yaitu tanaman obat. Umumnya disebut ekstraksi padat-cair. Dalam proses
ekstraksinyaberlangsung 2 proses secara paralel: pelepasan bahan yang diekstrak dari sel
yang telah dirusak danpelepasan bahan ekstraksi melalui

proses difusi.Prosedur ekstraksi tanama dikelompokkan menjadi 2 kelompok utama

 prosedur pada mana sudah cukup untuk mencapai kesetimbangan konsentrasi antara
bahandengan larutan.
 prosedur pada mana bahan aktif diekstraksi secara maksimal di dalam medium yang
telah dipilih.Setiap prosedur ekstraksi yang berbasis pada kesetimbangan konsentrasi
akan berhenti apabiladistribusi zat aktif yang diekstraksi telah mencapai
kesetimbangan tetap dan tidak berubah lagi di antarapelarut dengan residu bahan

Parameter yang mempengaruhi ekstraksi:- pengembangan/pemekaran bahan tanaman.


Alasan utama perlakuan ini adalah:a. untuk mncegah pembengkakan tanaman di dalam
kemasan tertutup secara sekonyong-konyong.b. menjamin proses pembasahan tanaman yang
akan diekstraksi secara merata dan akan mencegahgelembung udara.c. meningkatkan
porositas dinding sel- difusi, pH, ukuran partikel dan temperaturKecepatan untuk mencapai
kesetimbangan umumnya tergantung pada temperatur, pH, ukuranpartikel, dan gerakan
pelarut di sekitar partikel. pH biasanya berperan dalam hal yang menyangkutselektivitas,
sedangkan temperatur dan gerakan cairan di sekitar padatan, akan merubahkesetimbangan.

3. PROSEDUR EKSTRAKS
a. Maserasi Statik dan Dinamik
Merupakan proses yang paling sederhana karena hanya menuangkan pelarut
pada simplisia,sesudah mengatur waktu yang sesuai untuk masing-masing bahan
tanaman. Setelah itu, ekstrakdikeluarkan dan ampas hasil ekstraksi dicuci dengan
pelarut yang segar sampai didapat berat yangsesuai. Prosedur ini sesuai untuk
pembuatan tingtur dan kadang-kadang merupakan satu-satunya carauntuk tanaman
yang mengandung zat berlendir (mucilago) tinggi.

b. Ekstraksi secara perkolasi sederhana atau berkesinambungan


Sasaran proses ini biasanya adalah utnuk menarik bahan berkhasiat dari
tanaman secara total.Proses ini adalah proses yang berlangsung lama dan mahal
karena dibutuhkan sejumlah besar pelarutdan tergantung dari beberapa
parameter berikut:
 waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kesetimbangan pelarut-solutb
 kuantitas pelarut yang dibutuhkan untuk menghasilkan ekstraksi pertama dalam
skala ekonomiyang memadai.
 kuantitas pelarut yang dibutuhkan untuk mengencerkan secara sempurna kuantitas solute
yangtertahan oleh ampas dari ekstraksi pertama.

c. Perkolasi dan reperkolasi


Proses difusi yang berlangsung dalam proses ini merupakan fungsi dari:
kecepatan perkolasi,kuantitas pelarut, dan konstanta difusi obat pelarut. Karena
mudah dilakukan sehingga merupakanprosedur pilihan untuk kebanyak ekstraksi
tanaman. Pada perkolasi, sama halnya dengan maserasi,bahan tanaman dihaluskan
sampai derajat kehalusan tertentu.Sistem ekstraksi sederhana ini menunjukkan
beberapa kerugian: terbentuknya kanal-kanal dalammassa simplisia basah sehingga
ekstraksi berlangsung tidak homogeny, eliminasi sisa pelarut dari ampassimplisia,
karena tidak ada pengadukan, harus didestilasi secara detilasi uap atau perolehan
kembalimenurut cara-cara yang lebih sulit atau dengan cara pengeringan ulang dan
selanjutnya kesulitan untukpengosongan/pengeluaran ampas sisa ekstraks

d. Ekstraksi berlawanan arah (counter current )


Pada ekstraksi ini, simplisia bergerak berlawanan dengan arah pelarut. Dengan
cara ini dapatdilaksanakan penarikan sampai habis dengan mengatur aliran simplisia
sedemikian rupa terhadappelarut, hal ini akan menjamin aliran berlawanan arah secara
sempurna. Ekstraktor kontinu yang banyakdigunakan adalah ekstraktor baling-baling,
ekstraktor Carousel dan bentuk U.
Pada instalasi kontinu untuk mencapai penarikan maksimal dari simplisia,
beberapa faktor seperti:ukuran partikel simplisia terhadap kecepatan aliran pelarut,
waktu kontak, temperature dan tekananharus ditetapkan secara eksperimental dan
diamati dengan ketat.

4. PERALATAN EKSTRAKSI
a. Peralatan maserasi secara statik dan dinamik Sistem berupa kontinu tertutup dimana
simplisia akan berkontak dengan pelarut selama waktutertentu. Ekstraktor jenis ini
dapat dilengkapi dengan pengaduk internal atau digerakkan dengan

- Tujuan dari adanya pemekatan :


-  Meningkatkan kadar zat aktif dalam volme yang kecil
- Mempermudah proses pembuatan
- Menghilangkan sisa pelarut
- Teknik pemekatan :

Ada beberapa teknik yang bisa digunakan


- Ekstrak disentrifuse
- Pemekatan panas (evaporator, vacuum evaporator)
- Pemekatan beku
- Memilih kondisi yang dapat meningkatkan konsentrasi (transesterifikasi,
saponfikasi)
- Filtrasi  Membran (Ultrafiltrasi, Mikrofiltrasi)
- Reverse Osmosis

Alat yang digunakan untuk pemekatan ekstrak yang umum digunakan adalah rotary
evaporator. Digunakan untuk produksi ekstrak skala kecil sampai menengah.

b. Keterangan alat
Vacum evaporator, Mesin evaporator vakum (vacuum evaporator) adalah
mesin yang biasa dipakai oleh untuk mengurangi kadar air suatu bahan berbentuk
cair. Prinsip kerja dari mesin ini adalah tanpa pemanasan langsung, suhu bisa diatur
sesuai dengan keinginan. Penggunaan suhu rendah disertai dengan vakum, akan
menjaga nutrisi / gizi produk tidak hilang atau rusak. Mesin evaporator ini
menggunakan tabung double jacket, sehingga panas tidak berhubungan langsung
dengan produk, melainkan melalui perantara (medium) air
.
 Beberapa contoh kasus yang menggunakan teknik pemekatan yaitu teknik Pemekatan
beta-Karoten Minyak Sawit Kasar dengan Transesterifikasi dan Saponifikasi. Proses
transesterifikasi adalah proses oengubahan trigliserida menjadi metilester
menggunakan meranol dengan katalis natrium metoksida pada suhu 60oC selama satu
jam. Akan meningkatkan total karotenoid sebanyak 1,15. Sedangkan,
saponifikasi yaitu menghilangkan komponen tersabunkan dan mempertahankan
komponen yang tidak tersabunkan seperti pigmen, streol dan hidrokarbon. Proses
saponifikasi menggunkaan kondisi terpilih menghasilkan peningkatan total karotenoid
dan beta-Karoten sebanyak 22 kali. Pada skala industri lebih sering digunakan teknik
saponifikasi.

 Pengembangan teknologi ultrafiltrasi untuk pemekatanmikroalga,


Membran ultrafiltrasi berfungsi sebagai saringan molekul. Ultrafiltrasi memisahkan
molekul terlarut berdasarkan ukuran dengan melewatkan larutan tersebut pada
filter. Proses pemekatan mikroalga dengan teknologi ultrafiltrasi ini dilakukan dengan
menggunakan membran ultrafiltrasi. Diagaram alir prosedur kerja dapat dilihat pada
Ga
 Alat yang digunakan untuk pemakatan mikro alga
1) Reverse osmosis
2) Contohnya yaitu pada proses pemekatan jus jeruk siam (Citrus nobilis L.var
microcarpa) yang menggunakan metode reverse osmosis ini. Jus jeruk hasil
pemekatan dengan mikrofiltrasi masih mengandung total padatan terlarut yang
rendah yaitu 6,8 oBrix. Tingkat kepekatan jus ini masih perlu ditingkatkan 
untuk mendapatkan konsentrat jus dengan cara mengurangi kandungan air
dalam jus. Teknik yang umum dilakukan pada proses pemekatan jus adalah
proses evaporasi. Kelemahan dari proses evaporasi yaitu penggunaan suhu
yang tinggi dapat menurunkan kandungan gizi dan aroma konsentrat sari jeruk
(Rao, 1995).
3) Alternatif teknik yang dapat digunakan dalam proses pemekatan jus jeruk
untuk menghindari hal tersebut adalah dengan penerapan aplikasi membran
Reverse Osmosis (RO). Proses RO bekerja pada temperatur operasi yang
rendah sehingga membutuhkan konsumsi energi yang rendah, instalasi yang
kompak dan pengoperasian yang mudah (Koseoglu et al., 1990; Alvarez et al.,
2000; Girarddan Fukumoto, 2000).  Kelebihan utama dari pemekatan RO
adalah menghasilkan produk berkualitas tinggi dimana nutrisi, aroma dan
komponen flavor bahan yang diolah dapat dipertahankan. Kekurangan dari
proses ini adalah tingkat pemekatannya lebih rendah (kurang dari 36 oBrix)
dibandingkan industri jus konvensional (evaporasi) yang mampu
meningkatkan kepekatan hingga 65 oBrix. Berikut ini adalah diagram jalannya
proses reverse osmosis pada jeruk siam.

 Alat yang digunakan untuk reverse osmosis pada jeruk siam

1) Hasil pemekatan
2) Hasil proses pemekatan dapat menjadi dua yaitu, ekstrak kental dan ekstrak
kering. Hasil pemekatan ini bisa diproses menjadi bentuk granul, atau cair
tergantung produk yang dibuat, untuk cair bisa melalui pengenceran dengan
aquadm atau air mineral kemudian saring agar lebih homogen,  untuk granul
biasa digunakan bahan pembantu untuk pembuatan granulasi basah atau
granulasi kering penambahan bahan lainnya seperti pemanis, aroma, rasa
lainnya dilakukan pada

Anda mungkin juga menyukai