Anda di halaman 1dari 3

Teknologi Bahan Alam

Rate This

Teknologi Bahan Alam mempelajari teknologi-teknologi yang digunakan dalam pemrosesan bahan baku obat menjadi obat bahan alam. Bahan baku obat yang dimaksud antara lain : simplisia nabati, simplisia hewani, bahan mineral, sediaan galenik (sarian) atau pun campuran bahan-bahan tersebut. Untuk diketahui, yang dimaksud dengan obat bahan alam Indonesia adalah obat bahan alam yang diproduksi di Indonesia. Standardisasi merupakan kaidah penting yang harus dilaksanakan dalam proses pembuatan obat-obat bahan alam. Mengapa kaidah ini harus digunakan? Tujuannya adalah tercapainya keajegan (ketetapan) khasiat, keamanan, dan kualitas antar batch produksi maupun dalam produksi itu sendiri. Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi standar (Standar Nasional Indonesia).

Kultivasi & Perawatan. Kultivasi yang paling utama dilakukan adalah pembudidayaan tanaman obat. Lagi-lagi, pembudidayaan ini dilakukan untuk mencapai standardisasi yang diharapkan. Karena dengan metode pembudidayaan, maka umur tumbuhan akan sama, jenis spesies akan sama dan dapat menggunakan bibit unggul. Selain itu, dengan dilakukannya pembudidayaan, maka lingkungan tempat tumbuh akan sama : yaitu iklim dan kondisi tanah. Untuk perawatan tanaman budidaya sendiri : pengolahan, pemeliharaan, pemupukan dan perlindungan tanaman dilakukan dengan seksama.

Pemanenan bergantung pada bagian tumbuhan apa yang akan dipanen dan kapan bagian tumbuhan tersebut dipanen. Faktor penting yang sangat mempengaruhi keadaan ini adalah bahwa kadar senyawa kimia yang ingin diambil biasanya tidak konstan selama hidup tumbuhan. Akar dan rimpang, paling baik dipanen pada masa akhir pertumbuhan. Kulit batang, paling baik dipanen pada saat tumbuhan telah cukup umur. Daun dan herba, paling baik dipanen pada masa berbunga. Daun sendiri ada tiga maca, yaitu daun pucuk, daun tua dan daun jatuh. Untuk bunga, paling baik dipanen pada saat bunga sudah terbuka sempurna. Dan buah, paling baik dipanen pada saat perkembangan buah sudah sempurna. Penanganan Pasca Panen Yang termasuk dalam penanganan pasca panen adalah pemilihan, pencucian dan pengeringan. Pemilihan dilakukan terhadap bagian tumbuhan yang akan digunakan, dengan memperhatikan kemungkinan adanya benda-benda asing maupun kerusakan bagian tumbuhan yang bersangkutan. Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan/atau pengotor lainnya, termasuk di antaranya adalah mikroba. Pengeringan yang dimaksud, biasanya juga disebut dengan pembuatan simplisia. Intinya adalah pengawetan bagian tumbuhan agar terhindar dari kerusakan karena pertumbuhan mikroba, oleh karena itu dilakukan pengeringan yang akan mereduksi jumlah air sebagai media tumbuhnya mikroba. Tahap terakhir yang biasa dilakukan adalah pengeceilan ukuran simplisia. Ekstraksi adalah pemisahan senyawa dari suatu bahan campuran menggunakan pelarut tertentu. Proses ini dilakukan untuk mendapatkan senyawa-senyawa kimia dalam kelompokkelompok yang lebih kecil. Penggolongan ini biasanya berdasar kepolaran. Jadi, dapat dilakukan ekstraksi golongan polar atau pun golongan nonpolar, misalnya. Pemekatan dan Pengeringan Ekstrak Pemekatan adalah proses penambahan proporsi bahan terlarut dari suatu larutan dengan cara penguapan sampai menjadi larutan kental. Pengeringan adalah proses penghilangan pelarut/cairan dari bahan yang dikeringkan. Metode pengeringan yang dilakukan dapat berupa : evaporasi, vaporasi, sublimasi, konveksi, kontak, radiasi, dielektrik. Sedangkan macam-macam alat yang dapat digunakan antara lain : tabung penguap dengan daur otomatik, tabung penguap dengan gaya daur ulang diperkuat, penguap film, penguap lapis tipis dengan instalasi berputar, dan penguap berputar sentrifugal. Pengendalian Mutu Ekstrak meliputi pengendalian mutu bahan baku, pengendalian mutu proses, dan pengendalian mutu produk. Pengendalian mutu bahan baku, berarti pengendalian mutu simplisia dan mutu tumbuhan itu sendiri. Untuk pengendalian mutu proses, dilakukan standardisasi pada proses ekstraksi tersebut, yang antara lain mencakup : ukuran alat ekstraksi, volume alat ekstraksi, lama ekstraksi, jenis dan jumlah pelarut yang digunakan, dan kualitas pelarut yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai