Anda di halaman 1dari 5

Nama : Jiane Ajeng Pratiwi

NPM : 21801031076

Kelas : Agroteknologi 5A

Mata Kuliah : TBT BIOFARMAKA

MENGENAL BIOFARMAKA DAN MANFAATNYA

Biofarmaka adalah tanaman yang bermanfaat untuk obat-obatan, kosmetik dan


kesehatan. Bisa berbentuk perdu, rimpang, tubuh buah, rumput-rumputan, dll.

Peluang Ekspor Tanaman Biofarmaka


Macam – macam produk biofarmaka

Peluang Investasi dan Peningkatan Ekspor Tanaman Biofarmaka / Fitofarmaka

 Biofarmaka merupakan tanaman herbal yang berkhasiat obat dan juga


kosmetika. Indonesia untuk jenis tanaman obat terdapat kurang lebih 30.000
spesies tanaman yang telah dibukukan sebagai tanaman obat, menurut Medical
Herb Index.
 Untuk memacu pengembangan agribisnis berbasis fitofarmaka di tingkat
petani, pentingnya peningkatan kemampuan petani dalam hal budidaya
tanaman obat.
 Tanaman biofarmaka sebagai pangan fungsional yang potensi
pengembangannya cukup besar adalah: temulawak, jahe, kencur dan kunyit,
terutama untuk bahan minuman dan obat-obatan.
 Sebagai contoh produk jamu Indonesia seperti Jamu Nyoya Meneer, Jamu
Jago, Jamu Sido Muncul dan sebagainya baik digunakan dan diekspor ke luar
negeri dan tidak kalah bersaing dengan produk China dan India.

Produksi Tanaman Obat / Biofarmaka Indonesia (000) Ton


KERAGAMAN METABOLIT SEKUNDER

Mutu atau kualitas metabolit sekunder sangat bervariasi tergantung pada tempat
pertumbuhan, penanganan saat panen dan pasca panen yang benar. Teknik budidaya maupun
pasca panen merupakan salah satu rantai proses untuk mencapai jaminan mutu dalam
menghasilkan bahan yang memenuhi spesifikasi dan parameter bahan aktif yang jelas.
Spesies tumbuhan sama namun ada perbedaan tempat tumbuh sehingga kandungan kimia
akan berbeda disebut fenomena chemodem:

 Faktor luar:
- Unsur hara
- Air
- Suhu
- Ketinggian
- Tumbuhan yg tumbuh disekitarnya (alelopati)
- Sinar matahari

 Faktor dalam
-Tumbuhan itu sendiri (ada hama, infeksi)

Apa yg terjadi ketika tumbuhan dipotong/ditebang??

Akan terjadi gangguan pada metabolismenya, sehingga bagian tumbuhan yg


dipotong segera dikeringkan. Agar sampel tidak terjadi perubahan mutu dan mencapai
kadar air yang dipersyaratkan. Suhu pengeringan tergantung pada jenis bahan yang
dikeringkan. Pada umumnya suhu pengeringan adalah antara 40-600C dan hasil yang
baik dari proses pengeringan adalah simplisia yang mengandung kadar air kurang dari
10%.

Budidaya Tanaman

Tindakan budidaya tanaman obat bertujuan untuk dapat memanipulasi,


mengubah atau juga meningkatkan kandungan bahan aktifnya.

Saat Panen
 Biji
Pemanenan biji dilakukan pada saat biji telah masak fisiologis. Fase ini
ditandai dengan sudah maksimalnya pertumbuhan buah atau polong dan biji
yang di dalamnya telah terbentuk dengan sempurna. Kulit buah atau polong
mengalami perubahan warna misalnya kulit polong yang semula warna hijau
kini berubah menjadi agak kekuningan dan mulai mengering.

 Buah
Buah harus dipanen setelah masak fisiologis dengan cara memetik.
Pemanenan sebelum masak fisiologis akan menghasilkan buah dengan kualitas
yang rendah dan kuantitasnya berkurang. Pemanenan yang terlambat akan
menyebabkan penurunan kualitas karena akan terjadi perombakan bahan aktif
yang terdapat di dalamnya menjadi zat lain.
 Daun
Pemanenan daun dilakukan pada saat tanaman telah tumbuh maksimal
dan sudah memasuki periode matang fisiologis dan dilakukan dengan
memangkas tanaman. tanaman jati belanda dapat dipanen pada umur 1-1,5
tahun, jambu biji pada umur 6-7 bulan setelah tanam. Pada beberapa tanaman
pemanenan yang terlambat akan mempersulit proses panen.

 Rimpang
Untuk jenis rimpang waktu pemanenan bervariasi tergantung peng-
gunaan. Tetapi pada umumnya pemanenan dilakukan pada saat tanaman
berumur 8-10 bulan. Seperti rimpang jahe, untuk kebutuhan ekspor dalam
bentuk segar jahe dipanen pada umur 8-9 bulan setelah tanam.

 Bunga
Bunga yang digunakan dalam bentuk segar, pemanenan dilakukan
pada saat bunga kuncup atau setelah pertumbuhannya maksimal. Berbeda
dengan bunga yang digunakan dalam bentuk kering, pemanenan dilakukan
pada saat bunga sedang mekar. Seperti bunga piretrum, bunga yang dipanen
dalam keadaan masih kuncup menghasilkan kadar piretrin yang lebih tinggi
dibandingkan dengan bunga yang sudah mekar.

 Herba
Pada beberapa tanaman semusim, waktu panen yang tepat adalah pada
saat pertumbuhan vegetatif tanaman sudah maksimal dan akan memasuki fase
generatif atau dengan kata lain pemanenan dilakukan seb.

Pasca Panen

Pentingnya penanganan pasca panen dengan benar adalah karena sebagai


produk biologis, baik sebelum maupun setelah jadi simplisia, masih berada dalam
kondisi yang riskan terhadap kerusakan.

Kegiatan Pasca Panen


 Pengangkutan hasil panen
 Sortasi
Untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing, bahan
yang tua dengan yang muda atau bahan yang ukurannya lebih besar atau lebih
kecil. Bahan nabati yang baik memiliki kandungan campuran bahan organik
asing tidak lebih dari 2%.

 Pencucian
Bertujuan menghilangkan kotoran-kotoran dan mengurangi mikroba-
mikroba yang melekat pada bahan

 Penirisan
 Perajangan
Perajangan biasanya hanya dilakukan pada bahan yang ukurannya agak
besar dan tidak lunak seperti akar, rimpang, batang, buah dan lain-lain.
 Pengeringan
Pengeringan adalah suatu cara pengawetan atau pengolahan pada
bahan dengan cara mengurangi kadar air, sehingga proses pembusukan dapat
terhambat. Pada umumnya suhu pengeringan adalah antara 40-600C dan hasil
yang baik dari proses pengeringan adalah simplisia yang mengandung kadar
air kurang dari 10%.

 Pengemasan dan penyimpanan


Simplisia yang sudah bersih serta kering dan bahan baku yang bukan
simplisia yang telah lulus dari pemeriksaan mutu bila tidak langsung
digunakan hendaklah disimpan dalam wadah tertutup dan diberi label yang
menunjukkan status simplisia dan bahan baku tersebut
Persyaratan jenis kemasan yaitu dapat menjamin mutu produk yang
dikemas, mudah dipakai, tidak mempersulit penanganan, dapat melindungi isi
pada waktu pengangkutan, tidak beracun dan tidak bereaksi dengan isi.
Pasca panen sebagai mata rantai proses untuk memperoleh jaminan
mutu bagi simplisia, secara umum sangat dipengaruhi oleh :
(1) kandungan air bahan,
(2) pengaruh sinar ultra violet
(3) pengaruh suhu (pemanasan),
(4) pengaruh pH

Anda mungkin juga menyukai