Anda di halaman 1dari 13

TEKNOLOGI PENYIAPAN SIMPLISIA

TERSTANDAR TANAMAN OBAT


 Pemilihan bahan baku merupakan bagian yang terpenting
untuk proses pembuatan herbal.
 Panen merupakan salah satu rangkaian tahapan dalam
proses budidaya tanaman obat, dan proses ini sangat
menentukan kualitas produk herbal.
 Waktu, cara pemanenan dan penanganan bahan setelah
panen merupakan periode kritis yang sangat menentukan
kualitas dan kuantitas hasil tanaman.
Biji (ex: polong, kacang, dan biji buah)
Proses panen pada biji buah tidak dapat dilakukan
secara serentak, karena tingkat pematangan buah
yang berbeda.
Pemanenan biji di lakukan pada saat biji telah masak
fisiologis. (Fase ini ditandai dengan sudah maksimalnya pertumbuhan buah atau
polong dan biji yang di dalamnya telah terbentuk dengan sempurna)

Pemanenan biji pada tanaman semusim dilakukan


secara serentak.
Buah
Buah harus dipanen setelah masak fisiologis dengan cara memetik.
Proses pengambilan buah tidak boleh jatuh menyentuh tanah karena
akan merusak tekstur dan mudah busuk.
Pemanenan sebelum masak fisiologis akan menghasilkan buah dengan
kualitas yang rendah dan kuantitasnya berkurang .
Pemanenan yang terlambat akan menyebabkan penurunan kualitas
karena akan terjadi perombakan bahan aktif yang terdapat di dalamnya
menjadi zat lain.
Daun
 Pemanenan daun dilakukan pada saat
tanaman telah tumbuh maksimal dan sudah
memasuki periode matang fisiologis dan
dilakukan dengan memangkas tanaman.
 Pemanenan yang terlalu cepat menyebabkan
hasil produksi yang diperoleh rendah dan
kandungan bahan bahan aktifnya juga rendah

 (seperti tanaman jati belanda dapat dipanen pada umur 1 -


1,5 tahun, jambu biji pada umur 6 - 7 bulan, cincau 3 - 4
bulan dan lidah buaya pada umur 12 - 18 bulan setelah
tanam).
Rimpang
Untuk jenis rimpang waktu pemanenan bervariasi
tergantung penggunaan.
Penanaman rimpang dilakukan pada saat awal musim
hujan dan dipanen pada pertengahan musim kemarau
agar kandungan curcumin dan minyak atsiri yang
dihasilkan maksimal.
Untuk produk herbal manisan jahe dan kencur
biasanya proses pemanenan rimpang dilakukan pada
usia 4-6 bulan.
Bunga
Bunga digunakan dalam industri farmasi dan
kosmetik dalam bentuk segar maupun kering.
Bunga yang digunakan dalam bentuk segar,
pemanenan dilakukan pada saat bunga kuncup atau
setelah per-tumbuhannya maksimal.
Herba
Pada beberapa tanaman semusim, waktu panen yang
tepat adalah pada saat pertumbuhan vegetatif
tanaman sudah maksimal dan akan memasuki fase
generatif atau dengan kata lain pemanenan dilakukan
sebelum tanaman berbunga.
Cara pemanenan
Tanaman obat
Alat yang digunakan sesuai kebutuhan dan terhindar
dari pencemaran.
Bahan tidak boleh tepapar panas yang berlebihan agar
tidak merusak bahan.
Penempatan pada wadah (keranjang, karung,
kantong) tidak boleh terlalu penuh untuk
menghindari pembusukan
Penanganan pasca panen
 Penyortiran (segar)
 Tujuan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing
 Bahan yang tua dengan yang muda atau bahan yang ukurannya lebih besar atau lebih kecil
 Pencucian
 Bertujuan menghilang-kan kotoran-kotoran dan mengurangi mikroba-mikroba yang melekat pada bahan
 Penirisan/pengeringan
 Perajangan
 Alat yang digunakan utuk merajang tidak boleh karat
 Pengeringan
 suatu cara pengawetan atau pengolahan pada bahan dengan cara mengurangi kadar air, sehingga
proses pem-busukan dapat terhambat.
 Penyortiran (kering).
 bertujuan untuk memisahkan benda-benda asing yang terdapat pada simplisia
 Pengemasan
 Tujuan dapat menjamin mutu produk yang dikemas, mudah dipakai, tidak mempersulit
pena-nganan, dapat melindungi isi pada waktu pengangkutan, tidak beracun dan tidak
bereaksi dengan isi dan kalau boleh mempunyai bentuk dan rupa yang menarik
 Penyimpanan
• Penyimpanan
 Penyimpanan simplisia dapat dilakukan di ruang biasa
(suhu kamar) ataupun di ruang ber AC. Ruang tempat
penyimpanan harus bersih, udaranya cukup kering dan
ber-ventilasi
 Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai tempat
penyimpanan simplisia adalah :
 Gudang harus terpisah dari tem-pat penyimpanan bahan lainnya ataupun
penyimpanan alat dan dipelihara dengan baik.

Ventilasi udara cukup baik dan bebas dari kebocoran atau ke-mungkinan masuk air
hujan.
 Suhu gudang tidak melebihi 300C.
 Kelembabab udara sebaiknya di-usahakan serendah mungkin (65 0 C) untuk
mencegah terjadinya penyerapan air. Kelembaban udara yang tinggi dapat memacu
pertumbuhan mikroorganisme se-hingga menurunkan mutu bahan baik dalam
bentuk segar maupun kering.
 Masuknya sinar matahari lang-sung menyinari simplisia harus dicegah.

Masuknya hewan, baik serangga maupun tikus yang sering me-makan simplisia yang
disimpan harus dicegah.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai