Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENGOLAHAN LIMBAH

“SIFAT BIOLOGI AIR LIMBAH”

NAMA : ANDINI HEHAITU

NPM : 4820117002

PRODI : FARMASI

SEMESTER : V/LIMA

KELAS : AMBON

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MALUKU HUSADA

AMBON

2020
SIFAT BIOLOGI AIR LIMBAH

A. Pengertian limbah industri

Limbah cair industri adalah buangan hasil proses/sisa dari suatu kegiatan/usaha
industri yang berwujud cair dimana kehadirannya pada suatu saat dan tempat tidak dikehendaki
lingkungannya. Karakteristik dari limbah cair di bagi menjadi 3, yaitu karakteristik limbah cair
fisik, kimia dan biologis.

B. Karakteristik fisik

1) Total Solid (TS) merupakan padatan didalam air yang terdiri dari bahan organik maupun
anorganik yang larut, mengendap, atau tersuspensi dalam air.

2) Total Suspended Solid (TSS) merupakan total padatan tersuspensi di dalam air

3) Warna , pada dasarnya air bersih tidak berwarna, tetapi seiring dengan waktu dan
meningkatnya kondisi anaerob, warna limbah berubah dari yang abu– abu menjadi
kehitaman.

4) Kekeruhan disebabkan karena ada partikel koloid yang terdiri dari kwartz, tanah liat, sisa
bahan-bahan industri, protein dan ganggang yang terdapat dalam limbah. 
5) Temperatur merupakan parameter yang sangat penting dikarenakan efeknya terhadap
reaksi kimia, laju reaksi, kehidupan organisme air dan penggunaan air selanjutnya untuk
berbagai aktivitas sehari – hari.

6) Bau merupakan parameter yang subjektif. Sifat bau limbah disebabkan karena zat-zat
organik yang telah terurai dalam limbah dan mengeluarkan gas-gas seperti Sulfida dan
Amoniak.

C. Karateristik Kimia

1) BOD  (Biochemical Oxygen Demand) adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau mg/l
yang dipergunakan untuk menguraikan bahan organik oleh mikroorganisme. (secara
biokimiawi). Pada pengujian sampel BOD perlu dilakukan inkubasi  minimal 5 hari.

2) Chemical Oxygen Demand (COD) adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau mg/l yang
dibutuhkan untuk menguraikan bahan organik secara kimiawi. Metode analisa ini lebih
singkat waktunya dibandingkan dengan analisa BOD. Pengukuran COD dilakukan
dengan cara memanaskan sampel di dalam  reaktor khusus COD selama 2 jam.

3) Dissolved Oxygen (DO) adalah kadar oksigen terlarut. Oksigen terlarut digunakan
sebagai derajat pengotoran limbah yang ada. Semakin besar oksigen terlarut, maka
derajat pengotoran semakin kecil

4) Ammonia (NH3) adalah penyebab iritasi dan korosi, meningkatkan pertumbuhan


mikroorganisme dan mengganggu proses desinfeksi dengan chlor (Soemirat, 1994).
Ammonia terdapat dalam larutan berupa senyawa ion ammonium atau ammonia.
tergantung pada pH larutan

5) Derajat keasaman (pH) dapat mempengaruhi kehidupan biologi dalam air. Bila terlalu
rendah atau terlalu tinggi dapat mematikan kehidupan mikroorganisme. Ph normal untuk
kehidupan air adalah 6– 8.

6) Logam Berat,  bila konsentrasinya berlebih dapat bersifat toksik sehingga diperlukan


pengukuran dan pengolahan limbah yang mengandung logam berat.
7) Gas Methan,  terbentuk akibat penguraian zat-zat organik dalam kondisi anaerob pada air
limbah. Gas ini dihasilkan lumpur yang membusuk pada dasar kolam, tidak berdebu,
tidak berwarna dan mudah terbakar

8) Lemak dan minyak , yang terdapat dalam limbah bersumber dari industri yang mengolah
bahan baku mengandung minyak bersumber dari proses klasifikasi dan proses perebusan.
Limbah ini membuat lapisan pada permukaan air sehingga membentuk selaput

D. Karakteristik Biologi

Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama air yang
dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih. Parameter yang biasa digunakan adalah banyaknya
mikroorganisme yang terkandung dalam air limbah.

1) Virus menyebabkan penyakit polio myelitis dan hepatitis. Secara pasti modus
penularannya masih belum diketahui dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan
(effluent) pengolahan air.

2) Vibrio Cholera menyebabkan penyakit kolera asiatika dengan penyebaran melalui air
limbah yang telah tercemar oleh kotoran manusia yang mengandung vibrio cholera.

3) Salmonella Spp dapat menyebabkan keracunan makanan dan jenis bakteri banyak
terdapat pada air hasil pengolahan limbah.

4) Shigella Spp adalah penyebab disentri bacsillair dan banyak terdapat pada air yang
tercemar. Adapun cara penularannya adalah melalui kontak langsung dengan kotoran
manusia maupun perantaraan makanan, lalat dan tanah.

5) Basillus Antraksis adalah penyebab penyakit antrhak, terdapat pada air limbah dan
sporanya tahan terhadap pengolahan.

6) Mycobacterium Tuberculosa adalah penyebab penyakit tuberculosis dan terutama


terdapat pada air limbah yang berasal dari sanatorium.
           Sedangkan untuk pengolahan limbah cair industri itu sendiri dapat dilakukan menjadi 3
tahap, yaitu :

a) Pengolahan fisika

Pengolahan secara fisika dilakukan pada limbah cair dengan kandungan bahan limbah
yang dapat dipisahkan secara mekanis langsung tanpa penambahan bahan kimia atau
tanpa melalui penghancuran secara biologis

b) Pengolahan kimia

Pengolahan secara kimia merupakan proses pengolahan limbah dimana penguraian atau
pemisahan bahan yang tidak diinginkan berlangsung dengan adanya mekanisme reaksi
kimia (penambahan bahan kimia ke dalam proses)

c) Pengolahan biologis

Pengolahan secara biologi merupakan sistem pengolahan yang didasarkan pada aktivitas
mikroorganisme dalam kondisi aerobik atau anaerobik ataupun penggunaan organisme air untuk
mengabsorbsi senyawa kimia dalam limbah cair.
 

Anda mungkin juga menyukai