Anda di halaman 1dari 70

FARMAKOTERAPI

TUBERCULOSIS
ETIOLOGI TUBERCULOSIS
Suatu Infeksi yang disebabkan kuman
Mycobacterium tuberculosis terutama menyerang
paru – paru (80%).
Gejala umum pasien TB adalah:
Batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa
dahak kadang bercampur darah
Sesak nafas
Nafsu makan menurun
Berat badan menurun
Berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik
Demam meriang lebih dari satu bulan
Nyeri dada
Etiologi
Penyebab penyakit tuberkulosis adalah Mycrobacterium tuberculosis, yaitu
kuman :
– Berbentuk batang berukuran panjang 1-4 mm dg tebal 0,3-0,6cm
– Tersusun dari lemak/ lipid sehingga kuman mampu tahan terhadap
asam serta sangat tahan terhadap zat kimia dan faktor fisik.
– Bersifat aerob, banyak ditemukan di daerah apeks paru-paru(daerah
konduksif untuk penyakit tuberkulosis)
– Bisa mati jika terpapar sinar matahari selama ± 2 jam
– Dapat bertahan hidup pada daerah yang gelap dan lembab
Patofisiologi

Kebanyakan infeksi TBC melalui pintu saluran pernafasan

Kuman dibatukkan/bersin  terhisap organ sehat  menempel


dijalan nafas/paru-paru  menetap/berkembang biak 
membentuk sarang TB  radang sal pernafasan  komplek
primer : sembuh, sembuh dg bekas,komplikasi

Company Logo
PATOFISIOLOGI
Kelenjar getah bening / Kuman TB dalam percik renik
limfe (droplet nuclei)

Imun (menekan
multiplikasi kuman)

Penyebaran Limfogen Penyebaran Hematogen

otak
Paru-paru (80%) Kulit dls

Tulang
Kasus 24 – TB anak 2014
4
PATOFISIOLOGI

A. TUBERKULOSIS PRIMER
Kuman dibatukkan/dibersinkan

droplet nuclei di udara

terisap oleh manusia sehat Bila ukuran partikel < 5


mikrometer

menempel pd jln nafas atau paru-paru

Kuman akan dihadapi o/ neutrofil dan


makrofag

Jaringan paru

Sarang primer/efek menyebar


primer/fokus Ghon
• B. TUBERKULOSIS POST PRIMER (TUBERKULOSIS SEKUNDER)
Kuman yang dormant pada tuberkulosis primer akan muncul
bertahun-tahun kemudian sebagai infeksi endogen menjadi
tuberkulosis dewasa (tuberkulosis post primer=TB sekunder).
Mayoritas reinfeksi mencapai 90%.
 
Tuberkulosis sekunder terjadi karena imunitas menurun :
 malnutrisi
 alkohol
 penyakit maligna
 DM
 AIDS
 Ginjal
Dimulai dengan sarang dini di regio atas paru (bagian apikal
posterior lobus superior atau inferior). Invasinya ke daerah parenkim
paru dan tidak ke nodus hiler paru
 
• PENYAKIT INI MASIH MERUPAKAN MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT
DI NEGARA BERKEMBANG
• WHO :
• •Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat penting di
dunia. Tahun1992 , mencanangkanTB sebagai Global Emergency.
• •Perkiraan kasusTB secara global pada tahun2009 adalah insiden kasus
9,4 juta.
• •WHO 2010, Indonesia menempati urutan ke 5 setelah India, Cina, Afrika
selatan, Nigeria.
• •TB Penyebab kematian 3 juta per tahun.
• •75 % dari kasusTB terdapat di negara berkembang.
DIAGNOSA
Diagnosis pasti TB ditegakkan dengan ditemukannya M.
tuberculosis pada pemeriksaan sputum atau bilasan lambung, cairan
serebrospinal, cairan pleura, atau pada biopsi jaringan. Pada kasus TB
anak kesulitan menegakkan diagnosis disebabkan oleh 2 hal, yaitu
sedikitnya jumlah kuman (paucibacillary) dan sulitnya pengambilan
spesimen sputum.
Untuk memudahkan penegakan diagnosis TB anak, IDAI
merekomendasikan diagnosis TB anak dengan menggunakan sistem
skoring yaitu pembobotan terhadap gejala atau tanda klinis yang
dijumpai.

Kasus 24 – TB anak 2014


5
Sistem Skoring

Kasus 24 – TB anak 2014


6
Pada sebagian besar kasus TB anak pengobatan selama 6 bulan cukup
adekuat. Setelah pemberian obat 6 bulan, lakukan evaluasi baik klinis
maupun pemeriksaan penunjang. Evaluasi klinis pada TB anak merupakan
parameter terbaik untuk menilai keberhasilan pengobatan (↑nafsu makan,
↑ berat badan, demam menghilang, batuk berkurang, lebih bersemangat,
dls).

Kasus 24 – TB anak 2014


7
PANDUAN OBAT TB ANAK
• Prinsip dasar pengobatan TB adalah minimal 3 macam obat
pada fase awal/intensif (2 bulan pertama) dan dilanjutkan
dengan 2 macam obat pada fase lanjutan (4 bulan, kecuali
pada TB berat). OAT pada anak diberikan setiap hari, baik
pada tahap intensif maupun tahap lanjutan.
• Paket OAT anak berisi obat untuk tahap :
- intensif yaitu Rifampisin (R), Isoniazid (H), Pirazinamid (Z).
- Lanjutan yaitu Rifampisin (R) dan Isoniasid (H).

Kasus 24 – TB anak 2014


8
Dosis KDT atau FDC (R75/H50/Z150 dan
R75/H50) pada anak

Kasus 24 – TB anak 2014


9
OAT Kombipak
Fase awal

Fase lanjutan

Kasus 24 – TB anak 2014


10
Pencegahan ( agar tidak tertular)

• Menjalankan pola hidup sehat


• Segera melakukan pemeriksaan bila batuk lebih dari tiga
minggu
• Memperhatikan pergantian udara dalam ruangan di
rumah maupun di tempat kerja
• Usahakan agar sinar matahari masuk ke dalam ruangan
• Usahakan tubuh dalam keadaan fit.
OBAT ANTI TUBERKULOSIS
• Obat-obat primer
HRZES
• Obat-obat sekunder
Jenis Pengobatan TB
• Tahap Intesif
yakni pasien mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi secara
langsung untuk mencegah terjadinya kekebalan obat (resistensi
obat).

• Tahap Lanjutan
adalah tahap pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun
dalam jangka waktu yang lama.
Regimen dosis
Kategori Terapi TB Penderita Alternatif regimen terapi TB

Fase inisisal Fase lanjutan

I -Kasus baru – BTA positif 2 RHZE (RHZS) 4 RH


-Kasus baru – BTA negatif dengan lesi pasu luas 6HE
-Konkomintan HIV berat atau
-TB ekstrapulmoner berat

II Sputum hapusan positif : 2 RHZES + 1 RHZE 5 R3H3E3


- kambuh
- Gagal terapi
- Putus berobat

III -Kasus baru – BTA negatif selain kategori I 2 RHZE 4RH


- TB ekstrapulmoner tidak berat 6HE

IV Kasus kronis Rujuk ke spesialis untuk memakai obat sekunder


KASUS 1
Nama : Tn. B
Umur : 50 tahun
MRS/KRS : 13 april 2010/19 april 1010
Alamat : Pakis, Malang
Keluhan :
• Batuk darah sejak 2 minggu yang lalu, sejak berobat tidak keluar,
keluar lagi sejak kemarin 2 kali ± 50 ml,
• Batuk ± 1,5 bulan
• Mual
RP : DM, TB paru (November 2009, putus
obat)
RO : OAT 4FDC 1x4 tab, imunos 1x1, biocurliv 1x1,
codein 3x10 mg, as tranex 3x1 tab.
DIAGNOSIS

• Hemoptysis ec Lung TB
STRATEGI
PHARMACEUTICAL CARE
S-O-A-P
S (SUBJECTIVE)
• Batuk darah sejak • Kepatuhan: –
2 minggu yang • Alergi: –
lalu, sejak • Merokok/alkohol:
berobat tidak
keluar, keluar lagi +/-
sejak kemarin 2 • Obat tradisional:
kali ± 50 ml, +
• Batuk ± 1,5 bulan • OTC: –
•Mual
O (OBJECTIVE)
DATA KLINIS:
Tanggal

Data Klinik Nilai Normal


13/4 14/4 15/4 16/4 17/4 19/4

GCS 456 456 456 456 456 456 456

Suhu 36-37 (C) 38,4 38,6 38 37,5 37 37

Tekanan 120/80 179/95 150/100 150/90 140/90 140/90 130/80


Darah (mmHg)
Nadi 80-100 124 72 110 110 100 90
(x/menit)
RR 20 (x/menit) 20 20 32 24 28 24

Batuk - + + + + + +

Dahak - + + + + + -

Darah - + + - - - -

Sesak - - + + + + -
Data Lab
Terapi Regimen Dosis Indikasi Asuhan Kefarmasian

NS 20 tpm Resusitasi cairan dan KU normal px tdk


elektrolit lemas

As. Traneksamat 3x250 mg po hemostatik Perdarahan terhenti

3x500 mg iv hemostatik Perdarahan terhenti

Adona 1x10 mg iv hemostatik Perdarahan terhenti

OAT 4FDC - Anti TBC TB paru sembuh

Codein 3x10 mg po Antitusif Batuk (-)

Biocurliv -- Hepatoprotectan Bil direct normal


Terapi Regimen Dosis Indikasi Asuhan Kefarmasian

Imunos 1 kaplet Po Imunomodulator daya tahan tubuh ↑


selama tejadi infeksi
saluran nafas

Paracetamol 4 x 500 mg Po Antipiretik Suhu tubuh ↓

Ceftriaxon 2 x 1 g Iv Infeksi Tidak terjadi infeksi

O2 2lmp nc Air way and Px tidak sesak


breathing
A (ASSESSMENT)
Problem
Medik S/O Terapi Rute Dosis Analisis DRP
NS Sesuai  untuk cairan
Batuk darah ± 50
Hemoptysis 20 tpm rumatan, dan agar
ml IV
ec lung TB elektrolit normal
kembali

As. Sesuai  untuk


Hemoptysis Batuk darah ± 50 mengatasi perdarahan,
ec lung TB ml
Traneksam po 250 mg
rute pemberian di ganti
at iv,

Hemoptysis Sesuaiuntuk
IV 500 mg
ec lung TB mengatasi perdarahan

Adona Sesuai memperbaiki


Batuk darah permeabilitas kapiler
Hemoptysis ± 50 ml 10 mg
IV dan untuk mencegah
ec lung TB
dan mengobati
perdarahan kapiler

Hemoptysis OAT 4FDC Sesuai  kepatuhan px


TB paru po -
ec lung TB (-), TB paru

Hemoptysis Codein Sesuai  untuk


Batuk po 10 mg
ec lung TB mengatasi batuk
Lanjutan.....
Problem
Medik S/O Terapi Rute Dosis Analisis DRP

Hemoptysis Biocurliy Sesuai melindungi hepar,


BUN ↑ po
ec lung TB mencegah eso dr OAT

Imunos Sesuai px mengalami infeksi


Hemoptysis dan daya tahan tubuh
ec lung TB Po 1 kaplet menurun, dgn imunos mk dpt
meningkatkan imun

Hemoptysis
Paracetamol Sesuai  menurunkan suhu
ec lung TB
febris Po 500 mg tubuh, sebaiknya diganti rute
iv

Hemoptysis Ceftriaxon Sesuai  untuk mencegah


ec lung TB Iv 1g infeksi

Hemoptysis sesak O2 Sesuai membantu


ec lung TB nc 2 lpm pernafasan px, krn px sesak
Plan: Rekomendasi
Problem
Medik S/O Terapi Rute Dosis Analisis DRP

Hemoptysis Ranitidin 50 mg
MRS
ec lung TB
Mual iv tiap 6-8 Sebagai anti mual -
jam
Monitoring Parameter
Efektivitas obat • NS : elektrolit tubuh normal
•As.tranexamat : perdarahan terhenti
•Adona : perdarahan terhenti
•OAT 4FDC: TB paru terobati
•Codein : batuk (-)
•Biocurliv: hepatoprotektan
•Imunos : imunomodulator
•Paracetamol : suhu tubuh ↓
•Ceftriaxone : LED normal
•O2 : px tdk sesak
•Ranitidin : Produksi asam lambung normal
Efek samping obat •As.tranexamat :>10% Diarrhea, nausea, vomiting
•Adona : hilangnya nafsu makan
•Codein: >10% kelelahan, 1-10% nusea vomiting
•Biocurliv: mual
•Ceftriaxone: diare (3%), ↑Bilirubin (1%)
•Ranitidin : diare, nyeri otot, pusing, timbul ruam kulit,
malaise

Monitoring pasien •LED


•Bil direct
•BUN
•Suhu
•TD
•Rasa sesak Pasien
•Batuk
Kasus 2

Company Logo
Data Pasien

• Inisial pasien : Tn. M. F


• Berat badan : 50 kg
• Umur : 29 tahun
• Tinggi badan : ---
• Alamat : Raya Rungkut

Company Logo
Inisial DIAGNOSA

TB paru
peningkatan serum transminase
efusi pleura dextra

Company Logo
S-O-A-P

Company Logo
S : Subjective

• Sesak sejak 5 hari yang lalu


• Demam
• batuk berdahak sejak 2 minggu yang lalu
• keringat malam
• nyeri dada sebelah kanan 5 hari yang lalu

Company Logo
• Data klinik
Tanggal
N Data Nilai
o Klinik Normal 11/3 12/3 13/3 14/3 15/3 16/3 17/3
4/3 5/3 6/3 7/3 8/3 9/3 10/3

120/80 120/80 120/80 100/70 120/80 110/70


1 TD 120/80 130/80 120/80 110/70 120/90 130/70 120/80 120/80

2 Nadi 80 – 100 90 90 104 136 104 100 80 90 80 88 88 120 80 100

24 24 18 20
3 RR 20 – 24 30 30 28 24 48 38 24

37,5 37,5 37 36 38,2 37,5 37,5


4 Suhu 37°C 37,3 37 39,7 39 39,3 37,5

+ + + + -- + --
5 Sesak -- ++ ++ ++ ++ ++ ++ +

+ + + + + + --
6 Batuk -- + + + + + + +

+ + -- -- + + +
7 Demam -- + -- + + + + +

8 Diare -- -- -- + 15x + + + + -- -- -- -- -- --

9 Mual -- +

lemah cukup cukup lemah baik


10 KU baik Cukup cukup Cukup
Company Logo
• Data Lab

Company Logo
Company Logo
TERAPI

Company Logo
TERAPI

Company Logo
A – Assesment
Problem medik S/O Terapi Analisis Komentar

TB Paru Sesak sejak Isoniazid Sebagai Terapi TB Sebaiknya


5 hari yang dikombinasi
lalu, batuk, dengan vit B.6
nyeri dada

Rifampisin Sebagai Terapi TB Sesuai

Pirazinamid Sebagai Terapi TB Sesuai

Ethambutol Sebagai Terapi TB Sesuai

Company Logo
A – Assesment
Problem medik S/O Terapi Analisis Komentar

Sepsis Wbc Levofloksasin Sebagai Terapi Sesuai


meningkat, antibiotik
suhu
meningkat

Ceftadizim Sebagai Terapi Sesuai


antibiotik

SGPT SGPT Hepatoprotektif Terapi hepar Sesuai


meningkat meningkat

Company Logo
A – Assesment
Problem medik S/O Terapi Analisis Komentar

Mual Mual Ranitidin Sebagai beta blocker Lebih baik


menggunakan rute
i.v

Omeprazole PPI Cukup diberi


ranitidin

Batuk Batuk Codein Sebagai antitusiv Sesuai

Demam Paracetamol Antipiretik Sesuai


Demam

Company Logo
A – Assesment
Problem medik S/O Terapi Analisis Komentar

Diare Diare, Attapulgit Sebagai Antidiare Sesuai


badan
lemah

Dehidrasi Infus RL : D10 : Untuk keseimbangan Sesuai


tutofusin (2 :1:1) cairan

Infus RL Untuk keseimbangan Sesuai


cairan

Company Logo
A – Assesment
Problem medik S/O Terapi Analisis Komentar

Metamizol Na Sebagai Analgesik Sesuai


Nyeri dada Nyeri
sebelah kanan

As. mefenamat Sebagai Analgesik Sesuai

Company Logo
P– PLAN 1. REKOMENDASI
Rekomendasi

Ranitidin Lebih baik digunakan Rute iv 50mg tiap 6-8jam


dan dikombinasi dengan penggunaan
ondansentron 8mg IV
Omeprazole Lebih baik cukup menggunakan ranitidin i.v

Isoniazid Lebih baik dikombinasi dengan vit B.6 untuk


mencegah ES INH yaitu neuritis perifer

Company Logo
P : Plan 2. KIE (Konseling Information & Education)

Dokter :
• Pemberian vit B6 dianjurkan pada penggunaan INH
Perawat :
• Ranitidin iv disuntikkan pelan-pelan 3-5menit

Kepada Px :
• Minum obat secara teratur

Company Logo
Kasus 3

Company Logo
PROFIL PASIEN
By.AG
 Umur : 2 bulan
 Alamat : Surabaya
 Umur/Berat/tinggi : 2 bulan/4,3 kg /-
 MasukRS/KeluarRS : 26 Agustus 2010 -30 Agustus 2010
 Keluhan :
Batuk grok-grok sejak tanggal 11/8 2010,
dahak + sesak + panas + sejak tanggal 10/8 2010
keringat banyak malam hari +
BAB lembek + , lendir + sejak kemarin 4x/hari
Muntah + 1x
 Riwayat Pengobatan : Pneumoniae + 80 s Hepatosplenomegali.
 R. penyakit keluarga : ibu dicurigai HIV +
 Riwayat Obat :-
 Riwayat Alergi :-
 Merokok/ alkohol : -/-
 Obat Tradisional :-
DIAGNOSA
PHARMACEUTICAL CARE

STRATEGI : S – O – A - P
S : Subjective
S : Subjective
S : Subjective
O : Objective
Tanggal
Data Laboratorium Nilai Normal 26/8 27/8 28/8 29/8
ALB 4,4 – 5,4 g/dl 13,6 2,1 3,1
Na+ 134 – 150 mEq/L 116,8 139,1 138,4 134,7

K+ 3,6 – 5,8 mEq/L 3,28 3,17 3,11 2,43


Cl- 95 – 110 mEq/L 84,2 115,3 100,5 95,2

Ca2+ 5,0 – 6,0 mg/dl 0,73 0,38 8,4 9,9

Profil liver :

AST 0 – 35 U/L 136

ALT 4 – 36 U/L 38

BGA :

pH 7,35 – 7,45 7,297 7,03 7,10 7,07


pCO2 35 – 45 mmHg 48,1 52 81 106

pO2 80 – 100 mmHg 31 43 62 36


Tanggal

Data Laboratorium Nilai Normal


26/8 27/8 28/8 29/8

Darah lengkap

WBC 9,0 – 12.103/mm3 6,3 11,9

Hb 10 – 16 g/dl 12,8 8,2 11,6


HCT 37 – 47 % 36,7 25 28,4
MCV 82 – 92 fL 70,1 70,8
MCH 27 – 31 pg 24,4 28,9
A : Assesment
P : Plan

 Utk mengurangi eso isoniazid INH berupa kesemutan, nyeri otot, bahkan
gangguan kesadaran dan anemia. Di anjurkan untuk d berikan Piridoksin. 

 rekomendasi penggantian furosemid dengan spironolakton yang


merupakan diuretik hemat kalium karena kadar kalium pasien rendah

 Anjuran untuk memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi


kebutuhan kalori dan protein yang bertambah guna mencegah dan
menguranggi kerusakan jaringan tubuh atau guna menambah berat badan
hingga mencapai normal
KIE
 Menghindari konsumsi OT dan rokok
 Anjuran minum OAT secara teratur sesuai aturan pakainya.
 Menjelaskan efek samping yang mungkin terjadi setelah
penggunaan OAT seperti :
- Rifampisin : urin dan cairan tubuh yang lain berwarna kemerahan,
mual dan sakit perut.
- Isoniazid : rasa panas di kaki.
 Menginformasikan untuk cek kesehatan secara teratur
Konseling
• Untuk antibiotik, bila lupa meminumkan obat satu
hari, jangan meminum dua kali pada hari berikutnya.

• Jika lupa minum obat, segera minum jika waktunya


dekat ke waktu minum obat seharusnya. Jika kalau
lewat sudah jauh, dan dekat ke waktu berikutnya,
maka minum obat sesuai dengan waktu atau dosis
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai