Fase Lanjutan :
Kombinasi 2 OAT
selama 4 bulan
(4 RH)
Pemantauan Pengobatan TB anak
Pada tahap awal TB anak kontrol tap minggu , untuk
memantau kepatuhan, toleransi dan kemungkinan
adanya efek samping obat.
Pada tahap lanjutan pasien kontrol tap bulan
Respon pengobatan dikatakan baik jika gejala klinis
pada awal diagnosis berkurang, nafsu makan
meningkat, berat badan meningkat, demam
menghilang, dan batuk berkurang
Setelah pengobatan 6 bulan. OAT dapat dihentkan
dengan melakukan evaluasi baik klinis dan foto toraks.
Klasifikasi TB (ATS/CDC modified)
KELAS KONTAK INFEKSI SAKIT TINDAKAN
(TUBERKULIN)
0 - - - -
1 + - - PROFILAKSIS I
2 + + - PROFILAKSIS II
3 + + + Terapi
Profilaksis Primer
Mencegah Infeksi TB
Kontak (+), infeksi (-)
Obat : INH 5-10 mg/kgbb/hari
Selama kontak ada : kontak diobat
3-6 bulan
Ulang uji tuberkulin :
- negatf : berhasil, stop INH
- Positf : gagal, infeksi / sakit?
Profilaksis Sekunder
Mencegah sakit TB : paparan (+), infeksi (+), sakit (-)
Uji tuberkulin (+)
Populasi resiko tnggi :
- balita, pubertas
- penggunaan steroid yang lama
- keganasan
- infeksi khusus : campak, pertusis
INH 5-10 mg/kgbb
6-12 bulan
Setap bulan dilakukan pemantauan terhadap adanya gejala TB
Pp-INH selesai diberikan, jika tdk ada gejala selama 6 bulan hentkan
Belum pernah mendapatkan BCG, berikan BCG setelah PP-INH selesai
diberikan
Pneumonia
Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru. Sebagian
besar disebabkan oleh mikroorganisme (virus/bakteri/jamur) dan
sebagian kecil disebabkan oleh aspirasi, radiasi dll
Mikroorganisme penyebab pneumonia :
- Streptococcus pneumonia
- Haemophilus influenza
- Staphylococcus aureus
- streptococcis group B
- klebsiella pneumonia
- P. aeryginosa
- chlamydia sp
- mycoplasma pneumonia
Klasifikasi Pneumonia
Klasifikasi :
- batuk bukan pneumonia
- pneumonia ringan
- Pneumonia berat
Klasifikasi WHO
Usia kurang dari 2 bulan
Pneumonia berat -Chest indrawing
- napas cepat
Pneumonia sangat berat -Tidak bisa minum
- kejang
- kesadaran menurun
- hipertermi/ hipotermi
-Napas lambat/ tdak teratur
Usia 2 bulan- 1 tahun
Pneumonia Napas cepat
Pneumonia berat Chest indrawing
Pneumonia sangat berat -Tidak dapat minum
- kejang
- kesadaran menurun
- malnutrisi
Batuk bukan Pneumonia
Gejala klinis :
- Demam
- Batuk
- Tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah kedalam
- tdak ada nafas cepat :
- <60 x/menit pada usia < 2 bulan
- <50 x / menit pada usia 2 bln 1 thn
- < 40x/ menit pada usia 1 5 thn
Tindakan :
- tdak membutuhkan antbiotk
- obat demam
- nasehat orang tua untuk perawatan dirumah
- rujuk jika batuk > 3 minggu (Tb,asma, batuk rejan dll)
Pneumonia ringan
Gejala klinis :
- Demam
- Batuk
- tdak ada tarikan dinding dada bagian bawah kedalam (TDDK)
- Ada napas cepat :
- >60 x/ menit pada usia < 2 bulan
- > 50x/menit pada usia 2 bln 1 thn
- > 40x/menit pada usia 1 thn- 5 thn
Tindakan :
- Nasehat ibu untuk tndakan perawatan dirumah
- Beri antbiotk selama 3 hari
- Anjurkan ibu untuk kontrol 2 hari atau lebih cepat bila keadaan anak memburuk
- obat demam
- obat wheezing jika ada
Pemilihan antbiotk :
- kotrimoksazol 2 x 4mg TMP/kgbb, 3 hari. Atau
- Amoksisilin 2x 25 mg/kgbb, 3 hari.
Pneumonia Berat
Gejala klinis :
- Demam
- Batuk
- Nafas cepat, + minimal 1 dari :
- kepala terangguk-amgguk
- pernafasan cuping hidung
- retraksi subkostal, TDDK
- foto dada menunjukkan gambaran pneumonia ( infiltrat luas,
konsolidasi, dll)
- tdak dapat menyusu atau memuntahkan semuanya
- kejang, letargis
- sianosis
- distres pernafasan berat
Tindakan :
- Rujuk segera ke rumah sakit, rawat inap
- Beri 1 dosis antbiotk
- obat demam
- obat wheezing jika ada
Pemilihan antbiotk :
- Ampisilin/ amoksisilin 4 x 25-50 mg/kgbb/kali IV atau IM
dan
- kloramfenikol 3 x 25 mg/kgbb IM atau IV
ATAU
- Gentamisin 1 x 7,5 mg/kgbb IM
ATAU
- Seftriakson 1x80-100 mg/kgbb IM atau IV
Pemeriksaan penunjang
Non invasif :
- foto toraks
- Darah lengkap
- kultur dan pewarnaan gram
- analisa gas darah
Invasif
- pungsi pleura
- bronkoalveolar lavage
- biopsi transbronkial
- open lung biopsy
Kultur bakteri
Tatalaksana suportf
Oksigenasi
- Nasal kanal 2-4 L/menit
IVFD : cairan rumatan
NGT : nutrisi susu / makanan cairan segera dimulai
Nebulisasi :
- bukan tata laksana rutn
- B2 agonis memperbaiki klirens mukosilier
- mempermudah evakuasi lendir
Anttusif : sebaiknya tdak diberikan
Fisioterapi dada
Radiologi Pneumonia
Bronkiolits
Infeksi akut pada saluran napas kecil atau
bronkiolus
Menyebabkan gejala-gejala obstruksi pada
bronkiolus
Ditandai oleh batuk, pilek, panas, wheezing
pada saat ekspirasi, takipnea, retraksi, dan air
trapping/ hiperaerasi paru pada foto dada
Etologi
Respiratory Syncital Virus (RSV) 60-90% kasus
Parainfluenza virus tpe 1,2 dan 3
Adenovirus tpe 1,2 dan 5
Influenza B
Mycoplasma
Epidemiologi Bronkiolits
Sering terjadi pada usia 2-24 bulan
Puncak usia 2-8 bulan
Berkaitan perubahan musim, sering terjadi pada musim dingin
sampai semi dan musim hujan
Morbiditas dan mortalitas 1-3% dinegara berkembang
Faktor resiko :
- BBLR
- prematur
- sosioekonomi rendah
- crowded living conditon
- parenteral smoking
- tdak mendapat ASI
- riwayat asma/ atopi
Gejala klinis
Didahului pilek encer, bersin, batuk
Kondisi memberat : distres nafas (takipneu,retraksi,
napas cuping hidung, sianosis, takikardi)
Terdapat wheezing, ekspirasi memanjang
Hepar dan lien teraba karena pendorongan diafragma
Kriteria bronkiolits :
- wheezing
- umur < 24 bulan
-pemeriksaan fisik sesuai gambaran infeksi virus
Pemeriksaan Penunjang
Tes laboratorium : tdak spesifik
Gambaran radiologi
- hiperaerasi
- patchy infiltrat
- patchy atelektasis
- normal (kasus ringan)
Tes serologi : antgen RSV
Tatalaksana
Prinsip dasar : oksigen, cairan, nutrisi, koreksi cairan
Bronkiolits ringan : rawat jalan
Bronkiolits sedang berat : MRS
- saturasi O2 <92%
- usia < 3 bulan
- Dehidrasi
- Distres napas
- kelainan jantung
- Defisiensi imun
Bronkodilator pada Bronkiolits
Telah lama diperdebatkan
Agonis B2 memiliki keuntungan :
- efek bronkodilatasi
- mengurasi pelepasan mediator
- mengurangi sembab mukosa
- menurunkan tonus kolinergik
- meningkatkan efektfitas mukosilier
- waktu rawat inap lebih pendek
Kortkosteroid sistemik : perbaikan gejala klinis dan lama rawat inap
- diberikan pada bronkiolits berat
- deksa iv 0,5 mg/kgbb/hari bolus, dilanjutkan 0,5 mg/kgbb/hari dibagi
3-4 dosis
Pneumonia VS Bronkiolits
Pneumonia Bronkiolitis