Anda di halaman 1dari 18

PNEUMONIA

Oleh : dr. Ruti Devi Permatasari

Pembimbing:
dr. Agung Prasetyo Wibowo sp.A.M.Biomed
dr. Wildan Aulia Firdaus
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. HD
Umur : 5 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Kalianyar, Wonokoyo

Bangsal : IRNA 1
No.RM : 11701xxx
Masuk RS : 16/04/2017
ANAMNESIS
Alloanamnesis dengan ibu pasien dilakukan pada Senin, 17 April 2017 pukul 11.30
WIB di ruang IRNA 1 RSUD Kota Malang dan didukung dengan catatan medis.
 Keluhan utama : Demam
 Keluhan tambahan : Batuk

Riwayat Penyakit Sekarang • Dibawa ke Puskesmas 1 minggu SMRS dan


diberi Amoxicilin, CTM, Dexametason dan
• Demam 1 mgg SMRS (demam naik turun 
Paracetamol  tidak membaik
turun terutama minum obat penurun
panas)
• Dibawa ke bidan 4 hari SMRS dan diberi
• Batuk sejak 5 hari SMRS  batuk dahak,
obat penurun panas  tidak membaik
dahak warna putih
• Muntah sejak 5 hari SMRS  berisi lendir
• Dibawa ke puskesmas 2 hari SMRS dan diberi
dahak
racikan puyer dan Amoxicilin  masih
• Terlihat sesak 5 hari SMRS
belum membaik
• Nafsu makan menurun 1 minggu SMRS
• Lalu dibawa ke IGD RSUD Kota Malang
• Pilek (-), diare (-), BAK dan BAB normal.
 Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.

 Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa.
Pemeriksaan fisik
 Anak perempuan usia 5 tahun, berat badan = 13 kg, tinggi badan = 108 cm

Kepala : CA-/-, SI-/-, nafas cuping hidung


-/-, mukosa bibir kering -
Kesan umum : compos mentis, Leher : pembesaran KGB (-)
tampak sakit sedang, status gizi
baik, sesak, tidak pucat. Thorax : Simetris, retraksi (+)
supraklavikula saat tdk terpasang O2
nasal kanul
Tanda Vital
Nadi : 138 x/ menit, regular, Cor : BJ I-II reg, m(-), g(-)
isi dan tekanan nadi cukup Pulmo: SNV +/+, rh +/+, wh -/-
RR : 38 x/ menit
Suhu : 37,2° C
Abdomen : supel, BU(+)N, turgor baik
Ekstremitas : akral hangat
CRT <2”
Laboratorium (16 apil 2017)

HEMATOLOGI
Jumlah Sel Darah

Hemoglobin 9.9 g/dL (N: 11.5 – 13.5)


Hematokrit 29.9 % (N: 34 – 40) INDEX
Leukosit 11.10 ribu/Ul (N: 5.0 – 14.5) Limfosit 18.0 % (1.90 ribu/ul)
Trombosit 525 ribu/Ul (N: 150 – 440) Monosit 4.1 % (0.40 ribu/ul)
Eritrosit 3.92 juta/Ul (N: 3.87 – 5.39) Gran % 78 %
RDW – SD 13.4 Fl
MPV 6.2 Fl (N: 7.2 – 11.1)
PCT 0.3 %
Radiologi
(16 april 2017)

Thorax AP

Pulmo :
• Tampak konsolidasi di paracardia
kanan
• corakan vaskuler normal

Kesan : Pneumonia
DIAGNOSIS KERJA
 Pneumonia
 Anemia normositik normokrom
Penatalaksanaan
 O2 nasal kanul 1 lpm
 IVFD D5 NS 43 tpm
 Inj. Cefotaxime 3 x 750 mg IV
 Inj. Antrain 3 x 150 mg IV
 Infus Paracetamol 150 mg bila demam
 Nebul Ventolin ½ resp dengan PZ 10 cc tiap 4 jam
 PO: Paracetamol syrup 4 x 1,5 cth
 Salbutamol 1.4 mg
 Bromheksin 8 mg 1/3 tab 3x1 pulv
 MetilPrednisolon 4 mg 1/3 tab

Diet nasi lunak


prognosis

 Ad vitam : ad bonam
 Ad fungsionam : ad bonam
 Ad sanasionam : ad bonam
PNEUMONIA
Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim
paru. Sebagian besar disebabkan oleh
mikroorganisme (virus/bakteri) dan sebagian kecil
disebabkan oleh hal lain (aspirasi, radiasi, dll).

Secara klinis pada anak sulit untuk membedakan pneumonia bacterial dengan
pneumonia viral. Demikian pula pemeriksaan radiologis dan laboratorium tidak
menunjukkan perbedaan nyata. Namun sebagai pedoman dapat disebutkan bahwa
pneumonia bacterial awitannya cepat, batuk produktif, pasien tampak toksik,
leukositosis, dan perubahan nyata pada pemeriksaan radiologis.
PEMERIKSAAN FISIK
ANAMNESIS
Manifestasi klinis yang terjadi akan berbeda-beda
• Batuk berdasarkan kelompok umur tertentu:
• Demam tinggi terus
menerus • Neonatus  takipneu, nafas cuping hidung, retraksi
• Sesak dinding dada, grunting, dan sianosis.
• Menggigil
• Kejang • Bayi yang lebih besar jarang ditemukan grunting.
• Nyeri kepala Gejala yang sering terlihat adalah takipneu, retraksi,
• Nyeri abdomen disertai sianosis, batuk, panas, dan iritabel.
muntah
• Pra sekolah  demam, batuk (non produktif /
produktif), takipneu dan dispneu yang ditandai dengan
retraksi dinding dada.

• Anak sekolah dan remaja  panas, batuk (non


produktif / produktif), nyeri dada, nyeri kepala,
dehidrasi dan letargi.
Bayi dan anak berusia 2 bulan – 5 tahun
• Pneumonia berat
- Bila ada sesak napas
- Harus dirawat dan diberikan antibiotic
• Pneumonia
- Bila tidak ada sesak napas
- Ada napas cepat dengan laju napas
- >50 x/menit untuk anak usia 2 bulan – 1 tahun
- >40 x/menit untuk anak >1 – 5 tahun
- Tidak perlu dirawat, diberikan antibiotic oral
• Bukan pneumonia
- Bila tidak ada napas cepat dan sesak napas
- Tidak perlu dirawat dan tidak perlu antibiotic, hanya diberikan pengobatan
simptomatis seperti penurun panas.

Bayi berusia di bawah 2 bulan


Pada bayi berusia dibawah usia 2 bulan, perjalanan penyakitnya lebih bervariasi, mudah
terjadi komplikasi dan sering menyebabkan kematian.

Klasifikasi pneumonia pada kelompok usia ini adalah sebagai berikut:


• Pneumonia
Bila ada napas cepat (>60 x/menit) atau sesak napas. Harus dirawat dan diberikan antibiotic
• Bukan pneumonia
Tidak ada napas cepat atau sesak napas. Tidak perlu dirawat, diberikan pengobatan
simptomatis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 LABORATORIUM

RADIOLOGI
- Leukositosis
• Infiltrat interstisial :
 Pneumonia bakteri : 15.000 – corakan bronkovaskuler,
40.000/mm3 predominan PMN hiperaerasi

• Gambaran difus merata pada


 Pada infeksi Chlamydia kedua paru  bercak infiltrat
pneumonia kadang ditemukan yang meluas ke daerah
eosinofilia perifer paru + peningkatan
corakan peribronkial

**contoh foto thorax PA


TATALAKSANA Pneumonia berat
• Oksigen untuk mempertahankan saturasi >92%,
dipantau tiap 4 jam. Pada anak yang stabil dapat
Pneumonia Ringan dilakukan uji coba tanpa menggunakan oksigen setiap
• Rawat jalan hari. Apabila saturasi tetap stabil, pemberian oksigen
• Kotrimoxazol (4 mg/KgBB/ kali – 20 dapat dihentikan.
mg Sulfametoksazol/kgBB/kali), 2 kali
sehari selama 3 hari • Bila asupan per oral kurang, beriksan cairan intravena
• Amoxisilin 25 mg/kgBB/kali, 2 kali dan dilakukan balans cairan ketat agar tidak terjadi
sehari selama 3 hari hidrasi berlebihan

• Pada distress pernapasan berat, pemberisan makanan


per oral harus dihindari, dapat diganti dengan
NGT/intravena dengan perhitungan balans cairan yang
tepat.

• Bila suhu >38oC dapat diberikan parasetamol

• Nebulisasi agonis B2 dan/atau NaCl 0.9% dapat


diberikan untuk memperbaiki mucociliary clearance,
namun bukan merupakan terapi yang rutin dilakukan.
Pemberian antibiotic:
• Amoxicilin 50 – 100 mg/kgBB IV atau IM setiap 8 jam, dipantau ketat dalam 72 jam pertama. Bila respon baik, terapi diteruskan
sampai 5 hari, kemudian dilanjutkan dengan Amoxicilin oral 15 mg/kgBB/kali 3 hari sekali selama 5 hari berikutnya.

• BIla keadaan klinis memburuk sebelum 48 jam atau terdapat keadaan yang berat (tidak dapat menyusu; makan atau minum;
kejang, letargis, sianosis, distress pernapasan berat), tambahkan kloramfenikol 25 mg/kgBB/kali IM atau IV setiap 8 jam

• Antibiotic lini kedua: Ceftriaxon 80 – 100 mg/kgBB IV atau IM satu kali sehari.

• Apabila dicurigau pneumonia Staphylococcus (tedapat perburukan klinis walaupun sudah diterapi yang ditandai dengan adanya
penumatokel, pneumothoraks dengan efusi pleura, ditemukan bakteri kokus Gram positif pada tes Sputum, disertai oleh infeksi
kulit yang disertai pus

• Kloksasilin 50 mg/kgBB IM atau IV setiap 6 jam disertai dengan Gentamisin 7,5 mg/kgBB IV atau IM sekali sehari. BIla respon
membaik, lanjutkan dengan Kloksasilin oral 50 mg/kgBB/hari, 4 jali sehari selama 3 minggu,

Keterangan:
• < 5 tahun, Amoxicilin merupakan antibiotic lini pertama (efektif melawan sebagian besar
pathogen yang menyebabkan pneumonia pada anak, ditoleransi dengan baik dan murah).
Alternatifnya meliputi ko-amoksiklav, eritromisin, klaritromisin atau azitromisin.

• > 5 tahun, pneumonia sering disebabkan oleh M. pneumonia, antibiotic lini pertama adalah
makrolid.

Anda mungkin juga menyukai