Anda di halaman 1dari 14

UJIAN ORAL ILMU KESEHATAN ANAK

Diajukan untuk
Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah Satu Syarat
Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Disusun oleh:
Riska Meida Sari
30101206709

Pembimbing:
Prof. DR. Dr. Harsoyo Notoatmodjo, DTM&H, Sp. A(K)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2016
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Riska Meida Sari

NIM : 30101206709

Universitas : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung

Bagian : Ilmu Kesehatan Anak

Semarang, September 2016


Pembimbing

Prof. DR. Dr. Harsoyo Notoatmodjo, DTM&H, Sp.A(K)


UJIAN KASUS

1. Seorang anak usia 2 bulan datang dengan keluhan panas mendadak dengan
suhu tubuh 40 0 C, batuk dan pilek 1 hari yang lalu. Status gizi baik.

Diagnosis Banding
A. Otitis Media Akut
Yaitu peradangan akut sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah
dalam waktu kurang dari 3 minggu. Sering terjadi pada anak baru lahir
hingga usia 7 tahun.
a. Stadium
Stadium oklusi
- Retraksi membran timpani akibat tekanan negatif telinga
tengah.
Stadium hiperemis
- Hiperemis membran timpani, kadang edem.
Stadium supurasi
- Edem hebat telinga disertai hancurnya sel epitel superficial.
- Terbentuk eksudat purulen.
- Bulging
Stadium perforasi
- Ruptur membran timpani
Stadium resolusi
- Menutupnya membran timpani.
- Sekret purulen sudah tidak ada.

b. Gejala Klinis
Penyakitnya muncul mendadak.
Ditemukan tanda efusi telinga tengah
Tanda peradangan telinga tengah.
Nyeri ditelinga
Demam tinggi
Riwayat ISPA
Anak gelisah dan sukar tidur
Diare
Kejang-kejang

c. Tata Laksana
Stadium oklusi
Tetes hidung HCL efedrin 0,5% dan antibiotik.
Stadium hiperemis
Analgetik (asetaminofen, ibuprofen), antibiotik (ampicilin atau
penicilin), obat tetes hidung.
Stadium supurasi
Antibiotik dan simptomatik. Miringotomi.
Stadium perforasi
H2O2 3% selama 3-5 hari dan antibiotik.

Sumber : Penatalaksanaan Otitis Media Akut. Bagian THT-KL


FK Universitas Andalas.

B. Bronkopneumonia
a. Gejala klinis
ISPA diikuti dengan
Demam mendadak
Suhu tubuh sampai 400C
Sakit tenggorok
Nyeri otot
Sesak nafas
Batuk dengan dahak
b. Penatalaksanaan
Oksigen 2-4 L/menit
Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit
Antibiotik (Amoksisilin)
Mukolitik
Antipiretik

Sumber : Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), 2009. Pedoman


Pelayanan Medis. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak
Indonesia, Indonesia. 250 - 256.

2. Seorang anak usia 6 tahun datang dengan keluhan panas 390C sejak 2
minggu yang lalu. Perawakan kurus kering dengan BB 12 kg.
Diagnosis Banding
A. Status Gizi
a. Status gizi buruk
b. Status gizi kurang
c. Status gizi normal
d. Status gizi lebih
Tata laksana
B. Tuberculosis
a. Gejala klinis
Nafsu makan kurang
BB turun atau sulit naik
Demam subfebris berkepanjangan lebih dari 2 minggu
Pembesaran kelenjar superfisial
Batuk kronik lebih dari 3 minggu atau nyeri dada.
Diare persisten
Keluhan spesifik : benjolan di punggung, skrofuloderma,
konjungtivitis fliktenularis

b. Tata laksana
TB paru : 2HRZ/4HR
TB paru berat dan ekstra : 2HRZE/9HR
TB kelenjar superfisial : 2HRZ/4HR
TB milier dan efusi : prednison 1-2 mg/kgBB selama 2
minggu, dosis diturunkan 2 minggu berikutnya.
Sumber : pedoman pelayanan medis IDAI 2010.

3. Seorang anak usia 5 tahun datang dengan keluhan panas naik turun. Batuk
dan pilek tidak sembuh sejak 10 hari yang lalu.
Diagnosis banding
C. Tuberculosis
c. Gejala klinis
Nafsu makan kurang
BB turun atau sulit naik
Demam subfebris berkepanjangan lebih dari 2 minggu
Pembesaran kelenjar superfisial
Batuk kronik lebih dari 3 minggu atau nyeri dada.
Diare persisten
Keluhan spesifik : benjolan di punggung, skrofuloderma,
konjungtivitis fliktenularis

d. Tata laksana
TB paru : 2HRZ/4HR
TB paru berat dan ekstra : 2HRZE/9HR
TB kelenjar superfisial : 2HRZ/4HR
TB milier dan efusi : prednison 1-2 mg/kgBB selama 2
minggu, dosis diturunkan 2 minggu berikutnya.
Sumber : pedoman pelayanan medis IDAI 2010.

D. Bronkopneumonia
a. Gejala klinis
ISPA diikuti dengan
Demam mendadak
Suhu tubuh sampai 400C
Sakit tenggorok
Nyeri otot
Sesak nafas
Batuk dengan dahak
b. Penatalaksanaan
Oksigen 2-4 L/menit
Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit
Antibiotik (Amoksisilin)
Mukolitik
Antipiretik

Sumber : Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), 2009. Pedoman


Pelayanan Medis. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak
Indonesia, Indonesia. 250 - 256.

4. Seorang anak usia 2 tahun datang dengan keluhan berak lendir darah.
Anak mengalami panas 390C. Anak BAB hingga 5x/hari dan merasa
kesakitan. Keluhan muncul sekitar 2-3 hari yang lalu.
Diagnosis Banding
A. Disentri Basiler
a. Gejala Klinis
Penyakit ini biasanya timbul secara akut, sering disertai adanya
toksemia, tenesmus akan tetapi sakit biasanya sifatnya umum.
Tinja biasanya kecil-kecil, banyak, tidak berbau, alkalis, berlendir,
nanah dan berdarah, bila tinja berbentuk akan dilapisi lendir.
Daerah yang terserang biasanya sigmoid dan dapat juga menyerang
ileum. Biasanya daerah yang terserang akan mengalami hiperemia
superfisial ulseratif dan selaput lendir akan menebal.

b. Tata Laksana
Tirah baring
Rehidrasi cairan
Antibiotik: Streptomisin, kloramfenikol, tetrasiklin, ampicilin
dengan dosis 4 x 500 mg/hari.
B. Disentri amoeba
a. Gejala klinis
Timbulnya penyakit biasanya perlahan, diare awal tidak ada atau
jarang. Toksemia ringan dapat terjadi, tenesmus jarang dan sakit
berbatas. Tinja biasanya besar, terus menerus, asam, berdarah, bila
berbentuk biasanya bercampur lendir. Lokasi tersering daerah
sekum dan kolon askenden, jarang mengenai ileum. Ulkus yang
ditimbulkan dengan gaung khas seperti botol.
b. Tata Laksana
Asimtomatik atau carrier : lodoquinol 650 mg tiga kali sehari
selama 20 hari.
Amebiasis Intestinal ringan atau sedang : Tetrasiklin 4 x 500
mg selama 5 hari.
Amebiasis Intestinal berat : Metronidazol 3 x 750 mg selama 5-
10 hari, Tetrasiklin 4 x 500 mg selama 5 hari dan Emetin 1
mg/kgBB/hari selama 10 hari.
Amebiasis Ektraintestinal : Metonidazol 3 x 750 mg selama 5-
10 hari, Kloroquin fosfat 1 g/hari selama 2 hari dilanjutkan
500mg/hari selama 4 minggu dan emetin 1 mg/kgBB/hari
selama 10 hari.

5. Seorang bayi usia 4 hari datang dengan keluhan kuning. BB 2500 gram.
Suhu 37,50C dan sulit minum.
Diagnosis Banding
A. Neonatal ikterik
a. Ikterus
Ikterus fisiologis
Ikterus fisiologis memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Timbul pada hari kedua-ketiga.
- Kadar bilirubin indirek (larut dalam lemak) tidak melewati
12 mg/dL pada neonatus cukup bulan dan 10mg/dL pada
kurang bulan.
- Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5
mg/dL per hari.
- Kadar bilirubin direk (larut dalam air) kurang dari 1mg/dL.
- Gejala ikterus akan hilang pada sepuluh hari pertama
kehidupan.
- Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan
patologis tertentu.
Ikterus patologis
Ikterus patologis memiliki karakteristik seperti berikut:
- Ikterus yang terjadi pada 24 jam pertama kehidupan.
- Ikterus dengan kadar bilirubin melebihi 12mg/dL pada
neonatus cukup bulan dan 10mg/dL pada neonates lahir
kurang bulan/premature.
- Ikterus dengan peningkatan bilirubun lebih dari 5mg/dL per
hari.
- Ikterus yang menetap sesudah 2 minggu pertama.
- Ikterus yang mempunyai hubungan dengan proses
hemolitik, infeksi atau keadaan patologis lain yang telah
diketahui.
- Kadar bilirubin direk melebihi 1mg/dL.
b. Gejala klinis
Gejala Hiperbilirubinemia dikelompokan menjadi 2 fase yaitu akut
dan kronik:
Gejala akut
- Lethargi (lemas)
- Tidak ingin mengisap
- Feses berwarna seperti dempul
- Urin berwarna gelap
Gejala kronik
- Tangisan yang melengking (high pitch cry)
- Kejang
- Perut membuncit dan pembesaran hati
- Dapat tuli, gangguan bicara dan retardasi mental
- Tampak matanya seperti berputar-putar
c. Tata Laksana

B. Neonatal infection
a. Gejala klinis
Suhu tubuh panas atau hipotermia, sesak napas, merintih, menangis
lemah atau tidak ada tangis, susah minum, fontanel cembung, tali
pusat memerah, berat badan tiba-tiba turun, muntah dan diare.
Selain itu dapat menjadi edema, sklerema, purpura atau
perdarahan, icterus, hepatosplenomegali dan kejang.
b. Tata laksana
Pertahankan tubuh bayi tetap hangat
ASI tetap diberikan atau diberi gula
Diberi injeksi antibiotika berspektrum luas
Penggunaan antibiotika yang banyak dan tidak terarah dapat
menyebabkan tumbuhnya jenis mikroorganisme yang tahan
terhadap antibiotika dan mengakibatkan tumbuhnya jamur yang
berlebihan, misalnya jenis candida albicans.
Perawatan sumber infeksi, misalnya pada infeksi tunggal tali
pusat (omfalitis) diberi salep yang mengandung neomisin dan
basitrasin.

6. Seorang anak usia 6 bulan panas 400C selama 3 hari. Kejang 2-3x perhari.
Kesadaran menurun. BB 6 kg.
Diagnosis banding
A. Kejang Demam Kompleks
a. Gejala klinis
Kejang berlangsung > 15 menit
Bersifat fokal atau parsial 1 sisi kejang umum didahului kejang
fokal
Berulang lebih dari 1x dalam 24 jam.
b. Tata Laksana
Antipiretik
Parasetamol 10-15 mg/kgBB/kali diberikan 4 kali sehari atau
ibuprofen 5-10 mg/kgBB/kali 3-4 kali/hari.
Anti Kejang
Diazepam oral 0,3 mg/kgBB setiap 8 jam atau Diazepam rektal
0,5 mg/kgBB setiap 8 jam pada saat suhu tubuh lebih dari
38,50C
Pengobatan Rumatan
Diberikan jika menunjukan ciri :
- Kejang lama > 15 menit
- Kelainan neurologi : hemiparesis, retardasi mental atau
hidrosefalus.
- Kejang fokal
Pengobatan Jangka Panjang :
- Kejang berulang 2 kali/lebih dalam 24 jam
- Kejang demam terjadi pada bayi < 12 bulan
- Kejang demam lebih dari sama dengan 4 kali per tahun.
Obat jangka panjang :
- Fenobarbital 3-4 mg/kgBB/hari dibagi 1-2 dosis
- Asam valproat 15-40 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis
- Pengobatan diberikan selama 1 tahun bebas kejang
kemudian dihentikan secara bertahap selama 1-2 bulan.
B. Kejang demam simpleks
a. Gejala klinis
Kejang berlangsung < 15 menit
Bersifat umum serta tidak berulang dalam 24 jam.
b. Tata Laksana
Antipiretik
Parasetamol 10-15 mg/kgBB/kali diberikan 4 kali sehari atau
ibuprofen 5-10 mg/kgBB/kali 3-4 kali/hari.
Anti Kejang
Diazepam oral 0,3 mg/kgBB setiap 8 jam atau Diazepam rektal
0,5 mg/kgBB setiap 8 jam pada saat suhu tubuh lebih dari
38,50C
Pengobatan Rumatan
Diberikan jika menunjukan ciri :
- Kejang lama > 15 menit
- Kelainan neurologi : hemiparesis, retardasi mental atau
hidrosefalus.
- Kejang fokal
Pengobatan Jangka Panjang :
- Kejang berulang 2 kali/lebih dalam 24 jam
- Kejang demam terjadi pada bayi < 12 bulan
- Kejang demam lebih dari sama dengan 4 kali per tahun.
Obat jangka panjang :
- Fenobarbital 3-4 mg/kgBB/hari dibagi 1-2 dosis
- Asam valproat 15-40 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis
- Pengobatan diberikan selama 1 tahun bebas kejang
kemudian dihentikan secara bertahap selama 1-2 bulan.

Anda mungkin juga menyukai