Anda di halaman 1dari 5

DEMAM TIFOID

No.dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 01 Juni 2016
Halaman : 1/4

Kabupaten
Sukabumi Asep Gumelar, SKM, M.Si
NIP : 19670424 198803 1 005

Pengertian No. ICPC II : D70 Gastrointestinal infection


No. ICD X : A01.0 Typhoid fever
- Demam tifoid erat kaitannya dengan kualitas hygiene pribadi dan sanitasi yang
kurang baik
Tujuan Penatalaksanaan kasus Demam Tifoid sesuai standar terapi
Kebijakan Penerapan standar terapi di Puskesmas
Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Prosedur / 1. Anamnesa
Langkah- a. Apakah terdapat keluhan demam yang turun naik terutama sore dan malam hari
(demam intermiten) ?
langkah
b. Apakah keluhan disertai dengan sakit kepala di area frontal ?
c. Apakah terdapat keluhan pegal, nyeri otot ?
d. Apakah terdapat keluhan mual dan muntah ?
e. Apakah terdapat keluhan insomnia ?
f. Apakah terdapat gangguan gastrointestinal berupa konstipasi, meteorismus atau
diare, nyeri abdomen dan BAB berdarah ?

2. Pemeriksaan Fisik
a. Suhu tinggi
b. Bau mulut karena demam lama
c. Bibir kering dan kadang pecah-pecah
d. Lidah kotor dan ditutup selaput putih (coated tounge)
e. Ujung dan tepi lidah kemerahan dan tremor
f. Nyeri tekan region epigastrik
g. Hepatosplenomegali
h. Bradikardia relatif
i. Penurunan kesadaran ringan berupa apatis dengan kesadaran seperti berkabut.
Bila klinis berat dapat menjadi somnolen dan koma
j. Pada penderita dengan toksik, gejala delirium lebih menonjol

3. Pemeriksaan Penunjang
a. Darah perifel lengkap : leucopenia (< 5000 per mm3), limfositosis relative,
monositosis, aenosinofilia dan trombositopenia ringan. Pada minggu ketiga dan
keempat dapat terjadi penurunan hemoglobin akibat perdarahan hebat dalam
abdomen
b. Pemeriksaan serologi widal
Dengan titer O 1/320 diduga kuat demam tifoid. Reaksi widal negative tidak
menyingkirkan diagnosis demam tifoid. Diagnosis demam tifoid dianggap pasti
bila didapatkan kenaikan titer 4 kali lipat pada pemeriksaan ulang dengan
interval 5-7 hari
c. Tes lain yang lebih sensitive adalah tes TUBEX. Tes ini menggunakan tekhnik
aglutinasi dengan menggunakan uji hapusan atau uji tabung

4. Komplikasi
Biasanya terjadi pada minggu kedua dan ketiga demam
a. Tifoid toksik (enselopati)
Penderita dengan panas tinggi yang disertai dengan kekacauan mental hebat,
kesadaran menurun, mulai dari delirium dampai koma
b. Syok septic
Penderita dengan pana stinggi serta gejala-gejala toksemia berat. Selain itu,
terdapat gangguan hemodinamik seperti tekanan darah turun, nadi halus dan
cepat, keringat dingin dan akral dingin
c. Perdarahan dan perforasi intestinal
Komplikasi perdarahan ditandai dengan hematoschezia. Dapat juga dilakukan
dengan pemeriksaan feses. Ditandai dengan gejala akut abdomen dan
peritonitis. Pada foto polos abdomen 3 posisi dan pemeriksaan klinis bedah
didapatkan gas bebas dalam rongga perut
d. Hepatitis tifosa
Kelainan berupa ikterus, hepatomegali, dan kelainan tes fungsi hati
e. Pankreatitis tifosa
Terdapat tanda pancreatitis akut dengan peningkatan enzim lipase dan amylase.
Tanda ini dapat dibantu dengan USG atau CT Scan
f. Pneumonia
Diagnosisnya dibantu dengan foto polos toraks

5. Penatalaksanaan
a. Terapi suportif
1. Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi
2. Diet tinggi kalori dan tinggi protein
3. Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas
4. Kontrol dan monitor tanda vital, catat dalam rekam medis
b. Terapi simtomatik
Untuk menurunkan demam (antipiretik) dan mengurangi keluhan
gastrointestinal
c. Terapi definitif dengan pemberian antibiotic
1. Kloramfenikol, merupakan obat yang sering digunakan, pemberian PO/IV.
Tidak diberikan bila leukosit < 2000/mm3
Dewasa : 4 x 500 mg selama 10 hari
Anak : 50-100 mg/kgBB/hari, maks 2 gram selama 10-14 hari
2. Ceftriaxone, cepat menurunkan suhu, lama pemberian pendek dan dapat
dosis tunggal serta cukup aman untuk anak
Dewasa : 2-4 gr/hari selama 3-5 hari
Anak : 80 mg/kgBB/hari dalam dosis tunggal selama 5 hari
3. Ampisilin dan amoksilin, aman untu penderita hamil. Sering
dikombinasikan dengan kloramfenikol pada pasien kritis
Dewasa : 1,5 2 gr/hari selama 7 10 hari
Anak : 100 mg/kgBB/hari po atau iv, dibagi 3 dosis selama 10 hari
4. Kotrimoksazol, tidak mahal, pemberian peroral
Dewasa : 2 x (160 800) selama 7 10 hari
Anak : 4 6 mg/kgBB/hari, po, dibagi 2 dosis selama 10 hari
5. Kuinolon, Efektif mencegah relaps dan kanker, pemberian po, pemberian
pada anak tidak dianjurkan karena efek samping pada pertumbuhan tulang
Ciprofloxacin 2 x 500 mg selama 1 minggu
Ofloxacin 2 x 200-400 mg selama 1 minggu
6. Cefixime, aman untuk anak
Anak : 20 mg/kgBB/hari, po, dinagi menjadi 2 dosis selama 10 hari
7. Thiamfenikol, cukup sensitive
Dewasa : 4 x 500 mg/hari
Anak : 50 mg/kgBB/hari selama 5-7 hari bebas panas

6. Rencana Tindak Lanjut


a. Bila pasien dirawat dirumah, dokter atau perawat dapat melakukan kunjungan
setiap hari setelah dimulainya tatalaksana
b. Respon klinis terhadap antibiotic dinilai setelah penggunaannya selama 1
minggu

7. Indikasi Perawatan di Rumah


a. Persyaratan untuk pasien
- Gejala klinis ringan
- Kesadaran baik
- Dapat makan dan minum dengan baik
- Keluarga cukup mengerti cara merawat dan tanda-tanda bahaya yang akan
timbul
- Rumah tangga pasien memiliki dan melaksanakan sistem pembuangan
eksreta (feses, urin, cairan muntah) yang memenuhi persayaratan kesehatan
b. Persyaratan tenaga kesehatan
- Adanya 1 dokter dan perawat tetap yang bertanggung jawab penuh
- Dokter menginformasikan penderita tidak ada tanda-tanda berpotensi
terjadi komplikasi
- Semua tatalaksana (diet, cairan, bed rest, pengobatan) dapat dilakukan
dirumah
- Dokter dan / atau perawat mem-follow up setiap hari
- Dokter dan / atau perawat dapat berkomunikasi dengan baik

8. Konseling dan Edukasi


a. Edukasi pasien
- Pengobatan dan perawatan demam tifoid harus diketahui pasien dan
keluarga
- Diet, jumlah cairan yang dibutuhkan, pentahapan mobilisasi dan konsumsi
obat sebaiknya diperhatikan oleh dokter
- Tanda tanda kegawatan harus diberitahu kepada pasien dan keluarga
b. Konseling
- Perbaikan sanitasi lingkungan
- Peningkatan hygiene makanan dan minuman
- Peningkatan hygiene perorangan
- Pencegahan dengan imunisasi

9. Kriteria Rujukan
a. Telah mendapat terapi selama 5 hari namun belum tampak perbaikan
b. Demam tifoid dengan tanda-tanda kegawatdaruratan
c. Demam tifoid dengan tanda-tanda komplikasi dan fasilitas tidak mencukupi

10. Prognosis
Bonam, namun ad sanationam dubia ad bonam karena penyakit dapat terjadi
berulang
Diagram Alur

Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai