Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM THYPOID

Dosen Pembimbing :
IGA. Ari Rasdini, S.Pd, S.Kep, Ns M. Kep

Oleh :
Komang Arhya Duta Martha
P07120221033

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
A. KONSEP KEPERAWATAN
1. DEFINISI
Demam typhoid atau Typhus abdominalis adalah suatu penyakit infeksi akut
yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih
dari satu minggu, gangguan pada pencernaan dan juga gangguan kesadaran.
Thypoid abdominalis adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebbakan
oleh kuman Salmonella thypi.
2. PENYEBAB/FAKTOR PREDIPOSISI
Etiologi demam thypoid adalah salmonella thypi (S.thypi) 90 % dan
salmonellaparathypi (S. Parathypi Adan B serta C). Bakteri ini berbentuk batang,
gram negatif, mempunyai flagela, dapat hidup dalamair, sampah dan debu. Namun
bakteri ini dapat mati dengan pemanasan suhu 600 selama 15- 20 menit. Akibat
infeksi oleh salmonellathypi, pasien membuat antibodi atau aglutinin yaitu :
1. AglutininO (antigen somatik) yang dibuat karena rangsangan antigen O
(berasal dari tubuh kuman).
2. AglutininH (antigen flagela) yang dibuat karena rangsangan antigenH (berasal
dari flagel kuman).
3. AglutininVi (envelope) terletak pada kapsul yang dibuat karena rangsangan
antigenVi (berasal dari simpai kuman)

Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutininO dan jugaH yang ditentukan
titernya untuk diagnosa, makin tinggi titernya makinbesar pasien menderita tifoid.
3. PATOFISIOLOGI (POHON MASALAH)

BANJIR
4. GEJALA KLINIS
gejala klinis yang biasanya ditemukan , yaitu :
a) Demam
Pada kasus yang khas, demam berlangsung 3 minggu bersifat febris remitten
dan suhu tidak tinggi sekali. Minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur
naik setiap hari, menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan
malam hari. Dalam minggu ketiga suhu berangsur turun dan normal kembali.
b) Gangguan pada saluran pencernaan
Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap, bibir kering dan pecah-pecah
(ragaden). Lidah tertutup selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan
tepinya kemerahan. Pada abdomen dapat ditemukan keadaan perut kembung.
Hati dan limpa membesar disertai nyeri dan peradangan.
c) Gangguan kesadaran
d) Relaps
5. PEMERIKSAN DIAGNOSTIK/PENUNJANG
a) Pemeriksaan darah perifer lengkap
Dapat ditemukan leukopeni, dapat pula leukositosis atau kadar leukosit normal.
Leukositosis dapatterjadi walaupun tanpa disertai infeksi sekunder.
b) Pemeriksaan SGOT dan SGPT
SGOT dan SGPT sering meningkat, tetapi akan kembali normal setelah
sembuh. Peningkatan SGOT dan juga SGPT ini tidak memerlukan penanganan
khusus
c) Pemeriksaan uji widal
Uji widal dilakukan untuk mendeteksi adanya antibody terhadap bakteri
salmonella typhi. Ujiwidal dimaksudkan untuk menentukan adanya agglutinin
dalam serum penderita demam tifoid. Akibat adanya infeksi oleh salmonella
typhi maka penderita membuatantibody (agglutinin)
d) Kultur
- Kultur darah : bisa positif pada minggu pertama
- Kultur urine : bisa positif pada akhir minggu kedua
- Kultur feses : bisa positif dari minggu kedua hingga minggu ketiga
- Anti salmonella typhi igM
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi secara dini infeksi akut
salmonella typhi, karena antibodyigM muncul pada hari ke3 dan 4
terjadinya demam.
6. TERAPI/TINDAKAN PENANGANAN
1) Medis
a. Anti Biotik (Membunuh KUman) :
- Klorampenicol
- Amoxicillin
- Kotrimoxasol
- Ceftriaxon
- Cefixim
b. Antipiretik (Menurunkan panas) :
- Paracatamol
2) Keperawatan
a. Observasi dan pengobatan
b. Pasien harus tirah baring absolute sampai 7 hari bebas demam atau kurang
lebih dari selam 14hari. Maksud tirah baring adalah untuk mencegah
terjadinya komplikasi perforasi usus.
c. Mobilisasi bertahap bila tidak panas,sesuai dengan pulihnya kekuatan
pasien.
d. Pasien dengan kesadarannya yang menurun,posisi tubuhnya harus diubah
pada waktu-waktu tertentu untuk menghindari komplikasi pneumonia dan
juga dekubitus.
e. Defekasi dan buang airkecil perlu diperhatikan karena kadang-kadang
terjadi konstipasi dan diare.
f. Diet

7. KOMPLIKASI
Komplikasi demam Typhoid dapat dibagi dalam 2bagian yaitu:
a) Komplikasi Instestinal
c. Perdarahan usus
d. Perforasi usus
e. Ileus paralitik
b) Komplikasi ekstraintestinal
f. Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi perifer (renjatan, sepsis)
miokarditis, trombosis, dan tromboflebitis.
g. Komplikasi darah: anemia hemotitik, trombositopenia, atau koagulasi
intravaskuter diseminata dan sindrom uremia hemolitik.
h. Komplikasí paru: Pneumonia, Empiema, dan Pleuritis.
i. Komplikasi hepar dan kandung kemih: Hapatitis dan Kolelitiasis.
j. Komplikasi ginjal : Glomerulonefritis, Pletonefritis dan Perinefritis f.
Komplikasi tulang: Osteomielitis, Periostitis, Spondilitis, dan Arthritis.
k. Komplikasi neuropsikiatrik : Delirium, Meningismus, Meningitis,
Polyneuritis Perifer, Sindrom Gullain Barre, Psikosis, dan Sindrom
Katatonia.
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Anamnesa orang tua/keluarga
2. Keluhan utama. Berupa perasaan yang tidak enak badan, lesu, nyeri kapala,
pusing dan kurang bersemangat, serta nafsu makan kurang (terutama selama
masa inkubasi).
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan sekarang
b. Riwayat Kesehatan dahulu
c. Riwayat Keperawatan
d. Riwayat Kehamilan
e. Riwayat Persalinan
f. Riwayat Postnatal
g. Pengetahuan Keluarga
4. Kebutuhan Sehari-hari
a. Nutrisi
b. Eliminasi
c. Isrirahat Bayi, tampak cengeng dan mudah terbangun
d. Aktifitas
e. Neurosensori
f. Pernafasan
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
b. Kepala, leher
c. Wajah, mata, mulut
d. Abdomen
e. Hati dan limfe
f. Ekstermitas
g. Integumen
6. Pemeriksaan Penunjang

2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


1. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
2. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis.
3. Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi
nutrien
4. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan cairan
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
DAFTAR PUSTAKA

Apriyadi dan Sarwili. (2018). Perilaku Higiene Perseorangan dengan Kejadian Demam
Tyfoid. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 8 No. 1.

Lestari Titik. (2016). Asuhan Keperawatan Anak. Yogjakarta: Nuha Medika.

Handu, Kristina. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Anak Dengan Demam Typhoid di
Rumah Sakit Samarinda. Kalimantan Timur : Medika Citra

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 11.Jakarta
Selatan: DPP PPNI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1 Cetakan II.Jakarta
Selatan: DPP PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1 Cetakan
II.Jakarta Selatan: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai