Disusun Oleh :
El Faza Hanindita
NIM. P1337420918095
2. Etiologi
pada suhu kamar, bahan limbah, bahan makanan kering, bahan farmasi
dan tinja. Salmonela mati pada suhu 54.4º C dalam 1 jam, atau 60º C
dan anti gen H ( flagelum) adalah protein yang labil terhadap panas.
Pada S. typhi, juga pada S. Dublin dan S. hirschfeldii terdapat anti gen
berikut:
a. Hasil gram negatif yang bergerarak dengan bulu getar dan tidak
berspora
Gejala- gejala klinis yang timbul sangat bervariasi dari ringan sampai
dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut lain yaitu demam, nyeri
hingga malam hari. Masa tunas 7-14 hari, selama inkubasi ditemukan
khas ) yaitu:
c. Pusing
d. Diare
e. Anoreksia
f. Batuk
g. Nyeri otot
ritmen, biasanya menurun pagi hari, dan meningkat pada sore dan
ujung dan tepi kemerahan, jarang disertai tremor, hati dan limpa
4. Komplikasi
Menurut sodikin (2011) komplikasi biasanya terjadi pada usus
pada seorang anak, maka dapat berakibat fatal. Gangguan pada usus
melena yang bisa disertai nyeri perut dengan tanda- tanda renjatan.
b. Perforasi yang tidak disertai peritonitis hanya dapat ditemukan bila
dan terdapat udara diantara hati dan diafragma pada foto rontgen
c. Peritonitis
nyeri tekan.
bronkopneumonia.
5. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan
Laboratorium. 1)
Pemeriksaan Leukosit.
infeksi sekunder.
3) Tes Widal.
Tes widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan anti
flagella kuman).
simpai kuman).
Pada infeksi yang aktif, titer uji widal akan meningkat pada
hari.
4) Biakan Darah.
b. Diit lunak atau diit padat rendah selulosa (pantang sayur dan
c. Obat-obat :
bebas demam.
2) Antipiretik seperlunya
1. Pengkajian
2. Identitas
3. Riwayat Keperawatan
4. Pemeriksaan Fisik
5. Analisa
C.