Anda di halaman 1dari 17

THYPUS ABDOMINALIS

SITI PATONAH, S.KEP,NS,M.KES


Definisi

Demam tifoid atau thypoid fever atau


thypus abdominalis merupakan
penyakit infeksi akut pada saluran
pencernaan yang disebabkan oleh
kuman Salmonella typhii,
ditandai gejala demam satu minggu
atau lebih disertai gangguan pada
saluran pencernaan dan dengan atau
tanpa gangguan kesadaran. Penularan
penyakit ini hampir selalu terjadi
melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi.
Etiologi

Salmonella mempunyai tiga macam


antigen, yaitu - antigen O (Ohne Hauch)
merupakan somatik antigen (tidak
menyebar) ada dalam dinding sel kuman,
- antigen H (Hauch, menyebar) terdapat
pada flagella dan bersifat termolabil
antigen V1 (kapsul) merupakan kapsul
yang meliputi tubuh kuman dan
melindungi O antigen terhadap
fagositosis. Ketiga jenis antigen ini di
manusia akan menimbulkan tiga
macam antibodi yang lazim disebut
aglutinin.
Manifestasi Klinik
Masa inkubasi 7-20 hari, inkubasi
terpendek 3 hari dan terlama 60 hari
dengan gejala klinis sangat bervariasi
dan tidak spesifik
Demam satu minggu atau lebih,
gangguan saluran pencernaan dan
gnagguan kesadaran.
minggu pertama : demam, nyeri
kepala, anoreksia, mual, muntah,
diare, konstipasi dan suhu badan
meningkat (39-410C).
minggu kedua gejala makin jelas berupa
demam remiten, lidah tifoid dengan tanda
antara lain nampak kering, dilapisi selaput
tebal, dibagian belakang tampak lebih pucat,
dibagian ujung dan tepi lebih kemerahan.
Pembesaran hati dan limpa, perut kembung
dan nyeri tekan pada perut kanan bawah
dan mungkin disertai gangguan kesadaran
dari ringan sampai berat seperti delirium.
Roseola (rose spot), pada kulit dada
atau perut terjadi pada akhir minggu
pertama atau awal minggu kedua.
Merupakan emboli kuman dimana di
dalamnya mengandung kuman
salmonella.
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan leukosit
leukopenia dan limposistosis relatif
tetapi kenyataannya leukopenia
tidaklah sering dijumpai.
Pemeriksaan SGOT dan SGPT
SGOT dan SGPT pada demam typhoid
seringkali meningkat tetapi dapat
kembali normal setelah sembuhnya
typhoid.
Biakan darah
biakan darah positif hal itu
menandakan demam typhoid, tetapi
bila biakan darah negatif tidak
menutup kemungkinan akan terjadi
demam typhoid.
Uji Widal
hasil biakan darah tergantung dari :

Teknik pemeriksaan Laboratorium


Waktu pengambilan darah yang baik
adalah pada saat demam tinggi yaitu
pada saat bakteremia berlangsung.
Saat pemeriksaan selama perjalanan
Penyakit
Biakan darah terhadap salmonella
thypi terutama positif pada minggu
pertama dan berkurang pada minggu-
minggu berikutnya. Pada waktu
kambuh biakan darah dapat positif
kembali.
Vaksinasi di masa lampau
Vaksinasi terhadap demam typhoid di
masa lampau dapat menimbulkan
antibodi dalam darah klien, antibodi ini
dapat menekan bakteremia sehingga
biakan darah negatif.
Pengobatan dengan obat anti mikroba
sudah mendapatkan obat anti mikroba
pertumbuhan kuman dalam media
biakan terhambat dan hasil biakan
mungkin negatif
Penatalaksanaan

 Tirah baring atau bed rest.


 Diit lunak atau diit padat rendah selulosa (pantang sayur dan buahan),
kecuali komplikasi pada intestinal.
Obat-obat :
a.    Antimikroba :
-       Kloramfenikol 4 X 500 mg sehari/iv
-       Tiamfenikol 4 X 500 mg sehari oral
-      Kotrimoksazol 2 X 2 tablet sehari oral (1 tablet = sulfametoksazol
400 mg + trimetoprim 80 mg) atau dosis yang sama iv, dilarutkan
dalam 250 ml cairan infus.
-       Ampisilin atau amoksisilin 100 mg/kg BB sehari
oral/iv, dibagi dalam 3 atau 4 dosis.
Antimikroba diberikan selama 14 hari atau
sampai 7 hari bebas demam.
b.    Antipiretik seperlunya
c.    Vitamin B kompleks dan vitamin C
Mobilisasi bertahap setelah 7 hari bebas
demam.

Anda mungkin juga menyukai