TYPES ABDOMINALIS
Oleh :
FARIDAH
Definisi
Lanjutan Definisi
Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi kuman Samonella Thposa/Eberthela
Thyposa yang merupakan kuman negatif, motil dan tidak menghasilkan
spora, hidup baik sekali pada suhu tubuh manusia maupun suhu yang lebih
rendah sedikit serta mati pada suhu 700C dan antiseptik.
Salmonella mempunyai tiga macam antigen, yaitu :
– Antigen O=Ohne Hauch=somatik antigen (tidak menyebar) ada dalam dinding
sel kuman.
– Antigen H=Hauch (menyebar), terdapat pada flagella dan bersifat termolabil
dan
– Antigen V1=kapsul ; merupakan kapsul yang meliputi tubuh kuman dan
melindungi O antigen terhadap fagositosis.
Ketiga jenis antigen ini di manusia akan menimbulkan tiga macam antibodi
yang lazim disebut aglutinin.
Salmonella parathypi A
Salmonella parathypi B
Salmonella parathypi C
Faces dan Urin dari penderita thypus
Gambar Kuman Salmonella Typosa
Patofisiologi
Pemeriksaan urine
Didaparkan proteinuria ringan ( < 2 gr/liter) juga didapatkan peningkatan lekosit dalam
urine.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tinja
Didapatkan adanya lendir dan darah, dicurigai akan bahaya perdarahan usus dan
perforasi.
Pemeriksaan bakteriologis
Diagnosa pasti ditegakkan apabila ditemukan kuman salmonella dan biakan darah
tinja, urine, cairan empedu atau sumsum tulang.
Pemeriksaan serologis
Yaitu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi (aglutinin ). Adapun antibodi
yang dihasilkan tubuh akibat infeksi kuman salmonella adalah antobodi O dan H.
Apabila titer antibodi O adalah 1 : 20 atau lebih pada minggu pertama atau terjadi
peningkatan titer antibodi yang progresif (lebih dari 4 kali). Pada pemeriksaan
ulangan 1 atau 2 minggu kemudian menunjukkan diagnosa positif dari infeksi
Salmonella typhi.
RENCANA
KEPERAWATAN
Penatalaksanaan Keperawatan
Isolasi pasien, desinfeksi pakaian
perawatan yang baik untuk menghindari infeksi
Tirah baring atau bed rest sampai dg 2 minggu setelah suhu normal
kembali (istirahat total) kemudian boleh duduk, jika tidak panas boleh
berdiri terus berjalan.
Diit lunak atau diit padat rendah selulosa (pantang sayur dan buahan),
kecuali komplikasi pada intestinal.
Mobilisasi bertahap setelah 7 hari bebas demam.
Lanjutan perawatan
Tindakannyan adalah:
Untuk mencegah komplikasi pasien yang terlalu lama berbaring perlu
diubah sikap baringnya tiap 3 jam.
Jika terjadi komplikasi keluarga perlu diberi penjelasan mengapa
dapat terjadi (mungkin terlambat berobatnya atau kuman penyakitnya
sangat ganas). Diminta agar orang tua membantu menenangkan (beri
penjelasan secara bijaksana agar keluarga tidak cemas)
Daftar Pustaka
Grimes, E.D, Grimes, R.M, and Hamelik, M, 1991, Infectious Diseases, Mosby Year
Book, Toronto.
Kuzemko, Jan, 1995, Pemeriksaan Klinis Anak, alih bahasa Petrus Andrianto, cetakan
III, EGC, Jakarta.
Lab/UPF Ilmu Kesehatan Anak, 1994, Pedoman Diagnosis dan Terapi, RSUD Dr.
Soetomo Surabaya.
Lyke, Merchant Evelyn, 1992, Assesing for Nursing Diagnosis ; A Human Needs
Approach,J.B. Lippincott Company, London.
Rampengan dan Laurentz, 1995, Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak, cetakan kedua,
EGC, Jakarta.
TERIMA KASIH