Pendahuluan
🞥 Kejang
🞥 Kesadaran menurun
🞥 Stridor
🞥 Wheezing
🞥 Demam/dingin
≥ 5 tahun • ≥ 30 kali/menit
Indikasi Rawat Inap
🞥 Frekuensi napas ≥50x/menit
🞥Distress pernapasan
🞥Merintih
🞥Terdapat tanda dehidrasi
🞥Keluarga tidak bisa merawat di rumah
Indikasi Rawat Inap
🞥Malnutrisi
🞥Campak
🞥Down syndrome
Tatalaksana
🞥 Pemberian oksigen terutama pada pasien dengan saturasi ≤92% dan pasien dengan
distress pernapasan, evaluasi setiap minimal 4 jam sekali, termasuk pemeriksaan
saturasi oksigen
🞥 Hisap lendir
🞥 Terapi cairan
🞥 Pemberian antibiotik
Tatalaksana standar mengajarkan agar tenaga kesehatan memfokuskan
perhatian pada pernapasan anak & bukan pada keparahan batuknya maupun
ada tidaknya demam.
Efusi pleura dan empiema. Terjadi pada sekitar 45% kasus. Cairannya transudat dan steril.
Terkadang pada infeksi bakterial terjadi empiema dengan cairan eksudat.
Komplikasi sistemik. Dapat terjadi akibat invasi kuman atau bakteriemia berupa meningitis.
Dapat juga terjadi dehidrasi dan hiponatremia, anemia pada infeksi kronik, peninggIan ureum
dan enzim hati. Kadang-kadang terjadi peninggian fostase alkali dan bilirubin akibat adanya
kolestasis intrahepatik.
Pneumonia kronik yang dapat terjadi bila pneumonia berlangsung lebih dari 4-6
minggu akibat kuman anaerob S. aureus, dan kuman Gram (-) seperti
Pseudomonas aeruginosa.
🞥ASI eksklusif
🞥Imunisasi : campak, HiB , PCV
🞥Perbaikan gizi keluarga
🞥Hindari faktor risiko
TERIMA KASIH