Anda di halaman 1dari 21

TUBERKULOSIS PARU

VAHIRA NISSHA MATOVANI RAY


(71210891020)
Pembimbing : dr.
SMF ILMU PENYAKIT PARU
RUMAH SAKIT UMUM Dr. PIRNGADI
MEDAN
2021
Latar Belakang
• Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia
telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberkulosis.
• Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia
yang paling produktif secara ekonomis (15-50
tahun).
• Kerugian yang diakibatkan bukan hanya aspek
kesehatan, tetapi juga aspek sosial dan
• ekonomi.
Di Indonesia, TB merupakan penyebab kematian utama dan angka
morbiditas teratas seteleah ISPA.
• Indonesia menduduki urutan negara ketiga setelah India dan China
yang memiliki jumlah penderita terbanyak
TINJAUAN PUSTAKA
tuberkulosis
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan
oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis).
Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya.
Patogenesis Tuberkulosis

• M. tuberculosis difagosit oleh


makrofag di alveoli
• Kuman dapat survive dan menjadi
banyak
• Menyebar dengan saluran limfatis ke
kelenjar hilus
• Imunitas selular berkembang 2-12
minggu setelah infeksi, dibatasi
dengan pembentukan granuloma
• Penyakit aktif terjadi pada 10%
individu yang terinfeksi, setengahnya
pada 2 tahun pertama
Gejala Tuberkulosis
Definisi Pasien Tuberkulosis
• Suspek pasien TB 
seseorang yang • Pasien TB
mempunyai keluhan atau berdasarkan diagnosis
gejala klinis mendukung klinis  seseorang
TB yang memulai
• Pasien TB berdasarkan pengobatan sebagai
konfirmasi hasil pasien TB namun
pemeriksaan tidak memenuhi
bakteriologis  definisi dasar
pasien TB yang hasil diagnosis berdasarkan
pemeriksaan konfirmasi hasil
Diagnosis Tuberculosis

1 2 3

ANAMNESIS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN


• Gejala respiratorius: batuk, FISIK PENUNJANG
batuk darah, sesak nafas dan • RADIOLOGIS
nyeri dada.Gejala bervariasi Pemeriksaan fisik
diaggnostik tergantung Standar: Foto toraks PA
dari mulai tidak ada gejala Curiga lesi TB aktif: adanya bayangan
hingga gejala cukup berat luas lesi: suara berawan/nodular, kavitas, bercak milier,
tergantung luas lesi pernafasan bronkial, efusi pleura
• Gejala sistemik: demam, amforik, melemah, • BAKTERIOLOGIS
malaise, keringat malam, ronki basah, tanda Direct smear BTA serta tes resistensi
penarikan diapragma & obat
anoreksia dan penurunan
berat badan mediastinum
Pengobatan Tuberculosis
DOSIS YANG DIREKOMENDASIKAN
Prinsip terapi TB:
• Obat harus mengandung JENIS OAT (mg/kg)

“multiple drug”, dengan obat HARIAN (mg) 3X SEMINGGU (mg)


yang masih sensitif dalam jumlah 5 (4 – 6) 10 (8 – 12)
Isoniazid (H)
cukup dan dosis tetap sesuai Maksimal 300 mg Maksimal 900 mg
kategori pengobatan 10 (8 – 12) 10 (8 – 12)
• Harus dikonsumsi dengan teratur Rifampisin (R)
Maksimal 600 mg Maksimal 600 mg
dan jangka waktu yang benar
• Pengobatan TB diberikan dalam Pirazinamid (Z) 25 (20 – 30) 35 (30 – 40)
2 tahap yaitu tahap intensif dan Etambutol 15 (15 – 20) 30 (25 – 35)
lanjutan 15 (12 – 18) 15 (12 – 18)
Streptomisin (S)
Maksimal 1000 mg
Sediaan Obat
• Obat lepasan
Rifampicin, INH, Pirazinamid, Etambutol,
• FDC (Fixed Dose Combination)
4 FDC berisi RHZE dalam satu tablet (Fase intensif)
2 FDC berisi RH dalam satu tablet (Fase lanjutan)

Kasus baru
Rejimen: 2RHZE/4RH atau 2RHZE/4R3H3
Kasus BTA positip yang telah diobati sebelumnya yaitu
pasien kambuh, pasien gagal, pasien putus berobat
Rejimen: 2RHZES/1RHZE/5RHE atau
2RHZES/1RHZE/5R3H3E3
MDR TB (Multi drug resistant TB)
Data Pribadi Pasien

• Nama : Nn. S.A


• Umur : 24 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
Anamnesis Pasien
 Keluhan utama : Sesak Nafas
 Deskripsi : Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke IGD RSUD DR.
Pirngadi Medan dengan keluhan sesak nafas disertai batuk, keluhan ini sudah
dialami pasien kurang lebih 3 minggu. Pasien mengatakan sesak yang dia
rasakan sampai mengganggu aktivitas pasien sehari-hari. Pasien juga
mengeluhkan mulut yang kering dan berbau hingga memenuhi lidah dan rongga
mulut sehingga pasien tidak nafsu makan dan merasa lemas serta terdapat
penurunan berat badan. Keluhan batuk darah (-), demam (-), keringat malam (-).
Riwayat merokok (-), miras (-), DM (-) dan riwayat mengkonsumsi OAT (-).
Vital Sign Pasien

▪ Kesadaran : CM
▪ TD : 120/70 mmHg
▪ Pulse : 106 x /i,
▪ RR : 24 x/I
▪ Temp : 37⁰C
▪ SpO2 : 97%
▪ VAS :5
Pemeriksaan Fisik
 Kepala : Tidak tampak deformitas, edema wajah (-)
 Mata : konjungtiva anemis (-/-), Ikterik (-/-), Oedem periorbita (-/-),
Pupil isokor, Ptosis(-/-), Miosis (-), Enopthalmos (-)
 Telinga : dalam batas normal
 Hidung : pernapasan cuping hidung (-), deviasi septum (-)
 Mulut : kotor, lidah kotor berselaput putih, sianosis (-) mulut
mencucu (-)
 Leher : Edema (-), TVJ R-2cmH2O, Pembesaran KGB(-)
Pemeriksaan Fisik
Jantung Paru
Inspeksi : tidak tampak iktus kordis Inspeksi : simetris
Palpasi : tidak ada heave, lift, thrill Palpasi : stemfremitus kanan = kiri melemah
Perkusi : dalam batas normal Perkusi : sonor
Auskultasi : dalam batas normal. Auskultasi : SP :Vesikuler, Ekspirasi memanjang,

Abdomen Ekstremitas
Inspeksi : Dinding abdomen simetris, asites (-) Atas : Akral hangat. CRT < 2 detik. Tidak ada de-
formitas, edema dan sianosis.
Palpasi : Nyeri tekan hipogastrik (-). Hati dan limpa
tidak teraba, ginjal tidak teraba (dbn). Bawah : Akral hangat. CRT < 2 detik. Tidak ada
deformitas, edema dan sianosis.
Perkusi : timpani
Auskultasi : peristaltik (+)
Pemeriksaan Fisik
Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Darah Hasil Nilai Rujukan
Rutin (02/11/21)  
Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan

WBC 3,87 103/𝜇L 4.00-10.00

RBC 2,95 106/𝜇L 3.50-5.50

HGB 6,6 g/dl 11.0-16.0

HCT 20,9 % 37.0-54.0

PLT 283 103/𝜇L 100-300

PCT 0.31 % 0.108-0,282

Limfosit 0,26 103/𝜇L 0.80-4.00


Monosit 0.03 103/𝜇L 0.12-1.20
Eosinophil 0.00 103/𝜇L 0.00-0.50
Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

02/11/2021
Glukosa Adrandom 69.00 <140mg/dl

Natrium 135 136 – 155 mmol/L

Kalium 2,90 3,5 – 5,5 mmol/L

Clorida 104,0 95-103 mmol/L

RT – PCR Covid 19 Negatif Negatif


Pemeriksaan Radiologis
• Foto torak PA

• Kesimpulan : TB Paru Luas Aktif


Tatalaksana Pasien
Farmakoterapi
• Infus NaCl 0,9% 20gtt/i
• Inj Levofloxacin 500 mg
• Inj Ranitidin 1 ampl/12 jam
• OAT FDC 1x2 tab
• Vitamin B 6 1x1 tab
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai