Anda di halaman 1dari 23

Tuberkulosis

Paru Dengan HIV


Nory Junov Paramana
Pembimbimng :
dr. Zainudin Aziz, Sp.P

Pembimbing Internsip :
dr. Agus Asari
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN
KOTAWARINGIN BARAT KALIMANTAN TENGAH
2023
Anamnesis

Identitas Keluhan Utama


01 Tn. D, Usia 56 Tahun 02 Badan terasa lemas sejak 3 bulan

Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat Penyakit Dahulu


03 Badan lemas, batuk berdahak, berat
badan turun, BAB cair
04 Pengobatan TB Paru fase intensif
selama 1 bulan
Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum Tanda Vital Status Gizi


Tampak Sakit Sedang TD 80/60 mmHg BB 45 kg
Composmentis HR 110 kpm TB 167 cm
GCS 15 RR 26 kpm IMT 16,1 kg/m2
S 36,5 C
Status Generalis

Kepala Mata
Normochepali Pupil Isokor 3mm/3mm
Reflex Cahaya +/+
Konjungtiva Anemis +/+
Sklera Icteric -/-

Telinga Hidung
Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
Status Generalis

Mulut Leher
Bibir tampak kering Deviasi (-)
Sianosis (-) KGB teraba tidak membesar
Oral Thrush (+) Thyroid teraba tidak membesar
JVP 5-2 cmH2O

Dada Paru
Normothorax BND Vesikuler Kanan = Kiri
Gerak Simetris Sonor / Sonor
Retraksi +/+ Rhonki +/+ Apeks
Ictus Cordis Wheezing -/-
tidak tampak
Status Generalis

Jantung Abdomen Ekstremitas


BJ I&II Reguler Tampak Datar Nadi teraba cepat dan lemah
Batas Kanan dan Kiri d.b.n BU (+) CRT < 2”
Murmur (-) Timpani Edema -/-
Gallop (-) Nyeri Tekan Epigastric (-)
Hepar dan Lien teraba tidak
membesar
Roentgen Thorax PA
Cor tidak melebar (CRT : < 50%)

Sinuses dan diafragma normal

Pulmo: Hili tertutup perselubungan, corakan


bronkovaskuler sulit dinilai, Tampak
perselubungan opak inhomogen di lapang
atas sampai bawah paru bilateral dengan air
bronchogram (+).
Pemeriksaan Laboratorium
● Hemoglobin : 6,6 g/dl ● Hitung Jenis Leukosit
● Leukosit : 4.700 uL a.Basofil :0%
● Hematokrit : 19,3 % b.Eosinofil :2%
● Eritrosit : 2 juta/mm3 c.Neutrofil Batang :3%
● Trombosit : 245.000 /uL d.Neutrofil Segmen : 72 %
● MCV : 97,9 fL e.Limfosit : 22 %
● MCH : 33,6 pg f.Monosit :1%
● MCHC : 34,3 g/dl
● RDW : 19,9 % Kimia Klinik
● Golongan Darah : B SGOT : 18 U/L
● Rhesus : Positif Albumin : 1,2 g/dl
Diagnosis
● Diagnosis Klinis ● Diagnosis Banding

Syok Sepsis Syok Hipovolemik

TB Paru dalam pengobatan fase intensif 1 bulan Pneumonia

Suspek HIV

Malnutrisi (IMT 16,1 kg/m2, kesan Underweight)

Anemia

Dispepsia
Tatalaksana
1. Terapi di IGD
a. NaCl 0,9% 500cc loading i.v
b. Pantoprazole 40 mg i.v
c. Pro Transfusi PRC 1 unit/ hari i.v
d. Po. OAT 4FDC 1x3 tab p.o tahap intensif dilanjutkan selama 1 bulan

e. Konsul Sp.P dan Tim VCT untuk terapi lebih lanjut


f. Pemeriksaan darah Kimia Klnik
g. Uji Kultur bakteri sputum sewaktu pagi sewaktu
h. Uji TCM Resistensi OAT
i. Uji HIV
Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad malam
Perkembangan Pasien Tanggal 3-11 Maret

Tanggal 3-6 Maret Tanggal 7-10 Tanggal 11


• Perbaikan Keluhan • Perbaikan Nafsu • Pasien Pulang
Lemas dan Muntah Makan • Keluhan Utama
• Tanda Vital Perlahan • Tanda Vital Dalam Lemas Sudah Tidak
Membaik Batas Normal Dirasakan
• Terapi Cairan • Terapi Sesuai Tanggal • Rawat Jalan dengan
Parenteral, OAT, Sebelumnya OAT, Anti Jamur,
Antibiotik, Anti Jamur, Mukolitik, dan
Mukolitik, Albumin, Albumin
Vitamin, dan
Simtomatik
Definisi dan Etiologi Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis adalah suatu penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis

Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga sering dikenal dengan Basil Tahan
Asam (BTA).

Sebagian besar kuman TB sering ditemukan menginfeksi parenkim paru dan menyebabkan TB paru,
namun bakteri ini juga memiliki kemampuan menginfeksi organ tubuh lainnya
Faktor Risiko
1. Orang dengan HIV positif dan penyakit imunokompromais lain.
2. Orang yang mengonsumsi obat imunosupresan dalam jangka waktu panjang.
3. Perokok
4. Konsumsi alkohol tinggi
5. Anak usia <5 tahun dan lansia
6. Memiliki kontak erat dengan orang dengan penyakit TB aktif yang infeksius.
7. Berada di tempat dengan risiko tinggi terinfeksi tuberkulosis (contoh :
lembaga permasyarakatan, fasilitas perawatan jangka panjang)
8. Petugas Kesehatan
Transmisi, Infeksi, dan
Respons Imun

TB Ekstraparu

TB Paru
Klasifikasi dan Tipe Pasien TB
• Terkonfirmasi Bakteriologis (BTA & TCM)
• Terdiagnosis Klinis (Ro Thorax, Tidak Respon AB, Skoring TB)
• Lokasi (TB Paru & TB Ekstraparu)
• Riwayat Pengobatan (Kasus Baru & Kasus Riwayat Pengobatan)
• Uji Kepekaan Obat (MR, PR, MDR, XDR, RR)
• Status HIV (HIV Positif, HIV Negatif, Tidak Diketahui)
Riwayat Pengobatan

Ketersedian TCM

Hasil Pemeriksaan BTA :


• (- -) : konfirmasi klinis RO/AB
• (++)(+-) : Terapi Lini 1
Hasil TCM :
• POS, RIF SENS : Terapi Lini 1
Alur Konfirmasi Klinis • POS, RIF INDT : Ulang TCM
• POS, RIF RES : Terapi TB RO
• NEG : Konfirmasi Klinis
Pengobatan TB Paru dengan OAT FDC
Fase intensif Fase lanjutan
2 bulan 4 bulan
BB Harian Harian 3x/minggu
(RHZE) (RH) (RH)
150/75/400/275 150/75 150/150
30-37 2 2 2
38-54 3 3 3
55-70 4 4 4
>71 5 5 5
Evaluasi dan Hasil Pengobatan

● Evaluasi bakteriologi (0 - 2 - 6 bulan ● Evaluasi radiologi (0 - 2 – 6 bulan


pengobatan) pengobatan)
○ Tujuan untuk mendeteksi ada ○ Sebelum pengobatan.
tidaknya konversi dahak. ○ Setelah 2 bulan pengobatan
○ Bila ada fasilitas biakan, ○ Pada akhir pengobatan.
dilakukan pemeriksaan biakan dan
uji kepekaan.

Hasil pengobatan dapat dikategorikan sebagai Sembuh, Pengobatan Lengkap,


Pengobatan Gagal, Meninggal, Putus Obat, dan Tidak Dievaluasi
Diagnosis dan Terapi TB pada Pasien HIV
1. Gambaran Klinis : demam, penurunan berat badan, keluhan batuk, sering
terdapat TB ekstra paru
2. Pemeriksaan sputum BTA dan TCM TB
3. Pemeriksaan Biakan M. TB dan uji kepekaan OAT
4. Foto Thorax
5. Lipoarabinomannan (LAM) : CD4< 100 sel/uL dan pada pasien sakit berat
6. Prinsip tatalaksana dahulukan OAT hingga dapat ditoleransi (2-8 minggu)

Anda mungkin juga menyukai