Anda di halaman 1dari 24

Mini C-Ex

Moh.Daffa Fauziansyah
20204010285
01 04
Mini C-Ex

IDENTITAS PASIEN PEMBAHASAN


IBD, Kolitis, Pankolitis

02
SUBYEKTIF
05
DAFTAR PUSTAKA
RPS, RPD, RPK, RPSos

03
OBYEKTIF
Pemeriksaan Fisik, Pemeriksaan
Penunjang (darah rutin, kimia darah,
Ro thorax, EKG, Ro.Abdomen, CIL.
2
IDENTITAS
PASIEN

Nama : Tn. WC
Usia : 32 tahun
J. kelamin : Laki-laki
Status : Belum menikah
Alamat: Sewon, Bantul
Pekerjaan : Pengrajin Kursi

3
SUBYEKTIF

Keluhan Utama : Diare lebih dari 3 bulan

Pasien dirujuk ke IGD RSUD Kota Yogyakarta dari RSU Griya Mahardhika dengan
keluhan diare lebih dari 3 bulan SMRS, disertai batuk tidak berdahak, demam dan lemas.
Selama 3 bulan pasien mengalami diare, pasien mengatakan senpat BAB berdarah 1x,
terjadi penurunan berat badan sebanyak 8 kg dan sudah berobat ke puskesmas lalu dirujuk
ke RSU Griya Mahardhika, namun belum diberikan tatalaksana apapun dan kembali
dirujuk menuju RSUD Kota Jogja. Pasien menyangkal adanya mual muntah, nyeri perut,
pusing dan gangguan berkemih.

4
SUBYEKTIF

RPD RPK RPSos

Pasien perokok aktif namun


• Riwayat penyakit serupa ( - ) telah berhenti 3 bulan yang
• Riwayat penyakit serupa ( - ) lalu, ada riwayat minum
• Riwayat Alergi ( + ) Belalang
• Riwayat Stroke ( + ) Ayah minuman beralkohol dan
• Riwayat Trauma ( + ) 8 th yll
• Riwayat Hipertensi ( + ) Ayah tidak mengonsumsi obat-
• Riwayat Hipertensi ( - )
• Riwayat penyakit jantung ( - ) obatan tertentu
• Riwayat Penyakit Jantung ( - )

5
PEMERIKSAAN
FISIK

• Kesadaran : baik, Compos mentis Kepala dan Leher


• Vital Signs
Konjunctiva Anemis ( +/+), Pupil
o Tekanan Darah : 135/89 mmHg isokor (+/+), KGB (-), JVP (-)
o Suhu Tubuh : 36,4 °C
o Frekuensi Nafas: 22 x/menit Thorax
o Frekuensi Nadi : 98 x/menit
o SpO2 : 94% Dalam Batas Normal
Abdomen
• Status Gizi : Very Severely Underweight
• Berat Badan : 42 kg Distensi (+), Bising Usus (+)
• Tinggi Badan : 163 cm meningkat, Hypertympani (+)
seluruh lapang perut, Defans
• Index Massa Tubuh : 15,4 kgBB/M2 (Very
Muskular (+), Nyeri tekan (-)
Severely Underweight)
Ekstremitas
Dalam batas normal
6
PEMERIKSA
AN
PENUNJANG

7
PEMERIKSA
AN
PENUNJANG

8
PEMERIKSA
AN
PENUNJANG

9
•Rontgen Thorax PA

•Hasil:
•Tampak cavitas di apex pulmo
dextra
•Tampak perselubungan semi
PEMERIKSA opaque inhomogen di lobis
superior pulmo dextra dan di
AN perihiler sinistra, fibrosis (+)
sedikit
PENUNJANG •Corakan
meningkat
bronkovaskuler

•Sinus costophrenicus lancip,


diafragma licin
•CTR <0,5

•Kesimpulan:
•Infiltrat dengan cavitas dan
fibrosis. Radiologis sesuai TB
lama aktif dengan besar cor
normal.
10
PEMERIKSAAN PENUNJANG

•Colon In Loop (Double Kontras)

•Hasil :
• Tampak kontras mengisi rectum, sigmoid, colon
descenden, transversum, colon descenden s/d
caecum, kemudian reflux ke ileum.
• Pasase kontras lancar, kaliber colon ascenden
proximal sedikit menyempit, bagian lain normal,
incisura dan haustra dalam batas normal. Tak
tampak filling defect maupun additional defect.
• Pada double kontras mukosa dinding colon dari
caecum sampai sigmoid tampak irreguler, terutama
colon ascenden proximal.
• Ileum distal yang tervisualisasi juga tampak
irreguleritas pada mukosa dindingnya.

•Kesan :
•Pancolitis (daerah colon ascenden proximal lebih berat)
dengan suspect ileitis terminalis

11
PEMERIKSAAN PENUNJANG
•EKG

•Hasil:
•Irama : Sinus
•Frekuensi : 100x/menit
•Axis : Normoaxis
•Interval PR : Normal
•Gelombang P : Normal
•Gelombang T : Normal
•Segmen ST : Normal
•Interval QT : Normal
•Kesimpulan : Normal sinus rythm

12
ASSESMENT & PLANNING
Planning :
Asesment :
• Infus Futrolit 20 tpm
• Pancolitis • Sistenol 3x1
• Anemia • Sucralfat 3x2 cth
• Infus Parasetamol 1 gr k/p
• Hiponatremia • Injeksi Lansoprazole 1 vial / 24 jam
• New Diatabs 3x2 tab

13
PEMBAHASAN

Pancolitis
Colitis berasal dari kata kolon (usus besar)
dan itis (peradangan). Sedangkan,
Pancolitis adalah peradangan yang terjadi
pada seluruh bagian usus besar yang
bersifat kronis, diawali dengan terjadinya
colitis ulseratif melibatkan lapisan mukosa
dan submucosa rectum meluas ke bagian
proksimal usus besar secara terus menerus.

14
PEMBAHASAN

ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI

Hingga saat ini baik pancolitis maupun kolitis Dari semua pasien IBD, 10% nya berusia
ulseratif tidak memiliki penyebab pasti. kurang dari 18 tahun. Berdasarkan statistik
Namun, beberapa hal dibawah ini berkaitan internasional, insiden IBD sekitar 2,2-14,3
erat : kasus per 100000 orang per tahun untuk
 Imunitas tubuh Ulcerative Colitis (UC) dan hanya 10 % nya
 Genetik yang timbul pancolitis, sedangkan 3,1-14,6
 Infeksi kasus per 100000 orang per tahun untuk
 Psikologis Crohn’s Disease (CD), sehingga rata-rata
 Lingkungan / gaya hidup insidensi IBD adalah sekitar 10 kasus per
 Radiasi 100000 orang tiap tahunnya.

15
PATOFISIOLOGI
Jalur akhir umum daripada
patofisiologi IBD adalah
inflamasi pada mukosa traktus
intestinal menyebabkan
ulserasi, edema, perdarahan,
kemudian hilangnya air dan
elektrolit. Banyak mediator
inflamasi yang telah
diidentifikasi pada IBD,
dimana mediatormediator ini
memiliki peranan penting pada
patologi dan karakteristik
klinik penyakit ini. Respon
imun inilah yang akan merusak
mukosa intestinal dan
menyebab proses inflamasi
yang kronis
16
KLASIFIKASI
COLITIS
LETAK LESI BERDASARKAN
ANATOMIS

a. Proktitis : peradangan yang terjadi pada bagian rectum.


b. Proktosigmoitis : peradangan yang terjadi dari rectum melibatkan bagian
kolon sigmoid.
c. Distal colitis : peradangan usus besar yang melibatkan rectum hingga colon
pars descenden.
d. Extensive colitis : peradangan usus besar yang timbul mulai dari rectum
hingga ke bagian pars transversum.
e. Pankolitis : peradangan yang terjadi di seluruh bagian usus besar mulai dari
pars ascenden-transversum-descenden-sigmoideum dan rectum.

17
KLASIFIKA
SI COLITIS

18
 Nyeri abdomen/Nyeri perut (nyeri
bertambah saat diare dan
kemudian berkurang).
 Seringkali terjadi demam menggigil
dan tanda-tanda infeksi lain (sesuai
penyebab kolitisnya)
MANIFESTASI  Penurunan berat badan (Kasus

KLINIS berat).
 Feses mengandung sedikit
darah/tanpa manifestasi sistemik
(Kasus ringan).
 Kembung dan peningkatan udara
usus.

19
• Diagnosis IBD ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
temuan patologi, radiologi, dan endoskopi. Anamnesis dilakukan dengan
menjabarkan keluhan pasien (keluhan dijabarkan pada manifestasi klinis)
secara detail, sehingga keluhan pasien dapat dibedakan dengan Irritable
Bowel Syndrome (IBS). Faktor-faktor pencetus juga perlu digali pada
anamnesis. Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan fisik secara general
dengan tandatanda vital, pemeriksaan fisik abdomen dan rectal toucher. Pada

DIAGNOSIS pemeriksaan penunjang dapat diusulkan beberapa pemeriksaan berikut ini :


• Pemeriksaan Feses
• Pemeriksaan Darah Lengkap
• Pemeriksaan Histologi PA
• Pemeriksaan Serologi
• Pemeriksan Radiologi, seperti : serial abdomen, barium enema, CT Scan,
Colonoscopy

20
GAMBARAN
COLITIS PADA
PEMERIKSAA
N PENUNJANG

21
TATALAKSANA

Penatalaksanaan IBD dapat dengan terapi obat-


obatan, pembedahan, maupun kombinasi keduanya
(lebih sering kombinasi). Pendekatan terapi
farmakologi pada pasien IBD yaitu terapi
berdasarkan gejala dan pendekatan secara step-wise
dengan obat-obatan sampai respon yang diharapkan
tercapai.

 Terapi Simptomatis : antidiare, antispasmodic,


pereda asam lambung, dan lain-lain. Loperamide
dan kombinasi antara diphenoxylate dan atropine
berguna untuk penyakit yang ringan dengan tujuan
mengurangi pergerakan usus dan urgensi rectum.

 Terapi Step Wise : Step I (Aminosalisilat), Step IA


(Antibiotik), Step II (Kortikosteroid), Step III
(Tindakan Operatif).

22
• Kolitis yang disebabkan infeksi dapat
dilakukan pencegahan seperti:

• • Menjaga kebersihan makanan dan


minuman.

PENCEGAH • • Aktivitas fisik dan konsumsi tinggi serat


rendah lemak.
• • Penyebab genetik dan autoimun sulit
AN dicegah, seperti pada kolitis ulseratif dan
penyakit Crohn’s.
• • Pada kolitis iskemik yang disebabkan oleh
penyempitan pembuluh darah harus dilakukan
pencegahan risiko terjadinya penyempitan di
organ lain seperi stroke, serangan jantung,
penyakit vaskular perifer dengan mengatasi
faktor risikonya (stop merokok, kontrol
tekanan darah, kolesterol dan diabetes).

23
1. Gajendran M, Loganathan P, Jimenez G, Catinella AP, Ng N, Umapathy C,
Ziade N, Hashash JG: A Comprehensive Review and Update on Ulcerative
DAFTAR Colitis. Dis Mon 65 (2019) 100851. 10.1016/j.disamonth.2019.02.004.
2. Feuerstein JD, Moss AC, Farraye FA: Ulcerative Colitis. Mayo Clin Proc
PUSTAKA 94 (2019) 1357-1373. 10.1016/j.mayocp.2019.01.018.
3. Yu YR, Rodriguez JR: Clinical Presentation of Crohn's, Ulcerative Colitis,
and Indeterminate Colitis: Symptoms, Extraintestinal Manifestations, and
Disease Phenotypes. Semin Pediatr Surg 26 (2017) 349-355.
10.1053/j.sempedsurg.2017.10.003.
4. Kim DH, Cheon JH: Pathogenesis of Inflammatory Bowel Disease and
Recent Advances in Biologic Therapies. Immune Network 17 (2017) 25-
40. 10.4110/in.2017.17.1.25.
5. Longmore M, Wilkinson IB, Turmezei T, Cheung CK. Oxford Handbook
of Clinical Medicine. 7th ed. New York: Oxford United Press Inc; 2007:
p.264-267.
6. Hanauer SB, Sandborn W. Management of Crohn’s disease in Adults. Am J
Gastroenterol 2001; 96:635-643.
7. Rowe WA. Inflammatory Bowel Disease. Available at:
http://emedicine.medscape.com. Last update: June 30, 2011.
8. Kefalides PT, Hanauer SB. Ulcerative Colitis: diagnosis and management.
Available at: www.turner-white.com. Last Update: 2002.

24

Anda mungkin juga menyukai