Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

DHF Grade I

PEMBIMBING :
dr. I. B. Gede Suwibawa Putra, M. Biomed, Sp. A

Dokter Muda:

Aurelia Darmawan (2271121007)


BA/KSM ILMU KESEHATAN ANAK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS WARMADEWA


RSUD MANGUSADA
2023
IDENTITAS PASIEN
• Nama (Inisial) : GALA

• Umur : 12 Tahun

• Jenis Kelamin : Laki laki

• Alamat : Mengwi

• No RM : 468789

• Tanggal MRS : 02/05/2023

• Tanggal Pemeriksaan : 02/05/2023


ANAMNESIS
Keluhan utama : Demam

Riwayat Penyakit Sekarang :

Seorang pasien laki laki berusia 12 tahun ke IGD RSUD Mangusada dalam keadaan sadar penuh diantar oleh
keluarganya dengan keluhan demam sejak hari jumat (28/04/2023) pagi hari. Demam dirasakan diseluruh tubuh
dan terus menerus sehingga menganggu aktivitas pasien sehari hari. Awalnya keluhan tersebut dirasakan muncul
secara tiba-tiba pada pagi hari sesaat sebelum berangkat sekolah dan dengan menggunakan thermometer dirumah
didapatkan suhu 39C. Pasien sempat membeli obat sendiri yaitu paracetamol namun kondisi demam menurun
sebentar kemudian tinggi lagi. Faktor memperingan keluhan adalah saat pasien meminum obat namun hanya turun
sebentar kemudian naik lagi dan tidak ada faktor memperberat keluhan pasien. Keluhan penyerta pasien adanya
mual sejak 3 hari yang lalu namun tidak sampai muntah, nyerti otot (+) saat demam sedang tinggi, lemas (+) akibat
penurunan nafsu makan dan minum. BAK BAB dalam batas normal. Keluhan lain seperti nyeri kepala (-), nyeri
belakang mata (-), mimisan (-), perdarahan gusi (-), nyeri tekan epigastrium (-).
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU

Pasien tidak pernah mengalami demam seperti ini sebelumnya. Riwayat penyakit kronis pada pasien seperti
DM, HT penyakit kongenital disangkal.. Riwayat alergi obat dan makanan pada pasien juga disangkal. RPO:
paracetamol 2x500mg yang dibeli sendiri oleh keluarga

RIWAYAT PENYAKIT PADA KELUARGA

Pada keluarga ada yang memiliki keluhan serupa yaitu paman pasien. Riwayat penyakit seperti hipertensi, DM,
dan asma pada keluarga disangkal. Riwayat alergi obat dan makanan pada keluarga juga disangkal.

RIWAYAT PRIBADI, SOSIAL, LINGKUNGAN

Pasien merupakan anak pertama dan saat ini tinggal bersama ibunya.. Pasien dikatakan aktif saat di rumah dan
disekolah. Kebersihan lingkungan rumah dikatakan cukup. Lingkungan rumah pasien banyak genangan air akibat
sedang ada pembangunan disekitar rumah dan got di depan rumah pasien tersumbat. Tetangga pasien ada yang
mengalami keluhan serupa berupa demam berdarah.
ANAMNESIS
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN

Riwayat lahir melalui persalinan spontan di rumah sakit pada usia kehamilam 38-39 minggu dan ditolong oleh Sp. OG, cukup
bulan, dengan berat badan lahir 3800 gram tanpa kelainan kongenital

RIWAYAT IMUNISASI

• Hep B 0 (0 hari)
• BCG (Bacillus Calmette-Guerin) + Polio 0 (1 bulan)
• DPT-HB-Hib II + Polio I (2 bulan)
• DPT-HB-Hib III + Polio II (3 bulan)
• DPT-HB-Hib IV + Polio III (4 bulan)
• MR & JE (9 bulan)
• Booster MR & DPT-HB-Hib (18 bulan)
• DPT-HB-Hib + MR (7 tahun dan 11 tahun )
Imunisasi dasar pasien sudah lengkap.
ANAMNESIS

Riwayat Nutrisi Usia Pemberian

Asi 0 – 1.5 tahun

Bubur 6 bulan – 1 tahun

Susu formula 1 tahun- 5 tahun

Makanan Dewasa 1 tahun-sekarang


ANAMNESIS
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG

Pasien merupakan anak yang aktif, tidak kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah, tidak kesulitan
untuk bergaul dengan teman seusianya.
STATUS GIZI
STATUS ANTROPOMETRI

Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 150 cm
BMI : 22.2 kg/m2

BB/U : P(90)- P(75)

TB/U : P(75)- P(50)

BMI/U : P(95)- P(90)


STATUS GIZI

BB/U: P(90)- P(75)

TB/U: P(75)- P(50)


STATUS GIZI

- BMI/U: P (95) – P(90)


PEMERIKSAAN FISIK
IGD (02/05/2023)
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 70 kali/menit
Laju Respirasi : 18 kali/menit
Suhu aksila : 38.6 °C
Saturasi : 100% on RA
PEMERIKSAAN FISIK
IGD (02/05/2023)
Kepala : Normochepali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), edema palpebra (-/-), Mata Cekung(-/-)
THT : Sekret pada hidung (-), faring hiperemis (-),
Lidah : Lidah kotor (-)
Bibir : Sianosis (-), mukosa bibir kering (-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Thoraks
Jantung
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : tidak di evaluasi
Auskultasi : S1, S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Paru
Inspeksi: Bentuk normal, simetris, retraksi dinding dada (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : tidak dievaluasi
Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
IGD (02/05/2023)
Abdomen
- Inspeksi : Distensi (-)
- Auskultasi : Bising usus (+) normal
- Palpasi : Hepar tidak teraba, lien tidak teraba, massa (-)
- Perkusi : Timpani
Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edema (-/-), CRT <2 detik, Uji Tourniqet (+)
Kulit : Pucat (-), sianosis (-), ikterus (-), turgor kembali cepat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap (02/05/2023)

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan


Leukosit (WBC) 2.3 103/uL 4.0 – 12.00 L
NEU# 1.0 103/uL 1.80 - 8.00 L
LIM# 0.7 103/uL 1.20 - 5.80 L
MON# 0.13 103/uL 0.12 - 1.20 N
BAS# 0.04 103/uL 0.00 - 0.20 N
Hemoglobin (HGB) 15.4 g/dL 11.0– 16.0 N
MCV 79.9 fL 80.0 – 100.0 L
MCH 26.7 pg 27.0 – 34.0  L
MCHC 33.4 g/dL 32.0 – 36.0 N
Hematokrit (HCT) 46.1 % 35.0 – 49.0 N
Eritrosit (RBC) 5.77 106/uL 3.50 – 5.50 H
Trombosit (PLT) 67 103/uL 150 – 450  L
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kimia Klinik (02/05/2023)

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan


Natrium 136 mmol/L 135-147 N
Kalium 3.8 mmol/L 3.5-5.0 N
Chlorida 106 mmol/L 95-108 N
GDS 108 mg/dl 80-120 N
DIAGNOSIS AWAL

DHF Grade I

TATALAKSANA

 IVFD RL 28 tpm
 Omeprazole 2 x 40 mg IV
 Ondansentron 3 x 4 mg IV
 Parasetamol 4 x 500 mg
Planning

 Cek DL ulang tiap 24 jam


PEMBAHASAN
Teori Kasus

Pada pasien didapatkan demam, nyeri otot dan perdarahan


tidak spontan yaitu perdarahan diprovokasi disertai bukti
kebocoran plasma yaitu adanya hemokonsentrasi yang
ditandai dengan peningkatan HCT> 20%

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukopenia (2.3


x 103/uL) dan trombosipenia (67 x 103/uL)

Kesimpulan : didapatkan kesesuaian antara kasus


dengan teori sehingga pasien dapat dikategorikan DHF
Grade 1
Teori Kasus

Pada pasien yang menjadi factor resiko adalah lingkungan


rumah pasien banyak genangan air akibat sedang ada
pembangunan disekitar rumah dan got di depan rumah
pasien tersumbat

Kesimpulan : factor resiko demam berdarah pada


pasien adalah kebersihan lingkungan

Risk factor demam berdarah


Teori Kasus
Pemeriksaan penunjang untuk kasus DF yang paling sederhana
adalah hematologi seperti darah lengkap. Pemeriksaan lain adalah tes serologi,
kultur virus, dan reverse transcriptase-polymerase chain reaction (RT-PCR)
untuk mengkonfirmasi diagnosis.

Pada pemeriksaan darah lengkap pada DF akan di temukan


• Trombositopenia: jumlah trombosit <100.000 sel/μL
• Hemokonsentrasi: peningkatan hematokrit >20% menunjukkan
hemokonsentrasi akibat kebocoran plasma
• Leukopenia: umumnya terjadi pada fase demam, dan terkadang juga Pada kasus ini, pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah
disertai limfopenia
darah lengkap didapatkan leukopenia (2.3 x 103/uL) dan
Antibodi Ig M dan Ig G Dengue trombosipenia (67 x 103/uL)
Antibodi IgM (immunoglobulin M) virus dengue terdeteksi mulai hari 3–5.
Mencapai kadar puncak di minggu kedua, lalu menurun perlahan dan
dapat tetap terdeteksi hingga 2–3 bulan kemudian.
Antibodi IgG dapat terdeteksi di atas hari 5–7, dan dapat bertahan tetap positif
hingga bertahun-tahun. Kesimpulan : pemeriksaan penunjang dan hasil sudah
sesuai untuk mendiagnosis demam berdarah dengue
Nonstructural Protein-1 (NS1)
NS 1 merupakan  glikoprotein nonstruktural yang disintesis oleh virus dengue,
dan disekresikan ke dalam darah penderita. Oleh karena itu, NS1 baik untuk
mendeteksi fase viremia, yaitu pada hari 1−7. Pemeriksaan NS1 dilakukan
dengan metode quantitative capture ELISA (enzyme-linked immunosorbent
assay), tetapi saat ini telah tersedia alat rapid diagnostic
test (RDT) untuk mendeteksi NS1.
Teori Kasus

Penatalaksanaan demam dengue atau dengue fever (DF) biasanya Pada kasus ini terapi yang diberikan:
hanya membutuhkan terapi suportif seperti rehidrasi dan • IVFD RL 28 tpm
antipiretik/analgesik,  karena DF termasuk self-limited disease. • Omeprazole 2 x 40 mg IV
Namun, jika kondisi memburuk menjadi demam berdarah dengue
• Ondansentron 3 x 4 mg IV
atau dengue haemorrhagic fever (DHF) maka pasien perlu perawatan
dengan monitoring lebih ketat. • Parasetamol 4 x 500 mg

Pada pasien DHF diberikan cairan isotonik secara intravena, seperti Cairan yang diberikan merupakan cairan maintenance
normal salin (NaCl 0,9%), ringer laktat,  atau cairan Hartmann dengan sehingga sesuai teori menggunakan 2-3ml/kgbb/ jam selama
dosis pemberian: 2-4 jam
• Berikan awal 5−7 mL/kgBB/jam selama 1−2 jam BB anak: 50 kg
• Kurangi menjadi 3−5 mL/kgBB/jam selama 2−4 jam Sehingga cairan maintance yang diperlukan adalah 100-
• Kurangi kembali menjadi 2−3 mL/kgBB/ selama 1-2 jam, 150ml/jam selama 2-4 jam
kemudian cek hematokrit
• Jika hematokrit tetap atau membaik, maka tetap berikan 2−3
mL/kgBB/jam selama 2−4 jam Tpm = 100-150 x 20 (makro)/ 1 x 60 mnt
• Jika hematokrit meningkat atau pasien memburuk, maka berikan = 25- 33 tpm
5−10 mL/kgBB/jam selama 1−2 jam
• Lakukan pemeriksaan klinis pasien dan hematokrit secara Kesimpulan: Berdasarkan teori kebutuhan cairan pada
berulang setiap 1-4 jam untuk menentukan dosis terapi cairan kasus ini sudah sesuai
• Berikan dosis rumatan Terapi omeprazole, ondansetron dan paracetamol
merupakan terapi suportif sesuai gejala yang dirasakan
pasien
REFERENSI
Pathak, V., & Mohan, M. (2019). A Notorious Vector-borne Disease: Dengue Fever, Its Evolution as Public Health Threat. Journal
of Family Medicine and Primary Care, 8(10), pp. 3125.

National Institute of Health (2021). MedlinePlus. Dengue Fever Test.

Cleveland Clinic (2022). Disease & Conditions. Dengue Fever.

Mayo Clinic (2022). Diseases & Conditions. Dengue Fever.

Medscape (2022). Dengue Workup.

WebMD (2021). Dengue Fever.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai