Anda di halaman 1dari 52

DRY SYRUP/

RECONSTITUABLE SUSPENTION

Yuyun Nailufa
Penggolongan Sediaan Likuida
1.Larutan
2.Suspensi
3.Emulsi

Macam Sediaan syrup


1.Conventional Syrup
2.Dry Syrup
Larutan : sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat yang
terlarut atau terdispersi molekular dalam pelarut/campuran
pelarut yang sesuai. Sediaan terdiri dari satu fase.
Suspensi : sediaan cair yang mengandung satu atau lebih bahan
aktif padat yang tidak larut yang terdispersi dalam medium
cair. Sediaan terdiri dari 2 fase.
Emulsi : sediaan yang mengndung 2 atau lebih cairan yang tidak
saling campur (minyak & air) dimana salah satunya menjadi
fase internal yang terdispersi dalam ukuran droplet 0,5-
100µm, berbentuk sferis, fase lainnya menjadi fase eksternal.
Sedian terdiri dari 2 fase.
Syrup : larutan oral yang mengandung sakarosa atau gula lain
dengan kadar tinggi.
DRY SYRUP/ RECONSTITUABLE
SUSPENTION
Dry syrup atau sirup kering adalah suatu campuran padat baik
dalam bentuk serbuk atau granul yang ditambahkan air pada saat
akan digunakan.
Pada penyimpanan  kering SERBUK/ GRANUL , dilakukan
rekonstitusi dengan air ketika akan digunakan

Bahan aktif tidak tahan lama dalam air (± 2minggu)

Lebih menguntungkan dalam hal pengiriman dari pada


suspensi konvensional  lebih tahan terhadap
perubahan temperatur
Karakteristik dry sirup :
1. Campuran serbuk harus homogen
2. Rekonstitusi  mudah dan cepat terdispersi dlm pembawa
3. Redispersi dan penuangan mudah
4. Aseptabel, bentuk, bau dan rasa

Untuk mendapatkan karakteristik yg diinginkan  dispersing


agent yang cepat terdispersi

A. Bahan aktif : 1. Amoxicillin


2. Ampicillin
3. Cephalexin
4. Dicloxacillin
5. Erythromycin
6. Penicillin V potassium
7. dll
B. Bahan Tambahan :
Suspending agent
Sweetener
Wetting agent
Preservative
Flavor
Buffer
Color
Anticaking agent
Flocculating agent
Antifoaming
Granule disintegrant
Antioxidant
lubricant
SUSPENDING AGENT

Hidrocolloids meningkatkan viskositas dengan mengikat atau


menjebak molekul air diantara rantai makromolekul sehingga
dapat menghambat pergerakan air.
Viskositas meningkat  sedimentasi terhambat shg stabiltas
meningkat.
Dalam dry syrup akan memudahkan terdispersi  dikocok
dengan tangan
Suspending agent yg cocok untuk dry syrup :
Acacia
CMC-Na
Iota Carrageenan
Microcrystalline cellulose with CMC-Na
Povidone
Propylenglicol alginate
Silicon dioxide colloidal
Sodium starch glycolate
Tragacanth
Xanthan gum

Suspending agent yg tidak cocok untuk dry syrup :


Agar, carbomer, MC, aluminum megnesium silicate
SWEETENER

Sukrosa  pemanis
pengisi
pembawa minyak menguap

Mannitol, dextrose, sodium saccharin,


Aspartame  tidak tahan panas
WETTING AGENT

Solven : dapat sbg wetting agent. Ex. Gliserin, propilenglikol,


polietilenglikol
Surfaktan (0,1%)-------HLB 7-9
Anionik :sodium lauryl sulfate
Non ionik : polysorbate 80
PRESERVATIVE

Pilih pengawet yang mudah larut air : Na-benzoate


Sukar larut tidak direkomendasikan :
asam sorbat, nipagin, nipasol

Pengawet membuat sediaan stabil


kimia
fisika
mikrobiologi
toksikologi
farmakologi
DEFINISI PENGAWET
Zat kimia yang termasuk dalam sediaan untuk mencegah kerusakan
karena oksidasi ( antioksidan ) atau untuk membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang disebabkan
kekuranghati–hatian selama pembuatan atau penggunaan pengawet
antimikroba ) [Martindale].

Pengawet anti mikroba adalah zat yang ditambahkan pada sediaan


obat untuk melindungi sediaan terhadap kontaminasi mikroba [FI IV].

Pengawet, dalam farmasi adalah zat yang mencegah atau


menghambat pertumbuhan dan ditambahkan pada preparat farmasi
dengan tujuan untuk menghindari kerusakan preparat karena
mikroorganisme [Reilly].
PERTIMBANGAN MENAMBAHKAN PENGAWET

1. Ada media tumbuh mikroba


2. Ada Nutrisi mikroba
3. Akan disimpan dalam waktu yang relatif lama
4. Cara pengawetan lain bukan pilihan
5. Bila bahan aktif = anti mikroba
6. Bila selama proses ada interaksi mikroba
(individu, udara, bangunan, air, wadah dll)
PERLU BILA:
1. Disimpan
2. Mengandung Air, runutan air  krim, emulsi,
suspensi, dll.
3. Sediaan steril  jaga kondisi aseptis selama
penyimpanan & penggunaan ( obat mata )
4. Sediaan tipe lain yang tidak steril, tetapi rentan
pertumbuhan mikroba, t.u.karena sifat dari bahan -
bahan yang dikandungnya
5. Sediaan dosis ganda
SYARAT PENGAWET
1. Berspektrum luas
2. Tercampurkan dengan komponen lain
3. Tidak berbau
4. Stabil
5. Tidak toksik
6. Tidak iritan
7. Larut dalam air
8. Efektif dalam dosis kecil
PENGAWET CAMPURAN
1. Memperluas spektrum pengawet
2. Mengurangi dosis pengawet
3. Mencegah migrasi pengawet ke fase minyak
4. Potensiasi efek pengawet
5. Pengurangan bahaya resistensi
6. Mengurangi toksisitas
ex. Nipagin-nipasol
MIKROBA
BUFFER

Buffer atau dapar adalah suatu campuran


senyawa yang ketika dilarutkan dalam suatu
pelarut , senyawa ini mampu mempertahankan
pH ketika suatu asam atau basa ditambahkan.
Ex Dapar : garam+asam
Mengapa harus ditambahkan dapar?

1. Bahan aktif asam lemah atau basa lemah


2. Kelarutan bahan aktif dipengaruhi oleh pH
3. Efektifitas bahan aktif / bahan tambahan
dipengaruhi oleh pH
4. Stabilitas dipengaruhi oleh pH
5. Media air
ANTICAKING AGENT

Menambahkan flocculating agent


Dengan flokulasi partikel bergabung dalam
ikatan yang lemah dan longgar, cepat
mengendap, membentuk volume endapan
yang besar tetapi mudah didispersikan kembali.
FLOCCULATING AGENT

Fungsi : menurunkan electrostatic repulsive force/


menambah interparticle attraction
Flocculting agent :
1.Elektrolit
2.Polimer
3.Surfaktan
Over flocculation tidak dikehendaki.
ANTIOXIDANT
Bahan aktif atau bahan tambahan : mudah
teroksidasi
Oksidasi dapat mengakibatkan :
1.Penurunan potensi
2.Perubahan warna
3.Perubahan bau
4.Perubahan rasa
5.Perubahan viskositas
BAHAN ANTIOXIDANT

Larut air Larut minyak


Na-bisulfit Butylated hydroxy anisole
(BHA)
Na-metabisulfit Butylated hydroxy toluene
(BHT)
Na-thiosulfat Propyl gallate
Thioglyserol Tocopherol
Thiourea hydroquinone
Cystein HCl
Ascorbic acid
ANTIOXIDANT IDEAL

1. Tidak toksik
2. Tidak mengiritasi/ menimbulkan reaksi alergi
3. Efektif pada konsentrasi rendah
4. Tidak berbau
5. Tidak berasa
6. Tidak berwarna
7. Stabil pada rentang ph luas
8. Dapat campur dengan formula
GRANUL DISINTEGRANT

Mekanisme aksi :
1.Swelling
2.Heat of wetting
3.Deformation recovery
4.Repulsion theory
5.Water wicking
GRANULATING FLUIDS:

AIR

ALKOHOL

BINDER (PENGIKAT):

SUSPENDING AGENT

SUKROSA
AMPICILLIN FOR ORAL SUSPENSION B.P.
          Each 5ml. of prepared Syrup contains :
          Ampicillin Trihydrate B.P..
          Equi. to Ampicillin                    0.125gm.
          Colour : Sunset yellow
          Excepients            Q.S.

RIFAMPIN DRY SYRUP


          Each 5ml. of reconstituted syrup contains :
          Rifampicin         B.P..              100.0mg.
          Flavoured Syrupy base
          Excepients         Q.S.                         
CONTOH SEDIAAN:

ERYTHROMYCIN ESTOLATE FOR ORAL


SUSPENSION
          Each 5ml. of prepared Suspn. contains :
          Erythromycin Estolate B.P..             
          Equi. to Erythromycin base        125mg.
          Colour  : Sunset Yellow F.C.F.

AMOXYCILLIN FOR ORAL SUSPENSION B.P.


          Each 5ml. of prepared Suspn. contains : 
          Amoxycillin Trihydrate B.P..             
          Equi. to Amoxycillin              125mg.
          Colour :  Sunset Yellow F.C.F.
          Excepients              Q.S.
PEMBUATAN “ DRY MIXTURE “ :

1. POWDER BLEND : (komponen formula dicampurkan


dalam bentuk serbuk)
bahan dengan jumlah sedikit dilakukan pencam-
puran dua tahap, pertama dicampur dengan
sebagian sucrose, selanjutnya dicampur dgn
bahan yang lain  hasil yg homogen.

2. GRANULATED PRODUCT

3. COMBINATION PRODUCT:
bahan yang tidak tahan panas (flavor), di tambah
kan setelah pengeringan granul
GRANULATED PRODUCT

1. REDUKSI UKURAN PARTIKEL:


- bahan btk serbuk di milling dgn mesh size
tertentu, dilengkapi screen/ayakan
- perameter kritis: - kecepatan milling
- ukuran mesh

2. PENCAMPURAN SUSPENDING AGENT, WETTING AGENT


DAN ANTI FOAMING AGENT:
- wetting agent + anti foaming agent
- suspending agent ditambahkan per-lahan2
pd campuran wetting agent & anti foaming
agent
- parameter kritis : - kecepatan pengadukan
- waktu pengadukan
3. PENCAMPURAN BAHAN AKTIV :

- bahan yang sudah dimilling


ditambahkan pada campuran langkah no. 2,
diaduk sampai homogen
- parameter kritis : - kecepatan pengadukan
- waktu pengadukan

4. GRANULASI :
pada campuran no. 3, dilakukan pembentukan
granul dgn mesh size tertentu ( dng cairan
pembentuk masa granul )
5. PENGERINGAN :
granul hsl langkah no. 4 dikeringkan sampai %
moisture content tertentu (tray oven atau fluid
bed drier)
parameter kritis : - temperatur
- waktu pengeringan

6. MILLING :
hasil pengeringan  distribusi ukuran partikel

7. FINAL BLEND :
(pencampuran akhir)
parameter kritis : - waktu & kecepatan pengadukan
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
PEMBUATAN “DRY MIXTURE”

TYPE KEUNTUNGAN KERUGIAN


POWDER Lebih ekonomis, problem pencampuran (a.l. :
BLEND insiden ketidak stabilan rendah segregasi, kehilangan bahan
obat)
GRANULATED penampakan bagus, harga, efek panas,
PRODUCT sifat alir, tidak terjadi residu cairan pembentuk
segregasi, tidak ada debu masa granul

COMBINATION mengurangi harga, segregasi pada pencampuran


POWDER & tanpa pemanasan granul & non granul
GRANULATION pada bhn termolabil
PROSES
FABRIKASI
PERALATAN UTAMA PADA
PEMBUATAN SIRUP KERING


MIXER (V atau DOUBLE CONE)

MILLING MACHINE
 OVEN ATAU FLUID BED DRIER

MIXER/BLENDER  UNTUK PENCAMPURAN AKHIR
 FILLING MACHINE

PROSES FILLING :
METODE GRAVIMETRIC  KECEPATAN ALIR
GOOD FLOW =  38º
FAIR FLOW = 38 - 42º
POOR FLOW =  42º
GULA
PENGAWET
DAPAR GRANULATING FLUID YANG SESUAI
SUSPENDING AGENT
PENGENTAL

DALAM MIXER
MASA GRANUL
SCREENING DGN
OSCILATING GRANULATOR
MASA GRANUL DASAR
PENGERINGAN: OVEN/FBD
GRANULAT I
Q.C. : KADAR AIR BAHAN AKTIF
SUPER MIXER, SCREENING ROLL COMPACTOR
GRANULAT II
+ FLAVOR, V MIXER

GRANULAT III KERING


SIAP DIISIKAN DLM WDH PRIMER
KARANTINA Q.C
SIRUP KERING DLM BOTOL
KARANTINA Q.C

+ ETIKET, LABEL, LEAFLET, BROSUR


+ KEMASAN SEKUNDER
KARANTINA
Q.C
DISIMPAN DLM GUDANG OBAT JADI
SIAP DIPASARKAN
Automatic Single Head Dry Syrup Powder Filling Machine
Automatic Double Head Auger Type Dry Syrup Powder Filling Machine SJAF-D-
100
 Four Heads / Six Heads ROPP Cap Sealing Machine SJCS-150R/200R
PENGEMASAN
ETIKET & BROSUR
EVALUASI SEDIAAN SYRUP KERING :
1. Waktu rekonstitusi
2. Sediment parameter
3. Ease of redispersibility
4. Rheological measurement and viscosity
5. Zeta potential measurement
6. Particle size measurement
7. Centrifugation
8. pH measurement
9. Density measurement
10. Dissolution
11. Preservative efficacy test
12. Safety test

Anda mungkin juga menyukai