OLEH
NAMA : IDA AYU PUNIK APSARI
NIM :161200017
KELAS : A1A FARMASI KLINIS
DOSEN : I GUSTI NGURAH AGUNG WINDRA W.P, M.Sc., Apt
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan dan mengevaluasi agen
pensuspensi alami yang baru, murah dan efektif yang dapat digunakan sebagai
alternatif yang efektif untuk agen pensuspensi tradisional
Metode Metode penelitian ini terdiri dari ekstraksi agen suspensi dari kulit buah Musa
Penelitian paradisica (Banana), penentuan indeks pembengkakan, pengujian
phytochemical, sifat mikromeritic dari lendir seperti kerapatan Massal,
Kerapatan disadap, indeks Carr, rasio Hausner, Sudut istirahat, Kalibrasi
parasetamol, persiapan suspensi parasetamol dan dievaluasi untuk penentuan
pH, penentuan volume sedimentasi, redispersibilitas, penentuan laju aliran,
pengukuran viskositas, pengaruh suhu, kandungan obat, penentuan ukuran
partikel dan studi disolusi in-vitro
Alat dan Alat : Electronic balance, Mechanical sieve shaker, Tap density tester,
Bahan /Formula Dissolution apparatus USP2, Hot air oven, U.Vspectrophotometer, PH meter,
Ostwald viscometer, Brookfield's viscometer, Microscope
Bahan : Formulasi yang digunakan yaitu
Definisi 1.Musa paradisiac adalah salah satu jenis buah tropis yang mempunyai potensi
Operasional cukup tinggi untuk dikelola. Pisang telah menjadi komoditas ekspor dan
impor di pasar internasional. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara yang
kemudian menyebar luas ke benua Afrika dan Amerika. Habitatnya adalah
daerah tropis yang beriklim basah, dan dapat tumbuh subur di dataran rendah
maupun tinggi.
2.Parasetamol (asetaminofen) merupakan obat analgetik non narkotik dengan
cara kerja menghambat sintesis prostaglandin terutama di Sistem Syaraf
Pusat (SSP) . Parasetamol digunakan secara luas di berbagai negara baik
dalam bentuk sediaan tunggal sebagai analgetik-antipiretik maupun
kombinasi dengan obat lain dalam sediaan obat flu, melalui resep dokter atau
yang dijual bebas
3.Swelling index adalah kemampuan sediaan mengembang, berpengaruh
terhadap pelepasan obat, dimana semakin besar kemampuan sediaan
mengembang, maka akan semakin lama pelepasan obat yang terjadi
4.Phytochemical testing adalah untuk menguji ada atau tidaknya kandungan
karbohidrat, protein, alkaloid, lendir, pati, flavonoid, glikosida, tannin dalam
suatu bahan uji, pada penelitian ini menggunakan lender pada kulit pisang
Musa paradisiac
5.Sedimentation volume adalah suatu rasio dari volume sedimentasi akhir (Vu)
terhadap volume mula-mula dari suspense (Vo) sebelum mengendap.
Cara 1. Cara membuat ekstrak dari kulit buah pisang (Musa paradisiac)
Pertama-tama kulit buah pisang (Musa paradisiac) yang telah matang
Kerja/Formulasi
dihancurkan untuk mengurangi ukurannya menggunakan gilingan.
Selanjutnya kulit buah pisang yang telah dihancurkan direndam dalam
larutan natrium metabisulfit 1% selama 12 jam dan direbus dalam penangas
air hingga menjadi bentuk bubur. Kemudian bubur yang telah terbentuk
selanjutnya didinginkan. setelah didinginkan kemudian ditambahkan aseton
ke bubur dan dilakukan pengadukan kontinyu. Endapan dikumpulkan dan
dikeringkan pada suhu kamar selama 24 jam. Serbuk yang telah kering
selanjutnya dilakukan pengecilan ukuran partikel dengan melewati saringan
No. 60 dan disimpan dalam desikator untuk evaluasi lebih lanjut.
2. Cara pembuatan suspensi sesuai dengan formula
Serbuk kulit pisang (Musa paradisiac) yang diekstraksi dimasukkan ke
dalam mortir yang ditambahkan metil dan propil paraben dan dilakukan
metode triturasi selama beberapa waktu dengan dilakukan penambahan air
hingga membentuk pasta. Dalam beaker glass dimasukkan paracetamol dan
gliserin, kemudian diaduk hingga homogen. Campuran ini selanjutnya
ditambahkan ke dalam pasta yang terbentuk dan dilakukan pengenceran
selama 20 menit. Kemudian ditambahkan zat pewarna seperti Amaranth dan
zat penyedap yaitu minyak peppermint kemudian di gerus hingga homogen.
Lalu ditambahkan air hingga 50 ml dan selanjutnya suspensi
dihomogenisasi.
Hasil Penelitian 1. Evaluasi serbuk kulit pisang (Musa paradisiac) yang telah diekstraksi
a. Penentuan indeks pembengkakan
Indeks pembengkakan lendir kulit pisang yaitu 40% pada akhir 1 jam
b. Penapisan lendir secara fitokimia
Uji fitokimia pada lender kulit pisang didapatkan hasil berupa tidak
adanya alkaloid, glikosida, pati dan tanin. Sebuah cincin violet dibentuk
di persimpangan dua cairan pada reaksi dengan reagen Molisch
mengindikasikan adanya karbohidrat. Hasilnya ditunjukkan dibentuk di
persimpangan dua cairan pada reaksi dengan reagen Molisch
mengindikasikan adanya karbohidrat. Hasilnya ditunjukkan pada Tabel
5.
Tabel 5. Phytochemical screening of mucilage
c. Sifat mikromeritik dari lendir
Nilai indeks kompresibilitas Carr menunjukkan bahwa lendir bubuk
memiliki sifat aliran yang sangat baik. Nilai-nilai Angle istirahat dan
rasio Hausner menunjukkan bahwa lendir bubuk memiliki sifat alir yang
baik. Sifat aliran Hasilnya ditunjukkan pada Tabel 6.
3.Evaluasi suspensi
a. pH
pH dari semua formulasi ditemukan dalam kisaran dari 7,01-7,29. Semua
nilai-nilai pH berada dalam rentang normal. Nilai pH ditunjukkan pada
Tabel. 8 dan profil komparatif pH semua batch ditunjukkan pada Gambar.
2.
Tabel 8. pH nilai Data f atau Formulasi F1, F2, F3, F4, F5 dan F6
b. Volume sedimentasi
volume sedimentasi ditemukan menurun pada akhir 5 hari. Batch F6,
ditemukan menjadi stabil dan tersebar pada akhir 45 hari. Partikel
sedimentasi yang terdispersi di tingkat yang lebih cepat pada suspensi
yang mengandung konsentrasi yang lebih rendah dari zat pensuspensi
dibandingkan dengan yang mengandung jumlah yang lebih tinggi. Nilai
Volume sedimentasi ditunjukkan pada Tabel 9 dan profil Perbandingan
volume sedimentasi dari semua batch ditunjukkan pada Gambar. 3.
Tabel 9. Sedimentation volume values untuk F1, F2 , F3, F4, F5 dan F6
Tujuan
Judul Penelitian Untuk mengembangkan
Preparation and evaluationproduk
of cloveself-pengemulsi yang mengandung
oil in emu oil self-emulsion for
eugenol
hair dalam minyak
conditioning emuloss
and hair ( minyak cengkeh) sebagai pembawa, sebagai
prevention
Jurnal Journal of HerbMed
agen emolien Pharmacology
untuk mengurangi iritasi kulit dan meningkatkan penetrasi.
Volume & Halaman
Metode Penelitian Volume 5 No. 2 dan Halaman ; 72-77.
Hasil ekstraksi minyak cengkeh dilakukan identifikasi eugenol dengan
Tahun 2016
Penulis menggunakan
Mohammad Alispektrofotometer UV.Sadat-Hosseini,
Shahtalebi, Atefeh Minyak emu ditandai sesuai dengan
Leila Safaeian
Reviewer IDA
standar
AYUminyak
PUNIK nasional.
APSARI Semua
(16120017)
formulasi disiapkan dan sdipilih atu yang
Tanggal 2terbaik
April 2016
untuk pemeriksaan farmasi lebih lanjut seperti pH, ukuran
partikel, konten keseragaman dan pelepasan obat. Formulasi optimum
klinis dievaluasi pada tikus kembali dibandingkan dengan minoxidil
lotion standar sebagai kontrol positif dan air suling sebagai kontrol
negatif.
Alat dan Bahan Alat : zeta analyzer, HETTIC D-7200 (untuk tes sentrifugasi), Metrohm
/Formula (pH meter digital), spektrofotometri,
Definisi Operasional 1. Hair loss adalah keadaan dimana rambut terlepas dari permukaan
kulit, seperti pada daerah kepala dan badan. Kerontokan rambut
menyebabkan hilangnya fungsi biologis rambut sebagai pelindung
dari sinar matahari (terutama rambut kepala) dan dalam penyebaran
produk kelenjar keringat
2. Eugenol adalah Eugenol termasuk senyawa fenol, akan bereaksi
dengan alkali hidroksida membentuk senyawa fenolat yang
meningkat kelarutannya dalam air. Prinsip ini dipakai untuk
memisahkan eugenol dari senyawa lainnya yang terdapat dalam
minyak cengkeh
3. Emu oil adalah cairan kuning cerah, terdiri dari sebagian besar
lemak, yang dikumpulkan dari endapan di bawah kulit burung.
4. Conditioner adalah digunakan setelah menggunakan sampo, dibiarkan
beberapa saat dan dibilas sampai bersih sehingga rambut menjadi
lembab, lembut, dan berkilau. Kegunaan utamana dari Conditioner
adalah mencegah ketombe dan rambut berminyak.
Cara Kerja/Formulasi Emulsi dibuat dengan mencampur minyak emu dan eugenol 1%. Fase
minyak dipanaskan secara terpisah pada suhud 40-50ºC untuk mencapai
homogenitas. Kemudian fase air ditambahkan ke fase berminyak dengan
dilakukan pengadukan secara kontinyu pada 800 rpm untuk mendapatkan
emulsi dalam bentuk mikro yang transparan
Hasil Penelitian Formulasi yang dipilih ditunjukkan untuk kondisi rambut dengan
perawatan dan untuk meningkatkan pertumbuhan rambut dengan jeda
waktu yang lebih lama dibandingkan dengan minoxidil tapi setelah satu
minggu pertumbuhan rambut dipercepat. Hal tersebut dilihat dari hasil
evaluasi emulsi sebagai berikut :
1. Otentikasi eugenol
a. Spektrum UV eugenol
Pada gambar 2 menunjukkan, pada konsentrasi 5-50 mg/mL dalam
etanol 96% dengan panjang 200-400 nm, penyerapan maksimal
eugenol terlihat pada 282 nm. Spektrum UV yang diperoleh dari
sampel eugenol dalam etanol 96% larutan mirip dengan eugenol
standar.
2. Persiapan Emulsi
Pada tabel formulasi diatas menunjukkan, formulasi terbaik adalah F6
mengandung eugenol (1%), minyak emu (5%), Cetrimonium klorida
(0,5%), Cremophor (2%), cetyl alcohol (2%), tween 80 (1%), kelapa
diethanolamin asam lemak (2%) dan minyak canola (hingga 100%).
Fase minyak secara terpisah dipanaskan sampai 50-60 ° C. Kemudian
fase air (95 ml air) ditambahkan ke 5 mL fasa minyak sambil diaduk
terus menerus. Ketika sudah terbentuk emulsi, maka didinginkan
sampai suhu kamar, dan dilakukan tes kontrol.
3. Uji Pengawasan Mutu
Formulasi F6 memiliki warna putih terang dan bau tertentu. Dilakukan
pemeriksaan mikroskopis dari formulasi f6 mengungkapkan
homogenitas globul dan fase internal.
4. Penentuan Ukuran Partikel Emulsi
Ukuran partikel standar yaitu kurang dari 10 μm, agar mampu
menembus ke dalam struktur folikular. Pada formulasi F6 diperoleh
ukuran partikel yaitu sekitar 7 μm
5. Profil pelepasan secara in vitro eugenol dari formulasi yang telah
disiapkan
Penyelidikan dilakukan secara in vitro dari pelepasan obat dari
formulasi diperoleh pelepasan obat terkontrol untuk jangka waktu 4
jam ( Gambar 3 ).
6. Analisis kinetik pelepasan obat
Penyelidikan dilakukan secara in vitro pelepasan obat dari formulasi
diperoleh dalam jangka waktu 4 jam. Menurut pelepasannya
berdasarkan koefisien korelasi, orde pertama kinetic yang dominan.
7. Studi stabilitas
Menurut tabel 3 , F6 tidak menunjukkan perubahan warna dan pada
pemisahan fasa pada 8°C, 25°C dan 40°C dalam waktu satu bulan. Isi
obat formulasi ditemukan di kisaran 96,5% -98%.
Tujuan Penelitian
Judul Untuk merumuskan
Formulation dan mengevaluasi
And Evaluation krim Cream
Of Novel Antiaging antipenuaan yang
Containing
mengandung
Rambutan ekstrak
Fruits buah Rambutan
Extract
Metode Penelitian
Jurnal SMEF (Successive
International Journalmethanol extract (Flesh)),
of Pharmaceutical SciencesCMEF (Crude methanol
and Research
Volume & Halaman Volume
extract :(Flesh)),
8 dan Halaman
SMEP : (Successive
1056-1065. methanol extract (Peels)) and
Tahun 2017
Penulis CMEP (Crude
Mahendran Sekar methanol extract (Peels))
, Pavitra Sivalinggam menghasilkan
and Afzan Mahmad aktivitas
Reviewer IDA AYU PUNIK
antioksidan APSARI (16120017)
yang signifikan dan penghambatan tirosinase dengan nilai
Tanggal 01 Maret 2017
IC50 yang rendah. Keempat ekstrak diformulasikan menjadi krim
antipenuaan dan dievaluasi.
Alat dan Bahan Bahan :
/Formula Formuasi cream antiaging