Anda di halaman 1dari 1

Mengestimasi Biaya Jangka Panjang dengan Analisis Regresi Data Silang

Penaksiran biaya jangka panjang merupakan usaha untuk menemukan ukuran pabrik yang berbeda-
beda pada titik waktu tertentu, Analisis regresi dapat digunakan untuk menganalisis observasi dari
berbagai pabrik pada suatu periode waktu tertentu. Oleh karena itu perlu mengumpulkan pasangan-
pasangan observasi data yang menghubungkan tingkat output dengan biaya total untuk
mendapatkan tingkat output tersebut untuk tiap pabrik, pada periode tertentu. Ada dua masalah
pokok dalam penggunaan data seksi silang ini bagi penaksiran kurva biaya rata-rata jangka panjang.
Masalah pertama adalah masalah yang timbul karena observasi yang dikumpulkan sama sekali
bukan merupakan titik-titik pada kurva biaya rata-rata jangka panjang. Misalkan ada lima pabrik
(Tabel 2) yang diteliti di mana tingkat output dan biaya ditunjukkan pada tabel dibawah ini. Pada
mulanya tampak terjadi economies of plant size dan kemudian terjadi diseconomies plant size pada
pabrik keempat dan kelima yang terbesar. Hal tersebut ditunjukkan pada AC yang menurun tapi
kemudian naik ketika menghadapi pabrik yang lebih besar.

GAMBAR TABEL 2

Masalah kedua yang ditimbulkan data seksi silang ini adalah bahwa banyak pabrik yang tidak dapat
beroperasi pada tingkat harga dan produktivitas faktor produksi yang sama. Sebagian dari
perbedaan perbedaan dalam produktivitas tenaga kerja cenderung terjadi pada data biaya output
seksi silang disebabkan oleh perbedaan tahun pembuatan dari pabrik pabrik yang diteliti, yaitu dari
pabrik yang baru sampai pabrik yang lama dengan efisiensi yang minimal. Analisis regresi dengan
data seksi silang untuk tahun yang berbeda cenderung memberikan hasil yang tidak akurat maka
harus dihindarkan. Hasil berbagai Studi tentang fungsi biaya jangka panjang dari berbagai
perusahaan telah dilakukan, dari studi-studi menunjukan bahwa kurva LRAC yang berbentuk U tidak
sebanyak yang berbentuk L ini berarti bahwa economies of plant size terjadi pada tingkat output
yang relatif rendah, kemudian diikuti oleh suatu kisaran constant returns to plant size tanpa adanya
kecendrungan bagi biaya perunit untuk naik pada tingkat output yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai