Anda di halaman 1dari 3

1.

Konsep estimasi biaya


Estimasi Biaya adalah perhitungan yang dilakukan untuk merencanakan kebutuhan yang
nantinya diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah ataupun pekerjaan, baik itu dengan
sebuah persyaratan ataupun dengan menggunakan kontrak.
2. Masalah data dan pengukuran estimasi biaya jangka pendek
Fungsi biaya tergantung pada Fungsi Produksi dari perusahaan dan fungsi penawaran pasar
dari input-input yang digunakan perusahaan tersebut. Fungsi produksi menunjukan hubungan
teknis antara kombinasi-kombinasi penggunaan input dengan tingkat outputnya dan hal
tesebut jika dikombinasikan dengan harga-harga input akan menghasilkan fungsi biaya. Dua
fungsi biaya utama yang digunakan dalam pembuatan keputusan manajerial yaitu fungsi
biaya jangka pendek. Pemahaman terhadap fungsi biaya jangka pendek akan membantu para
pembuat keputusan untuk menilai optimalisasi tingkat output sekarang dan memecahkan
masalah pengambilan keputusan dengan menggunakan analisa kontribusi. Dalam pembuatan
keputusan jangka pendek, konsep biaya inkramental memiliki peranan yang sangat penting
yang mencakup biaya variabel dan perubahan biaya tetap. Dalam penaksiran biaya jangka
pendek dapat dilakukan dengan 3 metode, yaitu :
 Ekstrapolasi Sederhana
 Analisis Gradien
 Analisis Regresi dengan Data Runtut Waktu

3.Bentuk-bentuk Fungsi Biaya Jangka Pendek dan Metode Perhitungan


 Biaya Total (Total Cost)=TC=f(Q)
 Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost)=TFC
 Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost)=TVC TC=TFC + TVC
 Biaya Total Rata-Rata (Average TOtal Cost)=ATC=TC/Q
 Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost)=AFC=TFC/Q
 Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost)=AVC=TVC/Q ATC=AFC +
AVC
 Biaya Marjinal (Marginal Cost) = ATC/AQ = ATV/AQ
GAMBAR TABEL DAN GRAFIK
4. Mengestimasi Biaya Jangka Panjang dengan Analisis Regresi Data Silang
Penaksiran biaya jangka panjang merupakan usaha untuk menemukan ukuran pabrik yang
berbeda-beda pada titik waktu tertentu, Analisis regresi dapat digunakan untuk menganalisis
observasi dari berbagai pabrik pada suatu periode waktu tertentu. Oleh karena itu perlu
mengumpulkan pasangan-pasangan observasi data yang menghubungkan tingkat output
dengan biaya total untuk mendapatkan tingkat output tersebut untuk tiap pabrik, pada periode
tertentu. Ada dua masalah pokok dalam penggunaan data seksi silang ini bagi penaksiran
kurva biaya rata-rata jangka panjang. Masalah pertama adalah masalah yang timbul karena
observasi yang dikumpulkan sama sekali bukan merupakan titik-titik pada kurva biaya rata-
rata jangka panjang. Misalkan ada lima pabrik (Tabel 2) yang diteliti di mana tingkat output
dan biaya ditunjukkan pada tabel dibawah ini. Pada mulanya tampak terjadi economies of
plant size dan kemudian terjadi diseconomies plant size pada pabrik keempat dan kelima
yang terbesar. Hal tersebut ditunjukkan pada AC yang menurun tapi kemudian naik ketika
menghadapi pabrik yang lebih besar.
GAMBAR TABEL 2

Masalah kedua yang ditimbulkan data seksi silang ini adalah bahwa banyak pabrik yang tidak
dapat beroperasi pada tingkat harga dan produktivitas faktor produksi yang sama. Sebagian
dari perbedaan perbedaan dalam produktivitas tenaga kerja cenderung terjadi pada data biaya
output seksi silang disebabkan oleh perbedaan tahun pembuatan dari pabrik pabrik yang
diteliti, yaitu dari pabrik yang baru sampai pabrik yang lama dengan efisiensi yang minimal.
Analisis regresi dengan data seksi silang untuk tahun yang berbeda cenderung memberikan
hasil yang tidak akurat maka harus dihindarkan. Hasil berbagai Studi tentang fungsi biaya
jangka panjang dari berbagai perusahaan telah dilakukan, dari studi-studi menunjukan bahwa
kurva LRAC yang berbentuk U tidak sebanyak yang berbentuk L ini berarti bahwa
economies of plant size terjadi pada tingkat output yang relatif rendah, kemudian diikuti oleh
suatu kisaran constant returns to plant size tanpa adanya kecendrungan bagi biaya perunit
untuk naik pada tingkat output yang lebih tinggi.

5. KASUS/LATIHAN SOAL
PT Agus sejahtera adalah perusahaan yang menjual tempat tidur yang mempunyai harga dan
biaya sebagai berikut: Harga $10 per unit, Biaya Tetap = $100, Biaya rata-rata = $6 per unit
a. Tentukan tingkat output agar perusahaan bisa balik modal. b. Jika perusahaan ingin
menargetkan keuntungan sebesar $ 500. Berapakah tingkat outputnya? Buktikan!
Jawab:
P = $ 10
FC = $ 100
AVC= $6
a. Agar bisa balik modal TR=TC (P) (QB) = TFC + (AVC) (QB) (P) (QB) - (AVC) (QB) =
TFC (QB) (P-AVC) = TFC QB TFC/P - AVC = 100/(10-6)
= 100/4 agar perusahaan balik modal output yang dihasilkan = 25
Pembuktian :
TR=PxQ => 10 x 25 = 250 TC = TFC + VC(Q)→ = 100+6 (25) = 250
I = TR – TC = 250 - 250 = 0
b. Jika target keuntungan $ 500 Q = (TFC + TT) / P - AVC = (100+500)/(10-6) = 600/4 =
150
Pembuktian : TR = PxQ = 10 x 150 = 1500 TC = TFC + VC(Q) = 100 + 6 (150) = 1000 I
=TR-TC TT = 1500 - 100 = 500

Anda mungkin juga menyukai