Anda di halaman 1dari 25

Tugas kelompok 2

Dosen Pengampu : Ibu Merintan Berliana Simbolon,


S.SE.,Ak.,CA.,M.Ak
Mata kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro
Anggota Kelompok 2
1. AA Setiawan(2892250196)
2. Ananda Shalahudin(2892250057)
3. Ari Sopian (2892250063)
4. Donny Prakoso (2892250066)
5. Linda Christiana (2892250023)
6. Rita Sagita (2892250138)
7. Syifa Salsabila (2892250004)
8. Lukman hakim
Materi
Konsep Tentang Teori Biaya Produksi

01 02 03
Karakteristik Dari Fungsi Biaya Jangka Kurva Biaya Jangka
Biaya Pendek Panjang

04 05
Ukuran Pabrik Dan Minimisasi Biaya
Skala Ekonomis
Teori Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan faktor utama dalam
menentukan jumlah barang atau jasa yang akan dijual
di pasar. Konsep biaya produksi yang digunakan dalam
analisa ekonomi berbeda dengan konsep biaya yang
biasa digunakan secara umum. Penggunaan kata biaya
biasanya dikaitkan dengan biaya yang harus dipikul
oleh suatu perusahaan (produsen), tetapi pengertian ini
sering kabur karena ada pengeluaran yang harus
dimasukkan sebagai biaya dan ada pula yang harus
dikeluarkan dalam komponen biaya.
1). KARAKTERISTIK BIAYA
Salah satu hal penting dalam analisis biaya adalah perbedaan
antara biaya eksplisit dan implisit.

Biaya eksplisit (explicit cost)


Berarti pengeluaran aktual perusahaan untuk
mempekerjakan tenaga kerja, menyewa atau membeli
input yang dibutuhkan dalam produksi

Biaya implisit (implicit cost)


Berarti nilai input yang dimiliki dan digunakan oleh
perusahaan dalam aktivitas produksinya sendiri.
Untuk biaya eksplisit maupun implisit, perusahaan harus dipertimbangkan dalam mengukur biaya
produksi diantaranya :

01 02 03 04

Memasukkan biaya
Biaya ekonomis Dalam Biaya tambahan
alternatif atau biaya
(economic cost) mendiskusikan biaya (incremental cost)
uportunitas(alternative
produksi
or opportunity cost)
2). Fungsi Biaya Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana Sebagian faktor produksi
tidak dapat di tambah jumlahnya. Teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek,
yakni:
A. Dalam Hubungannya Dengan Tujuan Biaya
Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat
diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu
ataupun output tertentu.

Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)


Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang
tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu
proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya
lampu penerangan dan Air Conditioning pada suatu
fasilitas
B. Dalam hubungannya dengan volume kegiatan

1). Biaya Tetap Total


(Total Fixed Cost/FC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap
harus dikeluarkan walaupun perusahaan
tidak berproduksi. Biaya tetap merupakan
biaya setiap unit waktu untuk pembelian
input tetap. Biaya tetap dapat dihitung sama
seperti biaya variabel, yaitu dari penurunan
rumus menghitung biaya total. Penurunan
rumus tersebut, adalah:
2). Biaya Variabel Total
(Total Variabel Cost/VC)
Biaya Variabel Total adalah biaya yang
dikeluarkan apabila berproduksi dan besar
kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya
barang yang diproduksi. Biaya variabel
rata-rata dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:
3). Biaya Total
(Total Cost/TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya
produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri
dari biaya tetap dan biaya variable. Biaya total
dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
4). Biaya Tetap Rata-Rata
(Average Fixed Cost/AFC)
Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara
biaya tetap total dan
jumlah barang yang dihasilkan. Rumus:
5). Biaya Variabel Rata-Rata
(Average Variable Cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya
variabel satuan unit produksi.
6). Biaya Total Rata-Rata
(Average Cost/AC)
Average Cost adalah biaya total rata-rata yang
dapat dihitung dari Total Cost dibagi banyaknya
jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung
menggunakan rumus di bawah ini:
7). Biaya Marjinal
(Marginal Cost/MC)
Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang
disebabkan karena tambahan satu unit produksi.
Hubungan Antara Kurva-Kurva Biaya

Hubungan itu adalah:


Apabila MC < AVC, maka nilai AVC menurun (berarti kalau
kurva MC di bawah kurva AVC, maka kurva AVC sedang
menurun

Apabila MC > AVC, maka nilai AVC akan semakin


besar (berarti kalau kurva MC di atas AVC, maka kurva
AVC sedang menaik)
3). Kurva Biaya Jangka Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi
atau input yang akan digunakan. Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang
dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas
pabrik (plansize) yang akan meminimumkan biaya produksi dalam analisis ekonomi
kapasitas pabrik dapat digambarkan kurva biaya rata-rata. (AC). Faktor yang akan
menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu tingkat produksi yang akan
dicapaiserta sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.
1). Biaya Rata-Rata Jangka
Panjang (Long-run Average
Cost/AC)
Biaya total jangka panjang adalah biaya total
dibagi jumlah output.
2). Biaya Marginal Jangka
Panjang (Long-run Marginal
Cost/LMC)
Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan
biaya karena menambah produksi sebanyak satu
unit. Biaya marginal jangka Panjang dapat dihitung
dengan rumus:
3). Biaya Total Jangka Panjang
(Long-run Total Cost/LTC)
Biaya total jangka panjang adalah biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output
dan semuanya bersifat variabel. Biaya total jangka
panjang dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
4). Ukuran Pabrik Dan Skala Ekonomis
Skala Ekonomis merujuk pada suatu situasi dimana pertumbuhan output secara
proporsional lebih cepat dibandingkan input.
Sebagai contoh, output yang dihasilkan lebih dari dua kali lipat output menjadi lebih
rendah. Sehingga skala hasil meningkat tercermin dalam penurunan kurva LAC. Disisi
lain, skala hasil penurunan berarti suatu situasi dimana pertumbuhan output secara
proporsional lebih rendah dibandingkan penggunaan input. Dengan harga input
konstan, akan menyebabkan biaya per unit menjadi lebih tinggi.

Skala ekonomis harus dibedakan juga dari akupan ekonomis (economies of


escope). Cakupan ekonomis berarti menurunnya biaya yang sering dialami
perusahaan ketika memproduksi dua atau lebih produk secara bersama dibandingkan
dengan memproduksinya secara sendiri-sendiri
Sebagai contoh, perusahaan jasa penerbangan kecil, secara menguntungkan
dapat melakukan ekspansi dengan menyediakan jasa kargo sehingga
menurunkan biaya dari masing-masing operasi.
5). MINIMIASI BIAYA SECARA INTERNASIONAL –
SKALA EKONOMIS YANG BARU
Perdagangan Internasional Dalam Input
Selama dekade yang lalu perdagangan international untuk komponen dan suku cadang telah meningkat
secara tajam. Sekarang, lebih banyak lagi produk yang dibuat oleh perusahaan internasional, suku
cadang dan komponennya dibuat di berbagai negara, Alasannya adalah untuk meminimumkan biaya
produksi. Sumber input asing sering kali bukan masalah pilihan untuk memperoleh laba yang lebih
tinggi, tetapi hanya merupakan persyaratan untuk tetap kompetitif

Skala Ekonomis Internasional Baru


Perusahaan harus secara konstan melakukan eksplorasi sumber-sumber input yang murah dan produksi
di luar negeri untuk tetap kompetitif dalam dunia yang semakin sempit. Tentu saja, proses ini dapat
dipertimbangkan sebagai suatu skala ekonomis internasional yang baru dalam ekonomi global
saat ini. Skala ekonomis internasional yang baru dapat dicapai pada lima dasar yaitu pengembangan
produk, pembelian, produksi, manajemen permintaan dan pemenuhan pesanan
“Penggunaan konsep biaya relevan
membutuhkan suatu informasi tentang
hubungan biaya/ output dari sebuah
perusahaan atau fungsi biayanya. Fungsi
biaya tersebut ditentukan oleh fungsi
produksi dan fungsi penawaran input yang
digunakan perusahaan tersebut, di mana
fungsi produksi menunjukkan hubungan
teknis antara input dan output dan harga-
harga input mengubah hubungan fisik
tersebut menjadi fungsi biaya/output”.

KESIMPULAN
Review
REVIEW JURNAL
ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE
VARIABEL
COSTING PT. TROPICA COCOPRIMA

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE


Judul VARIABEL COSTING PT. TROPICA COCOPRIMA
Nama Jurnal Jurnal Pengantar Ekonomi Micro
Volume dan Halaman Vol.1 , No. 03, Hal. 673-683
Tahun 2013

Jurnal
Penulis Amelia A.A Lambajang
Link Download https://doi.org/10.35794/emba.1.3.2013.1874
Aa Setiawan, Ananda Shalahudin,Donny Prakoso,Linda Christiana, Ari Sopian,
Reviewer Rita Sagita, Syifa Salsabila, Lukman Hakim.
Tanggal Review 26 April 2023
Harga pokok produksi merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk mengolah bahan
baku menjadi barang jadi. Perhitungan harga pokok produksi yang benar, akan
mengakibatkan penetapan harga
jual yang benar pula, sehingga nantinya mampu menghasilkan laba sesuai
dengan yang diharapkan. PT Tropica
Cocoprima merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang
produksi dalam pembuatan tepung
terigu. Hasil penelitian menyatakan bahwa perhitungan harga pokok produksi
Latar Belakang ini menghasilkan selisih yang
cukup signifikan yang berpengaruh terhadap penetapan harga jual. Untuk itu,
perusahaan hendaknya
memisahkan biaya produksi dan biaya non produksi dan lebih mengoptimalkan
kegiatan produksinya sehingga
mampu menghasilkan harga pokok produksi yang tepat dengan biaya yang
rendah, Agar supaya perusahaan bisa
memperoleh laba yang maksimal

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang perhitungan biaya produksi
dengan menggunakan metode variabel costing.

Subjek Penelitian Manajemen PT. TROPICA COCOPRIMA


Metode penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif yaitu penggambaran
tentang objek
penelitian dan kuantitatif yaitu berupa proses produksi, jenis hasil produksi,
laporan biaya produksi perusahaan
yang diperoleh dari PT. Tropica Cocoprima

Langkah Penelitian Langkah Penelitian:


1. Data Populasi dan sampel
2. Metode Pengumpulan Data
3. Metode Analisis
Review
Hasil Penelitian Hasil penelitian menyatakan bahwa perhitungan harga pokok produksi ini
menghasilkan selisihyang
cukup signifikan yang berpengaruh terhadap penetapan harga jual. Untuk itu,
perusahaan hendaknya
memisahkan biaya produksi dan biayanon produksi dan lebih mengoptimalkan
kegiatanproduksinya sehingga
mampu menghasilkan harga pokok produksi yang tepat dengan biaya yang
rendah, Agar supaya perusahaan bisa

Jurnal
memperoleh laba yangmaksimal.

Kekuatan Penelitian Metodevariable costing, dapat membantu perusahaandalam menghitung biaya


produksi yang memisahkan antarabiaya-biaya produksi dan non produksi yaitu
biayatetap, biaya semi varibel dan variabel.

Kelemahan Penelitian Sebaiknya manajemen PT. Tropica Cocoprima, mempertimbangkan kembali


perhitungan biaya produksi manayang lebih tepat untuk digunakan perusahaan,
antara full costing ataukah variable costing.

Kesimpulan Perhitungan biaya produksi dengan menggunakan metode variable costing,


dapat membantu perusahaan dalam menghitung biaya produksi dimana metode
variable costing memisahkan antara biaya-biaya produksi dan non produksi
yaitu biaya tetap, biaya semi varibel dan variabel. Dimana biayayangdihasilkan
dapat
mengurangi biaya produksi yang ada dalam perusahaan tersebut, dan
menghasilkan laba yang tinggi dibandingkan dengan metodefull costing yang
digunakan perusahaan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai