Anda di halaman 1dari 15

PENGENDALIAN BISNIS

A. PENGERTIAN DAN FUNGSI BIAYA


BIAYA ADALAH PENGORBANAN SUMBER EKONOMIS YANG DIUKUR DENGAN SATUAN UANG, UNTUK
MEMPEROLEH BARANG ATAU JASA YANG DIHARAPKAN MEMBERIKAN MANFAAT SAAT INI MAUPUN AKAN DATANG.
SEDANGKAN DALAM ARTI SEMPIT BIAYA DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI PENGORBANAN SUMBER EKONOMI UNTUK
MEMPEROLEH AKTIVA ATAU SECARA TIDAK LANGSUNG UNTUK MEMPEROLEH PENGHASILAN, DISEBUT DENGAN HARGA
POKOK.
MENURUT BEBERAPA AHLI, BIAYA DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI BERIKUT :
1) HANSEN & MOWEN (2003: 34) MENYATAKAN BAHWA: “COST IS THE CASH OR CASH EQUIVALENT VALUE
SAFRIFACED FOR GOODS AND SERVICES THAT IS EXPECTED TO BRING A CURRENT OR FUTURE BENEFIT TO THE
ORGANIZATION”
2) MENURUT MULYADI (2005:8) BIAYA ADALAH PENGORBANAN SUMBER EKONOMI YANG DI UKUR DALAM UANG,
YANG TELAH TERJADI ATAU KEMUNGKINAN AKAN TERJADI UNTUK MENCAPAI TUJUAN TERSEBUT.
3) MENURUT MURSYIDI (2008:14) BIAYA ADALAH SUATU PENGORBANAN YANG DAPAT MENGURANGI KAS ATAU
HARTA LAINNYA UNTUK MENCAPAI TUJUAN, BAIK YANG DAPAT DIBEBANKAN PADA SAAT INI MAUPUN PADA SAAT
YANG AKAN DATANG.
4) MENURUT ARMANTO WITJAKSONO (2006:6) BIAYA ADALAH PENGORBANAN SUMBER DAYA UNTUK MENCAPAI
SUATU TUJUAN TERTENTU. SEBAGAI AKUNTAN MENDEFINISIKAN BIAYA SEBAGAI SATUAN MONETER ATAS
PENGORBANAN BARANG DAN JASA UNTUK MEMPEROLEH MANFAAT DIMASA KINI ATAU MASA YANG AKAN
DATANG.
FUNGSI BIAYA
Fungsi biaya merupakan antara biaya dengan jumlah produksi yang dihasilkan, fungsi biaya dapat digambarkan ke
dalam kurva dan kurva biaya menggambarkan titik-titik kemungkinan besarnya biaya di berbagai tingkat produksi.

Biaya Total (TC), Biaya Rata-rata (AC)


dan Biaya Marginal (MC)
Jika: TC = f(Q), maka

TC f(Q)
AC  
Q Q
dTC
MC   f (Q)
'

dQ
Berbagai macam fungsi dapat digunakan untuk menyatakan fungsi biaya. Tetapi fungsi-fungsi biaya ini harus mengikuti
asumsi-asumsi dalam teori ekonomi sebagai berikut :

1. Jika tidak ada produk yang dihasilkan, biaya total adalah nol atau positif, yaitu f (0) > 0. f (0) ini merupakan biaya
tetap atau sering disebut biaya overhead produksi.

2. Biaya total harus meningkat bilamana Q bertambah, sehingga biaya marginal f’ (Q) selalu positif.

3. Biaya total untuk memproduksi sejumlah produk tertentu dalam jumlah yang sangat besar biasanya mencapai titik
dimana titik ini meningkat dengan laju yang makin tinggi.

Dalam teori ekonomi hubungan antara biaya rata-rata dan biaya marginal mempunyai 3 prinsip:

1. Kemiringan kurva biaya rata-rata (AC) akan negatif jika kurva biaya marginal (MC) terletak di bawah kurva biaya
rata-rata.
2. Kemiringan kurva biaya rata-rata (AC) akan menjadi nol (minimum) jika kurva biaya marginal (MC) memotong kurva
biaya rata-rata.
3. Kemiringan kurva biaya rata-rata (AC) akan positif jika kurva biaya marginal (MC) terletak di atas kurva biaya rata-
rata.
B. PENGELOLAAN BIAYA

A. Ruang lingkup manajemen biaya terdiri atas beberapa yaitu:

a) Organisasi
b) Pengelolaan Strategik
c) Perencanaan dan pembuatan keputusan
d) Pengendalian manajemen dan pengendalian operasional
e) Penyajian laporan keuagan
Pengelolaan Biaya bermanfaat bagi manajemen untuk:

1. Perencanaan dan pengendalian


2. Menbantu manajemen dalam meningkatkan ketertelusuran biaya
3. Memmbantu manajemen dalam mengoptimalkan kinerja daur hidup secara total
4. Memmbantu manajemen dalam pembuatan keputusan
5. Membantu manajemen dalam proses manajemen investasi
6. Membantu manajemen dalam mengintegrasikan kreteria pengukuran kinerja non keuagan ke dalam kinerja
keuangan ke dalam kinerja keuangan agar terjamin konsistensinya.
7. Membantu manajemen dalam mengorganisasi berbagai tingkat otomasi.
C. PERHITUNGAN BIAYA
A. Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing) digunakan dalam perusahaan yang
memproduksi satu jenis produk dalam jumlah besar dalam jangka panjang. Prinsip dasar dari perhitungan biaya
berdasarkan proses adalah mengakumulasiakn biaya dari operasi atau departemen tertentu selama satu periode
penuh (bulanan, kuartalan, dan tahunana) dan kemudian membaginya dengan unit yang diproduksi selama
periode tersebut. Rumus dasar untuk perhitunganbiaya berdasarkan proses adlah sebagai berikut:

Total biaya produksi


Biaya perunit (galon, kg, botol) = -----------------------------------------------------------
Total unit yang diproduksi (galon, kg, botol)

B. Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan


Sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job-order costing) digunakan untuk perusahaan yang
memproduksi berbagai produk selama periode tertentu. Dalam system perhitungan biaya berdasarkan pesanan,
biaya ditelusuri dan dialokasikan ke pekerjaan dan biaya untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dibagi dengan
jumlah unit yang dihasilkan untuk mendpatkan harga rata-rata perunit. Sistem perhitungan biaya berdasarkan
pesanan juga digunakan secara luas dalam perusahaan jasa, rumah sakit, kantor konsultan hukum, studio film,
kantor akuntan, agen iklan, toko reparasi, menggunakan system pengumpulan biaya dengan perhitungan biaya
berdasarkan pesanan untuk keperluan akuntansi dan tagihan.
C. Mengukur Bahan Langsung
Jika sudah ada kesepakatan dengan konsumen mengenai kuantitas, harga, dan pengiriman pesanan, dibuat
formulir pesanan produksi. Departemen produksi kemudian menyiapkan formulir kebutuhan barang atau
permintaan barang. Formulir permintaan bahan (materials requestion form) adalah dokumen sumber yang berisi (1)
spesifikasi tipe dan kuantitas bahan yang dikeluarkan dari gudang, dan (2) identifikasi pekerjaan untuk
membebankan biaya bahan. Formulir tersebut berperan sebagai alat pengendali bahan yang masuk ke dalam
produksi dan sebagai bahan oleh akuntansi.

D. Mengukur Biaya Tenaga Kerja Langsung


Biaya tenaga kerja langsung ditangani dengan metode yang sama denganahan langsung. Tenaga kerja langsung
merupakan pembebanan tenaga kerja yang dapat dengan mudah ditelusuri ke pekerjaan tertentu. Para pekerja
menggunakan kartu jam kerja untuk mencatat kartu yang mereka gunakan untuk setiap pekerjaan dan tugas-tugas
lainnya. Kartu Jam Kerja (time ticket) yang lengkap, berisi aktivitas tenaga kerja setiap jamnya. Pada saat
mengerjakan pekerjaan tertentu, tenaga kerja akan memasukkan nomor pekerjaan ke dalam kartu jam kerja dan
mencatat jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebutPada akhir jam kerja, kartu jam
kerja dikumpulkan dan Departemen Akuntansi akan memasukkan jumlah jam tenaga kerja langsung dan biayanya ke
dalam masing-masing kartu biaya. Kartu jam kerja harian adlah dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar
untuk memasukkan biaya tenaga kerja ke dalam catatan akuntansi.
E. Pembebanan Overhead Pabrik
Overhead pabrik harus dimasukkan bersama-sama dengan biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung
ke dalam kartu biaya karena overhead pabrik juga termasuk biaya produk. Meskipun demikian, pembebanan overhead
pabrik pada setiap produk dapat menjadi tugas yang sulit. Ada tiga alas an:

1. Overhead pabrik adalah biaya tidak langsung.


2. Overhead pabrik terdiri atas berbagai macam jenios biaya mulai dari pelumas untuk mesin sampai gaji tahunan
manajer pabrik.
3. Meskipun output produksi berfluktuasi, biaya overhead pabrik relative tetap karena ada biaya tetap.
D. SISTEM BIAYA
A. Pengertian Sistem Biaya
Sistem biaya merupakan alat pengukur performance suatu perusahaan, pengukuran performance ini dilakukan
secara periodikal dan terus-menerus. Sistem biaya telah dipergunakan oleh berbagai perusahaan sebagai pengukur
performa secara periodik (Cooper dan Kaplan, 1991 –1). Untuk menyusun suatu Cost System diperlukan pengetahuan
yang mendalam mengenai :

1. Struktur organisasi dari perusahaan yang bersangkutan.


2. Proses Produksinya.
3. Tipe informasi biaya yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

Dimana tiap Cost System harus dapat :

1. Mengkalkulasi harga pokok dari produk.


2. Digunakan sebagai alat untuk menilai persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
3. Memberikan bantuan dalam mengotrol dan memimpin perusahaan.
4. Mengukur efisiensi pemakaian tenaga kerja, baha baku dan mesin.
5. Membantu menghilangkan dan mengurangkan pemborosan biaya.
6. Memberikan perbandingan dengan perusahaan sejenis.
7. Membantu dalam menetapkan harga jual produk yang dihasilkan.
8. Memberikan data-data untuk analisis.
B. Sistem Manajemen Biaya Didasarkan Atas Beberapa Konsep Dasar yaitu :

1. Konsep Nilai Tambah adalah konsep yang menjelaskan bahwa perusahaan harus berusaha melaksanakan
aktivitas-aktivitas bernilai tambah dengan efisiensi bernilai sempurna dan mengeliminasi aktivitas-aktivitas
yang tidak bernilai tambah.
2. Konsep Akuntansi Aktivitas adalah proses pengumpulan dan pelacakan kinerja keuangan dan operasional
mengenai aktivitas-aktivitas signifikan perusahaan dan penyediaan umpan balik antara hasil-hasil sesungguhnya
dengan yang direncanakan serta penentuan tindakan koreksi jika diperlukan.
3. Konsep Biaya Target adalah biaya berbasis pasar yang dihitung dengan menggunakan harga pasar yang
diperlukan untuk mencapai pangsa pasar yang ditentukan terlebih dahulu.
Sistem Biaya terbagi 2, yaitu:
SISTEM BIAYA TRADISIONAL
Sistem Biaya Tradisional Dalam sistem secara tradisional dapat dilihat bahwa biaya–biaya yang terlibat biasanya
hanya biasa langsung saja, yaitu biaya tenaga kerja dan biaya material. Namun seiring dengan berjalannya waktu
muncul biaya–biaya yang bisa di golongkan kedalam biaya langsung. Biaya–biaya tersebut seperti biaya reperasi,
perawatan, utilitas, dan lain sebagainya. Sistem biaya akan membebankan biaya tidak langsung kepada basis alokasi
yang tidak representatif. Untuk mengetahui apakah sistem biaya suatu organisasi membutuhkan perbaikan, menurut
Dauglas T. Hicks, terdapat beberapa karakteristik yang dapat sigunakan sebagai petunjuk, yaitu :
1. Presentase dari biaya tak langsung menjadi bagian besar dari total biaya, atau biaya overhead meningkat terus
menerus beberapa tahun terakhir.
2. Operasi-operasi yang menggunakan tenaga kerja langsung telah digantikan oleh mesin-mesin otomatis.
3. Banyak operasi yang dapat dilakukan dengan sedikit intervensi manusia.
4. Adanya manusia menggunakan mesin dan mesin menggunakan manusia.
SISTEM BIAYA STANDAR
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan
untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi,
efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.
Secara umum biaya didefinisikan sebagai sumber daya ekonomis yang dikorbankan untuk mencapai tujuan atau
sasaran tertentu, tetapi di dalam suatu pengambilan keputusan yang berbeda.
E. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansimerupakan sistem informasi fungsional yang mendasari sistem informasi
fungsional yang lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi
dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem informasi lain membutuhkan data keuangan dari sistem
informasi akuntansi.

B. Pengguna Sistem Informasi Akuntansi


Pengguna-pengguna hasil informasi (output) yang dihasilkan oleh SIA adalah:
a. Pimpinan(manager)perusahaan: mempunyai tanggung jawab pokok untukmengambil keputusan yang
berkenaan dengan perencanaan dan pengendalianoperasi perusahaan.
b. Pemilik perusahaan.
c. Karyawan penting seperti akuntan, insinyur perusahaan, dan karyawan pentinglainnya.
d. Kreditur: pihak (perorangan, organisasi, perusahaan atau pemerintah) yang memilikitagihan kepada pihak
lain (pihak kedua) atas properti atau layanan jasa yangdiberikannya (biasanya dalam bentuk kontrak atau
perjanjian) dimana diperjanjikan. bahwa pihak kedua tersebut akan mengembalikan properti yang nilainya
sama atau jasa. Contoh: bank, koperasi, dan lain-lain.
e. Investor dan calon investor: orang perorangan atau lembaga baik domestik atau nondomestik yang
melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik
dalam jangka pendek atau jangka panjang.
f. Pemerintah (berhubungan dengan pajak).
g. Penduduk atau konsumen
C. Peranan Sistem Informasi Akuntansi

1. Memperbaiki kualitas & mengurangi biaya dalam menghasilkan barang/jasa


2. Memperbaiki efisiensi
3. Memperbaiki pengambilan keputusan
4. Menciptakan keunggulan kompetitif

D. Menyediakan Informasi untuk Pengambilan Keputusan


informasi dapat meningkatkan pengambilan keputusan dalam beberapa cara:
1. Mengidentifikasi situasi yang membutuhkan tindakan manajemen
2. Memberikan dasar untuk memilih di antara alternatif acions denganmengurangi uncertaity.
3. Informasi tentang hasil keputusan sebelumnya umpan balik providesvaluableyang dapat digunakan untuk
memperbaiki keputusan masa depan.
4. SIA dapat meningkatkan pengambilan keputusan dengan memberikaninormation akurat pada waktu yang tepat.

E. Struktur keputusan:
Keputusan terstruktur, bersifat berulang-ulang, rutin dan dipahami dengan baik hingga dapat di delegasikan kepada
pegawai ditingkat yang lebih rendahdalam suatu organisasi.
Keputusan semi terstruktur, ditandai dengan peraturan-peraturan yangtidak lengkap untuk mengambil keputusan, dan
adanya kebutuhan untuk membuat penilaian serta pertimbangan subjektif sebagai pelengkap analisisdata yang formal.
Keputusan tidak terstruktur, bukan merupakan keputusan yang berulangdan rutin.
F . Ruang lingkup keputusan

Pengendalian operasional, berurusan dengan kinerja efektif dan efisien atautugas tertentu. Pengendalian
manajemen, berurusan dengan pemakaian yang efektif danefisien atas sumber daya yang digunakan untuk mencapai
tujuan organisasi.
Perencanaan strategis, berurusan dengan penetapan tujuan organisasi dankebijakan untuk mencapai tujuan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai