menunjukkan sebagian faktor produksi bersifat tetap dan
jumlahnnya cenderung tidak bisa berubah. a. Kurva biaya tetap (FC) berbentuk horizontal, menunjukkan bahwa biaya yang akan dibutuhkan akan tetap sama, meskipun jumlah produksi mengalami kenaikan dan penurunan atau bahkan proses produksi dihentikan untuk sementara waktu. b. Kurva biaya variabel (VC) dimulai pada titik 0, dengan arah yang semakin tinggi bahkan sampai tegak (efek law of diminising return). Menandakan bahwa jika proses produksi berhenti maka VC yang diperlukan adalah nol, jumlah produksi yang semakin besar akan menaikkan nilai VC. Pada saat jumlah output produksi berada pada jumlah 20, jumlah total biaya variabel (TVC) yang dibutuhkan adalah sama yaitu Rp 100.000 per 10 output produksi. Namun, ketika jumlah produksi betambah 10 unit menjadi 30, biaya penambahan TVC akan menjadi lebih sedikit yaitu Rp 260.000, dan akan terus berkurang sampai pada titik optimum pada jumlah output 50 unit . a. Biaya tetap rata rata (AFC) akan semakin mengecil bersamaan dengan penambahan jumlah output produksi. b. Biaya variabel rata-rata (Avc) akan menurun pada saat output produksi ditambah, tetapi akan mengalami kenaikan setelah melewati titik optimum c. Biaya rata-rata (AC) adalah hasil penjumlahan dari biaya tetap rata-rata (AFC) dan biaya variabel rata-rata (AVC). d. Biaya marginal (MC) awalnya akan menurun, namun akan naik bersamaan dengan penambahan output produksi. Kurva MC akan berpotongan dengan AVC dan AC pada titik paling minimum. e. Hubungan antara MC dan AC adalah ketika MC lebih rendah dari AC maka kurva MC akan menurun hingga titik perpotongan pada tingkat minimum dari AC. Ketika perusahaan meningkatkan output maka MC akan naik meninggalkan titik minimum AC, dengan jumlah biaya MC lebih tinggi dari AC. • Biaya produksi jangka panjang adalah biaya yang menunjukkan semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi bersifat variabel. • Contohnya adalah upah, dalam jangka panjang upah tidak lagi bersifat tetap, namun akan mengalami kenaikan yang disebabkan oleh inflasi. Dalam produksi jangka panjang perusahaan akan memilih produksi dengan memilih kapasitas produksinya untuk mencapai biaya produksi yang minimum. a. Dalam usaha untuk meminimumkan biaya perusahaan akan menganalisis kurva AC dengan kapasitas yang berbeda-beda. b. Untuk memproduksi seratus unit, perusahaan akan memilih kapasitas 1 (titik c) karena memerlukan biaya lebih rendah dibandingkan menggunakan kapasitas 2 (titik d). Perusahaan tetap akan menggunakan kapasitas 1 sampai di angka produksi 130 dan jika melewatinya dengan tetap berada di kapasitas 1, biaya produksi yang akan keluarkan oleh perusahaan lebih tinggi. c. Jika ingin menaikkan produksinya melewati angka 130, maka perusahaan akan memilih kapasitas 2. Perhatikan angka produksi 160, biaya yang diperlukan kapasitas 2 untuk memproduksi 160 output lebih rendah dibandingkan kapasitas 1. d. Batas maksimal menggunakan kapsitas 2 adalah di angka 240 unit produksi, jika ingin melebihinya perusahaan akan memilih kapasitas 3. Perhatikan jumlah produksi 275 unit, Menggunakan kapasitas 3 lebih meminimumkan biaya, dibandingkan dengan menggunakan kapasitas 2. Kurva LRAC adalah kurva yangg menjelaskan biaya rata- rata (AC) yang paling minimum dalam berbagai tingkatan produksi, berlaku pada perusahaan yang bisa selalu mengubah kapasitas produksinya. • Kurva LRAC terbentuk dari banyak kurva AC, bahkan bisa tidak terhingga. Kurva LRAC berbentuk 'U' dengan menyinggung kurva AC jangka pendek. Singgungan kurva LRAC terhadap kurva-kurva AC, menandakan rata-rata biaya optimum produksi dalam berbagai tingkatan produksi. • Titik (Qa) adalah jumlah produksi, kapasitas produksi yang dipakai adalah menggunakan kurva AC 4 karena baya yang dibutuhkan lebih rendah dibandingkan mengggunakan kurva AC 3. Jumlah produksi paling minimum pada kurva LRAC adalah dititik (Qb) dengan menggunakan kapasitas produksi AC 7. TERIMA KASIH