Anda di halaman 1dari 9

TEORI BIAYA PRODUKSI

Teori biaya produksi membicarakan bagaimana produsen berusaha untuk


menentukan tingkat output dengan biaya produksi yang rendah (efisien).
Pada pembahasan sebelumnya teori produksi membicarakan tentang
bagaimana faktor produksi secara fisik digunakan, sedangkan pada teori
biaya produksi akan membicarakannya dari sisi uang. Ketika membicarakan
terkait produksi yang efisien, maka salah satu ukuran penting dari efisiensi
produksi yaitu dilihat dari nilai uangnya.

Pada saat melakukan produksi, tingkat produksi yang dilakukan akan sangat
terkait dengan produktivitas dari faktor-faktor produksinya. Produktivitas
yang semakin tinggi akan menyebabkan produsen dapat memproduksi output
pada tingkat yang sama dengan biaya yang lebih murah. Ada hubungan
terbalik yang terjadi, dimana semakin tinggi tingkat produktivitas maka
biaya produksi yang diperlukan semakin murah.

Dalam teori biaya produksi, juga perlu melihat periode dari produksi. Sebab,
dalam jangka pendek ada faktor produksi yang bersifat tetap sehingga
menimbulkan biaya tetap. Sedangkan dalam teori produksi jangka panjang,
semua faktor produksi yang digunakan akan menjadi faktor variabel
sehingga menjadi biaya variabel.
1. JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG (SHORT AND LONG
RUNS)

A. BIAYA JANGKA PENDEK.

Jangka pendek adalah jangka waktu di mana sebahagian besar faktor


produksi tidak dapat ditambah (diubah) jumlahnya.

Terdapat beberapa istilah yang perlu dipahami dalam mempelajari teori


biaya produksi yaitu biaya tetap, biaya variabel, biaya total, biaya rata-rata,
dan biaya marginal.

Biaya total (total cost) yang harus ditanggung oleh produsen ketika produksi
akan terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost).
Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
- Biaya total (TC) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan sejumlah barang.

TC = TFC + TVC

Dengan TC yaitu biaya total dalam jangka pendek, FC adalah biaya tetap
dalam jangka pendek, dan VC adalah biaya variabel dalam jangka
pendek. Biaya tetap (fixed cost) merupakan biaya yang besaran tidak
tergantung pada jumlah produksi. Ada ataupun tidak ada produksi, biaya
tetap harus tetap ditanggung oleh produsen. Biaya tetap ini contohnya
biaya untuk barang modal, biaya untuk gaji penggawai, biaya sewa
kantor hingga bunga pinjaman. Sedangkan biaya variabel (variable cost)
merujuk pada biaya yang harus ditanggung bergantung pada jumlah
produksi yang dilakukan. Contoh biaya variabel yaitu upah buruh dan
biaya bahan baku.

- Biaya tetap total (TFC) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya.

- Biaya variabel total (TVC) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya.

- Biaya tetap rata-rata (AFC) adalah jumlah biaya tetap (TFC) untuk
menghasilkan sejumlah produksi tertentu (Q) dibagi dengan jumlah
produksi tersebut.

TFC
AFC = Q
- Biaya variabel rata-rata (AVC) adalah jumlah biaya variabel untuk
menghasilkan sejumlah produksi tertentu (Q) dibagi dengan produksi
tersebut.

TVC
AVC = Q
- Biaya marginal (MC) adalah kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan
untuk menambah satu unit produksi
MCn = TCn – TCn-1
TCn adalah TC pada saat produksi sebesar n
TCn-1 : TC pada saat produksi sebesar n-1

∆ TC
MCn = ∆ Q

BIAYA JANGKA PENDEK (TC, TFC, DAN TVC)

C
TC

TVC

TFC

Dari grafik diatas terdapat beberapa poin yang dapat dipahami bahwa:

1. Garis Biaya Tetap (Fixed Cost) mendatar yang menunjukkan


bahwa biaya tetap tidak bergantung pada jumlah produksi yang
dilakukan. Dengan garis biaya tetap yang berposisi diatas nilai nol,
berarti ada biaya tetap yang harus di tanggung.
2. Garis biaya variabel (Variable cost) menunjukkan biaya yang
harus di keluarkan untuk menghasilkan sejumlah tertentu output.
Biaya variabel dimulai dari angka nol dan terus meningkat yang
menunjukkan bahwa ketika tidak berproduksi maka tidak ada
biaya variabel yang dikeluarkan. Namun semakin besar biaya
variabel menunjukkan semakin besar output yang dihasilkan.
3. Garis biaya total sejajar dengan garis biaya variabel, serta garis
biaya total tidak dimulai dari nol, namun pada titik biaya tetap
sama dengan nol, dan garis biaya total terus mengalami
peningkatan sesuai dengan peningkatan biaya variabel. Hal ini
menunjukkan bahwa biaya total berasal dari biaya tetap dan biaya
variabel. Karena biaya tetap tidak berubah, yang menentukan
besar atau pun kecil biaya total dalam jangka pendek yaitu dari
perubahan biaya variabel.

BIAYA RATA-RATA DAN MARGINAL


BIAYA

MC

AC

AVC

AFC

0 OUTPUT
Kurva AFC terus menurun berbentuk garis asimptot pada sumbu vertikal
dan horizontal.

Kurva AVC awalnya mengalami penurunan hingga pada titik minimumnya.


Titik minimum ini terjadi pada kondisi AP maksimum. Selanjutnya kurva
AVC mengalami peningkatan hingga mendekati kurva AC. Tetapi kurva
AVC dan AC tidak bersentuhan, karena kurva AFC mengalami penurunan
terus menerus.

Tidak jauh berebda dari kurva AVC, kurva AC mengalami hal serupa. Pada
mulanya mengalami penurunan hingga mencapai titik minimum. Selanjutnya
kurva AC mengalami kenaikan.

Kurva MC pada awalnya juga menurun sampai mencapai minimum.


Selanjutnya kurva MC naik dan memotong kurva ACV dan AC pada
keduanya minimum. Setelah itu titik itu nilai MC lebih besar dari nilai AC
dan AVC.

Syarta-syarat Kurva AVC, AC, dan MC :


1. Apabila kurva MC < AVC, maka nilai AVC menurun, dan apabila
MC > AVC, maka nilai AVC semakin naik.
2. Apabila kurva MC < AC, maka nilai AC menurun, dan apabila MC >
AC, maka nilai AC semakin naik.

BIAYA PRODUKSI DALAM JANGKA PANJANG

Dalam jangka panjang semua faktor produksi yang akan digunakan


dapat ditambah atau dikurangi (berubah), sehingga semua biaya menjadi
variabel, atau tidak perlu dibedakan antara biaya tetap dengan biaya
variabel.

BIAYA JANGKA PANJANG DAN SKALA PRODUKSI


SKALA EKONOMIS

Dalam jangka panjang, perusahaan dapat mengubah jumlah modal dan


tenaga kerja. Dengan kata lain, semua input bersifat variabel. Begitu pula
dengan biaya produksi. Karena semua input bersifat variabel, maka dalam
jangka panjang semua biaya pun bersifat variabel.
Saat semua input dan biaya bersifat variabel, maka perusahaan dapat dengan
leluasa menentukan kapasitas produksi yang hendak dicapai, dengan tetap
berusaha meminimalisir biaya produksi. Dalam analisis ekonomi, kapasitas
pabrik ini digambarkan oleh kurva biaya rata-rata (AC).

Untuk menentukan kapasitas produksi yang paling efisien dalam jangka


panjang, kita dapat melihat kurva-kurva AC untuk tiap kapasitas produksi
yang berbeda-beda.
Skala kegiatan produksi dikatakan bersifat skala ekonomis apabila
pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi
semakin rendah (efisien).

Perusahaan yang berskala besar memungkinkan terjadinya:


i) spesialisasi penggunaan faktor produksi,
ii) Penurunan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lainnya,
iii) Memungkinkan produksi barang-sampingan (by-product),
iv) Perusahaan yang besar mendorong pengembangan fasilitas di luar
perusahaan, tetapi berguna bagi perusahaan (jalan, listrik, air, dll).

AC2
AC1 AC3
KAPASITAS 1
KAPASITAS 3

KAPASITAS 2

Q
0
Q1 Q2 Q3
Gambar di atas menunjukkan tiga kapasitas produksi yang dapat dipilih
perusahaan sebagaimana ditunjukkan oleh kurva AC1, AC2, dan AC3.
Lalu manakah yang akan dipilih produsen?

Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan


adalah tingkat produksi yang ingin dicapai oleh produsen dan pilihan
kapasitas produksi yang tersedia. Misalkan tingkat produksi yang ingin
dicapai adalah Q1 unit, maka akan lebih baik jika produsen memilih
kapasitas 1. Karena jika produsen memilih kapasitas 2, biayanya akan
lebih besar.

Kalau kamu perhatikan, kapasitas 1 adalah kapasitas yang paling efisien


untuk produksi di bawah Q2 unit. Sementara untuk jumlah produksi di
antara Q1 hingga Q3 unit, kapasitas 2 adalah yang paling efisien.
Namun jika perusahaan hendak memproduksi barang lebih dari Q3
unit, sebaiknya pilihlah kapasitas 3.

BIAYA RATA-RATA JANGKA PANJANG

AC5

AC1 LRAC
AC4

AC2 AC3

0 Q
Q1 Q2 Q3
Pilihan-pilihan tadi akan membantu produsen dalam meminimalisasi biaya
produksi. Dari sini kita bisa menggambarkan kurva biaya rata-rata jangka
panjang (Long Run Average Cost / LRAC) dengan menarik garis
sebagaimana ditunjukkan oleh garis berwarna kuning. Dengan demikian,
LRAC adalah kurva yang menunjukkan biaya rata-rata paling minimum
untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat selalu mengubah
kapasitas produksinya.

Perlu kamu ketahui bahwa sebenarnya kurva LRAC itu tidak hanya dibentuk
oleh beberapa kurva AC saja, tapi dibentuk oleh banyak kurva AC yang tidak
terhingga jumlahnya.

Contoh:
Bila fungsi biaya total (TC) ditunjukkan oleh persamaan sbb:

TC = 10 – 4 Q3 + 3 Q4
Maka tunjukkan dari persamaa tersebut TFC, TVC, dan MC pada saat Q = 2 unit.

Dari sifat TFC yang tidak tergantung pada jumlah Q yang diproduksi dan sifat
TVC yang tergantung pada jumlah Q yang diproduksi, maka:

TC = 10 – 4 Q3 + 3 Q4
TC = TFC + TVC
TFC = 10 rupiah
TVC = – 4 Q3 + 3 Q4

Maka TVC pada saat Q = 2 unit adalah sbb:


TVC = – 4 Q3 + 3 Q4
= – 4 (2)3 + 3 (2)4
= – 4 (8) + 3 (16)
= – 32 + 48
= 16 rupiah

TC = 10 – 4 Q3 + 3 Q4
dTC
MC = dQ
3 4
d (10−4 Q +3 Q )
MC =
dQ
= - 12 Q2 + 12 Q3
Maka MC pada saat Q = 2 adalah :
MC = - 12 (2)2 + 12 (2)3
= - 12 (4) + 12 (8)
= - 48 + 96
= 48

TC = 10 – 4 Q3 + 3 Q4
Maka TC pada saat Q = 2 adalah:
TC = 10 – 4 (2)3 + 3 (2)4
TC = 10 – 4 (8) + 3 (16)
TC = 10 – 32 + 48
= 26 rupiah

Anda mungkin juga menyukai