The image part w ith relationship ID rId8 w as not found in the file.
Produk Pekerti – AA
91
The image part w ith relationship ID rId8 w as not found in the file.
Ciri-ciri isoquant
a. Mempunyai kemiringan negatif
b. Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah
output
c. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya
d. Isoquant cembung ke titik origin.
2. Pendekatan isocost
Menunjukkan semua kombinasi 2 macam input yang dibeli perusahaan
dengan pengeluaran total dan harga faktor produksi tertentu.Iso= sama, cost =
biaya. Isocost disebut Garis Biaya sama. Tujuannya untuk menghemat biaya dan
memaksimumkan keuntungan. Untuk membuatnya diperlukan faktor produksi
yang digunakan dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor produksi
tersebut. The image part w ith relationship ID rId8 w as not found in the file.
Harga Input :
Harga input K = r (rate, biaya modal)
Harga input L = w (wage, upah TK)
Produk Pekerti – AA
92
5.2. Keseimbangan Produsen
Output Maksimum :
Isoquant = Isocost
MRTS = w/r
MPL= w
MPK r
MPL= MPK
w r
MRST = Marginal Rate Of Technical Substitution
Daftar Pustaka
Produk Pekerti – AA
93
MATERI 6 : BIAYA PRODUKSI
1.1.BIAYA PRODUKSI
Dalam kegiatan produksi, yang menjadi bahan pertimbangan bukan saja input
yang digunakan, akan tetapi juga mempertimbangkan harga dari input (biaya
produksi (biaya produksi dari output). Proses produksi dapat dilihat pada Gambar
6.1. The image part w ith relationship ID rId8 w as not found in the file.
Analisis biaya produksi dibawah ini merujuk Pada Fungsi Produksi, yaitu:
1. Jangka pendek
Dalam proses produksinya, perusahaan dapat menambah salah satu faktor
produksi yang digunakan dalam proses produksi dan sebagian masih
menggunakan input tetap
2. Jangka panjang
Semua faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlahnya
dapat ditambah apabila memang diperlukan
Produk Pekerti – AA
94
1.1.2. Sumber Biaya Produksi
1. Fixed Resources
Yaitu: input yang jumlahnya tetap walaupun output yang dihasilkan bertambah
atau berkurang. Contoh: tanah, bangunan, mesin
2. Variable Resources
yaitu : input yang jumlahnya senantiasa berubah sesuai dengan perubahan output
yang dihasilkan
Contoh : bahan baku, tenaga kerja
Produk Pekerti – AA
95
The image part w ith relationship ID rId8 w as not found in the file.
Produk Pekerti – AA
96
1.2.1. Hubungan MC dengan AVC dan AC
KurvaAVC dan AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah dari masing
– masing kurva tersebut
1. Apabila MC < AVC ,maka nilai AVC menurun ( berarti kalau kurva MC
di bawah kurva AVC,maka kurva AVC sedang menurun )
2. Apabila MC > AVC ,maka nilai AVC akan semakin besar (berarti kalau
kurva MC di atas kurva AVC,maka kurva AVC sedang menaik )
Contoh 1
Output Total Fixed Total Total Average Average Average Total Marginal
Quantity Costs Var. Costs Fixed Cost Var. Costs Costs Costs
(Q) (TFC) Costs (TC) (AFC) (AVC) (ATC) TC/Q (MC)
(TVC) TFC/Q TVC/Q atau (∆TC/∆Q)
AFC+AVC
0 60 0 60 ~ ~ ~ 0
1 60 20 80 60 20 80 20
2 60 30 90 30 15 45 10
3 60 45 105 20 15 35 15
4 60 80 140 15 20 35 35
5 60 135 195 12 27 39 55
Contoh 2
Diketahui fungsi biaya sbb:
TC = 0,08Q3 – 0,8 Q2 + 10Q + 10
Tentukanlah :
a. Turunkan fungsi AC, AVC, AFC dan MC
b. Tentukan tingkat produksi pada saat AVC minimum dan saat MC
minimum
c. Buktikan bahwa pada saat AVC minimum,nilai AVC = MC
Penyelesaian:
a. AC = TC/Q
AC = 0,08Q2 – 0,8Q +10/Q
AVC = TVC/Q
AVC = 0,08Q2 – 0,8Q + 10
AFC = 10/Q
MC = 0,24Q2 – 1,6Q + 10
Produk Pekerti – AA
97
MC minimum MC’ = 0
MC = 0,24Q2 – 16Q + 10
MC’ = 0,48Q – 16
0,48Q – 16 = 0
0,48Q = 16
Q = 3,33
MC = 0,24Q2 – 16Q + 10
MC = 8
Produk Pekerti – AA
98
Karena dalam Jangka panjang perusahaan dapat memperluas produksi, maka
perusahaan harus menentukan kapasitas produksi yang meminimumkan biaya.
Kapasitas produksi ini digambarkan oleh AC
Produk Pekerti – AA
99
6.4.1. Faktor Penting Menimbulkan Skala Ekonomis
Daftar Pustaka
Sugiarto, dkk. 2002. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Produk Pekerti – AA
100
BAB 7.STRUKTUR PASAR
7.1.Market Structure
Karakteristik :
Jumlah penjual dan pembeli banyak serta pangsa pasar masing-masingnya
sangat kecil jika dibandingkan pasar, sehingga masing-masing pelaku
tidak bisa mempengaruhi harga pasar (price taker)
Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain (homogen)
Tidak ada hambatan untuk masuk atau keluar pasar
Perfect information, informasi dapat diperoleh dengan mudah dan murah
serta sempurna
Produk Pekerti – AA
101
Demand yang dihadapi perusahaan sama dengan harga (elastisitasnya tak
hingga), hal ini bisa terjadi karena produk yang dihasilkan adalah produk homogen.
Perusahaan bisa menjual berapapun dengan harga P. Jika perusahaan menetapkan
harga diatas pasar maka D = 0 dan produsen tidak ada inisiatif dibawah P*.
TR = (P Q)
AR = TR/Q
MR =TR/ Q
7.3.Pasar Monopoli
Karakteristik :
Dlm industri hanya terdapat satu perusahaan/penjual
Produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna(no
substitutes)
Perusahaan baru sulit memasuki industri karena adanya hambatan yang
bersifat legal , undang2, teknologi, keuangan, dsb
Perusahaan memiliki kemampuan menentukan harga (price maker)
Promosi iklan kurang diperlukan karena perusahaan monopoli adalah satu-
satunya perusahaan dalam industri
Produk Pekerti – AA
102
The image part w ith relationship ID rId8 w as not found in the file.
Harga jual semakin tinggi bila jumlah produksi semakin sedikit, begitu juga
sebaliknya. Sifat permintaan pada pasar monopoli menyebabkan hubungan antara
P lebih tinggi dari pada MR pada pasar monopoli, kecuali pada unit penjualan
pertama.
Maksimalisasi Keuntungan
a. Pendekatan total (total approach), dicapai jika selisih penjualan total (TR) dg
biaya total (TC) memiliki nilai positif terbesar
b. Pendekatan marjinal (marginal approach), dicapai jika MR = MC atau MR –
MC menghasilkan angka positif minimum dan MC sedang meningkat
7.4.Pasar Monopolistik
Karakteristik :
Terdapat cukup banyak pengusaha (penjual)
Produk terdiferensiasi
Relatif bebas masuk dan keluar pasar
Perusahaan memiliki beberapa kontrol terhadap harga
Persaingan promosi penjualan sangat aktif
Produk Pekerti – AA
103
Gambar 7.3. Perusahaan Memperoleh Keuntungan
Perusahaan memperoleh keuntungan maksimum pada tingkat produksi dan
penjualan sebesar Q dan tingkat harga sebesar P karena pada keadaan ini terpenuhi
dalil keuntungan (MR = MC). Luas PABC menunjukkan jumlah keuntungan
maksimum yang diperoleh.
Kerugian pada tingkat produksi dan penjualan sebesar Q1 dan tingkat harga
P1. Kerugian sebesar P1ABC1.
7.5.Pasar Oligopoli
Karakteristik :
• Hanya Sedikit Perusahaan Dalam Industri (Few Number of Firms)
Pada umumnya dalam pasar oligipoli terdapat beberapa perusahaan
raksasa yang memiliki pangsa pasar 70 sampai 80 persen dan disamping
itu pula beberapa perusahaan denganpangsa kecil
• Produk Homogen atau Terdiferensial (Homogem or
DifferentiatedProduct)
• Pengambilan Keputusan yang Saling Mempengaruhi(Interdependence
Decision)Keputusan harga yang diambil oleh satu perusahaan harus di
pertimbangkan oleh perusahaan yang lain dalam industri
• Kompetisi Non Harga (Non Pricing Competition)
Produk Pekerti – AA
104
Hubungan Antar Perusahaan
Sebagai akibat dari hubungan saling mempengaruhi yang sangat erat tersebut,
pengusaha di pasar oligopoli harus membuat perhitungan yang cermat terhadap
reaksi dari perusahaan lain bila berniat menaikkan atau menurunkan harga
komoditasnya.Dalam pasar oligopli, penurunan harga dari suatu perusahaan
cenderung menyebabkan perusahaan-perusahaan lain melakukan penurunan harga
juga agar mereka tidak kehilangan pelanggan.
Sebaliknya bila suatu perusahaan menaikkan harga, produksi perusahaan-
perusahaan lain menjadi relatif lebih murah. Sebagai akibat perusahaan yang
menaikkan harga akan berkurang pelanggannnya karena sebagian atau seluruh
pelanggan mereka membeli komoditas yang dihasilkan perusahaan lain, sedangkan
perusahaan lain yang tidak menaikkan harga akan bertambah banyak pelanggannya.
Produk Pekerti – AA
105
pertama melakukannya. D2 adalah permintaan yang dihadapi oleh perusahaan
oligopolis bila dimisalkan perubahan harga yang dilakukannya diikuti oleh
perusahaan lain.
Dimisalkan permulaan harga yang berlaku dipasar adalah P0 dan kuantitas
permintaan adalah Q0. Jika perusahaan menurunkan harga ke P1 maka permintaan
akan bertambah ke tingkat C1. Bila perusahaan lain dalam pasar oligopoli tsb turut
menurunkan harga, maka permintaan hanya bertambah sebesar C
Apabila perusahaan oligopoli merubah harga jual, reaksi2 perusahaan lain
adalah :
- Mereka turut menurunkan harga apabila perusahaan lain menurunkan harga
agar tidak kehilangan pelanggan
- Mereka tidak ikut menaikkan harga apabila perusahaan lain menaikkan
harga, karena apabila harga tidak berubah mereka akan mendapatkan
pelanggan
b. Cartel
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan kartel:
– Masing-masing perusahaan memiliki dorongan yang kuat untuk melanggar
kesepakatan kartel
– Anggota kartel biasanya berselisih pendapat mengenai kesepakatan kartel yang
diinginkan terutama mengenai jumlah output, harga, pembagian pangsa pasar
dan pembagian keuntungan
– Ancaman dari pemain-pemain baru karena keuntungan yang diperoleh oleh
anggota kartel
Contoh dari kartel adalah OPEC, yaitu organisasi pengeskspor minyak yang
didirikan pada tahun 1960
c. Game Theory
Game Theory mengandaikan ada 2 pihak, masing-masing pihak
melaksanakan pergerakan mengambil keputusan dengan asumsi seperti: kolusi
kartel/perjanjian dan ada juga yang tidak melakukan perjanjian sama sekali
sehingga masing-masing pihak menghitung pergerakan dan strategi dengan hasil
akhir yang berbeda seperti bisa dipastikan/ tidak bisa dipastikan atau optimal atau
tidak optimal
Kepentingan-kepentingan yang bersaing dalam permintaan disebut pemain
(players). Anggapan yang digunakan adalah bahwa setiap pemain mempunyai
kemampuan untuk mengambil keputusan secara bebas dan rasional.
Daftar Pustaka
Sukirno, S. 2005. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Produk Pekerti – AA
106
Sugiarto. dkk. 2010. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta:
Gramedia
BAB 8. PENGANTAR EKONOMI MAKRO dan PENDAPATAN
NASIONAL
Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi. Teori dasar
lainnya adalah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganlisis kegiatan suatu
perekonomian dengan melihat bagian-bagin kecil dari keseluruhan kegiatan
ekonomi, manakala makroekonomi melihat kegiatan ekonomi dengan
memperhatikan gambaran kegiatan ekonomi secara menyeluruh.
Mikroekonomi lebih menitikberatkan kepada analisis mengenai masalah
membuat pilihan untuk :
Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber daya (resources).
Mencapai kepuasaan yang maksimum.
Sedangkan analisis-analisis dalam makroekonomi menerangkan tentang :
Bagaimana segi permintaan dan penawaran menentukan tingkat kegiatan
dalam perekonomian.
Masalah-masalah utama yang selalu dihadapi setiap perekonomian.
Peranan kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mengatasi masalah
ekonomi yang dihadapi.
Produk Pekerti – AA
107
2.4.3. Pandangan Teori Keynes Terhadap Kelemahan Analisis
Makroekonomi VersiMazhab Klasik
Produk Pekerti – AA
108
b. Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga
mengalami perubahan. Perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan
dalam tingkat kegiatan perekonomian.
c. Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga dan
suku bungamengalami perubahan. Melalui analisa ini dapatlah diterangkan
bagaimana perubahan-perubahan penawaran uang dan suku bunga
mempengaruhi keseimbangan kegaiatn perekonomian.
Y0
Y1
Barang Industri
Produk Pekerti – AA
109
Gambar 8.1. Pertumbuhan potensial dan pertumbuhan sebenarnya
160
120 (b)
60
40
20
Produk Pekerti – AA
110
Perbedaan diantara pendapatan nasional potensial dengan pendapatan
nasional sebenarnya dinamakan jurang produk nasional bruto (jurang PNB).
Apabila jurang tersebut wujud, pengangguran akan berlaku ; semakin besar jurang
PNB, semakin besar pula tingkat pengangguran dalam perekonomian. Disamping
keburukan ini, jurang PNB menyebabkan masyarakat tidak menikmati
kemakmuran potensial yang dapat dicapai.
d. Pengangguran
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong
dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Seseorang tang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari
pekerjaan tidakltergolong sebagai pengangguran. Sebagai contoh, ibu rumah
tangga yang tidak ingin bekerja karena ingin memgurus keluarganya tidak
tergolong sebagai pengangguran. Seseorng anak keluarga kaya yang tidak mau
bekerja krena gajinya lebih rendah dari yang diinginkannya juga tidak tergolong
sebagai pengangguran. Ibu rumah tangga dan anak orang kaya tersebut dinamakan
pengangguran sukarela.
2.4.6. Inflasi
Produk Pekerti – AA
111
Inflasi menimbulkan beberapa akibat buruk kepada individu, masyarakat
dan kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Salah satu akibat penting dari
inflasi adalah ia cenderung menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar
masyarakat. Sebagaian besar pelaku-pelaku kegiatan ekonomi terdiri dari pekerja-
pekerja yang bergaji tetap. Inflasi biasanya berlaku lebih cepat dari kenaikan upah
para pekerja. Oleh sebab itu upah rill para pekerja akan merosot disebabkan oleh
inflasi dan keadaan ini berarti tingkat kemakmuran segolongan besar masyarakat
mengalami kemerosotan.
Prospek pembangunan ekonomi jangka panjang akan menjadi semakin
memburuk sekiranya inflasi tidak dapat dikendalikan. Inflasi cenderung akan
menjadi bertambah cepat apabila tidak diatasi, inflasi yang bertambah serius
tersebut cenderung untuk mengurangi investasi yang produktif, mengurangi ekspor
dan manaikkan impor. Kecenderungan ini akan memperlambat pertumbuhan
ekonomi.
Produk Pekerti – AA
112
2.5. Pendapatan Nasional
8.2.1 Konsep dasar penentuan pendapatan nasional
Produk Pekerti – AA
113
The image part w ith relationship ID rId8 w as not found in the file.
Keterangan:
Y = Pendapatan
C = Konsumsi
I = Investasi
G = Pemerintah
Produk Pekerti – AA
114
8.2.4. Perekonomian Terbuka Empat Sektor
The image part w ith relationship ID rId8 w as not found in the file.
Keterangan:
Y = Pendapatan
C = Konsumsi
I = Investasi
S = Tabungan
G = Pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
Daftar Pustaka
Prasetyo, PE. 2012. Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta; Beta Offset
Menkew, NG, dkk. 2013. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Salemba Empat
Produk Pekerti – AA
115
BAB 9. KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI
Produk Pekerti – AA
116
3. Pendapatan merupakan determinan konsumsi, sedangkan tingkat
tabungan tidak memiliki peran penting.
Contoh Soal
Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1000 miliar, besar konsumsi per
tahun Rp950 miliar, dan pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1200 miliar,
besar konsumsi per tahun Rp1100 miliar.
Produk Pekerti – AA
117
=>APC = 0.95
=> MPC = 0.75
a = 200
b = 0,75
C = 200 + 0.75Y
Maka;
S = -a + (1 – b)Y
S = -200 + (1 – 0,75)Y
S = -200 + 0,25Y FUNGSI TABUNGAN
The image part w ith relationship ID rId8 w as not found in the file.
Daftar Pustaka
Prasetyo, PE. 2012. Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta; Beta Offset
Menkew, NG, dkk. 2013. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Salemba Empat
Produk Pekerti – AA
118
BAB 10. UANG, TINGKAT SUKU BUNGA dan BANK
9.1. UANG
Produk Pekerti – AA
119
masyarakat tidak perlu bersusah payah untuk menentukan nilai sesuatu barang
dengan cara menentukan nilai tukar barang tersebut dengan berbagai jenis barang
lainnya.
Uang Sebagai Alat Bayaran Tertunda
Transaksi-transaksi dalam perekonomian yang sudah berkembang banyak
sekali dilakukan dengan pembayaran yang ditunda, atau penjulan secara kredit.
Para pembeli memperoleh barangnya terlebih dahulu dan membayarnya pada masa
yang akan datang, penggunaan uang sebagai alat perantara dalam tukar menukar
dapat mendorong perkembangan perdagangan yang bersifat demikian karena para
penjual akan lebih merasa yakin bahwa pembayaran yang ditunda itu adalah sesuai
denga yang diharapkannya. Mutu benda yang akan diperolehnya di masa yang akan
datang sebagai pembayaran penjualannya, yaitu uang, akan sesuai dengan yang
diharapkannya pada waktu menjual barangnya.
Satu syarat penting agar fungsi uang sebagai alat bayaran yang tertunda
dapat dijalankan dengan abaik adalah bahwa niali uang yang digunakan harus tetap
stabil. Niali uang dikatakan stabil apabila sejumlah uang yang dibelanjakan akan
tetap memperoleh barang-barang yang sama dan sama mutunya dari waktu ke
waktu. Apabila syarat ini tidak dipenuhi maka fungsin uang sebagai ukuran untuk
pembayaran tertunda tidak akan dapat dijalankan denagn sempurna.
Uang Sebagai Alat Penyimpan Nilai
Penggunaan uang memungkinkan kekayaan seseorang disimpan dalam
bentuk uang. Didlam perekonomian yang sudah maju, jenis uang yang terutama
adalah uang bank atau uang giral. Uang jenis ini tidak memerlukan biaya untuk
menyimpannya dan mudah mengurusnya. Ini disebabkan karena kalau seseorang
memeliki uang ini, penyimpanan dan pengurusannya bukan dilakukan oleh
pemiliknya tetapi oleh bank umum yang menyimpannya. Walaupun uang itu tidak
ditangan pemiliknya, ia dapat dengan mudah diambil apabila ingin menggunakan
uang tersebut dengan cara menulis di selembar cek jumlah uang dan diberikan
kepada siapa pembayaran harus dilakukan.
Jenis kedua uang yang sekarang banyak digunakan adalah uang kertas.
Uang ini juga merupakan lata penyimpan nilai yang lebih baik daripada menyipan
nulai dalam bentuk barang. Apabila harga-harga selalu mengalami kenaikan yang
pesat nilai uang akan terus-menerus mengalami kemersosotan. Maka kekayaan
yang berupa uang akan mengalami penurunan nilai kalau dibandingkan dengan
kekayaan yang berbentuk barang. Dalam keadaan demilkian uang bukanlah alat
penyimpanan yang baik.
Produk Pekerti – AA
120