Anda di halaman 1dari 30

Teori Biaya Produksi

Tujuan:

Setelah mempelajari pokok bahasan ini


diharapkan mahasiswa dapat memgelola
informasi secara efektif, menghitung,
membuat grafik,dan menganalisis suatu
permasalahan.
BIAYA PRODUKSI

Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses


produksi sebab biaya produksi merupakan masukan
atau input dikalikan dengan harganya.
Biaya Produksi adalah : semua pengeluaran atau
biaya perusahaan yang dikeluarkan untuk
memperoleh sumber daya yang dipergunakan untuk
menghasilkan output tertentu.
BIAYA PRODUKSI

• Ada 3 konsep dasar biaya :


1. Biaya Oportunitas (Oportunity Cost).
2. Biaya Akuntansi (Accounting Cost).
3 Biaya Ekonomis (Economic Cost).
1.Biaya Oportunitas : adalah biaya atas suatu barang/jasa yang diukur
dengan adanya alternatif pemakaian yang hilang karena memproduksi
barang/jasa tersebut. Biaya ini kadang-kadang disebut sebagai biaya
sosial.
Karena sumber-sumber daya bersifat terbatas, maka setiap keputusan
untuk memproduksi suatu barang lebih banyak , berarti mengabaikan
produksi barang lain.
Contoh :
Produksi mobil, adanya keputusan implisit yang dibuat, adalah memproduksi mobil
saja,dan mengabaikan untuk memproduksi10 sepeda yang menggunakan tenaga
kerja, khrom, dan kaca yang dipergunakan untuk memproduksi mobil tersebut. Jadi
biaya oportunitas dari mobil adalah sama dengan 10 sepeda.
Cara lain memahami biaya oportunitas adalah dengan melihat berapa besar biaya
atas alternatif pemakaian yang dikorbankan jika sebuah mesin dioperasikan sendiri
oleh pemiliknya, maka biaya oportunitasnya sama dengan bunga deposito
seandainya mesin tadi dijual dan uangnya didepositokan. Jika tidak ada alternatif
pemakaian yang dikorbankan, maka pemakaian atas sumber daya tidak akan
menyebabkan biaya oportunitas.
2. Biaya akuntansi : adalah suatu konsep tetang berapa biaya
barang dan jasa yang dibayarkan untuk barang dan jasa
tersebut.
Konsep tersebut menekankan kepada pembayaran aktual atas
sumber daya, meskipun jumlah pembayaran itu dibayarkan
pada masa lampau.
3. Biaya ekonomis : adalah sejumlah biaya yang dibutuhkan
untuk mempertahankan sumber daya atas penggunaannya
pada saat ini dan nilai yang akan diterima sumber daya ter-
sebut pada penggunaan alternatif terbaik berikutnya.
Biaya ekonomis dari input tenaga kerja adalah tingkat upah
(wages = w) yaitu biaya penggunaan seorang tenaga kerja
selama satu jam. Input modal yaitu tarif sewa, yaitu biaya
penggunaan sebuah mesin selama satu jam. Sedangkan untuk
input jasa wirausaha adalah laba (profit) atau rugi (loose).
• Dalam teori produksi dikenal adanya
periode produksi jangka pendek dan jangka
panjang,
• Dalam teori biaya produksi juga mengenal
Biaya produksi jangka pendek dan Biaya
produksi jangka panjang.

7
• Biaya produksi jangka pendek meliputi :
a)biaya tetap = fixed cost ( FC)
b)biaya berubah = variable cost (VC).

8
Biaya tetap (fixed cost)

• Biaya tetap (fixed cost) adalah: biaya


yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
menghasilkan sejumlah output tertentu,
yang mana biaya tersebut besarnya tetap
tidak tergantung dari output yang
dihasilkan.

9
Biaya berubah (variable cost = VC).

• Biaya berubah adalah: biaya yang besarnya


berubah-ubah tergantung dari sedikit
banyaknya jumlah output yang dihasilkan.
Semakin besar jumlah output yg dihasilkan,
semakin besar pula biaya variabel yang harus
dikeluarkan.
• Dalam produksi jangka panjang, semua biaya
adalah biaya berubah (variable cost).

10
Biaya tetap

• Yang termasuk dalam biaya tetap ini misalnya:


gaji tenaga administrasi, penyusutan mesin,
penyusutan gedung dan peralatan lain, sewa
tanah, sewa kantor dan sewa gudang.
Dalam jangka panjang biaya tetap ini akan
mengalami perubahan (biaya variabel).

11
Biaya variabel
• Yang termasuk dalam biaya variabel ini adalah:
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
bahan bakar, listrik dsb.
• Biaya tetap dan biaya variabel ini jika
dijumlahkan hasilnya merupakan biaya total.
• Jika digambarkan dalam kurva, maka pola
biaya tetap total (TFC), biaya variabel total
(TVC) dan biaya total (TC). Dapat dilihat sbb:

12
Biaya Tetap Total (TFC)

TC

TFC
C

0
Q

13
Biaya Variabel Total (TVC)

TC TVC

0
Q

14
Total Cost (TC)
Rp TC

TVC

c A TFC

0
Q

15
Berbagai kemungkinan Kurva Biaya Total

Biaya Total TC Biaya Total TC

Output Output
0 0
(a) Skala hasil yang konstan (b) Skala hasil yang menurun

Biaya Total Biaya Total TC


TC

Output
0 0 Output
(c) Skala hasil yang meningkat (d) Skala hasil optimal
Berbagai kemungkinan Kurva Biaya Rata-rata
AC,MC AC,MC MC
AC

AC,MC

Output Output
0 0
(a) Skala hasil yang konstan (b) Skala hasil yang menurun

AC,MC AC,MC
MC
AC

AC

MC
Output Output
0 0
(c) Skala hasil yang meningkat (d) Skala hasil optimal
Pendekatan didalam Analisis Biaya
Produksi

Ada 2 (dua) pendekatan yang digunakan


yaitu :
1. Analisis jangka pendek (short-run).
2. Analisis jangka panjang (long-run).
Biaya Produksi jangka pendek

Biaya Total:
1. Total Fixid Cost (TFC):Biaya yang timbul dari pemakaian
input tetap.Biaya ini tidak berubah walaupun jumlah output
yang dihasilkan (Q) berubah.
2. TotalVariabel Cost (TVC):Biaya yang timbul sebagai akibat
dari penggunaan input variabel.Biaya variabel total akan
bervariasi sesuai dengan perubahan output yang dihasilkan.
3. Total Cost (TC):Keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam
menghasilkan output.TC merupakan penjumlahan biaya tetap
total dengan biaya variabel total.
TC = TFC + TVC
Biaya Rata-rata:
1) Average Fixed Cost (AFC):Rata-rata biaya tetap yang dikeluarkan
untuk membuat satu satuan output.AFC diperoleh dari membagi biaya
tetap dengan jumlah output. ( TFC/Q)
2) Average Variable Cost (AVC):Rata-rata biaya variabel yang
dikeluarkan untuk membuat satu-satuan output.AVC diperoleh dari
membagi biaya variabel total dengan jumlah output. ( TVC/Q)
3) Average Cost (AC):Besarnya biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk
membuat satu-satuan output.AC diperoleh dengan membagi biaya total
dengan jumlah output. ( TC/Q)
4) Marginal Cost (MC);Perubahan pada biaya total
sebagai akibat perubahan jumlah output sebanyak satu-
satuan. ( ΔTC/ ΔQ)
AC = AFC + AVC
Contoh:

Q TFC TVC TC AFC AVC AC MC


0 12000 -
1 12000 6000
2 12000 8000
3 12000 9000
4 12000 11000
5 12000 15000
6 12000 24000
Perhitungan Biaya Total dan Biaya per unit

Q TFC TVC TC AFC AVC AC MC


0 12000 - 12000 0 0 0 0
1 12000 6000 18000 12000 6000 18000 6000
2 12000 8000 20000 6000 4000 10000 1000
3 12000 9000 21000 4000 3000 7000 1000
4 12000 11000 23000 3000 2750 5750 2000
5 12000 15000 27000 2400 3000 5400 4000
6 12000 24000 36000 2000 4000 6000 9000
TC
36000
TC,
TFC, Grafik Biaya Total
TVC

27000
24000 TVC
23000
21000
20000
18000

15000

12000 TFC
11000
10000
9000
8000
6000

Q
0
1 2 3 4 5 6 7 8
18
AC,MC,AFC,A
VC Gambar 4.4
12 BIAYA PER UNIT

11
10
9 MC
8
AC = MC
7
6 AC
5750
5400
5
4 AVC
3
2750
2400
2 AFC
1 MC = AVC

0 Q
1 2 3 4 5 6 7 8
Contoh Soal 1.

• Diketahui fungsi biaya sbb:


TC = 0,08 Q3-0,8Q2+10Q+10
1. Tentukan fungsi AC,AVC,AFC dan MC
2. Tentukan tingkat produksi pada saat AVC minimum dan
MC minimum.
3.Buktikan bahwa pada saat AVC minimum, nilai AVC=MC
4.Tentukan besarnya AC pada output AVC minimum.
5.Gambarkan grafiknya.
Penyelesaian:
1 .AC = TC/Q = 0,08Q2-0,8Q+10+10/Q
AVC= TVC/Q=0,08Q2-0,8Q+10
AFC=TFC/Q=10/Q
MC = ΔTC/ ΔQ= 0,24Q2-1,6Q+10
2 .AVC minimum jika AVC’ = 0
AVC’ : 0,16Q-0,8= 0
0,16Q=0,8 jadi …… Q= 5 Unit
MC minimum jika MC’=0
MC’: 0,48Q-1,6 = 0
0,48Q=1,6 jadi …… Q= 3,33 Unit
3. AVC minimum = MC, terjadi pada Q = 5 unit, maka…..
AVC = 0,08(52) - 0,8(5) + 10 = 8
MC = 0,24(52) -1,6(5) + 10 = 8
4. AC=0,08Q2-0,8Q+10+10/Q
=0,08(5)2-0,8(5)+10+10/5)
=2 – 4 +10+2 = 10
Grafik
AC,AVC,MC

MC

AC

10

AVC

Q
3,33 5
Contoh soal 2

Sebuah perusahaan menggunakan tenaga kerja(L)sebagai input


variabel dan modal (K) sebagai input tetap, untuk
menghasilkan barang X.Fungsi produksi perusahaan
ditunjukkan oleh persamaan sbb:
Q = 1.620L + 18L2 – 0,2L3 dimana Q adalah jumlah unit barang X
yang dihasilkan per-minggu.
1. Tentukan jumlah barang X yang dihasilkan agar biaya marjinal
(MC) sama dengan biaya variabel rata-rata (AVC)minimum.
2. Jika perusahaan ingin berproduksi pada tingkat produksi total
(TP)maksimum,tentukan jumlah tenaga kerja yang digunakan.
3. Jika perusahaan menjual barang X yang dihasilkan dengan
harga Rp.2,- pada kondisi Shut-down point, tentukan upah
tenaga kerja maksimal agar perusahaan tidak memilih tutup
usaha
Penyelesaian:
1.MC=AVCmin,dimana AVCmin terjadi saat APP = maksimum.
APP= Q/L= 1,620+18L-0,2L2
APP maksimum jika: ΔAPP/ΔL = 0
ΔAPP/ΔL (APP’) = 18 – 0,4L =18 = 0,4L , jadi L = 45 orang
Dengan jumlah tenaga kerja 45 orang,jumlah barang X yang dihasilkan
adalah:
Q = 1.620 (45)+18(45)2-0,2(45)3
= 91.125 unit.
2.Produksi Total maksimum (TPPmax) terjadi saat MPP= 0
TPP = 1620L+18L2-0,2L3
MPP= 1.620+36L-0,6L2=0
(L-90) (L+30)
L = 90 L= -30
Jumlah tenaga kerja yang digunakan agar produksi total max adalah 90
orang,dengan jumlah produksi sebesar :
Q= 1620L+18L2-0,2L3
= 1620(90)+18(90)2-0,2(90)3
= 145.800 unit
3.Kondisi Keuntungan maksimum perusahaan :
PQ = PL/MPPL atau.. PL = PQx MPPL
Harga X (Pq)= Rp.2,-.Jumlah tenaga kerja yang digunakan pada saat AVCmin
adalah 45 orang.Besarnya MPP L=AVCmin,yaitu kondisi shut-down point adalah :
MPPL=1620+ 36L- 0,6L2
= 1620+ 36(45)- 0,6(45)
= 2025
Dengan demikian upah tertinggi agar perusahaan tidak tutup usaha adalah:
PL = PQx MPPL
= 2 x 2025
= Rp.4050,-

Anda mungkin juga menyukai