Anda di halaman 1dari 17

Kesamaan Volume Produksi,

Kesamaan Biaya, dan


Penggantiab Input Produksi
(Isoquant, Isocost and Input
Substitution)

1) Kesamaan

Volume (Q) atau Jumlah


Produksi (Isoquant)
Isoquant adalah kesamaan jumlah, volume
atau kuantitas (Q) produksi pada berbagai
kombinasi penggunaan input (dengan berbagai
tingkat biaya). Dengan demikian, maka kurva
isoquant, adalah kurva yang menunjukkan
berbagai kombinasi penggunaan input yang
menghasilkan jumlah (volume) output yang
sama, seperti terlihat pada gambar 4.6

Input K

Input Y

6
4

Y
2

B
C

Z
Q1

Q3
Q2

Input L

Gambar 4.6 Kurva


Kesamaan Produksi (Isoquant
Curve)

Isocost

E3=300.00
0
E2=200.00
0
E1=100.00
0
Input X
2
4
6
Gambar 4.7 Kurva
Kesamaan Biaya (Isocost

Bentuk kurva isoquant ini ditentukan oleh sistem produksi yang


menunjukkan pola penggantian penggunaan input produksi. Bila input
produki dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu K (capital) dan L
(labor), maka untuk mencapai isoquant, diperlukan ratio tingkat
perubahan input produksi (marjinal rate of technikal substitution,
MRTS) yang tetap (constant) Slope Isoquant konstan.
MRTS = K / L = MPK / MPL Untuk mempertahankan tingkat
produksi yang sama, maka slope atau tangen dari isoquant harus
tetap. Seperti terlihat pada gambar 4.6, produksi sepanjang isoquant 1
(Q1), misalnya pada A, B, dan C, jumlahnya sama. Begitu juga dengan
produksi sepanjang isoquant 2 (Q 2), misalnyta pada P, Q, dan R,
jumlah produksinya juga sama. Hal yang sama juga terlihat pada
produksi sepanjang isoquant 3 (Q 3), misalnya pada X, Y, dan Z, jumlah
produksinya sama.
Dari ketiga kurva isoquant tersebut, makin tinggi posisinya
menunjukkan makin tinggi pula produksinya (X > P > A , Y > Q > B,
dan Z > R > C).

2) Kesamaan Biaya Produksi (Isocost)


Isocost adalah kesamaan biaya produksi pada
berbagai kombinasi penggunaan input (dengan
berbagai tingkat volume produksi yang berbeda).
Dengan demikian, maka kurva isocost adalah
kurva yang menunjukkan kesamaan biaya (TC)
dari berbagai kombinasi penggunaan input untuk
menghasilkan jumlah (volume) output yang
berbeda, seperti terlihat pada gambar 4.7

3) Analisis Kesamaan Jumlah Produksi dan


Kesamaan
Biaya
(Isoquant
and
isocost
Analysis)
Analisi kesamaan jumlah produksi (Q) dan kesamaan
biaya, TC (isoquant dan isocost) ini sangat berguna
untuk menentukan tingkat produksi yang optimum,
dengan biaya yang juga optimum. Perpotongan atau
persinggungan antara kurva isocost dan kurva
isoquant, dapat dijadikan pilihan pola produksi yang
diinginkan oleh manajemen sesuai dengan kondisi
yang dihadapi oleh perusahaan, seperti terlihat pada
gambar 4.8.

Input
6
4

D
A

Q
C

Y
Z
F

Q1

Q2

Gambar 4.8 Grafik Isocost dan


Isoquant

Q3

Q4

Input L

Konsep dan Pengertian Biaya


Dalam istilah sehari hari, antara biaya (cost) dan
pengeluaran ( expense) sering disamakan, atau dipertukarkan.
Padahal secara konsep pengertian keduanya, tidak sama, atau
berbeda, yaitu :
1. Pengeluaran (expense) adalah semua belanja yang dikeluarkan
(baik yang bisa dielakkan maupun yang tidak dapat dielakkan).
2. Biaya (cost) adalah pengeluaran yang tidak dapat dielakkan
dalammencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, biaya
adalah bagian dari pengeluaran. Sehubungan dengan hal di
atas maka dapat dirumuskan bahwa selisih antara
pengeluaran dan biaya, adalah pemborosan.

1.

Konsep biaya
Biaya adalah pengeluaran yang tidak dapat dielakkan (unavoidable expenses) dalam
melakukan suatu kegiatan. Dengan demikian, secara konsep, maka pengertian biaya
adalah sebagai berikut :
a. Biaya (cost) tidak sama dengan pengeluaran (expense)
b. Biaya (cost) harus menggambarkan kegiatan
c. Biaya (cost) harus relevan dengan kegiatan yang dilakukan

2.

Teori Biaya
Dikembangkan berdasarkan teori produksi , yaitu bagaimana mendapatkan formulasi
biaya (input) yang paling efesien untuk menghasilkan produksi (output) tertemtu.
Dengan demikian, maka teori biaya digunakan untuk :
a. Menentukan tingkat produksi (output) yang optimum dengan biaya minimum
Biaya = fungsi (Produksi).
b. Analisis terhadap faktor faktor ekonomi dan teknologi yang menunjang produksi
untuk mendapatkan teknologi yang tepat, dan cocok dengan kondisi perusahaan,
dengan biaya minimum.

3.

Jenis Biaya
Biaya (cost) dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan tertentu, khususnya dalam rangka
pengambilan kebijakan dan keputusan bisnis. Dalam kenyataannya masing masing
biaya mempunyai sifat dan kegunaannya yang khusus untuk pengambilan keputusan

Menurut Realitas (Realisasi) Pembayarannya


Berdasarkan realitas pembayarannya, biaya dapat dikelompokkan
menjadi :
1) Biaya pengorbanan (opportunity) adalah biaya yang timbul
karena mengorbankan kesempatan tertentu untuk melakukan suatu
kegiatan lain. Dalam praktiknya biaya ini tidak pernah dibayarkan.
Misalnya seorang pemilik perusahaan yang bekerja untuk
perusahaannya sendiri, penggunaan lahan pertanian yang subur
untuk membangun real estate, atau lahan industri, penggundulan
hutan untuk industri kayu, penggunaan hutan lindung untuk
pertambangan, dan sebagainya.
2) Biaya sebenarnya (real cost) adalah biaya yang benar benar
dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Misalnya: biaya
upah dan gaji, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, energi, dan
sebagainya.
a.

b.

1)

2)

Menurut Konsep Pencatatan


Berdasarkan konsep pencatatan, atau akuntansi, biaya dapat
dikelompokkan menjadi :
Biaya akuntansi (accounting cost) : adalah biaya yang
didasarkan pada pencatatan akuntansi, sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku. Misalnya biaya bahan baku, biaya
gaji/upah, biaya komunikasi, dan sebagainya. Dlam prakteknya
tidak semua biaya menurut akuntansi ini dibayarkan.
Biaya ekonomis (economic cost) : adalah biaya yang benar
benar dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Pada
biaya ekonomis ini, walaupun hampir semua dicatat, namun masih
ada biaya yang tidak dibayarkan, karena memang tidak dicatat.
Misalnya seorang yang bekerja pada perusahaannya sendiri, atau
pekerja keluarga, sering tidak dibayar dan juga tidak dicatat.

Menurut Periode, atau Waktu


Berdasarkan
periode
atau
waktu,
biaya
dapat
dikelompokkan menjadi:
1) Biaya jangka pendek (short run cost) adalah periode di
mana masih ada kelompok dari biaya tetap dan biaya
variabel. Untuk jangka pendek, biaya terdiri dari biaya tetap
(TFC) dan biaya variabel (TVC) TC = TFC + TVC ATC =
AFC + AVC Yang perlu diperkirakan adalah TVC dan AVC.
2) Biaya jangka panjang (long run cost) adalah periode di
mana seluruh biaya berubah (variabel). Dalam jangka
panjang semua biaya adalah variabel ( tidak ada biaya
tetap). Cost = f (Q,W,i) Q = Output, W = Upah dan Gaji,
i = Biaya Modal TC = Q W I (Model Coob Douglass)
c.

d.
1)

2)

Menurut Karakteristik Jumlahnya


Berdasarka karakteristik jumlahnya biaya dapat dikelompokkan menjadi :
Biaya tetap (total fixed cost, TFC) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap
(fixed), tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya output.
Contoh : Biaya penyusutan, biaya sewa, gaji karyawan, biaya bunga dan biaya
tetap lainnya. Pengertian biaya tetap ini hanya berlaku untuk analisis dalam
waktu yang relatif pendek. Yaitu sepanjang kapasitas produksi atau kapasitas
usaha belum berubah. Catatan : Dalam jangka panjang semua biaya akan
berubah (variabel).
Biaya variabel (variabe cost) atau total variable cost, TVC : adalah biaya
yang jumlahnya berubah (variabel) sesuai dengan perubahan tingkat / volume
produksi .
Contoh : Biaya bahan baku, biaya energi, komisi penjualan, upah tenaga kerja.
TVC = f (Q) TVC adalah fungsi dari output
a) TVC : Total variabel Cost Berubah sesuai dengan perubahan dari output
b) AVC : Variable cost/unit Tetap, sepanjang skala/kapasitasn & harga input
tetap
Penggunaan konsep biaya tetap dan biaya variabel ini sangat penting bagi
perusahaan, khususnya untuk perencanaan produksi seperti analisis pulang
pokok (Break Event Point), dan perencanaan laba perusahaan termaksud
kebijakan memberhentikan (shut-down) operasi seperti dapat dilihat pada
gambar 4.14

Cost (Rp)

Cost (Rp)

Cost (Rp)
TC

TFC

TVC

TV
C

TFC

Q
Q

Gambar 4.14 Kurva Biaya Linier

e.

1)
2)

3)

Menurut Karakteristik Satuannya


Berdasarkan karakteristik satuannya biaya dapat dikelompokkan menjadi
:
Biaya total (Total Cost, TC) TC = TFC + TVC adalah jumlah dari
keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan output
Biaya rata rata per unit output (Average Total Cost, ATC) adalah
jumlah dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan dibagi dengan jumlah
output. Untuk mencapai keuntungan. Biaya rata rata per unit produksi
ini (ATC), berguna sebagai informasi dasar untuk menentukan produksi
yang paling efisien. Perusahaan akan berproduksi pada tingkat biaya rata
rata per unit output (ATC) yang paling rendah. ATC = TC/Q = TFC/Q +
TVC/Q ATC = AFC + AVC
AFC : Biaya tetap Rata rata per unit (Avarage Fixed Cost)
AVC : Biaya Variabel Rata rata per unit (Average Variable Cost)
Biaya Marjinal (Marginal Cost, MC) adalah tambahan biaya yang
dikeluarkan karena ada tambahan satu unit output MC i = (TCi TCi-1)
Untuk lebih jelasnya karakteristik biaya menurut satuan ini dapat dilihat
tabel 4.7

Tabel 4.7 Biaya dan Output


Q

TFC

TVC

TC

AFC

AVC

ATC

MCi

25

25

25

30

25.00

5.00

30.00

25

14

39

12.50

7.00

19.50

25

21

46

8.33

7.00

15.33

25

27

52

6.25

6.75

13.00

25

32

57

5.00

6.40

11.40

25

39

64

4.17

6.50

10.67

25

49

74

3.57

7.00

10.57

10

25

60

85

3.13

7.50

10.63

11

25

72

97

2.78

8.00

10.78

12

10

25

86

111

2.50

8.60

11.10

14

Contoh 2
Misalkan fungsi biaya produksi suatu perusahaan adalah TC = 2Q 3Q + 100.000 Bila perusahaan tersebut memproduksi 200 unit
(Q=200), Saudara ditanya : Berapa (a) biaya tetap (TFC), (b) biaya
variabel (TVC), (c) biaya total (TC), (d) biaya rata rata (ATC), serta
(e) biaya marjinal (MC), dari perusahaan tersebut?
Penyelesaian :
a) Total Biaya Tetap (TFC) Q = 0, maka TFC adalah 100.000
b) Total Biaya Variabel (TVC) = 2Q - 3Q = 2 (200) - 3 (200) = 79.400
c) Total Cost (TC) = TFC + TVC = 100.000 + 79.400 = 179.400
d) Biaya rata rata per unit (ATC) = TC/Q = 2Q 3 + 100.000/Q
Ganti Q = 200 dan masukkan ke persamaan ATC, didapat ATC = 2
(200) 3 + 100.000/200 = 229
e) Biaya Marjinal (MC) = dTC/dQ = 4Q 3 Ganti Q = 200 masukkan
ke dalam persamaan MC, didapat : MC, didapat : MC = 4 (200) 3
= 797

Anda mungkin juga menyukai