Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH KELOMPOK

“Teori Dan Estimasi Biaya”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

MITA (A021171012)

SURAYA AINUN LESTARI (A021171505)

AHMAD YASIR (A021171534)

EKONOMI MANAJERIAL

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala


rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai .
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman


kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini,
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 17 Oktober 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Teori produksi yang mencakup prinsip-prinsip pengkombinasian


penggunaan input yang optimal untuk menghasilkan tingkat output yang maksimal
sehingga tercapai laba yang maksimal , konsep substitutabilitas antarinput , konsep
returns to scale , dan teknik penaksiran fungsi produksi secara empiris.telah kita
memahami masalah- masalah produksi tersebut, baik secara teoris maupun empiris ,
baru kita dapat menganalisis masalah biaya. Sebelum perusahaan menentukan
maksimisasi laba maka hal yang diperlukan perusahaan adalah mengestimasi biaya
dan beban yang ada dalam perusahaan. Pada makalah ini kita akan membahas
masalah teori biaya dan konsep – konsep biaya untuk pengambilan keputusan.

B. Rusumasan masalah

A. Bagaimana Klasifikasi Biaya


B. Bagaimana Fungsi Biaya Jangka Pendek
C. Bagaimana Ukuran Pabrik Dan Skala Ekonomis
D. Kurva Pembelajaran
E. Minimiasi Biaya Secara Internasional - Skala Ekonomis Yang Baru
F. Manajemen Logistik Atau Penawaran Berantai
G. Analisis Biaya-Volume-Laba Dan Tausan Operasi
H. Estimasi Empiris Fungsi Biaya
I.
C. Tujuan
A. Klasifikasi Biaya
B. Fungsi Biaya Jangka Pendek
C. Ukuran Pabrik Dan Skala Ekonomis
D. Kurva Pembelajaran
E. Minimiasi Biaya Secara Internasional - Skala Ekonomis Yang Baru
F. Manajemen Logistik Atau Penawaran Berantai
G. Analisis Biaya-Volume-Laba Dan Tausan Operasi
H. Estimasi Empiris Fungsi Biaya
BAB II
PEMBAHASAN

A. KARAKTERISTIK BIAYA
Salah satu hal penting dalam analisis biaya adalah perbedaan antara
biaya eksplisit dan implisit.
1. Biaya eksplisit (explicit cost)
Berarti pengeluaran aktual perusahaan untuk mempekerjakan
tenaga kerja, menyewa atau membeli input yang dibutuhkan dalam
produksi. Termasuk didalamnya adalah upah tenaga kerja, harga sewa
modal, perlengkapan, gedung, dan harga pembelian bahan mentah serta
barang setengah jadi.
2. Biaya implisit (implicit cost)
Berarti nilai input yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan
dalam aktivitas produksinya sendiri. Meskipun perusahaan tidak
mengeluarkan sejumlah biaya aktual tertentu dalam menggunakan input
tersebut, input-input itu tidaklah gratis, karena perusahaan dapat menjual
atau menyewakan input yang dimiliki kepada perusahaan lain. Jumlah
input yang dimiliki yang dapat perusahaan jual atau sewakan kepada
perusahaan lain mencerminkan biaya produksi perusahaan yang memiliki
dari menggunakan input-input tersebut. Biaya implisit meliputi gaji
tertinggi yang dapat diperoleh oleh si pengusaha apabila bekerja di tempat
alternatif terbaiknya (misalkan mengelola perusahaan lain), dan
pendapatan tertinggi yang dapat diperoleh perusahaan dari
menginvestasikan modalnya dalam alternatif lain yang paling
mcnguntungkan atau menyewakan tanah dan bangunan yang dimiliki
kepada penawar tertinggi (dibandingkan dengan menggunakan sendiri).
Untuk biaya eksplisit maupun implisit, perusahaan harus
dipertimbangkan dalam mengukur biaya produksi diantaranya :
 Memasukkan biaya alternatif atau biaya uportunitas (alternative
or opportunity cost) seluruh input baik yang dimiliki atau dibeli
perusahaan, alasannya bahwa perusahaan tidak menahan input yang
disewa jika input tersebut dibayar dengan harga yang lebih rendah dari
harga yang dibayar oleh perusahaan lain.
 Biaya ekonomis (economic cost) seperti ini harus dibedakan dari
biaya akuntansi (accounting cost), yang hanya mengacu pada
pengeluaran aktual perusahaan atau biaya eksplisit, yang digunakan
untuk membeli atau menyewa input. Biaya akuntansi atau biaya
historis penting untuk laporan keuangan perusahaan dan untuk pajak.
Bagi tujuan pengambilan keputusan manajerial (yang merupakan
perhatian utama), biaya ekonomis atau biaya oportunitas adalah konsep
biaya relevan (relevant cost) yang harus digunakan.
 Dalam mendiskusikan biaya produksi, kita juga harus membedakan
antara biaya marginal dan biaya tambahan. Biaya marginal berarti
perubahan biaya total untuk satu unit perubahan output. Sebagai
contoh, jika biaya total adalah $140 untuk memproduksi 10 unit output
dan $150 untuk memproduksi 11 unit output, biaya marginal dari unit
ke-11 adalah $10.
 Biaya tambahan (incremental cost) di sisi lain, konsep yang lebih
luas yang merujuk pada perubahan biaya total dari implementasi
keputusan manajerial tertentu, seperti memperkenalkan produk baru,
melakukan kampanye iklan, atau memproduksi sendiri komponen yang
dibeli sebelumnya.

B. FUNGSI BIAYA JANGKA PENDEK


Dalam sub bab ini kita membedakaan antara biaya tetap (fixed cost)
dengan biaya variabel (variable cos) dan menurunkan fungsi biaya total
dan biaya per unit dari suatu perusahaan.
 Fungsi biaya total dan biaya per unit jangka pendek
Mendefinisikan jangka pendek sebagai suatu periode dimana
beberapa input perusahaan adalah tetap (tidak dapat diubah dengan
mudah, kecuali mungkin dengan beban yang besar).
Biaya tetap total (total fixed cost/TFC) adalah kewajiban total
perusahaan per periode waktu untuk seluruh input tetap
Biaya variabel total (total variable cost/TVC) adalah kewajiban
total perusahaan per periode waktu untuk seluruh input variabel
yang digunakan.
Biaya total (total cost/TC) sama dengan biaya tetap total (TFC) di
tambah dengan biaya variabel total (TVC).
TC = TFC+TVC
Dari fungsi biaya tetap total, biaya variabel total, dan biaya
total, kita dapat menurunkan fungsi biaya per unit (biaya tetap rata-
rata, rata-rata variabel, variabel total dan marginal).
Biaya tetap rata-rata sama dengan biaya tetap total (TFC) dibagi
dengan tingkat output (Q). Biaya variabel rata-rata sama dengan
biaya variabel total (TVC) dibagi dengan output. Biaya total rata-
rata juga sama dengan biaya tetap rata-rata ditambah dengan biaya
variabel rata-rata. Biaya marginal (MC) adalah perubahan biaya
total atau perubahan dalam biaya variabel total (TVC) akibat
perubahan dalam jumlah output per unit.
Sehingga,
𝑻𝑭𝑪
AFC = 𝑸
𝑻𝑽𝑪
AVC = 𝑸
𝑻𝑪
ATC = = AFC + AVC
𝑸
𝚫𝑻𝑪 𝚫𝑻𝑽𝑪
MC = =
𝚫𝑸 𝚫𝑸

Kurva Biaya Total dan Biaya Per Unit Jangka Pendek

C. UKURAN PABRIK DAN SKALA EKONOMIS

Skala Ekonomis merujuk pada suatu situasi dimana pertumbuhan


output secara proporsional lebih cepat dibandingkan input. Sebagai
contoh, output yang dihasilkan lebih dari dua kali lipat output menjadi
lebih rendah. Sehingga skala hasil meningkat tercermin dalam penurunan
kurva LAC. Disisi lain, skala hasil penurunan berarti suatu situasi dimana
pertumbuhan output secara proporsional lebih rendah dibandingkan
penggunaan input. Dengan harga input konstan, akan menyebabkan biaya
per unit menjadi lebih tinggi. Sehingga, skala hasil menurun tercermin
dalam suatu kurva LAC yang meningkat (naik). Titik terendah pada kurva
LAC terjadi pada tingkat output dimana tekanan terhadap skala hasil
meningkat dan menjadi seimbang dengan tekanan terhadap skala hasil
menurun. Dalam dunia nyata, tekanan untuk skala hasil meningkat dan
menurun sering berjalan beriringan, dimana skala hasil meningkat timpul
pada tingkat output yang kecil sementara skala hasil menurun cenderung
muncul pada tingkat output yang lebih besar sehingga kurva LAC
meningkat, titik terendah dari kurva lAC terjadi pada saat tekanan untuk
skala hasil meningkat dan menurun sama satu dengan yang lainnya. Dalam
dunia nyata kurva LAC sering ditemukan hampir datar pada bagian bawah
dan lebih berbentuk L dibandungkan berbentuk U. hal ini menunjukkan
bahwa skala ekonomis lebih cepat habis dibandingkan dengan skala hasil
tetap atau hampir sama yang terjadi pada kisaran yang cukup panjang dari
output diberbagai industri. Skala ekonomis harus dibedakan dari akupan
ekonomis (economies of escope). Cakupan ekonomis berarti menurunnya
biaya yang sering dialami perusahaan ketika memproduksi dua atau lebih
produk secara bersama dibandingkan dengan memproduksinya secara
sendiri-sendiri. Sebagai contoh perusahaan jasa penerbangan kecil, secara
menguntungkan dapat melakukan ekspansi dengan menyediakan jasa
kargo sehingga menurunkan biaya dari masing-masing operasi. Contoh
lain yang disajikan oleh perusahaan yang memproduksi produk ke dua
dengan tujuan untuk menggunakan produk sampingan (yang sebelumnya
harus dihilangkan oleh perusahaan dengan suatu tingkat biaya) yang
timbul dari produk produksi utama.

D. KURVA PEMBELAJARAN

Begini perusahaan memperoleh pengalaman dalam produksi suatu


komoditas atau jasa, biaya produksi rata-ratanya biasanya menurun.
Artinya, untuk suatu tingkat output per periode waktu, peningkatan output
total secara kumulatif selama beberapa periode waktu, sering memberikan
pengalaman memproduksi yang memungkinkan perusahaan menurunkan
biaya rata-rata produksi. Kurva Pembelajaran (Learning Curve)
menunjukan penurunan dalam biaya input rata-rata serta peningkatan
output total secara kumulatif sepanjang waktu.

E. MINIMIASI BIAYA SECARA INTERNASIONAL - SKALA


EKONOMIS YANG BARU

Perdagangan Internasional Dalam Input

Selama dekade yang lalu perdagangan international untuk


komponen dan suku cadang telah meningkat secara tajam. Sekarang, lebih
banyak lagi produk yang dibuat oleh perusahaan internasional, suku
cadang dan komponennya dibuat di berbagai negara, Alasannya adalah
untuk meminimumkan biaya produksi. Sumber input asing sering kali
bukan masalah pilihan untuk memperoleh laba yang lebih tinggi, tetapi
hanya merupakan persyaratan untuk tetap kompetitif.

Skala Ekonomis Internasional Baru


Perusahaan harus secara konstan melakukan eksplorasi sumber-
sumber input yang murah dan produksi di luar negeri untuk tetap
kompetitif dalam dunia yang semakin sempit. Tentu saja, proses ini dapat
dipertimbangkan sebagai suatu skala ekonomis internasional yang baru
dalam ekonomi global saat ini. Skala ekonomis internasional yang baru
dapat dicapai pada lima dasar yaitu pengembangan produk, pembelian,
produksi, manajemen permintaan dan pemenuhan pesanan.

F. MANAJEMEN LOGISTIK ATAU PENAWARAN BERANTAI

Logistik (logistic), atau manajemen penawaran berantai, merujuk


pada penggabungan di tingkat korporat atas fungsi pembelian, transportasi,
pergudangan, distribusi, dan pelayanan konsumen. Dari pada dilakukan
sendiri-sendiri secara terpisah di antara mereka di tingkat divisi Logistik
atau manajemen penawaran berantai tampaknya tidak sesederhana hanya
sekedar cara mengurangi biaya transportasi, tetapi menjadikan hal tersebut
sebagai keunggulan kompetitif.

Ada tiga alasan munculnya dan pertumbuhan yang cepat atas logistik.

1. Pengembangan algoritma yang baru dan lebih cepat dan komputer-


komputer yang lebih cepat yang secara luas memfasilitasi pemecahan
permasalahan logistik yang kompleks.
2. Pertumbuhan penggunaan manajemen persediaan just-in-time, dimana
pembelian input dan penjualan produk yang lebih rumit dan
terintegrasi lebih tertutup dengan keseluruhan fungsi-fungsi lain dalam
perusahaan.
3. Meningkatnya kecenderungan menuju globalisasi produksi dan
distribusi dunia saat ini.

G. ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA DAN TAUSAN OPERASI


 Analisis Biaya Volume Laba
Biaya volume laba atau analisis titik impas (cost volume profit or
breakeven analysis) membahas hubungan antara penerimaan total. Biaya
volume laba atau analisis titik impas sering digunakan para eksekutif
bisnis untuk menentukan volume penjualan yang diperlukan bagi
perusahaan untuk mencapai titik impas.

 Tausa Operasi
Tausa operasi menagcu pada rasio biaya tetap total dengan biaya
variabel total pada perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi
tausan suatu perusahaan. Apabila erusahaan menjadi lebih otomatis atau
makin tinggi tausan (mengganti biaya Variabel dengan biaya tetap), biaya
tetap total perusahaan naik tetai biaya variabel turun. Karena tingginya
biaya overhead, maka tinggkat outut balik modal perusahaan naik.
H. ESTIMASI EMPIRIS FUNGSI BIAYA

Estimasi empiris fungsi biaya penting untuk mencapai berbagai


tujuan keputusan manajerial.fungsi biaya jangka pendek sangat penting
bagi perusahaan dalam menentukan tingkat output optimum pada harga
yang di bebankan. Pengetahuan tentang fungsi biaya jangka panjang
penting dalam perencanaan untuk skala optimum pabrik yang di bangun
perusahaan pada jangka panjang.

Masalah Data dan Pengukuran dalam Mengestimasi Fungsi Biaya


Jangka Pendek

Metode yang di gunakan dalam mengistimasi fungsi biaya jangka


pendek yaitu adalah analisis regresi,di mana biaya variabel total
diregresikan terhadap output dan beberapa variable lainya,seperti hatga
input dan kondisi operasi selama periode waktu di mana ukuran pabrik
tetap.yang biasa di estimasi adalah fungsi biaya variabel total dan fingsi
biaya total karena sulitnya mengalokasikan biaya tetap kedalam berbagai
produk yang di produksi oleh perusahaan.

Mengestimasi Fungsi Biaya Jangka Panjang dengan Cross-Sectional


Regression Analysis

Tujuan estimasi kurva biaya jangka panjang adalah untuk


menentukan skala pabrik terbaik yang di bangun perusahaan untuk
meminimumkan biaya dalam memproduksi tingkat output yang di
harapkan dalam jangka panjang. secara teoritis ,kurva biaya jangka
panjang dapat di estimasi dengan analisis regresi menggunakan baik data
deret-waktu (observasi biaya kuantitas untuk perusahaan atau pabrik yang
di berikan melampaui waktu) atau data lintas bagian- cross sectional data
(data biaya kuantitas untuk sejumlah perusahaan pada suatu titik yang di
berikan). namun analisis regresi dengan menggunakan data cross-section
untuk mengestimasi kurva biaya jangka panjang juga memunculkan
beberapa kesulitan.

Mengestimasi Fungsi Biaya Jangka Panjang dengan Teknik Rekayasa


dan Survival

Bila data yang cukup tidak tersedia untuk melakukan estimasi


kurva biaya jangka panjang,maka dapat di gunakan tehnik rekayasa atau
survival. tehnik rekayasa menggunakan pengetahuan mengenai hubungan
fisik antara input dan output yang di nyatakan oleh fungsi produksi untuk
menentukan kombinasi input optimum yang di butuhkan dalam
memproduksi berbagai tingkat output. dengan mengalihkan kuantitas
optimum masing-masing input dengan harga input tersebut, kita dapat
memperoleh fungsi biaya jangka panjangnya. kelebihan tehnik rekayasa di
banding analisis regresi adalah tehnik rekaysa di dasarakan pada
tekhnologi saat ini, sehingga terhindarkan bercampurnya teknologi lama
dan baru yang di gunakan oleh perusahaan yang berbeda dalam analisis
cross-section. Tehnik survival pertama kali di temukan oleh John Stuart
Millpada tahun 1850-an dan di kembangkan oleh George Stigler satu abad
kemudian.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Hubungan-hubungan biaya memainkan peran kunci dalam hampir


semua keputusan manajerial. Konsep-konsep biaya menunjukkan
hubungan antara fungsi biaya dengan fungsi produksi dan beberapa
hubungan jangka pendek dan jangka panjang. Walaupun konsep biaya
relevan berbeda-beda untuk suatu keadaan dengan keadaan lainnya, tetapi
ada beberapa hubungan yang umum ditemui dalam analisis biaya tersebut.
Pertama, biaya relevan biasanya didasarkan pada konsep penggunaan
alternatif : biaya relevan suatu sumberdaya ditentukan oleh nilainya dalam
penggunaan alternatif yang terbaik. Kedua, biaya relevan dari sebuah
keputusan hanya mencakup biaya-biaya yang dipengaruhi oleh tindakan
yang sedang dilakukan. Inilah yang disebut dengan biaya inkremental. Jika
satu biaya tertentu tidak berubah dengan adanya suatu tindakan, maka
biaya inkremental yang relevan adalah sama dengan nol.

Penggunaan konsep biaya relevan membutuhkan suatu informasi


tentang hubungan biaya/ output dari sebuah perusahaan atau fungsi
biayanya. Fungsi biaya tersebut ditentukan oleh fungsi produksi dan fungsi
penawaran input yang digunakan perusahaan tersebut, di mana fungsi
produksi menunjukkan hubungan teknis antara input dan output dan harga-
harga input mengubah hubungan fisik tersebut menjadi fungsi
biaya/output. Dua fungsi biaya yang utama yang digunakan dalam
pembuatan keputusan-keputusan manajerial adalah fungsi biaya jangka
pendek yang digunakan dalam keputusan-keputusan sehari-hari dan fungsi
biaya jangka panjang yang digunakan untuk tujuan-tujuan perencanaan.
DAFTAR PUSTAKA

Dominick Salvatore ( 2005 ) ; EKONOMI MANAJERIAL ; Salemba Empat ,


Jakarta.

https://www.scribd.com/document/363270215/Makalah-Ekonomi-Manajerial-
Teori-Biaya
PERTANYAAN

1. Apa manfaat dari analisis dari BEP ?

jumlah penjualan minimal harus dipertahankan agar perusahaan tidak


mengalami kerugian;

- Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan


tertentu;

- Seberapa jauhkah yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan


tertentu;

- Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak


menderita rugi

- Untuk mengetahu bagaimana efek perubahan harga jual biaya dan


volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.

2. Apa Perbedaan Dari Estimasi Jangka Panjang Dengan Estimasi


Jangka Pendek?

Estimasi empiris kurva biaya jangka panjang lebih sulit


dibandingkan estimasi kurva biaya jangka pendek. Tujuan estimasi kurva
jangka panjang adalah untuk menentukan skala pabrik terbaik yang
dibangun oleh perusahaan untuk meminimumkan biaya dalam
memproduksi tingkat output yang di harapkan dalam jangka panjang.
Secara teoritis, kurva biaya jangka panjang dapat diestimasi dengan
analisis regresi menggunakan baik data deret – waktu (observasi biaya
kuanntitas untuk perusahaan atau pabrik yang diberikan melampaui waktu)
atau data lintas bagian cross – sectional data (data biaya kuantitas untuk
sejumlah perusahaan pada suatu titik yang diberikan)

3. Apa Peran Manajer Dalam Minimasi Biaya?

Sebagai seorang manajer dalam sebuah perusahaan produksi tentu


kita harus selalu dapat berpikir untuk meraup keuntungan yang
semaksimal mungkin dengan pertimbangan biaya produksi yang
seminimum mungkin. Maka dari itu,manajer patut memainkan perannya
sebagai peminimasi biaya produksi perusahaannya. Adapun scenario yang
dapat dilakukan di antaranya ;

a. biaya harus dipandang sebagai keuntungan potensial (potential profit),


bukan sekedar pengeluaran atau ongkos produksi yang memang harus
dikeluarkan. dengan demikian reduksi biaya produksi melalui peningkatan
efisiensi akan meningkatkan keuntungan.
b. Setelah persepsi tentang biaya produksi diatas berubah, manajemen
harus melaksanakan aktivitas produksi bernilai tambah (bukan sekedar
mengubah input menjadi output) dengan jalan berproduksi pada biaya
produksi yang minimum. Dengan cara ini perusahaan akan meningkatkan
daya saing melalui strategi penetapan harga (pricing strategy) yang
kompetitif di pasar.

c. Keunggulan kompetitif produk dipasar akan meningkatkan pangsa pasar


(market share) yang berarti akan meningkatkan penerimaan total (TR) dari
penjualan produk itu.

d. Strategi reduksi biaya produksi dan penetapan harga produk yang


kompetitif dipasar akan meningkatkan keuntungan perusahaan, karena
keuntungan perusahaan adalah benefit antara TR dan Total Cost (TC).

4. Apa Perbedaan Antara Biaya Eksplisit Dan Implisit?

Biaya yang diukur dengan bukti keluarnya kas. Sedangkan Implisit


cost yaitu biaya non kas yang diukur melalui konsep opportunity cost.

Contoh: Cost of capital dari equity bersifat implisit cost , Cost of capital
dari debt bersifat explisit cost.

5. Bagaimana Cara Meminimalkan Biaya?

Sebagai langkah awal, tentunya kita harus memahami betul apa


saja komponen yang masuk dalam biaya produksi kita. Biasanya
komponen biaya produksi terbagi menjadi 4 bagian, yakni sebagai berikut

1.Biaya bahan

Usahakan agar penggunaan bahan baku se-efisien mungkin. Langkah ini


bisa Anda mulai dengan cara meminimalkan bahan yang terbuang.
Disamping itu, pada saat pembelian bahan baku juga harus diupayakan
mendapatkan harga kulakan yang paling kompetitif. Dengan begitu biaya
pembelian bahan tidak mengalami pembengkakan.

2. Tenaga kerja

Untuk menekan biaya, maka kita harus mengupayakan agar tenaga kerja
kita mampu bekerja dengan produktifitas semaksimal mungkin.
Sebaiknya, tentukan target kerja yang harus dicapai setiap karyawan agar
mereka bisa bekerja semaksimal mungkin di bidangnya masing-masing.

3. Peralatan
Pembelian dan penggunaan peralatan harus sesuai prosedur agar peralatan
tersebut memiliki usia pakai seperti yang telah direncanakan para pemilik
perusahaan.

Jika peralatan yang dibeli kualitasnya di bawah rata-rata dan


dipergunakan dengan cara yang tidak semestinya, pastinya akan
menimbulkan biaya perawatan yang tidak sedikit.

Untuk itu sebelum membeli dan menggunakan peralatan-peralatan,


perhitungkan dengan matang agar tak ada biaya tambahan yang harus
Anda keluarkan.

4. Biaya operasional dan overhead

Selalu mencari terobosan/ cara baru agar operasional perusahaan bisa


berjalan lebih efisien. Contohnya seperti mengusahakan untuk mencari
cara efektif untuk meminimalisir biaya operasional.

Anda mungkin juga menyukai