Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MANAJERIAL INDIVIDU

NAMA : Kadek Anisa Rahma Sari


No. : 12
Nim : 1902612010184
Manajemen Pagi F

1. (a) Apakah perbedaan antara biaya ekonomi dan biaya akuntansi?


(b) Biaya manakah yang penting untuk menghitung laba ekonomi perusahaan?
JAWAB :
(a) Biaya akuntansi adalah biaya eksplisit yang diperlukan untuk
menjalankan bisnis. Ini mencakup biaya produksi, pembayaran sewa,
biaya pemasaran dan penggajian. Biaya eksplisit memiliki nilai moneter
dan mudah diidentifikasi pada buku besar pembukuan dan tersaji dalam
laporan laba rugi. Dalam laporan keuangan perusahaan, akuntan hanya
memperhitungkan biaya akuntansi. Sebaliknya, biaya ekonomi tidak
hanya mencakup biaya eksplisit, tetapi juga biaya eksplisit. Biaya
implisit ini adalah biaya peluang atas sumber daya yang digunakan.
Misalnya, jika perusahaan menyewa mesin produksi alih-alih
membelinya, maka pembelian mesin merepresentasikan biaya
peluang. Biaya implisit tidak terdaftar dalam buku besar ataupun tersaji
dalam laporan laba rugi. Biaya ini dianggap sebagai pengorbanan oleh
bisnis untuk memanfaatkan sumber daya. Alasan tidak dimasukkannya
biaya implisit ke dalam laporan keuangan adalah karena biaya ini tidak
dapat diverifikasi secara objektif, karena mungkin akan ada sejumlah
alternatif untuk setiap tindakan yang diberikan.
(b) Biaya Akuntansi dan Biaya Operasi

2. (a) Apakah perbedaan antara biaya marginal dengan biaya tambahan( incremental cost) ?
(b) Bagaimana memperlakukan biaya terbenam (sunk cost) dalam pengambilan keputusan
manajerial? Kenapa?
JAWAB :
(a) Marginal Cost adalah kenaikan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan
sebagai akibat kenaikan satu output. Perbedaanya dengan incremental cost
adalah terletak pada aspek yang memberi perubahan pada total cost. Pada
marginal cost, perubahan total cost dipengaruhi oleh penambahan satu unit
produk atau selanjutnya. Contoh: perusahaan harus menambah anggaran biaya
produksi dikarenakan adanya penambahan permintaan. Sedangkan Incremental
Cost. Ini adalah biaya yang timbul akibat adanya pertambahan atau pengurangan output
(biasanya merupakan hasil dari kegiatan produksi/operasi). Incremental cost juga merupakan
biaya yang terjadi sebagai akibat dari suatu keputusan. Incremental cost diukur dari
berubahnya IC karena suatu keputusan dan bersifat variabel, bisa juga fixed. Contoh:
penambahan biaya total produksi karena keputusan manajemen untuk penambahan tenaga
kerja dan bahan baku.
(b) Karena sunk cost tidak dapat dipulihkan, itu tidak boleh
dipertimbangkan ketika membuat keputusan untuk terus berinvestasi
dalam proyek yang sedang berlangsung. Ini tidak relevan dalam
pengambilan keputusan karena tidak mempengaruhi jalannya
keputusan dan tidak akan membutuhkan pengeluaran uang tunai di
masa depan.
3. (a) Apakah biaya tetap merujuk dalam jangka pendek atau jangka panjang? Mengapa?
(b) Mengapa kurva ATC mencapai titik terendah setelah kurva AVC?
(c) Mengapa kurva MC memotong kurva AVC dan ATC dari bawah pada titik terendahnya?
(d) Bagaimana kurva AFC, AVC, ATC, dan MC dapat diturunkan secara geometris?
JAWAB :
(a) Biaya tetap merujuk dalam jangka panjang, karena biaya yang dikeluarkan itu untuk
menjaga agar perusahaan tetap mampu menjalankan kegiatannya dalam kapasitas
minimal Biaya ini tetap dikeluarkan seandainya perusahaan berhenti beroperasi karena
bangkrut. Sehingga biaya tetap ini bersifat jangka panjang dan tidak dapat diubah
seketika maka perencanaan yang hati-hati terhadap biaya ini perlu dilakukan.
(b) Titik terendah Kurva AVC pada saat slope TVC paling rendah, karena pada saat itu di
kurva produksi APP paling tinggi (pada saat APP maksimal maka AVC minimal)
(c) Karena pada saat itu pada kurva produksi MM memotong APP di titik maksimumnya.
Dengan demikian AVC kebalikan APP dan MC kebalikan MPP. Kurva biaya marginal (MC)
senantiasa memotong kurva biaya rata-rata (AC) dari bawah dan tepat melalui titiknya
yang terendah. Kurva biaya marjinal (MC) pada awalnya akan menurun dan kemudian
akan naik pada titik tertentu, dan akan memotong biaya rata-rata (AC) pada titik
minimumnya. Kurva biaya rata-rata (AC) pada awalnya akan menurun karena biaya tetap
tersebar di sejumlah unit yang lebih besar, namun akan meningkat sebab biaya marjinal
akan meningkat karena prinsip diminishing return (pengembalian yang berkurang).
Prinsip ini menyatakan bahwa saat satu jenis input produksi ditambahkan, dengan
semua jenis input lainnya tetap sama, produksi akan meningkat pada jumlah yang
semakin berkurang.

4. Jika kurva biaya variabel total menghadap ke bawah atau meningkat dengan pertambahan
yang semakin menurun dari output nol,
(a) Bagaimana bentuk kurva biaya rata-rata, biaya rata-rata total, dan marginal?
(b) Bagaimana bentuk kurva rata-rata?
(c) Apakah tipe fungsi produksi yang dimiliki oleh bentuk kurva biaya seperti pada bagian
(a)?
JAWAB :

5. Bentuk U kurva rata-rata jangka pendek dan jangka panjang semua di dasarkan oleh operasi
hukum hasil yang menurun. Benar atau salah? Jelaskan?
JAWAB : Benar. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa slaka ekonomis hadir pada tingkat
output yang kecil dan skala disekonomis muncul pada tingkat output yang lebih besar.
Seperti ditunjukkan dalam “skala ekonomis” merunjuk pada suatu situasi dimana
pertumbuhan output secara proposional lebih cepat dibandingkan input. Sebagai contoh,
output yang dihasilkan lebih dari dua kali lipat apabila di gandakan. Dengan harga input
tetap konstan, ini akan menyebabkan biaya per unit output menjadi lebih rendah. Sehingga
skala hasil meningkat tercermin dalam penurunan kurva LAC. Disisi lain, skala hasil
meningkat tercermin dalam penurunan berarti suatu situasi dimana pertumbuhan output
secara proporsional lebih rendah dibandingkan penggunaan input. Dengan harga input
konstan, akan menyebabkan biaya perunit menjadi lebih tinggi. Sehingga, skala hasil
menurun tercermin dalam suatu kurva LAC yang meningkat (naik). Titik terendah pada kurva
LAC terjadi pada tingkat output diman tekanan terhadap skala hasil meningkat dan menjadi
seimbang dengan tekanan terhadap skala hasil menurun. Skala hasil meningkat atau biaya
yang menurun timbul karena alasan teknologi dan keuangan.pada tingkat teknologi skala
ekonomis timbul karena begitu skala operasi meningkat pembagian kerja dan spesialisasi
dalam jumlah lebih besar dapat terjadi dan lebih banyak mesin yang produktif yang
terspelisasi yang dapat digunakan.secara spesifik dengan skala operasi yang besar skala
pekerja dapat ditegaskan melakukan tugas yang berulang-ulang dibandingkan dengan harus
mengerjakan tugas yang berbeda dalam hal jumlah yang banyak.hal ini menghasilkan
peningkatan keahlian dan menghindari kerugian waktu dalam pergerakan dari satu mesin
lainnya.

6. (a) Mengapa jangka panjang disebut dengan "horizon perencanaan" sementara jangka
pendek disebut dengan “periode operasional"? Bagaimanakah hubungan antara kedua
konsep tersebut?
(b) Pada kondisi bagaimana perusahaan akan membangun pabrik yang tidak
meminimumkan biaya produksi pada output tertentu dalam jangka panjang?
JAWAB :
(a) Jangka panjang sering diartikan sebagai horizon perencanaan (planning horizon) karena
perusahaan dapat membangun pabrik yang meminimumkan biaya produksi pada setiap
tingkat output yang diharapkan. Sekali pabrik dibangun, perusahaan beroperasi dalam
jangka pendek. Sehingga perusahaan merencanakan untuk jangka panjang dan
beroperasi dalam jangka pendek. Sedangkan jangka pendek disebut periode operasional
atau periode tahunan karena proses perencanaan tujuan strategis dan tujuan tujuan
yang menggambarkan tonggak, kondisi untuk sukses dan menjelaskan bagaimana atau
apa yang sebagian rencana strategis akan dimasukkan ke dalam operasi selama periode
operasional yang diberikan.
(b) Ketika output meningkat, biaya rata – rata yang ditanggung perusahaan untuk
memproduksi output tersebut sangat mungkin untuk menurun, paling tidak pada titik
tertentu.

Hal tersebut terjadi karena:

1.Jika perusahaan beroperasi pada skala besar, pekerja dapat melakukan spesialisasi
pada aktivitas yang membuatnya paling produktif.

2.Skala dapat memberikan fleksibilitas. Dengan merubah kombinasi input untuk


memproduksi output, manajer dapat mengorganisir proses produksi secara lebih efektif.

3.Perusahaan dapat memperoleh input produksi pada biaya yang lebih murah, karena
membelinya pada skala besar. Campuran input dapat berubah seiring skala operasi
perusahaan.

7. Tergantung pada apakah bentuk U kurva SAC dan LAC?


JAWAB : Bentuk U kurva biaya rata-rata jangka pendek (SAC ) didasarkan pada operasi
hukum hasil yang menurun (yang dihasilkan dari keberadaan input tetap jangka pendek),
sedanhkan bentuk U kurva LAC tergantung pada skala hasil yang meningkat, tetap, dan
menurun

8. Bagaimana bentuk kurva LAC yang telah ditemukan pada berbagai studi empiris? Apakah
artinya bagi kelangsungan perusaan kecil dalam suatu industri?
JAWAB :
9. (a) Apakah arti dari- cakupan ekonomis (economies of scope)? Bagaimana konsep ini
dibedakan dari skala ekonomis?
(b) Apa yang ditunjukkan oleh kurva pembelajaran (learning curve)? Bagaimana kurva ini
dibedakan dari skala ekonomis? Apakah kegunaan dari kurva pembelajaran sebagai alat
manajerial? Apakah alasan dari meningkatnya pcrdagangan internasional untuk input dan
penggunaan tenaga ahli asing?
JAWAB :
(a) Skala ekonomi atau yang biasa disebut dengan economies scale adalah suatu
penghematan biaya saat perusahaan meningkatkan skala produksinya. Peningkatan
output ini memungkinkan pihak perusahaan untuk bisa mendapatkan biaya produksi
rata-rata yang menurun. Sehingga, produksi akan menjadi lebih efisien, karena pihak
perusahaan bisa lebih mendistribusikan total biaya tetap pada sejumlah besar output.
(b) Kurva Pembelajaran atau kurva pengalaman (learning curve) adalah sebuah kurva garis
yang menunjukkan hubungan antara waktu yang diperlukan untuk produksi dan jumlah
komulatif unit yang diproduksi. Teori pembelajaran atau pengalaman telah diaplikasikan
secara luas di dunia bisnis. Hal ini berlawanan dengan skala ekonomis, yang berarti
penurunan biaya rata-rata pada saat output perusahaan meningkat per periode waktu.
Kurva pembelajaran merupakan salah satu metode yang dapat mengukur performa
kerja. Kegunaan kurva pembelajaran yaitu :
- Perencanaan yang strategis untuk meningkatkan output karyawan
- Memotivasi karyawan dengan menciptakan budaya pembelajaran dan penelusuran
kemajuan yang berkelanjutan.
- Mengidentifikasi tren yang dapat digunakan untuk prediksi yang lebih akurat dan
keputusan bisnis yang lebih baik.

10. Apakah tujuan, kegunaan, dan kekurangan dari.


(a) Analisis biaya-volume-laba dan
(b) Konsep tuasan operasi?
JAWAB :

11. Jika kurva penerimaan total (TR) dari perusanaan seperti ditunjukkan pada Figur 2-4,
tentukan
(a) Output (Q) di mana perusahaan balik modal dan
(b) output di mana perusahaan memperoleh keuntungan (π) sebesar $30,
(c) Apakah perbedaan dari analisis optimisasi dengan analisis biaya-volume-laba?
JAWAB :

12. (a) Bagaimana fungsi biaya jangka pendek perusahaan diestimasi?


(b) Apa saja kesulitan yang selalu dapat ditemui?
JAWAB :

13. (a) Teknik apa yang paling biasa digunakan untuk mengestimasi kurva biaya rata-rata jangka
panjang?
(b) Kesulitan apa yang sering ditemui?
(c) Bagaimana bentuk kurva biaya jangka pendek dan panjang yang diperoleh dari studi
empiris?
JAWAB :

C Teori ekonomi menyatakan suatu bentuk S dari kurva TVC (kubik), tetapi pendekatan
linear sering memberikan ukuran empiris yang lebih baik. Studi empiris menunjukkan
bahwa kurva LAC mempunyai bagian bawah yang datar atau berbentuk L.
14. Apakah keuntungan dan kerugian dari estimasi kurva biaya rata-rata jangka panjang dengan
(a) teknik rekayasa dan
(b) teknik survival?
(c) Apakah kurva biaya rata-rata yang diestimasi dengan menggunakan teknik rekayasa atau
survival mendukung atau kontradiksi dengan bentuk kurva biaya rata-rata jangka panjang
yang ditemukan dengan menggunakan crosS- : sectional regression antysis?
JAWAB :
(a) Teknik rekayasa (engineering technique) menggunakan pengetahuan mengenai
hubungan fisik antara input dan output yang dinyatakan oleh fungsi produksi untuk
menentukan kombinasi input optimum yang dibutuhkan dalam memproduksi berbagai
tingkat ouput. Dengan mengalikan kuantitas optimum masing-masing input dengan
harga input tersebut, kita memperoleh fungsi biaya jangka panjang suatu perusahaan.
Teknik rekayasa secara khusus berguna dalam mengestimasi fungsi biaya produk baru
atau produk hasil pengembangan dari aplikasi teknologi baru, di mana data historis tidak
tersedia. Kelebihan teknik rekayasa dibandingkan analisis regresi dengan data cross-
section adalah teknik rekayasa berbasis pada teknologi saat ini, sehingga terhindarkan
bercampurnya teknologi lama dan baru yang digunakan oleh perusahaan yang berbeda
dalam analisis cross-section. Demikian juga perbedaan soal harga input karena
perbedaan tidak terlihat. Banyak kesulitan dalam alokasi biaya dan masalah akuntansi
dalam Masukan masukan yang menentang analisis regresi juga dapat dihindari. Namun,
teknik rumit yang tak tertangani. Masalah yang timbul karena teknik ini hanya berkaitan
dengan aspek teknis perusahaan tanpa mempertimbangkan biaya administrasi,
keuangan, dan pemasaran; teknik ini berkaitan dengan produksi pada kondisi ideal
dibandingkan dengan dunia nyata; dan teknik ini ditambahkan atas teknologi saat ini,
yang tidak lama lagi mungkin menjadi usang. Teknik rekayasa telah berhasil diaplikasikan
untuk membahas hubungan dengan output dari sektor industri, seperti penyulingan
minyak bumi dan produksi kimiawi. Hasil yang diperoleh kelihatannya mempertegas
hasil yang diperoleh dengan analisis regresi cross-section. Menggunakan kurva LAC
kelihatannya berbentuk L
(b) Teknik survival (Survival technique) pertama kali ditemukan oleh John Stuart Mill pada
tahun 1850-an dan dikembangkan oleh George Stigler satu abad kemudian. Dalam
bentuknya yang asli, teknik ini hanya merumuskan perusahaan besar dan kecil pada
industri yang sama, dalam jangka panjang skala ekonomi harus tetap atau bergerak
konstan. Dengan skala ekonomi yang lebih besar dari output interval yang luas,
perusahaan yang besar dan lebih efisien (perusahaandengan LAC yang lebih rendah)
akan meningkatkan perusahaan yang lebih kecil dan kurang efisien, pilih hanya
perusahaan besar dalam jangka panjang. Stigler membuat konsep ini tentang
operasional dengan meminta untuk mengklasifikasi perusahaan pada suatu industri
berdasarkan ukuran dan menghitung masing-masing dengan masing-masing klasifikasi
ukuran terhadap industri keluaran Jika sepanjang waktu dikeluarkan dari keluaran
industri yang dikeluarkan dari perusahaan kecil meningkat sementara keluaran yang
dikeluarkan dari perusahaan besar meningkat, hal ini merupakan bukti keberadaan
skala ekonomis yang signifikan. Jika terjadi yang terjadi berlawanan, kita dapat
memperbesar skala Strigler mengaplikasikan teknik ini untuk industri baja dan mengukur
alokasi industri dari perusahaan kecil, menengah, dan perusahaan besar pada tahun
1930, 1938, dan 1951. Dia menemukan bagaimana menghasilkan industri yang
dibutuhkan dari perusahaan kecil dan besar meningkat sepanjang waktu, sementara
untuk perusahaan terbatas sedang meningkat.LAC pada industri baja berbentuk U tidak
memiliki dasar yang datar (skala hasil tetap pada interval output yang lebar). Srigler juga
mengaplikasikan teknik ini pada industri otomotif dan menentukan skala finansial pada
output kecil, tetapi skala hasil tetap berlaku pada interval output (kurva LAC tampak
membentuk L). Meskipun teknik survival mudah diaplikasikan, teknik ini mengasumsikan
bentuk kompetisi yang tinggi di pasar mana teknik survival hanya bergantung pada
efisiensi ekonomi. Jika perusahaan terlindungi dari persaingan karena peraturan
pemerintah atau halangan untuk masuk, perusahaan yang efisien tetap bertahan, dan
prinsip kelangsungan hidup tetap terdistorsi atau tidak berlaku. Ketidaksempurnaan
pasar seperti perbedaan produk (eksistensi berbagai merek produk yang berbeda) atau
keunggulan lokasi, mungkin juga menyebabkan beberapa perusahaan tetap
mempertahankan teknik bertahan hidup relatif tidak efisien. Lebih jauh lagi, teknik
survival tidak memberikan prioritas bagi kita untuk mengukur derajat skala ekonomis
atau di sekonomis.
(c) Estimasi empiris kurva biaya jangka panjang lebih sulit dibandingkan kan estimasi kurva
biaya jangka pendek. Tujuan kurva jangka panjang adalah untuk menentukan skala
pabrik terbaik yang dibangun oleh perusahaan untuk meminimalkan biaya dalam
memproduksi tingkat output yang diharapkan dalam jangka panjang. . Secara teoretis,
kurva biaya jangka panjang dapat diestimasi dengan analisis regresi menggunakan baik
data deret-waktu (observasi biaya-kuantitas untuk perusahaan atau pabrik yang
diberikan melebihi waktu) atau data lintas bagian-cross-sectional data (data biaya-
kuantitas untuk jumlah perusahaan pada suatu titik yang diberikan). Dalam
kenyataannya, deret-waktu data sering digunakan untuk mengestimasi fungsi biaya
jangka panjang karena periode observasi harus cukup panjang agar perusahaan memiliki
kesempatan untuk mengubah skala pabriknya beberapa kali.

15. (a) Apakah logistik itu?


(b) Kekuatan apa yang kemungkinan berperan dalam percepatan penyebaran manajemen
logistik di masa mendatang?
JAWAB :

Logistik adalah serangkaian proses yang meliputi kegiatan perencanaan,


pelaksanaan, hingga pengawasan terhadap suatu proses perpindahan baik
barang/jasa, energi ataupun sumber daya yang lain dari tempat awal menuju
tempat tujuan. Logistik juga merupakan seni mengirim barang secara
modern, yang mana terdapat tahapan serta fungsi yang berguna untuk
mencapai tujuan tertentu. Tujuan Logistik
yaitu mendapatkan barang, waktu, jumlah, kondisi yang tepat dengan biaya
yang terjangkau tetapi tetap memberikan profit bagi penyedia jasa logistik.
Kegiatan logistik sendiri bertujuan untuk penyediaan suatu barang yang
tepat pada waktu dan tempat yang tepat. Perusahaan harus melakukan
serangkaian kegiatan seperti proses pengadaan barang (procurement);
kegiatan produksi (manufacturing support) dan distribusi (physical
distribution).
b) Logistik berperan penting dalam bisnis.Dua sisi yang diperankan
logistik, sisi produksi dan pemasaran. Dari perspektif produksi, peran logistik
adalah mengadakan material dari pemasok ke perusahaan untuk memenuhi
proses produksi.Peran logistik dari perspektif produksi ini disebut
procurement logistics. Sementara dari perspektif pemasaran, peran logistik
adalah mendistribusikan barang dari perusahaan ke konsumen. Peran
logistik seperti ini dikenal dengan sales logistics, menghitung masing- FOL.

Anda mungkin juga menyukai