Anda di halaman 1dari 8

Nama : Muhammad Martinus

NIM : 020860763
UPBJJ : Palembang

TUGAS TUTORIAL KE-1


PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Akuntansi Biaya


Kode Mata Kuliah : EKMA 4315
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Karina Odia Julialevi, SE., M.Si., Ak., CA.
Nama Penelaah : Heriyanni Mashithoh, SE., MM.
Status Pengembangan : Baru
Tahun Pengembangan : 2019
Edisi Ke- : 1

No Tugas Tutorial Skor Maksimal Sumber Tugas Tutorial


1 Jelaskan perbedaan 25 Modul 1 Akuntansi Kos –
karakteristik Pengantar
perusahaan
Kegiatan Belajar 1 Halaman 1.3 –
perdagangan,
1.7
permanufakturan
dan perusahaan BMP EKMA 4315 Akuntansi
jasa beserta contoh Biaya Edisi 2
perusahaannya !

2 Jelaskan 3 prosedur 25 Modul 2 Bahan Baku dan Tenaga


pengendalian dan Kerja
akuntansi untuk
Kegiatan Belajar 3 Halaman 2.34
tenaga kerja pada
umumnya ! BMP EKMA 4315 Akuntansi
Biaya Edisi 2

3 Jelaskan faktor – 25 Modul 3 Overhead Pabrik


faktor yang harus Kegiatan Belajar 2 Halaman 3.24
dipertimbangkan – 3.28
dalam pemilihan
BMP EKMA 4315 Akuntansi
basis untuk
Biaya Edisi 2
menentukan tarif
overhead pabrik !

4 Jelaskan metode 25 Modul 4 Overhead Pabrik -


alokasi kos Departementalisasi
departemen
Kegiatan Belajar 2 Halaman 4.18
pembantu dengan
– 4.21
metode bertahap !
BMP EKMA 4315 Akuntansi
Biaya Edisi 2

* coret yang tidak sesuai


1. Perbedaan karakteristik perusahaan perdagangan, permanufakturan dan perusahaan
jasa beserta contoh perusahaannya
1) Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menjual jasa dalam bidang
berbagai pelayanan yang memberikan kemudahan,kenyamanan bagi masyarakat yang
memerlukannya.

Karakteristik Perusahaan Jasa :


• Ketidakberwujudan (intangibility) : jasa biasanya tidak dapat didentifikasi secara fisik
sehingga tidak dapat disimpan dan harus segera dikonsumsi pada saat diperoleh
• Ketakterpisahkan(inseparability) : keterlibatan konsumen tidak dapat dipisahkan dari
jasa yang harus diberikan dan dalam hal tertentu konsumen lain juga terlibat dalam
menikmati jasa ,misal bioskop
• Keanekaragaman (heterogenity) : jenis dan kualitas layanan berbeda –beda untuk
tiap konsumen sehingga sulit distandarisasikan kegiatan layanannya ,misal jasa
rumah sakit
• Keterlenyapan (perishability) : manfaat mereka pada jasa akan habis /lenyap
dengan cepat sehingga konsumsi jasa akan dilakukan konsumen secara berulang.
Misal jasa cuci mobil.

Jenis jasa Bidang usaha

• Komunikasi : Perusahaan telepon, station TV,radio


• Profesi : Akuntan,klinik bersalin
• Hiburan : Bioskop, taman hiburan, kebun binatang
• Tempat tinggal : Hotel,asrama, guest house
• Keahlian perorangan : Salon kecantikan, penjahit, studio foto
• Pertanggungan : asuransi

2) Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya membeli barang jadi dan
menjual kembali tanpa melakukan pengolahan kembali tanpa mengolah sifat produk
tersebut. Seandainya melakukan pengolahan hanya pengemasan kembali, pemberian
label,pembungkusan.
Contohnya : dealer, toko-toko kelontong, shopping mall, toko swalayan

Karakteristik adalah
• Melakukan transaksi pembelian dan penjualan barang dagang baik secara tunai
maupun kredit
• Melakukan penyimpanan barang dagang setelah pembelian dan sebelum barang
dagang laku terjual
• Melakukan transaksi retur pembelian/retur penjualan bila diperlukan
• Melakukan transaksi pelunasan/pembayaran utang dan penerimaan piutang dagang
yang telah terjadi
Kegiatannya berupa :
• Pembelian : Membeli berbagai macam produk di berbagai pamasokan
• Pemasaran : Mempromosi produk tersebut ke pembeli /konsumen yang potensial
• Penganekaragaman Menyediakan berbagai macam produk untuk memenuhi
kebutuhan dan selera konsumen
• Pendanaan : Menyediakan fasilitas kredit untuk konsumen potenstial agar dapat
mendorong terjadinya transaksi
• Penyimpanan : Menyediakan dan melindungi produk untuk melayani kebutuhan
konsumen secara lebih baik dan potensial
• Penyortiran : Membeli barang atau produk secara borongan kemudian memilih dan
memecah menjadi unit
• Penyeleksian : kualitas Membeli barang /produk secara borongan kemudian
menyeleksi kualitas dan membungkus serta memberi label sesuai kualitas
• Pengangkutan : Memindahkan barang secara fisik dari prousen ke konsumen akhir
• Penyediaan : informasi pasar Menyampaikan informasi pasar yang diperlukan oleh
pembuat produk seperti volume penjualan harapan
• Penaggungan resiko Menyerap usaha khususnya yang berkaitan dengan
penyimpanan dan keuangan produk

3) Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur(pabrik) adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan
baku kemudian menjual barang jadi tersebut.Contoh pabrik sepatu,pabrik roti

Karakteristiknya :
• Dalam kegiatan manufaktur terdiri dari produksi, pemasaran da administratif/umum.
• Adanya bagian yang disebut dengan pabrik yang merupakan fungsi/kegiatan
tambahan yang terdapat dalam perusahaan manufaktur

Dari ketiga jenis perusahaan tersebut yang bergerak di ketiga bidang tersebut adalah
perusahaan honda atau toyota mobil

2. 3 prosedur dalam pengendalian dan akuntansi tenaga kerja, yaitu sebagai berikut:
1) Pencatatan jam kerja
Dalam sebuah perusahaan pencatatan jam kerja dikelola oleh departemen personalia
(atau departemen sumber daya manusia) menggunakan 2 dokumen pencatatan, yaitu:
1. Kartu jam kerja
Kartu jam kerja adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat lamanya
karyawan atau pegawai berada di perusahaan. Memuat jam kerja total setiap
karyawan yang berfungsi untuk menentukan gaji dan upah total dan juga sebagi alat
untuk memverifikasi kabsahaan dokumen berikutnya, yaitu kartu jam pekerjaan.
2. Kartu jam pekerjaan
Kartu jam pekerjaan adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat lamanya
pekerja mencurahkan waktu untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan
tertentu. Fungsinya agar pembebanan kos tenaga kerja dapat dilakukan secara
akurat pada proses atau pekerjaan yang memang menikmatinya.

2) Penganalisisan jam kerja yang dilakukan karyawan untuk menentukan jumlah gaji dan
upah yang harus dibayarkan.
Perhitungan gaji dan upah total dilakukan oleh departemen penggajian, mulai dari
perhitungan jumlah bruto yang diterima dan jumlah bersih yang diterima karyawan serta
kemudian mendistribusikannya atau membayarkan kepada karyawan bersangkutan.

3) Pembebanan kos tenaga kerja pada pekerjaan, proses, departemen atau overhead
pabrik.
Untuk pencatatan dan pengaalokasian gaji dan upah dilakukan oleh departemen
akuntansi.
Pengakuan jurnal tenaga kerja sangat tergantung pada kategori tenaga kerja, namun
demikian pada prinsipnya tenga kerja langsung dibebankan pada akun produk dalam
proses, sedangkan untuk tenga kerja tak langsung, serta tunjangan-tunjangan seperti
tunjangan pensiun, asuransi, dan pajak dibebankan pada akun overhead pabrik
kendali.

3. Faktor – faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan basis untuk


menentukan tarif overhead pabrik !

1) Dasar Yang Dapat Digunakan


Faktor yang diukur sebagai denominator dari tarif overhead disebut sebagai dasar tarif
overhead, dasar alokasi overhead, atau dasar. Pemilihan dari dasar ini adalah penting
jika suatu sistem biaya akan menyediakan data biaya yang berarti. Tujuan utama dalam
pemilihan dasar adalah untuk memastikan pembebanan overhead dalam proporsi yang
wajar terhadap sumber daya pabrik tidak langsung yang digunakan oleh pesanan,
produk, atau pekerjaan yang dilakukan.
Biasanya dasar ini sebaiknya berhubungan erat dengan fungsi yang diwakili oleh biaya
overhead yang akan dibebankan. Jika overhead hamper seluruhnya berorientasi pada
tenaga kerja dan didominasi oleh biaya seperti supervise dan tunjangan, maka dasar
yang sesuai mungkin adalah biaya tenaga kerja langsung atau jam tenaga kerja
langsung. Jika item-item overhead sebagian besar berorientasi pada teknologi, yang
diakibatkan oleh kepemilikan dan operasi dari mesin, maka dasar jam mesin mungkin
yang paling sesuai. Apabila overhead sebagian besar berorientasi pada bahan baku,
maka biaya bahan baku mungkin sesuai digunakan sebagai dasar. Analisis korelasi
adalah berguna dalam pemilihan dasar.
Tujuan kedua dalam pemilihan dasar adalah untuk meminimalkan biaya dan usaha
klerikal. Ketika dua atau lebih dasar tersebut menghasilkan pembebanan overhead
pabrik yang hampir sama untuk setiap pesanan atau produk, maka dasar yang paling
sederhana dan paling mudah diukurlah yang sebaiknya digunakan. Meskipun biaya
untuk mengelola sebagai metode berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lain,
dasar biaya tenaga kerja langsung dan dasar biaya bahan baku langsung cenderung
menghasilkan usaha klerikal yang paling sedikit, karena data yang diperlukan telah
diakumulasi untuk alasan yang lain, dan dengan demikian langsung tersedia

2) Pemilihan Tingkat Aktivitas


Dalam menghitung tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya, sebagian besar
bergantung pada tingkat aktivitas yang dipilih. Numerator dari tarif overhead adalah
estimasi biaya overhead untuk tingkat aktivitas tertentu, dan denominatornya adalah
estimasi dasar alokasi pada tingkat aktivitas yang sama. Semakin besar tingkat aktivitas
yang diasumsikan, semakin rendah tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya.
Hubungan ini ada karena overhead pabrik terdiri atas bagian yang bersifat tetap dan
variabel. Semakin tinggi tingkat aktivitas, semakin kecil bagian yang tetap dari tarif
overhead pabrik, karena biaya overhead pabrik tetap dibebankan ke semakin banyak
unit aktivitas. Bagian variabel dari tarif cenderung tetap konstan pada tingkat aktivitas
yang berbeda dalam rentang yang relevan.
Tingkat aktivitas yang berbeda termasuk kapasitas teoritis, kapasitas praktis, kapasitas
aktual yang diperkirakan, dan kapasitas normal. Peraturan pajak penghasilan federal
saat ini mengizinkan penggunaan kapasitas aktual yang diperkirakan atau kapasitas
normal untuk membebankan overhead pabrik ke persediaan. Peraturan tersebut tidak
memperbolehkan penggunaan kapasitas praktis maupun kapasitas teoritis, dengan
alasan bahwa kapasitas tersebut adalah suatu “pengecualian dari aturan yang umum
dalam ‘akuntansi.biaya penyerapan penuh’ yang berlaku untuk penentuan biaya yang
dapat dimasukkan ke dalam nilai persediaan.

3) Memasukkan atau Mengeluarkan Biaya Overhead Tetap


Biasanya akuntansi biaya membebankan semua biaya pabrik ke output dari suatu
periode. Dalam pendekatan ini, yang disebut perhitungan biaya penyerapan penuh,
perhitungan biaya konvensional, atau perhitungan biaya penuh, baik biaya tetap
maupun variabel dimasukkan dalam tarif overhead pabrik. Metode perhitungan biaya
lain, disebut perhitungan biaya langsung atau perhitungan biaya variabel, tidak
diperbolehkan untuik pelaporan eksternal tetapi kadang-kadang digunakan untuk
keperluan manajemen internal.
Dalam pendekatan ini, hanya overhead pabrik variabel yang dimasukkan dalam tarif
overhead pabrik. Bagian tetap dari biaya overhead pabrik tidak menjadi biaya produk.
Melainkan diperlakukan sebagai beban periodik, berarti bahwa seluruh biaya tersebut
dibebankan di setiap periode, sebagaimana beban pemasaran dan beban administratif.
Perhitungan biaya penyerapan penuh dan perhitungan biaya langsung merupakan hasil
dari dua konsep biaya yang berbeda dalam hal biaya produk, biaya periodik, laba kotor,
dan laba operasi.

4. Metode alokasi kos departemen pembantu dengan metode bertahap !


Metode alokasi bertahap mengakui adanya interaksi antar departemen pembantu. Akan
tetapi, metode bertahap tidak sepenuhnya mengakui interaksi antar departemen pembantu.
Alokasi biaya dilakukan dengan cara menurun, mengikuti prosedur ranking yang telah
ditetapkan terlebih dahulu. Urutannya biasanya ditentukan dengan me-ranking Departemen
pembantu sesuai urutan jumlah pelayanan yang diberikan dari urutan terbanyak hingga
paling sedikit. Tingkat pelayanan biasanya diukur dengan biaya langsung tiap Departemen
pembantu; departemen dengan biaya tertinggi dianggap sebagai pemberi layanan
terbanyak.
Alokasi yang diperoleh dengan metode bertahap ditunjukkan pada Tabel di bawah.
Langkah pertama adalah menghitung rasio alokasi. Perhatikan bahwa rasio alokasi untuk
Departemen Pemeliharaan mengabaikan penggunaan oleh Departemen Sumber Tenaga
karena biaya Departemen Pemeliharaan tidak dapat dialokasikan ke Departemen
pembantu yang berada di urutan atasnya dalam urutan alokasi. Langkah kedua adalah
mengalokasikan biaya Departemen pembantu dengan menggunakan rasio alokasi yang
dihitung dalam langkah pertama.
Perhatikanlah bahwa biaya Departemen Sumber Tenaga sebesar
$ 50.000 dialokasikan ke Departemen Pemeliharaan. Hal ini mencerminkan kenyataan
bahwa Departemen Pemeliharaan menggunakan 20 persen output dari Departemen
Sumber Tenaga. Akibatnya, biaya pengoperasian Departemen Pemeliharaan meningkat
dari $ 160.000 menjadi $ 210.000. Perhatikan juga bahwa ketika biaya Departemen
Pemeliharaan dialokasikan, tidak ada biaca yang dialokasikan kembali ke Departemen
Sumber Tenaga meskipun Departemen Sumber Tenaga menggunakan 1.000 jam output
Departemen Pemeliharaan.
Metode bertahap lebih akurat daripada metode langsung karena mengakui beberapa
interaksi antar-Departemen pembantu. Akan tetapi, merode ini tidak mengakui semua
interaksi; tidak ada biaya pemeliharaan yang dibebankan
pada Departemen Sumber Tenaga meskipun departemen tersebut menggunakan 10
persen output Departemen Pemeliharaan. Metode timbal balik memperbaiki kelemahan ini.

Langkah 1 : Hitung Rasio Alokasi


Pemeliharaan Pengasahan Perakitan

Sumber 0.20 – –
Tenaga
– 0.60 –
– – 0.20
Pemeliharaan – 0,50 –
– – 0,50

Langkah 2 : Alokasikan Biaya Departemen Pendukung dengan Menggunakan


Rasio Alokasi
Departemen Pendukung Departemen Produksi
Sumber Tenaga Pemeliharaan Pengasahan Perakitan

Biaya $ 250.000 $ 160.000 $ 100.000 $ 60.000


Langsung
Sumber (250.000) 50.000 150.000 50.000
Tenagaa
Pemeliharaanb – (210.000) 105.000 105.000
$0 $0 $ 355.000 $215.000
a Alokasi biaya listrik berdasarkan rasio alokasi dari Langkah 1 : 0,20 x 250.000; 0,60 x $ 250.000;
0,20 x $ 250.000
b Alokasi biaya pemeliharaan berdasarkan rasio dari Langkah 1 : 0,50 x $ 210.000; 0,25 x $ 210.000

Anda mungkin juga menyukai