TC=TFC+TV
C
2. Biaya Rata-Rata (average cost/AC)
Kebutuhan dana yang diperlukan guna produksi satu unit barang. Jumlah biaya ini akan
berbanding terbalik dengan jumlah barang produksi.
AC= TC/Q
Topiknya luas dan kompleks, tetapi satu contoh sederhana dapat membantu
menjelaskan perbedaan mendasar. Mari kita ambil contoh biaya departemen
Penanganan imajiner. Departemen ini menangani barang-barang A dan B dengan
biaya tahunan 1 juta SA Rand per tahun. Akuntan mencatat biaya dan
melaporkannya sebagaimana adanya, atau jika relevan, mengalokasikan biaya
tersebut ke klien internal Departemen Penanganan Bisnis 1 dan Bisnis 2 dengan
menggunakan beberapa kunci alokasi, biasanya Volume penanganan. Katakanlah
pembagiannya adalah 50/50. Satu tampilan laporan kemudian menunjukkan
bahwa departemen Penanganan biaya 1 juta, dan laporan lain menunjukkan
bahwa Bus 1 dan Bus 2 keduanya membawa 0,5 juta sebagai biaya menjalankan
bisnis. Akuntan telah melakukan pekerjaannya.
Tetapi analis ABC ingin tahu bagaimana membuat Penanganan lebih efisien
dalam biaya. Oleh karena itu ia harus menganalisis driver biaya proses
Penanganan. Sebagai contoh, dia mungkin mengetahui bahwa untuk Stuff A,
driver biaya adalah berat dari paket Handling, dan untuk Stuff B driver biaya
adalah jumlah paket Handling. Dengan menggunakan informasi ini (dan setelah
beberapa matematika) ia dapat menyimpulkan bahwa 80% dari biaya departemen
Penanganan didorong oleh sejumlah kecil paket kompleks dan berat. Sebagai
hasilnya, dia tahu bahwa kunci untuk pengurangan biaya adalah merampingkan
atau menghilangkan paket kompleks, misalnya dengan membagi pengiriman
kompleks menjadi beberapa, pengiriman lebih sederhana. Dia juga dapat memberi
isyarat kepada akuntan keuangan bahwa dia harus mengubah kunci alokasi biaya
sehingga mendorong bisnis untuk menghindari pengiriman yang rumit dan
membantu departemen penanganan untuk mengurangi biayanya.
2) Biaya hangus
biaya rata-rata dan skala produksi tidak berubah atau tetap. Hubungan
kuantitas antara input dengan output tetap konstan ketika output meningkat.
Apabila harga input tetap, penghasilan konstan maka biaya produksi rata-rata
dan juga skala ekonomi tidak berubah (konstan). Dalam artian skala
penghasilan yang konstan berarti kurva biaya rata-rata jangka panjang
perusahaan tetap datar.
Sakala tidak ekonomis atau Skala non-ekonomis atau Skala Disekonomis adalah
kebalikan dari skala ekonomis. Jika kenaikan skala produksi perusahaan
mengakibatkan biaya rata-rata menjadi lebih rendah, maka perusahaan tersebut
memperlihatkan hasil yang menaik pada saat skala bertambah atau disebut
sebagai skala ekonomi. Lalu jika biaya rata-rata tidak berubah pada saat skala
produksi I bertambah, perusahaan tersebut memperlihatkan hasil yang konstan
pada saat skala bertambah. Sedangkan jika kenaikan skala produksi perusahaan
mengakibatkan biaya rata-rata menjadi lebih tinggi, maka perusahaan tersebut
menperlihatkan hasil yang menurun pada saat skala bertambah atau disebut
dengan skala disekonomi (skala tidak ekonomis). Skala tidak ekonmis (skala
disekonomis) menggambarkan fenomena yang terjadi ketika perusahaan
mengalami kenaikan biaya marjinal per unit output tambahan.
Hal inimerupakan kebalikan dari skala ekonomi. Hal ini seperti ini pada
umumnya disebabkan oleh masalah penyebaran dengan beberapa faktor produksi,
seperti misalnya kepadatan penduduk di pabrik ataupun ketidakcocokan dalam
output optimal dari operasi terpisah. Ahli ekonomi telah lama mempercayai
bahwa perusahaan bisa menjadi tidak efisien apabila mereka terlalu besar. Untuk
setiap kombinasi faktor produks. (tanah, tenaga kerja dan peralatan modal),
terdapat skala optimal untuk efisiensi operasional. Perusahaan yang mengatasi
timbangan optimum mereka berhenti mengalami skala ekonomi dan mulai
mengalami skala disekonomis.