Anda di halaman 1dari 15

Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Kelas XI

Menganalisis biaya produksi prototype produk barang/jasa


Part 2

Oleh : Suci Nur Apriyanti, S.Pd


E. Biaya Produksi Jangka Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua
faktor produksi atau input yang akan digunakan. Oleh karena itu,
biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan dengan biaya tetap dan
biaya berubah. Dalam jangka panjang semua biaya adalah
variabel. Karena itu biaya yang relevan dalam jangka panjang
adalah biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya
marjinal. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan
biaya variabel dan sama dengan biaya marjinal.
Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang dapat
memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan
besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan meminimumkan
biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat
digambarkan kurva biaya rata-rata (AC).
Sehinggas analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis
kegiatan produksinya dalam usaha meminimumkan biaya dapat
dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang
berbeda-beda.
Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu
tingkat produksi yang akan dicapai serta sifat dari pilihan kapasitas
pabrik yang tersedia.

1. Biaya Rata-rata Jangka Panjang (Long-run Average Cost/ LAC)


Biaya total rata-rata jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah output.
LAC = LTC/Q
LAC = Biaya rata-rata jangka panjang
Q = Jumlah output
2. Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost/LMC)
Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya karena menambah produksi
sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya
variabel. Biaya marginal jangka panjang dapat dihitung dengan rumus:
LMC = ∆LTC / ∆Q
Keterangan:
LMC = Biaya marginal jangka panjang
∆LTC = Perubahan biaya total jangka panjang
∆Q = Perubahan output.
3. Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total
Cost/LTC)
Biaya total jangka panjang adalah biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan
semuanya bersifat variabel. Biaya total jagka panjang
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
LTC = LVC
Keterangan:
LTC = Biaya total jangka panjang
LVC = Biaya Variabel jangka panjang
Dalam jangka panjang titik terendah dari suatu AC tidak
menggambarkan biaya yang paling minimum untuk memproduksikan
suatu tingkat produksi.
Terdapat kapasitas produksi lain (AC lain) yang dapat meminimumkan
biaya. Sebagai buktinya perhatikanlah AC1 dan AC2. Titik A1 adalah titik
ttterendah dari AC1.
Dengan demikian dalam jangka pendek, produksi sebesar QA dapat di
produksikan dengan biaya yang lebih rendah dari titik manapun pada AC1.
Tetapi dalam jangka panjang biaya itu belum merupakan biaya yang paling
minimum, karena apabila kapasitas produksi yang berikut digunakan
(AC2), produksi sebesar QA akan mengeluarkan biaya sebesar seperti yang
ditunjukkan oleh titik A pada AC2. Dari contoh ini dapat disimpulkan
bahwa kurva LRAC, walaupun tidakmenghubungkan setiap titik terendah
dari AC, menggambarkan biaya minimum perusahaan dalam jangka
panjang.
F. Asumsi Dasar Perhitungan
Asumsi dasar perhitungan adalah semua komponen yang menjadi
acuan perhitungan suatu produk. Misal ingin memproduksi makanan
bakso, maka tentukan harga dengan mengacu pada skala tertentu.
Biasanya untuk bakso yang diambil sebagai acuan skala adalah daging.
Contoh :
untuk membuat bakso dengan skala daging satu kilogram diperlukan
beberapa bahan lain yang ukurannya cukup untuk satu kilogram
daging
tersebut. Berapa kilo tepung tapioca, berapa gram bumbu, berabapa
kebutuhan bahan bakar dan sebagainya. Semua komponen jangan
sampai ada yang terlewati, termasuk ongkos kerja dari pembuatan
bakso tersebut. Semakin lengkap semua komponen yang didapat akan
semakin realistis simulasi pembiayaan yang akan dibuat.
Sedangkan untuk siklus perhitungan biasanya berkaitan dengan
waktu, seperti untuk produk ternak lele. Di samping skala (misal :
1000 ekor
bibit), juga perlu dihitung siklus pembesarannya misalnya untuk dua
bulan.
G. Kebutuhan Modal Usaha
Untuk biaya investasi, dihitung untuk mencari
besarnya penyusutan investasi dalam siklus yang
sudah direncanakan. Misalnya sebuah pompa air
yang harga belinya sebesar Rp 2,5 juta dan
diperkirakan berusia teknis selama 5 tahun atau
(60 bulan), maka perbulan setara dengan Rp
41.667,- atau persiklus (2 bulan) sebesar Rp.
83.333,-Contoh berikut menggambarkan nilai
penyusutan investasi.
H. Penyusutan Investasi
I. Proyeksi Laba Produksi
Setelah perhitungan biaya produksi dihitung, maka dapat
menentukan harga pokok produksi (HPP). Untuk mendapatkan
keuntungan yang diinginkan tinggal menaikkan harga jual produk
sebesar keuntungan yang diinginkan. Misalnya akan mengambil
keuntungan 50% maka harga jual produk dinaikkan sebesar 50%
dari harga pokok produksi.
Tetapi apabila harga jual sudah ditentukan pasar, misalnya harga
lele perkilo dipasaran sudah memiliki patokan, maka diusahakan
harga pokok produksi berada dibawah harga jual produk.

Anda mungkin juga menyukai