Menganalisis biaya produksi prototype produk barang/jasa
Part 2
Oleh : Suci Nur Apriyanti, S.Pd
E. Biaya Produksi Jangka Panjang Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan digunakan. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan dengan biaya tetap dan biaya berubah. Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel. Karena itu biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya marjinal. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan sama dengan biaya marjinal. Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan meminimumkan biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat digambarkan kurva biaya rata-rata (AC). Sehinggas analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usaha meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda. Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu tingkat produksi yang akan dicapai serta sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.
1. Biaya Rata-rata Jangka Panjang (Long-run Average Cost/ LAC)
Biaya total rata-rata jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah output. LAC = LTC/Q LAC = Biaya rata-rata jangka panjang Q = Jumlah output 2. Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost/LMC) Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel. Biaya marginal jangka panjang dapat dihitung dengan rumus: LMC = ∆LTC / ∆Q Keterangan: LMC = Biaya marginal jangka panjang ∆LTC = Perubahan biaya total jangka panjang ∆Q = Perubahan output. 3. Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total Cost/LTC) Biaya total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variabel. Biaya total jagka panjang dapat dihitung dengan menggunakan rumus: LTC = LVC Keterangan: LTC = Biaya total jangka panjang LVC = Biaya Variabel jangka panjang Dalam jangka panjang titik terendah dari suatu AC tidak menggambarkan biaya yang paling minimum untuk memproduksikan suatu tingkat produksi. Terdapat kapasitas produksi lain (AC lain) yang dapat meminimumkan biaya. Sebagai buktinya perhatikanlah AC1 dan AC2. Titik A1 adalah titik ttterendah dari AC1. Dengan demikian dalam jangka pendek, produksi sebesar QA dapat di produksikan dengan biaya yang lebih rendah dari titik manapun pada AC1. Tetapi dalam jangka panjang biaya itu belum merupakan biaya yang paling minimum, karena apabila kapasitas produksi yang berikut digunakan (AC2), produksi sebesar QA akan mengeluarkan biaya sebesar seperti yang ditunjukkan oleh titik A pada AC2. Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa kurva LRAC, walaupun tidakmenghubungkan setiap titik terendah dari AC, menggambarkan biaya minimum perusahaan dalam jangka panjang. F. Asumsi Dasar Perhitungan Asumsi dasar perhitungan adalah semua komponen yang menjadi acuan perhitungan suatu produk. Misal ingin memproduksi makanan bakso, maka tentukan harga dengan mengacu pada skala tertentu. Biasanya untuk bakso yang diambil sebagai acuan skala adalah daging. Contoh : untuk membuat bakso dengan skala daging satu kilogram diperlukan beberapa bahan lain yang ukurannya cukup untuk satu kilogram daging tersebut. Berapa kilo tepung tapioca, berapa gram bumbu, berabapa kebutuhan bahan bakar dan sebagainya. Semua komponen jangan sampai ada yang terlewati, termasuk ongkos kerja dari pembuatan bakso tersebut. Semakin lengkap semua komponen yang didapat akan semakin realistis simulasi pembiayaan yang akan dibuat. Sedangkan untuk siklus perhitungan biasanya berkaitan dengan waktu, seperti untuk produk ternak lele. Di samping skala (misal : 1000 ekor bibit), juga perlu dihitung siklus pembesarannya misalnya untuk dua bulan. G. Kebutuhan Modal Usaha Untuk biaya investasi, dihitung untuk mencari besarnya penyusutan investasi dalam siklus yang sudah direncanakan. Misalnya sebuah pompa air yang harga belinya sebesar Rp 2,5 juta dan diperkirakan berusia teknis selama 5 tahun atau (60 bulan), maka perbulan setara dengan Rp 41.667,- atau persiklus (2 bulan) sebesar Rp. 83.333,-Contoh berikut menggambarkan nilai penyusutan investasi. H. Penyusutan Investasi I. Proyeksi Laba Produksi Setelah perhitungan biaya produksi dihitung, maka dapat menentukan harga pokok produksi (HPP). Untuk mendapatkan keuntungan yang diinginkan tinggal menaikkan harga jual produk sebesar keuntungan yang diinginkan. Misalnya akan mengambil keuntungan 50% maka harga jual produk dinaikkan sebesar 50% dari harga pokok produksi. Tetapi apabila harga jual sudah ditentukan pasar, misalnya harga lele perkilo dipasaran sudah memiliki patokan, maka diusahakan harga pokok produksi berada dibawah harga jual produk.