SKRIPSI
Oleh
NPM 2019060007
FAKULTAS PERTANIAN
2023
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi yang berjudul
ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI TEMPE“MURNI’’
i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi yang berjudul
ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI TEMPE“MURNI’’
Anggota
ii
PERNYATAAN
Surakarta,
Yang membuat pernyataan
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat,
petunjuk dan kehendak-Nya sehingga masih diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Usaha Agroindustri
Tempe “MURNI’’ Skala Rumah Tangga di Desa Bratan, Kecamatan Laweyan Kota
Surakarta”. Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Islam Batik Surakarta.
Dalam mengadakan penelitian sampai penyusunan skripsi ini, penulis telah
banyak mendapatkan bimbingan, petunjuk dan bantuan berupa apapun yang tidak
ternilai harganya, oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimaksasih kepada yang terhormat :
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang
begitu besar kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini hingga
selesai.
2. Bapak Ir. Mohamad Ihsan, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian di Universitas
Islam Batik Surakarta.
3. Ibu Irma Wardhani, S.TP, M.Si selaku kepala Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Islam Batik Surakarta.
4. Tria Rosana Dewi, S.P., M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah berkenan
meluangkaan waktu, pikiran dan tenaga untuk melakukan bimbingan dan
pengarahan dalam proses penyusunan skripsi.
5. Umi Nur Solikah, S.P., M.Si selaku ketua Komisi Sarjana Fakultas Pertanian
Universitas Islam Batik Surakarta dan dosen pembimbing II, serta doses
pembimbing akademik yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan
tenaga untuk melakukan bimbingan dan pengarahan dalam proses penyusunan
skripsi.
iv
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Pertanian, khususnya Program Studi Agribisnis
serta seluruh staf dan karyawan Universitas Islam Batik Surakarta atas ilmu dan
pelayanan yang telah diberikan selama masa perkuliahan di Universitas Islam
Batik Surakarta.
7. Pemilik industri Bapak Mulyadi yang telah memberikan izin dan data yang
penyusun butuhkan selama penelitian.
8. Untuk kedua orangtuaku terima kasih telah memberikan semangat, doa, kasih
saying dan dukungan yang luar biasa.
9. Teman-teman Fakultas Pertanian khususnya Prodi Agribisnis angkatan 2019,
atas kebersamaan dan memberikan masukan serta dukungannya selama ini.
10. Dan yang terakhir untuk semua pihak yang telah membantu penyusunan
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
banyak kekurangan, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membagun guna memperbaiki
skripsi ini. Semoga bimbingan, petunjuk, bantuan, saran serta amal baik dari
bapak, ibu serta saudara-saudara yang telah diberikan dengan rasa tulus ikhlas,
Allah Yang Maha Pemurah berkenan melimpahkan pahala yang setimpal.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan bermanfaat
bagi semua pihak yang membacanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta,
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... xi
vi
10. Efesiensi ................................................................................................ 13
C. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 14
D. Hipotesis ...................................................................................................... 16
E. Pembatasan Masalah .................................................................................... 16
F. Devinisi Operasional Variabel ..................................................................... 16
BAB III Metode Penelitian ........................................................................... 19
A. Metode Dasar Penelitian ............................................................................ 19
B. Metode Penentuan Lokasi Penelitian ......................................................... 19
C. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 20
D. Jenis dan Sumber Data ................................................................................ 20
E. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 20
F. Metode Analisis Data ................................................................................... 21
BAB IV Kondisi Umum Daerah Penelitian ................................................. 24
A. Keadaan Geografis ...................................................................................... 24
B. Kondisi Umum Tempe “Murni” .................................................................. 24
BAB V Hasil dan Pembahasan ..................................................................... 28
A. Analisis Biaya, Penerimaan, Keuntungan, Pembuatan Tempe “Murni”..... 28
1. Biaya ........................................................................................................ 28
2. Penerimaan .............................................................................................. 28
3. Keuntungan ............................................................................................. 32
A. Kesimpulan ................................................................................................. 34
B. Saran ............................................................................................................ 35
vii
DAFTAR TABEL
Pencaharian ........................................................................................ 24
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
ABSTRAK
Usamah Abdul Aziz. 2019060007. 2022. Analisis Usaha Agroindustri
Tempe “MURNI’’ Skala Rumah Tangga di Kampung Bratan, Kecamatan
Laweyan Kota Surakarta. Dibimbing oleh Tria Rosana Dewi, S.P, M.Si dan
Umi Nur Solikah, S.P., M.Si. Fakultas Pertanian Universitas Islam Batik
Surakarta.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses produksi,
besarnya biaya, pendapatan, keuntungan dan efisiensi skala rumah tangga dari
usaha tempe “Murni” di Kampung Bratan, Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.
Metode dasar penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penentuan
lokasi pada penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di usaha
tempe “Murni” di Kampung Bratan Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Metode
pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan pencatatan.
Analisis data yang digunakan yaitu dengan analisis biaya, pendapatan, keuntungan
serta analisis efisiensi usaha.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya total usaha tempe “Murni”
di Kmpung Bratan Kecamatan Laweyan Kota Surakarta selama satu bulan sebesar
Rp 68.980.314,- Penerimaan adalah Rp 75.300.000,- per bulan dan keuntungan
diperoleh sebesar Rp 6.319.686,- per bulan. Usaha Tempe “Murni” di Desa Bratan
Kecamatan Laweyan Kota Surakarta yang dijalankan selama ini sudah efisien
yang ditunjukkan dengan R/C rasio lebih dari 1 yaitu sebesar 1,09 yang berarti
setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan sebesar 1,09
kali dari biaya yang telah dikeluarkan.
Dari penelitian ini dapat disarankan usaha tempe “Murni” lebih banyak
lagi meningkatkan produksi dan jangkauan pemasaran agar pendapatannya lebih
meningkat.
Kata Kunci: Agroindustri, Skala Rumah Tangga, Tempe
xi
ABSTRACT
Usamah Abdul Aziz. 2019060007. 2022. Business Analysis of
"PURE’’ tempe Agroindustry at household scare in Bratan Village, Laweyan
District, Surakarta City. Supervised by Tria Rosana Dewi, S.P, M.Si and Umi
Nur Solikah, S.P., M.Sc. Faculty of Agriculture, Batik Islamic University.
The purpose of this study was to determine the production process, the
amount of costs, income, profits and household-scale efficiency of "Pure" tempeh
business in Bratan Village, Laweyan District, Surakarta City. The basic research
method used is descriptive method. The determination of the location in this study
was carried out purposively, namely in the "Pure" tempeh business in Bratan
Village, Laweyan District, Surakarta City. Data collection methods are carried out
by observation, interviews, and recording. Analysis of the data used is the analysis
of costs, income, profits and business efficiency analysis.
The results of this study indicate that the total cost of "PURE" tempe
business in Bratan Village, Laweyan District, Surakarta City for one month is IDR
68,980,314. month. The "Pure" Tempe business in Bratan Village, Laweyan
District, Surakarta City which has been running so far has been efficient as shown
by the R/C ratio of more than 1, which is 1.09, which means that every Rp. 1.00
of costs incurred will provide revenue of 1.09 times the amount spent.
From this research, it can be suggested that "Pure" tempe business
should increase production and marketing reach more so that their income will
increase.
Keywords: Agroindustry, Household Scale, Tempe
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan Masalah
Industri rumahan atau kecil banyak ditemui di daerah pedesaan yang
memiliki peran penting dalam perekonomian nasional, untuk memperkokoh
struktural perekonomian nasional, peningkatan efisiensi industri secara
keseluruhan, serta dapat meningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja.
Salah satu usaha industri rumahan yaitu agroindustri tempe. Agroindustri
tempe merupakan salah satu usaha kelompok rumah tangga yang mengelola
kedelai menjadi tempe. Salah satu usaha tempe yang terdapat di Kampung
Bratan Kecamatan Laweyan Kota Surakarta yaitu usaha tempe “Murni”. Usaha
ini sudah berjalan cukup lama, Usaha agroindustri tempe ini berfungsi untuk
menyerap tenaga kerja serta meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Agroindustri ini memiliki potensi yang bagus dilihat dari bahan baku maupun
permintaan terhadap produk tempe.
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang akan penulis
teliti yaitu:
1. Berapa biaya total produksi, penerimaan dan keuntungan usaha pembuatan
tempe “Murni” di Kampung Bratan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta??
4
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti dan pembaca di harapkan penelitian ini dapat menambah
pengetahuan serta sebagai tambahan refrensi dan juga sebagai salah satu
syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian di
Universitas Islam Batik.
2. Bagi pihak terkait, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam langkah yang diambil dalam mengatur usaha
tempe skala rumah tangga.
3. Kepada instansi terkait untuk lebih mendukung kepada pelaku usaha
industri rumah tangga, agar usaha para pelaku usaha industri rumah tangga
bisa berkembang lebih pesat.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Utami (2004) Analisis Usaha Pembuatan Tahu di Desa Pengkol
Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali dapat diketahui bahwa indutri
tahu skala rumah tangga dapat meningkatkan pendapatan keluarga pedesaan.
Hal ini dibuktikan dengan rata-rata keuntungan perbulan yang diperoleh dari
usaha pembuatan tahu sebesar Rp 518.700,078 untuk tahu putih dan Rp
846.233,765 untuk tahu goreng. Selain itu dapat diketahui juga bahwa industry
tahu sudah efisien. Hal ini dibuktikan dengan nilai rasio R/C lebih besar dari
satu baik itu tahu putih maupun tahu goreng.
Aulia (2012), dengan judul penelitian Analisis Nilai Tambah Strategi dan
Pemasaran Usaha Industri Tempe di Kota Medan dapat diketahui Nilai tambah
yang dihasilkan usaha industri tahu cina sebesar Rp.2.284,816/kg, dengan rasio
nilai tambah sebesar 22,83%. Nilai tambah yang dihasilkan usaha industri tahu
sumedang mentah sebesar Rp. 2.735, 385/kg, dengan rasio nilai tambah
sebesar 24,03%. Dan nilai tambah yang dihasilkan usaha industri tahu
sumedang goring sebesar Rp. 17.692,22/kg, dengan rasio nilai tambah 54,96%.
Wiyono (2015) dengan judul Analisis Pendapatan dan Nilai Tambah
Usaha Tempe pada Industri Rumah Tangga (Wajianto) di Desa Ogurandu
Kecamatan Bolano Lamburu Kabupaten Parigi Mauton. Metode yang
digunakan adalah analisis deskriptif dan kualitatif. Hasil pembahasan dan
penelitian penerimaan yang diperoleh industri rumah tangga “Wijianto” dalam
memproduksi tempe selama tahun 2014 sebesar Rp 28.000.000, pendapatan
sebesar Rp 10.414.000 dan nilai tambah sebesar Rp 10.337/Kg untuk setiap
proses produksi sebanyak 1 Kg kedelai akan menghasilkan 0,7 Kg tempe.
6
B. Tinjauan pustaka
1. Kedelai
Kedelai termasuk dalam falimi kacang-kacangan, adapun klasifikasinya
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Polypetales
Sub-famili : Papilionoideae
Famili : leguminosae
Genus : Glycine
Species : Glycine max
(Purwaningsih E, 2005).
Kedelai berbentuk polong dalam satu kedelai terdiri dari satu sampai
empat polong. Kedelai yang masih muda bewarrna hijau muda dan kedelai
yang sudah tua berwarna kuning ke hijau-hijauan. Kedelai di lahan sawah
ditanam bila musim hujan sudah mulai jarang. Ditanam untuk menggantikan
tanam padi (Sarwono, 2010).
Kedelai dapat dimakan secara langsung ataupun diolah menjadi
berbagai macam produk olahan maupun pakan ternak. Kedelai olahan
biasanya dimasak atau diolah terlebih dahulu baik secara tradisonal maupun
modern untuk mengasilkan produk dari olahan kedelai. Kedelai juga bisa
dikonsumsi tanpa perlu menjadi produk terlebih dahulu cukup dengan
perebusan. Biasanya kedelai yang direbus ini kedelai yang polongnya masih
hijau atau muda. Berbagai produk olahan dari kedelai adalah kecap manis,
tahu, tempe, susu kedelai, tahu goyang dan masih banyak lagi (Salim, 2013).
Pada umumnya kandungan protein kacang-kacangan adalah 20%-25% ,
tetapi khusus kedelai mencapai 40%. Protein kedelai memiliki kandungan
asam amino sulfur yang rendah, Metonin merupakan asam amino sulfur yang
paling terbatasi jumlahnya, kemudian disusul sistein dan threonin. Meskipun
memiliki keterbatasan dalam kandungan asam amino sulfur, namun
7
Keterangan :
R = Penerimaan
C = Biaya total
Kriteria yang digunakan dalan penentuan efisiensi usaha adalah:
a. R/C > 1 berarti usaha yang dijalankan sudah efisien
b. R/C = 1 berarti usaha yang dijalankan belum efisien atau usaha
mencapai titik impas .
14
C. Kerangka Pemikiran
Kedelai merupakan salah satu tanaman yang sangat penting bagi
masyarakat Indonesia. Salah satu hasil olahan kedelai yaitu tempe karena
memiliki kadar gizi dan protein yang tinggi (Rukmana dan Yuniarsih 2005).
Usaha tempe mempunyai keuntungan. Pertama bisa membuka lapangan
pekerjaan, kedua mempunyai nilai tambah karena kandungan didalam kedelai
jika dilakukan pengelolaan. Usaha tempe harus mempunyai penanganan yang
baik agar konsumen memiliki kepuasan terhadap pengelolaan kedalai menjadi
tempe. Adapun cara mendapatkan hasil yang baik yaitu dengan cara
memperhatikan alat-alat yang digunakan bahan yang digunakan serta
kebersihan dari tempat usaha pembuatan tempe agar mendapatkan nilai yang
bagus dari konsumen ( Purwaningsih E, 2005).
Objek dalam penelitian ini adalah agroindustri tempe. Salah satu tujuan
dari agroindustri tempe yaitu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
masyarakat dan juga meningkatkan pendapatan bagi pengusaha. Untuk
mengusahakan agroindustri tersebut, selama proses produksi berlangsung
diperlukan input atau biaya.
15
Agroindustri tempe
“Murni”
Biaya total
Analisis Usaha
a. Biaya produksi
b. Penerimaan
c. keuntungan
d. Efisiensi usaha
D. Hipotesis
1. Diduga usaha produk tempe “Murni” di Kampung Bratan, Kecamatan
Laweyan, Kota Surakarta menguntungkan.
2. Diduga usaha tempe “Murni” di Kampung Bratan, Kecamatan Laweyan,
Kota Surakarta sudah efisien
E. Pembatasan Masalah
1. Analisis skala rumah tangga yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu biaya,
penerimaan, keuntungan dan efisiensi usaha tempe “Murni”di Kampung
Bratan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.
2. Penelitian ini menggunakan data periode selama satu bulan yaitu 5 desember
2022 sampai 5 Januari 2023.
tambahan, biaya bahan bakar, biaya tenaga kerja, biaya pengemasan dan
biaya listrik yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
6. Penerimaan diperoleh dengan cara mengalikan jumlah tempe yang terjual
dengan harga jual tempe yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
7. Keuntungan adalah selisih antara total penerimaan dengan biaya total yang
dinyatakan dalm satuan rupiah (Rp).
8. Efisiensi adalah perbandingan antara penerimaan total dengan total biaya
yang dikeluarkan, yang dinyatakan dalam dalam angka. Kriteria yang
digunakan dalam penilaian efisiensi adalah jika R/C > 1 maka usaha yang
dijalankan sudah efisien, jika R/C = 1 maka usaha yang dijalankan belum
efisien atau mencapai titik impas (BEP) dan jika R/C < 1 maka usaha yang
dijalankan tidak efisien.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian
Metode dasar penelitian ini adalah Metode dasar yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu
penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu
populasi yang meliputi kegiatan penilaian sikap atau pendapat terhadap
individu, organisasi, keadaan, ataupun prosedur. Dalam metode ini para
peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan
tertentu terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan
seperti apa adanya (Sudaryono, 2017).
B. Metode Penentuan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Bratan RT 02` RW 09,
Pajang, Laweyan, Surakarta. Penelitian ini direncanakan selama satu bulan
yaitu dari 5 desember 2022 sampai 5 januari 2023.
Tabel 2. Home industri skala rumah tangga Kecamatan Laweyan
No Nama Usaha Produksi Tempe/hari
1 Makmur Jaya 70 kg
2 Tempe A’Zaki 95 kg
3 Murni 100 kg
4 Tempe Sehat H.R 97 kg
5 Tempe Super 85 kg
Sumber :Data primer usaha tempe di Kecamatan Laweyan
Alasan peneliti memilih usaha tempe “Murni” di Kampung Bratan
Kecamatan Laweyan Kota Surakarta karena berdasarkan data diatas untuk
produksi dari tempe “Murni” paling banyak diantara perusahaan tempe
yang lain.
Sehingga peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di
usaha tempe “Murni” untuk mengetahui berapa biaya produksi serta
efisiensi usaha tempe “Murni”.
18
19
3. Pencatatan
Pencatatan merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mencatat hasil wawancara dan mencatat data sekunder dari
instansi atau lembaga yang terkait dengan penelitian ini.
F. Metode Analisis Data
Metode analisis data yaitu analisis kuantitatif. Analisis biaya
produksi, biaya total, penyusutan, pendapatan bersih dan efisiensi usaha
tempe “Murni” di Desa Bratan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta
1. Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh
produsen atau pengrajin untuk memenuhi biaya produksi dengan
menghasilkan produk. Untuk menghitung biaya produksi tempe
“Murni” maka menggunakan rumus dari Soekartawi (1991) :
TC = TFC+TVC
Keterangan :
TC = (Total Cosh) Usaha Tempe “Murni”(Rp)
TFC = (Total Biaya) Tetap Usaha Tempe “Murni”(Rp)
TC = (Total Cosh) Biaya total (Rp)
TVC = (Total Biaya) Variable Usaha Tempe “Murni”(Rp)
2. Biaya Total
Menurut Firdaus Ahmad (2011) biaya total (Total cosh-TC), yaitu
keseluruhan dari jumlah seluruh biaya produksi yang dikeluarkan.
Secara matematis seluruh biaya total produksi dapat dirumuskan
menjadi berikut:
TC = TFC+TVC
Keterangan:
TC = (Total Cost) Biaya Total usaha tempe “Murni” (Rp)
TFC = (Total Biaya) Biaya Tetap usaha tempe “Murni” (Rp)
TVC = (Total Biaya) Biaya Variabel usaha tempe “Murni” (Rp)
21
3. Penyusutan
Penyusutan peralatan merupakan berkurangnya nilai suatu alat
setelah proses produksi. Untuk menghitung penyusutan maka
digunakan metode garis lurus/Strigh line method (Soekarwati 2006)
dengan menggunakan rumus :
𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒂𝒘𝒂𝒍−𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓
Penyusutan = 𝒖𝒎𝒖𝒓 𝒆𝒌𝒐𝒏𝒐𝒎𝒊𝒔
Keterangan :
Nilai Awal : Harga beli alat awal produksi tahun usaha
Nilai Akhir : Harga jual alat produksi akhir tahun
Umur Ekonomis : Lamanya alat produksi digunakan
4. Penerimaan
Penerimaan pada usaha pembuatan tempe “Murni” di Desa
Bratan Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta yaitu perkalian antara
jumlah tempe “Murni” yang terjual dengan harga tempe tersebut, secara
matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
TR = Q × P
Keterangan:
TR = (Total Renue) Penerimaan total dari usaha tempe “Murni” (Rp)
Q = (Quantitiy) Total produk dari usah tempe “Murni” (Kg)
P = (Price) Harga produk dari usaha tempe “Murni” (Rp)
5. Keuntungan
Keuntungan pada usaha pembuatan tempe “Murni” di Desa
Bratan Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta yaitu selisih antara total
penerimaan dan total biaya, secara matematis dapat dirumuskan sebagai
berikut:
π = TR – TC
Keterangan:
π = (Keuntungan) dari usaha tempe “Murni” (Rp)
TR = (Total Revenue) Total penerimaan dari usaha tempe “Murni” (Rp)
TC = (Total Cost) Total biaya dari usaha tempe “Murni” (Rp)
22
6. Efisiensi Usaha
Efisiensi usaha tempe akan menggunakan rumus return cosh ratio
(RCR) yang diutarakan oleh (Soekartawi, 2001)
𝑹
Efisiensi = 𝑪
Keterangan :
RCR = Return Cosh Ratio
R = Penerimaan
C = Biaya total
Dengan kriteria sebagai berikut :
RCR> 1 = Industri tempe menguntungkan
RCR< 1= Industri tempe tidak menguntungkan
RCR = 1 = Industri usaha tempe impas (balik modal)
BAB IV
KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
A. Keadaan Geografis
1. Karakteristik Wilayah
Kota Surakarta merupakan salah satu kota karisidenan yang
berada di Provinsi Jawa Tengah. Letak astronomisnya berkisar
antara 110° 45’ 15”dan 110°45’ 35” bujur timur dan antara 7°36’
dan 7°56’ lintang selatan. Keseluruhan wilayah Kota Surakarta
adalah dataran rendah dengan ketinggian 105 m dpi dan di pusat
kota 95 m dpi. Luas wilayahnya mencapai 44,1 kilometer persegi
yang jika dipersentasekan sebesar 0,14% dari luas Provinsi Jawa
Tengah.
Karisidenan Surakarta terdiri dari daerah-daerah kota praja
Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten
Wonogiri, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten dan Kabupaten
Boyolali.
Batas-batas wilayah kota karisidenan Surakarta adalah
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Karanganyar dan
Kabupaten Boyolali
Sebelah Timur dan Barat : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten
Sukoharjo
Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo
Kota Surakarta sendiri terbagi dalam lima kecamatan. Adapun
kecamatan tersebut, meliputi Kecamatan Laweyan (terdiri 11
kelurahan), Serengan (terdiri 7 kelurahan), Pasar Kliwon (terdiri 9
kelurahan), Jebres (terdiri 11 kelurahan) dan Banjarsari (terdiri 13
kelurahan).
Kampung Bratan terdiri dari 10 RT dan 2 RW dengan luas
6,0 ha. Jumlah penduduk Kampung Bratan Kecamatan Pajang Kota
23
24
3. Struktur Organisasi
Pemilik
Mulyadi
27
28
: Rata-rata penerimaan
Bungkus besar dan kecil
(Rp) 75.300.000
A
nalisis Data Primer 2023
Berdasarkan pada Tabel 9 menunjukkan bahwa rata-rata produksi
dalam satu hari menghasilkan 500 bungkus kecil dan 180 bungkus besar
dengan rata-rata harga satu bungkus kecil Rp 2.500,- dan bungkus besar
Rp 7.000,- penerimaan rata-rata usaha tempe “Murni” yaitu dengan
menggunakan rumus jumlah produk yang dihasilkan dikalikan dengan
harga produk sehingga menghasilkan penerimaan usaha pembuatan
tempe “Murni” dari bungkus kecil dan bungkus besar sebesar Rp
75.300.000,-
3. Keuntungan
Menurut Soemarso (2010) keuntungan adalah selisih pendapatan
atas beban sehubungan dengan kegiatan usaha. Keuntungan pada usaha
pembuatan tempe “Murni” di Kampung Bratan, Kecamatan Laweyan
Kota Surakarta dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 10 Analisis keuntungan usaha tempe “Murni”
No Keterangan Jumlah (Rp)
1 Penerimaan 75.300.000
2 Biaya total 68.980.314
Keuntungan 6.319.686
32
33
DAFTAR PUSTAKA
Aulia. 2012. Analisis Nilai Tambah Strategi dan Pemasaran Usaha Industri
Tempe di Kota Medan. Skripsi Program Studi Pertanian Universitas
Medan Area. https://adoc.pub/analisis-nilai-tambah-dan-strategi-
pemasaran-usaha-industri-.html di akses pada tanggal 8 September 2022
Bogor.
Carter. K William. 2009. Akuntansi Biaya. Buku 1. Edisi Keempat Belas, Jakarta.
Salemba Empat.
Cahyono, B, 2007. Kedelai Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani Semarang:
CV Aneka Ilmu, Semarang.
34
35
Prasetya, P. 1995. IlmuUsaha Tani II. BPK Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.
Purwaningsih, Endang. 2005. Cara Pembuatan Tahu dan Tempe dan Manfaat
Kedelai. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
36
Saleh, I A. 1986. Industri Kecil Sebuah Tujuan dan Perbandingan. LP3ES 1986,
Jakarta
Sarwono, B. 2010. Usaha Membuat Tempe dan Tahu. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sukhaeri. 2017. Analisis Kadar Protein Tempe Plastik dan Daun Pisang. J.
Akademi Farmasi Prayoga. 2 (1).
Wiyono. 2015. Analisis Pendapatan dan Nilai Tambah Usaha Tempe pada
Industri Rumah Tangga (Wajianto) di Desa Ogurandu Kecamatan
Bolano Lamburu Kabupaten Parigi Mauton. Skripsi Fakultas
Pertanian Universitas Tadulako Sulawesi Tengah.
https://docplayer.info/34439474-Analisis-pendapatan-dan-nilai-tambah-
usaha-tahu-pada-industri-rumah-tangga-wajianto-di-desa-ogurandu-
kecamatan-bolano-lambunu-kabupaten-parigi-moutong.html. Di akses
pada tanggal 8 September 2022.
38
LAMPIRAN
39
Tempe “MURNI”
Desa Bratan, Kecamatan Laweyan Kota Surakarta
No Telp/WA : 08174835926
Surat Keterangan Penelitian Skripsi
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mulyadi
Prodi : Agribisnis
Bahwa nama yang tersebut di atas telah melakukan penelitian di usaha kami
Usaha Tempe "Murni" selama bulan Desember 2022 sampai . Januari 2023
Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Pemilik,
Mulyadi
40
KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI TEMPE “MURNI” SKALA RUMAH
TANGGA DI DESA BRATAN, KECAMATAN LAWEYAN
KOTA SURAKARTA
DAFTAR KUISIONER UNTUK RESPONDEN
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Responden :
2. Jenis Kelamin :
3. Alamat :
4. Umur :
5. Pekerjaan Pokok :
B. Daftar Pertanyaan Usaha Kerupuk Udang Istimewa
1. Sejak kapan bapak menjalankan usaha tempe “Murni”?
jawab :
5. Berapa banyak produk tempe yang dihasilkan selama satu bulan dalam
usaha tempe “Murni”?
jawab :
jawab :
12. Berapakah biaya pajak penghasilan dan listrik yang dikeluarkan dalam
satu bulan?
jawab :
42
Lampiran 3. Dokumentasi
Mulyadi