Disusun oleh :
Nama : Galau Menanti Embri Baskoro Putra
Mesias, S.Farm., Apt.
NIP : 19930921 201902 1 003
Golongan/Angkatan : III B / I
No. Presensi : 31
Jabatan : APOTEKER AHLI PERTAMA
Unit Kerja : DINAS KESEHATAN KOTA
SURAKARTA
Coach : Dr. Ir. Nugroho In Saputro, M.M
Mentor : dr. Restu Guddari
Disusun oleh :
Nama : Galau Menanti Embri Baskoro Putra Mesias, S.Farm.,
Apt.
NIP : 19930921 201902 1 003
Mengetahui,
Coach, Mentor,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Telah diseminarkan :
Di : SKADIK 401, LANUD ADI SUMARMO
Hari, Tanggal : 2 Juli 2019
Narasumber,
iii
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat,
rahmat, dan bimbingan-Nya penulis mampu menyelesaikan “Optimalisasi
penggunaan obat yang bijak dalam keluarga” dengan baik. Laporan
kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
atau selanjutnya disebut ASN ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
warga di daerah binaan Puskesmas Jayengan untuk sadar dan dapat
secara mandiri melakukan identifikasi terhadap obat dan menggunakan
obat secara bijak, dengan berlandaskan nilai dasar ASN yang terdiri dari:
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terwujud karena bantuan
dan dorongan dari benyak pihak. Penulis dengan rendah hati
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala BPSDMD Jawa Tengah beserta jajarannya yang telah
memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.
2. Pemerintah Kota Surakarta beserta jajarannya yang telah memfasilitasi
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.
3. Kepala BPPSDM Kota Surakarta beserta jajarannya yang telah
memfasilitasi penyelengaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
4. Bapak Ir. Prasetyo Budi Yuwono, M.E., selaku narasumber yang
memberi masukan guna kemajuan laporan aktualisasi
5. Bapak Dr. Ir. Nugroho In Saputro, M.M selaku coach atas semua
inspirasi, dorongan, masukan dan bimbingannya dalam penyusunan
laporan aktualisasi ini.
6. Bapak dr. Restu Guddari, selaku mentor atas semua arahan, motivasi,
dukungan, masukan dan bimbingan selama masa habituasi.
7. Keluarga besar Dinas Kesehatan – UPT Puskesmas Jayengan atas
dukungan, curahan pikiran dan kerjasamanya.
iv
8. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
9. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan memfasilitasi
kegiatan Pelatihan Dasar
10. Keluarga besar peserta Latsar Kota Surakarta Golongan III Angkatan I
tahun 2019.
v
DAFTAR ISI
vi
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ............................. 26
BAB IV HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI .................. 28
A. Realisasi dan Capaian Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ............ 28
B. Matriks Rekaptiulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai – Nilai ANEKA ..
....................................................................................................... 56
BAB V PENUTUP .................................................................................... 58
A. SIMPULAN ....................................................................................... 58
B. REKOMENDASI ............................................................................... 59
C. RENCANA AKSI .............................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 61
LAMPIRAN - LAMPIRAN ......................................................................... 63
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
DAFTAR ISTILAH
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Tugas, fungsi dan
peran ASN adalah melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan
kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
Tentang ASN (selanjutnya disebut Undang-Undang ASN), PNS
memiliki kekuatan dan kemampuan profesional, berintegritas tinggi
dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja serta dipercaya publik
dengan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.
Dalam membangun SDM yang handal, maka ASN harus
memiliki kemampuan profesional, berintegritas tinggi dan berbudaya
kerja tinggi yang dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan nilai-
nilai dasar ASN. Nilai dasar ASN diwujudkan dalam bentuk
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini selanjutnya diakronimkan menjadi
ANEKA. Internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA dalam sikap dan
perilaku ASN didukung oleh pemahaman terhadap manajemen ASN,
whole of government (WoG), dan pelayanan publik. PNS diharapkan
dapat turut serta mengembangkan lingkungan kerja yang positif
untuk membantu pembentukan etika dan aturan perilaku organisasi.
Lingkungan kerja yang positif harus di dukung dengan sarana
dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasana yang memadai
di lingkungan kerja mampu memberikan pelayanan yang efektif dan
efisien kepada publik yang diwujudkan dalam komitmen mutu dari
1
ASN. Budaya kerja ASN juga mampu mengembangkan lingkungan
kerja yang positif. Lingkungan kerja yang positif seperti berangkat
kerja tepat waktu, dan ikut apel mampu mengindikasikan tingginya
tingkat akuntabilitas dari ASN, sehingga terpatri dalam dirinya
sebagai karakter ASN yang profesional.
Dalam pembelajaran pelatihan dasar calon ASN, setip peserta
pelatihan dituntuk untuk mampu mengaktualisasikan substansi
pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri
yang difasilitasi dalam agenda Habituasi. Agenda Habituasi
memfasilitasi calon ASN melakukan kegiatan pembelajaran
aktualisasi mata pelatihan yang telah dipelajar selama pembelajaran
klasikal (on campus). Untuk diimplemtasikan pada kegiatan di tempat
kerja (off campus).
Implementasi di tempat kerja selama off campus oleh calon
ASN yang telah dibekali pembekalan materi, diharapkan mampu
mengatasi permasalahan yang ada di UPT Puskesmas Jayengan.
Permasalahan yang diangkat oleh penulis salah satunya adalah
Kurang Optimalnya penggunaan obat yang bijak dalam keluarga di
daerah binaan Puskesmas Jayengan sebagai bentuk optimalisasi
peran apoteker dalam memprakarsai masyarakat yang sadar akan
tatakelola obat yang baik dan benar di daerah binaan Puskesmas
Jayengan. Hal tersebut bisa menyebabkan kurangnya kesadaran
dari masayarakat untuk menjadikan tatalaksana dari meminum obat
yang baik dan benar guna mendapatkan efek terapi obat yang
bermutu kurang optimal.
Berdasarkan paparan diatas, maka penulis membuat laporan
aktualisasi dengan tema optimalisasi penggunaan obat yang bijak
dalam keluarga di daerah binaan puskesmas jayengan.
B. Identifikasi Isu
Laporan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai
2
apoteker di instansi tempat bekerja, yaitu di Dinas Kesehatan Kota
Surakarta – Puskesmas Jayengan. Sumber isu yang diangkat
berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang
menjadi dasar laporan aktualisasi ini bersumber dari aspek:
1. Management Aparatur Sipil Negara
2. Whole Of Goverment (WoG), dan
3. Pelayanan Publik
Berdasarkan observasi dilapangan dan arahan dari mentor,
ditetapkan beberapa isu atau problematika, antara lain :
a. Belum optimalnya pemanfaatan tanaman obat tradisional untuk
kesehatan masyarakat
b. Kurang optimalnya penggunaan obat yang bijak dalam keluarga
c. Belum optimalnya penyimpanan obat guna peningkatan kualitas
kepuasan pelanggan
d. Ketersediaan obat yang kadang kosong dan terlambat dari
gudang IFK
e. Belum optimalnua pelayanan informasi obat pada pasien TBC
Belum Optimalnya peranan apoteker dalam pelayanan
kepada publik di puskesmas jayengan menyebabkan terpotretnya
bergagai isu yang penulis sebutkan di atas. Faktor dari kemunculan
isu tersebut salah satu sebab karena kekosongan jabatan apoteker
di UPT Puskesmas Jayengan sampai dengan Maret 2019, sehingga
isu yang diangkat didasarkan pada salah satu tugas pokok fungsi
dari apoteker sebagai pemberi informasi dan menejemen obat. Dari
kelima isu yang ditetapkan, maka perlu dilakukan optimalisasi peran
dari apoteker sehingga isu yang telah terpoteret bisa terselesaikan
dengan baik, yang selanjutnya dari 5 isu akan ditapiskan
berdasarkan metode 2 tapisan yaitu APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan) dan USG (Urgency, Seriousness,
Growth) yang kemudian didapatkan 1 isu inti yang akan dikaji
dengan berbagai kegiatan untuk memecahakan masalah dari isu
tersebut.
3
Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan Peran Pegawai
Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di
identifikasi isu-isu sebagai berikut:
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Prinsip ASN Kondisi Saat Ini
Diharapkan
1. Belum optimalnya Pelayanan Lahan kosong di Pemanfaatan lahan
pemanfaatan Publik area pemukiman kosong/ruang
warga tidak kosong di area
tanaman obat
digunakan dengan pemukiman warga
tradisional untuk semestinya, atau puskesmas
kesehatan sehingga dari segi untuk dapat ditamani
penggunaan kurang tanaman TOGA yang
masyarakat
bermanfaat berguna untuk fungsi
prefentif bagi warga
daerah sekitar lokasi
penanaman
2. Kurang optimalnya Pelayanan Kurang sadarnya Masyarakat menjadi
penggunaan obat Publik warga masyarakat mandiri dan dapat
tentang penggunaan secara proaktif
yang bijak dalam
obat terlarang, menjadi agen
keluarga antibiotik, cara perubahan menjadi
pemakaian, masyarakat yang
penyimpanan obat cerdas dalam
menyebabkan terapi menggunakan obat
obat dan efek
samping obat yang
merugikan bagi
masyarakat
3. Belum optimalnya Pelayanan Penyimpanan obat Obat LASA HA
penyimpanan obat Publik LASA HA (Look A dilakukan
Like, Sound A Like, penyimpanan dan
guna peningkatan
High Alret) perlu penandaan yang
kualitas kepuasan perhatikan kusus, seuai dengan
pelanggan karena kesalahan semestinya,
dalam pemberian sehingga
dosis, pengambilan meminimalisir
obat dapat terjadinya kesalahan
menyebabkan terapi obat pada
kegagalan dalam pasien
terapi obat kepada
pasien
4. Ketersediaan obat Manajemen Kekosongan obat Tercukupinya
yang kadang ASN pada gudan IFK permintaan bulanan
menyebabkan obat dari setiap
kosong dan
ketersediaan atau puskesmas untuk
terlambat dari pemenuhan obat pengoptimalanan
pada puskesmas terapi obat kepada
4
gudang IFK menjadi terhambat, pasien
sehingga
pemenuhan terapi
obat ke pasien
menjadi terhambat
5. Belum Optimalnya Pelayanan Pemberian obat Tersedianya
pemberian Publik pasien TBC informan obat untuk
dilakukan di ruangan pasien TBC, baik
informasi obat
khusus, sehingga secara langsung
pada pasien TBC. ketersediaan maupun tidak
informan obat langsung.
kepada pasien TBC
menjadi kurang
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
5
b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya.
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
dicegah.
Berdasarkan observasi di tempat kerja, diperoleh beberapa isu
yang dirumuskan dan dilakukan penapisan dengan mengunakan
metode APKL dan USG seperti pada tabel 1.2.
6
3. Belum Optimalnya penyimpanan obat guna peningkatan kualitas
kepuasan pelanggan
Dari ketiga isu yang dilakukan tapisan dengan metoode USG,
ditetapkan isu paling prioritas yakni “Kurang optimalnya penggunaan
obat yang bijak dalam keluarga” dengan perolehan skor USG 14.
Sebagai isu terpilih, Sosialisasi dan inovasi dalam menyampaikan
informasi obat yang menyebabkan masyarakat kurang paham dalam
tata laksana penggunaan obat yang benar dapat teratasi, dan secara
berkesinambungan masyarakat dapat mandiri terhadap tatakelola
obat yang tepat baik dalam pemerolehan, penggunaan,
penyimpanan, pembuangan sehingga meminimalisir adanya kejadian
yang tidak diinginkan (KTD).
Diharapkan dengan menerapkan nilai-nilai yang terkandung
dalam ANEKA mampu membantu mencari solusi serta pemecahan
isu tersebut sekaligus sebagai upaya penerapkan nilai ANEKA dalam
diri penulis.
D. Rumusan Masalah
Pada Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis, menunjukkan hasil
validasi isu dengan menggunakan analisa USG. Dari analisa USG
7
didapatkan core issue yakni Kurang optimalnya penggunaan obat
yang bijak dalam keluarga. Dari isu tersebut maka rumusan masalah
untuk kegiatan aktualisasi melalui habituasi adalah:
1. Bagaimana cara mengoptimalkan peran apoteker dalam
menjadikan masyarakat lebih mandiri terhadap tatalaksana
penggunaan obat ?
2. Bagaimana Nilai Dasar ASN (ANEKA) dapat diimplementasikan
selama kegiatan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja?
3. Bagaimana hubungan antara visi, misi dan nilai organisasi
dengan hasil kegiatan dari isu yang diangkat?
Gagasan Pemecahan Isu pada unit kerja Dinas Kesehatan
Kota Surakarta – UPT Puskesmas Jayengan adalah “Optimalisasi
penggunaan obat yang bijak dalam keluarga”.
E. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah
ditemukan, tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya
aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Menjadikan masyarakat mandiri dalam mengidentifikasi
kegunaan obat, efek samping, penyimpanan, kontra indikasi
suatu obat yang didapatkan dari tempat pemerolehan obat.
2. Menjadikan masyarakat sadar akan pentingnya tatalaksana
penggunaan antibiotik yang tepat untuk terapi suatu penyakit.
3. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN ke dalam setiap
kegiatan yang dilakukan di unit kerja.
4. Memperoleh hubungan antara visi, misi dan nilai organisasi
dengan hasil kegiatan dari isu yang diangkat.
F. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN
adalah sebagai berikut :
1. Manfaat bagi peserta Latsar
8
Mampu memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai
dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Berdasarkan Undang –
Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, nilai
tersebut dijabarkan secara lebih spesifik :
a) Akuntabilitas : Tanggungjawab, Jujur, Kejelasan,
Target, Netral, menjadulukan kepentingan publik, adil,
transparan, konsisten, dan partisipatif
b) Nasionalisme : 45 Butir Pancasila
c) Etika Publik : Integritas, cermat, disiplin, sopan
santun, taat pada peraturan, taat pada perintah, dapat
menjaga rahasia
d) Komitmen Mutu : Efektivitas, efisiensi, inovasi, dan
beorientasi pada mutu
e) Anti Korupsi : Jujur, tanggungjawab, kerja keras,
sederhaa, mandiri, adil, berani, peduli
9
BAB II
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Puskesmas atau Unit Pelaksana Teknis sebagai kepanjang
tanganan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung
jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
sesuai dengan tanggung jawabnya. Puskesmas berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Upaya Kesehatan yang diselenggarakan sesuai permenkes
no. 75 tahun 2014 meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial, dan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat yang membawahi :
1) Pelayanan Promosi kesehatan
2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3) Pelayanan KIA ,KB yang bersifat UKM
4) Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
5) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
6) Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Perorangan, kefarmasian, dan Laboratorium
membawahi beberapa kegiatan :
1) Pelayanan Pemeriksaan umum
2) Pelayanan KIA, KB yang bersifat UKP
3) Pelayanan Gawat Darurat
4) Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
5) Pelayanan Kefarmasian
6) Pelayanan Laboratorium Sederhana
c. Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, yang membawahi :
10
1) Puskesmas Pembantu
2) Poliklinik Kesehatan Desa (PKD )
3) Bidan Praktek Mandiri
4) Dokter Praktek Swasta
5) Perawat Praktek Mandiri
d. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan yang dilakukan
di puskesmas antara lain :
1) Pelayanan Kesehatan Tradisional
2) Pelayanan Kesehatan Lansia
3) Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja
4) Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah
2. Gambaran Umum Puskesmas Jayengan
Sejarah perkembangan konsep puskesmas yang didirikan
pada tahun 1968. Ketika dilangsungkan rapat kerja kesehatan
Nasional (RAPERNAS) I di Jakarta Rakernas I membahas upaya
mengorganisir system pelayanan kesehatan di tanah air untuk
pelayanan kesehatan tingkat pertama dirasakan kurang
menguntungkan.
Rakernas I menimbulkan gagasan untuk menyatukan semua
pelayanan kesehatan tingkat pertama didalam suatu
pengorganisasian. Organisasi ini diberi nama Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) yang kemudian pada Rakernas pertama
ini dibedakan menjadi empat macam yaitu puskesmas tingkat desa,
puskesmas tingkat kecamatan, puskesmas tingkat kawedanan,
puskesmas tingkat kabupaten. Rakernas II dilangsungkan tahun
1969 untuk memperbaharui pembagian puskesmas menjadi tiga
macam puskesmas yaitu puskesmas type A yaitu puskesmas yang
dipimpin oleh seorang dokter. Puskesmas type B yaitu puskesmas
yang dipimpin oleh seorang dokter tidak penuh dan puskesmas
type C yaitu puskesmas yang dipimpin oleh tenaga paramedik.
Pada rakernas III dilangsungkan pada tahun 1970 yang
menetapkan hanya ada satu macam puskesmas dengan wilayah
11
kerja tingkat kecamatan atau pada suatu daerah dengan jumlah
penduduk antara 30.000 sampai dengan 50.000 jiwa.
Sebelum tahun 1968 sebenarnya sudah ada balai-balai
pengobatan namun satu sama lain tidak ada kerja sama dan
pelayanan belum dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dan pada tahun 1968 pemerintah merencanakan untuk mendirikan
pusat kesehatan masyarakat atau disingkat Puskesmas yang
merupakan balai pengobatan, sebagai wadah pelayanan kesehatan
untuk masyarakat khususnya golongan menengah ke bawah. Pada
waktu itu pelaksanaannya seorang perawat.
Pada tahun 1974 pemerintah meresmikan berdirinya
Puskesmas sebagai unit terdepan bagi pelayanan kesehatan
masyarakat dan dibawahi seorang dokter.
Hal ini sesuai dengan inpres Kesehatan Nomor 5 tahun
1974, Nomor 7 tahun 1975 dan Nomor 4 tahun 1976. Dan sejak
Repelita III Puskesmas hanya mencakup suatu wilayah dengan
penduduk sekitar 30.000 jiwa.
Puskesmas Jayengan berdiri tahun 1975 di Wilayah
Kecamatan Serengan yang menempati tanah seluas dengan 7
wilayah binaan kelurahan (Kemlayan, Jayengan, Kratonan, Tipes,
Serengan, Danusuman dan Joyotakan), karena berkembangnya
penduduk maka Tahun 1980 an di wilayah Kecamatan serengan
ada dua Puskesmas Induk yaitu Puskesmas Jayengan dengan
wilayah binaan Kelurahan (Kemlayan, Jayengan, Tipes, &
Serengan) dan Puskesmas Kratonan dengan wilayah binaan
Kelurahan (Kratonan, Danusuman dan Joyotakan)
Di Puskesmas Jayengan telah mengalami pergantian
kepemimpinan kepala Puskesmas sampai dengan tahun 2018
sebanyak 8 kali yaitu: dr. Syarif Sudirman, Sp., dr. Sri Rahayu,MM,
dr.Titiek Kadarsih, dr.Kustiyah (menjabat tahun 1998 sampai
dengan Nopember 2000), dr.Dwi Martyastuti (menjabat Desember
2000 sampai dengan Desember 2008)dan terakhir dr.Umi Kalsum
12
(menjabat Januari 2009 sampai dengan Oktober 2010), dr. Suci
Wuryanti, (Menjabat Januari 2011 sampai dengan Februari 2018)
dan drg. Liliana Subagio (Maret 2018 s.d sekarang)
b. Lokasi Puskesmas
Puskesmas Jayengan merupakan salah Puskesmas di Kecamatan
Serengan. Puskesmas Jayengan terletak di kalurahan Jayengan,
Kecamatan Serengan.
c. Batas Wilayah
Batas- batas wilayah kerja sebagai berikut ;
a. Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan
Banjarsari
b. Sebelah Selatan : berbatasan dengan wilayah kerja
Puskesmas Karatonan dan
Kabupaten Sukoharjo
13
c. Sebelah Timur : berbatasan dengan wilayah kerja
Puskesmas Gajahan Kecamatan Pasar
Kliwon
d. Sebelah Barat : berbatasan dengan Wilayah kerja
Puskesmas Penumping
d. Kependudukan
Data kependudukan di daerah binaan UPT Puskesmas Jayengan
dapat dilihat pada tabel 2.1 Jumlah KK dan Rumah daerah binaan
UPT Puskesmas Jayangan dan tabel 2.2 Jumlah Penduduk
didaerah binaan Puskesmas Jayengan
14
Meningkatkan mutu pelayanan secara
berkesinambungan
Meningkatkan promosi kesehatan di masyarakat
Mendorong kemandirian dan kesadaran masyarakat ber
PHBS
Meningkatkan kompetensi SDM yang profesional
Memelihara dan menjaga hubungan kerjasama lintas
sektoral
Menjalin dan menjaga kemitraan dengan pihak swasta
Menjaga sarana dan prasarana kesehatan
15
Data / informasi yang disajikan dapat digunakan untuk
mendukung sistem manajemen kesehatan pada setiap
tingkat administrasi kesehatan (perencanaan, pemantauan,
penggerakan pelaksana dan evaluasi tahunan program-
program kesehatan)
16
Tabel 2.3 Daftar Pegawai Puskesmas Jayengan 2019
No NAMA NIP JABATAN
17
Desy Dwi Umi Istiqomah, Calon Asisten Apoteker
35 19891204 201902 2 003
A.Md. Farm Terampil
Helida Anshoriyah
36 19940525 201902 2 005 Calon Bidan Terampil
Fatmawati, A.Md.Keb
Etriamity Giandari, Calon Perekam Medis
37 19960803 201902 2 002
A.Md.Kes Terampil
38 Basuki - Pengemudi
39 Wagiyo - Cleaning Service
40 Novita, SKM - Penyuluh
Pengadminitrasi
41. Amelia Santi, Amd. -
Keuangaan
42. Saras, Am.Kg. - Perawat Gigi
18
2. Mengklasifikasikan perbekaslan farmasi dalam rangka pemilihan
perbekalan farmasi
3. Inventasisasi pemasok perbekalan farmasi dalam rangka
pemilihan perbekalan farmasi
4. Mengolah data dalam rangka perencaan perbekalan farmasi
5. Mengawasi kegitatan dalam rangka sterilisasi sentral
6. Menyusun perbekalan farmasi dalam rangka penyiapan
perbekalan farmasi
7. Merekapitulasi daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka
penghapusan perbekala farmasi
8. Meracik obat resep individual daam rangka dispensing
9. Visite ke ruang rawat inap
10. Pelayanan informasi obat (PIO)
11. Konseling obat
12. Konsultasi dengan dokter perawat, dan tenaga ksehatan lainnya
13. Mendokumentasikan dalam rangka pemantauan penggunaan obat
14. Pelayanan jarak jauh (Remote Service)
15. Pelayanan di tempat tinggal (Home Care)
16. Ambulantory Service
17. Swamedikasi
18. Pelayanan peliatif
C. Role Model
19
Role model adalah panutan, yang dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia sama artinya dengan teladan yaitu suatu yang patut ditiru atau
baik untuk di contoh seperti teladan, kelakuan, perbuatan, sifat dan
sebagainya
Selama melaksanakan tugas di Puskesmas Jayengan Kota
Surakarta, terdapat Role Model yang menjadi panutan penulis dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban, yaitu Ka Sub Bag TU di Puskesmas
Jayengan. Alasan mendasar menjadikan Bapak Wagimin sebagai Role
Model karena dalam menjalankan tugas dan weweangnya, beliau sangat
ulet, tangkas, dapat melakukan banyak hal, teliti dan tanggungjawab.
Selain itu dalam pelaksanaan tugas setia hari di unit kerja, beliau selalu
menjalankan tugas secara sistematis, tepat dan teliti. Bliau sosok yang
paling bisa menempatakan diri dimana bliau ditempatkan dan diberikan
tugas selalu dapat melaksanakan denga baik dengan penuh
tanggungjawab.
Dalam pembuatan laporan aktualisasi ini, bliau membantu dalam
sumbangsih pemberian ide kreatif untuk penulis dapat menentukan isu
dan kegiatan yang bisa diterpakan pada saat habituasi di Puskesmas
Jayengan.
20
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
21
Tabel 3.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi
Keterkaitan Substansi mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan terhadap Visi Misi
pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Etika Publik
1. Berkonsultasi Mentor Sopan santun
Disetujuinya rencana
terkait kegiatan PIO di Akuntabilitas
Kegiatan PIO di
setiap pemberian resep Kejelasan
Puskesmas Jayengan
obat ke pasien Anti Korupsi
Jujur
2. Mencari referensi
Tersediannya referensi
rancangan buku untuk Saya bekerja keras dalam
buku, Jurnal, e-book
memperoleh mencari referensi rancangan buku Kontribusi kegiatan
farmasi klinik untuk
pengetahuan informasi direksi (Anti Korupsi) ini adalah sebagai Melalui kegiatan ini,
menunjang PIO
obat perwujudan misi diharapkan ASN
UPT Puskesmas dapat menguatkan
1. Pemberian Pasien memahami
Jayengan yaitu : nilai – nilai
Informasi Obat peruntukan, Jujur
Meningkatan mutu puskesmas yaitu :
(PIO) 3. Melakukan PIO pada penyimpanan, dosis, (anti korupsi)
pelayanan secara Profesional,
pasien indikasi, efek samping adil
berkesinambungan Ramah,
yang mungkin terjadi (Nasionalisme)
& meningatkan Memuaskan
dari obat
promosi kesehatan
Kejelasan
Bukti bahwa pasien (Akuntabilitas)
4. Meminta tandatangan
telah memahami Sopan santun
pada kolom PIO
informasi yang (Etika publik)
dibelakang resep
diberikan oleh apoteker Jujur
(Anti korupsi)
Rekapitulasi data Saya bekerja keras dalam
5. Menuliskan nama pasien
pasien yang telah pembuatan buku direksi kit (Anti
ke form rekap PIO
diberikan PIO Korupsi)
22
Saya membuat buku direkis kit
dengan penuh tanggung jawab
(akuntabilitas)
1. Berkonsultasi dengan
atasan dan desainer Saya berkonsultasi dengan
Disetujuinya rencana Kontribusi kegiatan
grafis dalam pembuatan atasan dan mengedepankan
pembuatan video ini adalah sebagai
media PROMKES sopan santun (Etika Publik) Melalui kegiatan ini,
animasi singkat. perwujudan misi
GEMACERMAT dengan (Nasionalisme) diharapkan ASN
Membuat Video UPT Puskesmas
media video animasi dapat menguatkan
Animasi Jayengan yaitu :
2. Akuntabilitas (tanggungjawab) nilai – nilai
2. Membuat rancangan dan Meningkatan mutu
GEMACERMAT Draft rancangan video puskesmas yaitu :
draft konsep video pelayanan secara
animasi Anti Korupsi Inovatif
animasi. berkesinambungan
(Kejujuran)
& meningkatan
3. Membuat video animasi Penayangan Video
Komitmen mutu promosi kesehatan
+ penayangan di wall animasi
(Efektifikas Inovasi PROMKES)
TV GEMACERMAT
1. Berkonsultasi dengan Kontribusi kegiatan
atasan tentang rencana ini adalah sebagai
Disetujuinya rencana Kejelasan (Akuntabilitas)
sosialisasi perwujudan misi
sosialisasi Sopan santun (Etika publik)
GEMACERMAT UPT Puskesmas
GEMACERMAT Jujur (Anti korupsi).
didaerah binaan Jayengan yaitu : Melalui kegiatan ini,
Sosialisasi Puskesmas Jayengan 1. Meningkatan diharapkan ASN
GEMACERMAT di mutu dapat menguatkan
Disetujuinya kegiatan
3. daerah binaan 2. Berkoordinasi dengan Nasionalisme pelayanan nilai – nilai
sosialisasi puskesmas yaitu :
Puskesmas pemangku wilayah (Sila ke 4 Musyawarah) secara
GEMACERMAT di Profesional,
Jayengan binaan berkesinambun
daerah tersebut Ramah,
gan Memuaskan, Aman
3. Menentukan jadwal Nasionalisme 2. meningkatkan
sosialisasi di setiap Diperolehnya jadwal (Sila ke 4 Musyawarah) promosi
kegiatan dengan Sosialisasi kegiatan Akuntabilitas kesehatan di
pemangku wilayah. (Tanggungjawab) masyarakat
23
3. Memelihara
Terlaksananya proses
4. Melaksanakan sosialisasi ANTI KORUPSI dan menjaga
sosialisasi
GEMACERMAT (Kerja Keras, Jujur) hubungan lintas
GEMACERMAT
sektoral
1. Konsultasi dengan
Disetujuinya rencana
atasan dan desain grafis
pembuatan media
mengenai rencana Kejelasan (Akuntabilitas) Kontribusi kegiatan
edukasi CBIA
pembuatan media Sopan santun (Etika publik) ini adalah sebagai
GEMACERMAT
edukasi CBIA Jujur (Anti korupsi). perwujudan misi
dengan metode ULAR
GEMACERMAT dengan UPT Puskesmas
CERDIK
metode ULAR CERDIK Jayengan yaitu :
2. Membuat rancangan Pematangan draft Saya bekerja keras dalam 1. Meningkatan
desain konsep media desain konsep media Membuat rancangan konsep mutu pelayanan
CBIA ULAR CERDIK CBIA ULAR CERDIK kuisioner (Anti Korupsi). secara
Melalui kegiatan ini,
3. Konsultasi dengan berkesinambun
Disetujuinnya konsep Saya berkonsultasi dengan diharapkan ASN
atasan, sejawat, dan gan
CBIA rancangan media CBIA atasan dan mengedepankan dapat menguatkan
desain grafis mengenai 2. Meningkatkan
GEMACERMAT ULAR CERDIK sopan santun (Etika Publik) nilai – nilai
4. rancangan / konsep promosi
dengan metode Nasionalisme puskesmas yaitu :
media CBIA ULAR kesehatan di
ULAR CERDIK (sila ke 4 musyawarah) Profesional,
CERDIK masyarakat
Inovatif
4. Menyiapkan alat dan Tersediannya alat dan Akuntabilitas 3. Mendorong
bahan untuk pembuatan bahan untuk (Transparan, Tanggungjawab) kemandirian
media CBIA ULAR pembuatan media Anti Korupsi masyarakat dan
CERDIK CBIA ULAR CERDIK Kejujuran kesadaran
5. Pembuatan media CBIA Tersediannya media untuk ber PHBS
Anti Korupsi
ULAR CERDIK CBIA ULAR CERDIK (Kerja Keras) 4. Memelihara dan
menjaga
Masyarakat senang Nasionalisme
6. Pelaksanaan CBIA hubungan lintas
(sila ke 2 keadilan, gotong
dan dapat menangkap sektoral
dengan metode ULAR royong)
intisari kegiatan CBIA
CERDIK Komitmen Mutu
ULAR CERDIK
(Inovasi)
24
1. Konsultasi dengan
atasan mengenai
Disetujuinya rencana
rencana pembuatan Kejelasan (Akuntabilitas)
pembuatan kuisener
kuisioner tentang Sopan santun (Etika publik)
edukasi CBIA
keefektifan kegiatan Jujur (Anti korupsi).
GEMACERMAT
sosialisasi & CBIA Kontribusi kegiatan
GEMACERMAT ini adalah sebagai
perwujudan misi
2. Membuat rancangan
konsep kuisioner UPT Puskesmas
Saya bekerja keras dalam
Draft desain konsep Jayengan yaitu :
tentang keefektifan Membuat rancangan konsep
kuisener 1. Meningkatan
kegiatan sosialisasi & kuisioner (Anti Korupsi).
CBIA GEMACERMAT mutu Melalui kegiatan ini,
pelayanan diharapkan ASN
Membuat kuisener 3. Konsultasi dengan
Saya berkonsultasi dengan secara dapat menguatkan
sebagai evaluasi atasan mengenai
5. atasan dan mengedepankan berkesinambun nilai – nilai
kegiatan konsep pembuatan
Disetujuinnya konsep sopan santun (Etika Publik) gan puskesmas yaitu :
GEMACERMAT kuisioner tentang
rancangan kuisener 2. Meningkatkan Ramah,
keefektifan kegiatan promosi Memuaskan, Aman
Nasionalisme
sosialisasi & CBIA kesehatan di
(sila ke 4 musyawarah)
GEMACERMAT masyarakat
4. Menyiapkan alat dan Tersediannya alat dan Akuntabilitas 3. Memelihara
bahan untuk pembuatan bahan untuk (Kejujuran, Transparan, dan menjaga
kuisioner. pembuatan kuisener tanggungjawab) hubungan
lintas sektoral
Anti Korupsi
5. Pembuatan Kuisener Tersediannya kuisener
(Kerja Keras)
6. Pembagian kuisener
Berubahnya perilaku Akuntabilitas
setelah dilaksanaan
masyarakat yang (Tanggung jawab, Kejujuran,
kegiatan sosialisasi &
mandiri Transparan)
CBIA GEMACERMAT
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)
25
B. Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di UPT Puskesmas Jayengan pada tanggal 16 Mei 2019 sampai dengan 30
Juni 2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 3.2. Jadwal Pelaksanaan
Aktualisasi
Hari Habituasi Ke -
No Kegiatan Mei Juni
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pemberian Informasi
1
Obat
Membuat video
2 animasi
GEMACERMAT
Sosialisasi
GEMACERMAT pada
3 masyarakat daerah
binaan Puskesmas
Jeyengan
CBIA GEMACERMAT
4 dengan metode
“ULAR CERDIK”
Evaluasi
5
GEMACERMAT
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)
26
aktualisasinya. Perlu disampaikan kendala-kendala yang mungkin terjadi, langkah antisipasi, dan strategi untuk menghadapi
kendala tersebut. Kendala, resiko dan solusi tersebut dapat dilihat pada table 4.3
27
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
Kegiatan dalam pengatasan isu yang di angkat oleh peserta terdapat 5 kegiatan yang merupakan kegiatan inovasi
dan kegiatan sesuai dengan bidanya. Kegiatan yang pertama adalah Pemberian Informasi Obat (PIO) merupakan
kegiatan SKP harian peserta yang selalu dilaksanakan setiap hari, selain itu penulis menyisipkan inovasi dalam kegiatan
harian tersebut yaitu pembuatan buku saku guna memudahkan sejawat profesi lain dalam penentuan dosis, atau untuk
peserta sendiri sebagai acuan dalam pemebrian informasi obat kepada publik. Kegiatan kedua adalah pembuatan video
animasi gemacermat, kegiatan ini merupakan inovasi berupa pembuatan video animasi dengan menggunakan program
berbasis web dalam pembuatannya. Video animasi diharapkan menjadi media informasi dalam penyampaian informasi
penting mengenai obat selain dari kegiatan yang pertama yang dipaparkan setiap hari di wall tv. Kegiatan ke tiga, empat
dan lima meurpakan kegiatan pararel yang dapat dilakukan dalam sekali kegiatan yaitu sosialisasi kegiatan
GEMACERMAT, CBIA GEMACERMAT dan Evaluasi Kegiatan GEMACERMAT dengan kuisener. Semua kegiatan yang
direncanakan dalam Rancangan Aktualisasi oleh peserta dapat di implementasikan semua dan tidak ada kegiatan
tambahan dikarenakan peserta di minta untuk membantu proses akreditasi Puskesmas Jayengan ketika semua kegiatan
telah berjalan, sehingga kegiatan 3, 4 dan 5 hanya berjalan satu kali sosialisasi bertempat di RT 1 dan RT 5, RW 11,
Kelurahan Tipes, Kota Surakarta.
28
Realisasi dan capaian kegiatan aktualisasi yang dilakukan selama masa habituasi 30 hari di unit kerja dapat secara
rinci dapat dijelaskan pada tabel berikut :
29
dengan baik. Sopan santun dalam berdiskusi dengan atasan sebagai penghormatan kepada
atasan
Akuntabilitas
Kejelasan dalam pemberian informasi yang diberikan mengenai obat, diharapkan dapat
tersampaikan dengan baik. Selain itu dalam PIO, informasi yang diberikan haruslah bisa
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Antikorupsi
Jujur dalam memberikan informasi kepada pasien
Nasionalisme
Sila ke 2 : Pelayanan kepada pasien harus di dasari rasa manusiawi dan beradap, sehingga
pasien menjadi nyaman karena di hargai
Sila ke 5 : Pemberian informasi obat yang sesuai dengan antrian dan tidak mendahulukan nomer
antrian di atas kepentingan pribadi atau golongan
Komitmen Mutu
Inovasi trobosan baru mengenai adanya ringkasan mengenai literatur obat.
Seluruh kegiatan / tahapan kegiatan ini dapat dicapai 100% dengan output yang terlampir, adapun
Bukti-bukti nya yakni:
CAPAIAN KEGIATAN
Dokumen rangkuman literatur menenai PIO, foto dilakukannya PIO dengan bukti tada tangan
pada belakang resep, rekap nama pasien yang telah diberikan PIO dalam form PIO.
Analisis Dampak Bila Nilai - Akuntabilitas
30
nilai ANEKA Tidak Aspek akuntabilitas apabila saya tidak lakukan maka informasi yang saya berikan tidak dapat
Diaplikasikan dalam diterima dengan baik oleh pasien, sehingga kegagalan terapi obat sangat besar di mungkinkan
Pelaksanaan Tugas Jabatan Nasionalisme
Keadilan dalam memberikan pelayanan sesuai dengan antrian mengajarkan bahwa semuanya
harus sesuai dengan aturan yang ada, apabila tidak diberlakukan antrian, maka dapat terjadi
suatu kecemburuan sosial antara pemberi informasi dengan pasien. Selain itu apabila dalam
pelayanan mengesampingkan rasa manusiawi juga pasien akan merasa tidak di hargai
Etika Publik
Apabila kesopanan dan keramahan dikesampingkan dalam memberikan informasi kepada
pasien, berdiskusi dengan mentor dan rekan sejawat lainnya, maka peserta tidak akan
mendapatkan hasil arahan atau respon yang baik dari lawan bicara
Komitmen Mutu
Apabila PIO tidak ada inovasi dari sisi keilmuan, maka terupdatenya ilmu dan pelayanan kepada
pasien menjadi terhambat dan tidak berkembang sampai kapanpun
Anti Korupsi
Ketidakjujuran dalam peberian informasi akan berakibat kesalahan pemberian informasi obat
kepada pasien
KONTRIBUSI TERHADAP Meningkatan mutu pelayanan secara berkesinambungan
VISI DAN MISI Meningatkan promosi kesehatan
ORGANISASI UPT
31
PUSKESMAS JAYENGAN
Melalui kegiatan ini, diharapkan ASN dapat menguatkan nilai – nilai dari UPT Puskesmas Jayengan
yaitu :
PENGUATAN NILAI – NILAI
Profesional
DASAR ORGANISASI
Ramah
Memuaskan
URAIAN KENDALA DAN Pemberian informasi obat yang tepat sesuai dengan literatur melakukan diskusi dengan sejawat
SOLUSI medis terkait indikasi dari obat
BUKTI PENDUKUNG CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI
32
Berkonsultasi Mentor terkait kegiatan PIO
di setiap pemberian resep obat ke pasien
33
Melakukan PIO pada pasien
34
Menuliskan nama pasien ke form rekap PIO
35
video animasi
2. Membuat rancangan dan draft konsep video animasi.
3. Membuat video animasi + penayangan di wall TV
Etika Publik
Sopan Santun dalam berkonsultasi dengan mentor dan desainer diperlukan dalam komunikasi
sehingga terjalin suatu komunikasi dan diskusi yang hidup serta suasana diskusi yang kondusif
Akuntabilitas
Adanya tanggungjawab dalam proses pembuatan video diperlukan untuk memperoleh suatu
hasil video yang benar – benar dapat dipertanggungjawabkan kebenaran informasinya.
NILAI-NILAI DASAR YANG Antikorupsi
RELEVAN Jujur dalam memberikan informasi pada setiap konten dalam video
Nasionalisme
Sila ke 5 : keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, sila ini yang tercermin dalam kegiatan
pembuatan video ini, karena dalam penayangan video ditempatkan pada wall TV yang dapat
ditonton oleh semua orang secara gratis dan tanpa membeda – bedakan.
Komitmen Mutu
Inovasi trobosan baru mengenai adanya media edukasi dalam bentuk visual.
Seluruh kegiatan/ tahapan kegiatan ini dapat dicapai 100% dengan output yang terlampir
CAPAIAN KEGIATAN Bukti-bukti nya yakni:
Foto telah ditayangkan video animasi GEMACERMAT pada wall TV UPT Puskesmas Jayengan
Analisis Dampak Bila Nilai - Akuntabilitas
36
Nilai ANEKA Tidak Tidak adanya tanggungjawab akan berakibat video yang dibuat menjadi asal – asalan, sehingga
Diaplikasikan dalam isi dari video tersebut menjadi tidak menarik dan tidak bermanfaat positif.
Pelaksanaan Tugas Jabatan Nasionalisme
Pembagian informasi yang membeda – bedakan apabila informasi yang diberikan hanya gratis
kepada beberapa golongan akan berdampak pada penilaian buruk kepada pelayanan di
Puskesmas Jayengan
Etika Publik
Apabila kesopanan dan keramahan dikesampingkan berdiskusi dengan mentor maka peserta
tidak akan mendapatkan hasil arahan atau respon yang baik dari mentor
Komitmen Mutu
Informasi yang monoton akan membosankan dan tidak dapat ditangkap dengan mudah oleh
penerima, sehingga diperlukan suatu inovasi dalam penyampaian informasi melalui media audio
visual
Anti Korupsi
Ketidakjujuran dalam memberikan informasi pada setiap konten video tidak akan menyampaikan
maksud dari isi video tersebut
KONTRIBUSI TERHADAP Meningkatan mutu pelayanan secara berkesinambungan
VISI DAN MISI ORGANISASI Meningatkan promosi kesehatan
UPT PUSKESMAS
JAYENGAN
37
Melalui kegiatan ini, diharapkan ASN dapat menguatkan nilai – nilai dari UPT Puskesmas Jayengan
PENGUATAN NILAI – NILAI
yaitu :
DASAR ORGANISASI
Inovatif
Pembuatan video dengan program yang belum dikuasai oleh penulis membuat pembuatan video
URAIAN KENDALA DAN
tidak sesuai dengan tamplate jadwal yang telah dibuat berkonsultasi dengan desainer yang telah
SOLUSI
menguasai program sehingga dapat memangkas waktu pembuatan video animasi
BUKTI PENDUKUNG CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI
38
Membuat rancangan dan draft konsep video
animasi.
39
LOKASI / TEMPAT RT 1 dan 5, RW 11 Kelurahan Tipes
Sosialisasi GEMACERMAT merupakan bentuk penyampaian secara verbal kepada masyarakat luas
tentang GEMACERMAT yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, cerdas dan
bijak dalam menggunakan obat. Adapun tahapan kegaitan dalam sosialisasi GEMACERMAT sebagai
DISKRIPSI SINGKAT
berikut :
KEGIATAN DAN TAHAPAN
1. Berkonsultasi dengan atasan tentang rencana sosialisasi GEMACERMAT didaerah binaan
KEGIATAN YANG
Puskesmas Jayengan
DILAKUKAN
2. Berkoordinasi dengan pemangku wilayah binaan
3. Menentukan jadwal sosialisasi di setiap kegiatan dengan pemangku wilayah.
4. Melaksanakan sosialisasi GEMACERMAT
Etika Publik
Sopan Santun, rendah hati dalam menyampaikan informasi kepada pasien saat memberikan
materi sosialisasi, sehingga informasi dapat diterima dengan baik. Sopan santun dalam
berdiskusi dengan atasan sebagai penghormatan kepada atasan.
NILAI-NILAI DASAR YANG Akuntabilitas
RELEVAN Kejelasan pemberian informasi dalam sosialisasi GEMACERMAT dapat tersampaikan dengan
baik. Selain informasi yang diberikan haruslah bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Antikorupsi
Jujur dalam memberikan informasi mengenai sosialisasi GEMACERMAT kepada masyarakat
Nasionalisme
40
Sila ke 2 : adanya sikap saling menghargai antar sesama memberikan kedekatan kepada warga
dan pembicara, sehingga masyarakat menjadi fokus dalam memperhatikan sosialisasi
Sila ke 5 : keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, sila ini yang tercermin dalam kegiatan
sosialisasi, karena dalam kegiatan sosialisasi dapat dihadiri oleh semua orang secara gratis dan
tanpa membeda – bedakan.
Komitmen Mutu
Selalu mengedepankan kepuasan pelanggan guna memingkatkan mutu pelayanan dengan
melakukan sosialisasi tentang penggunaan obat yang benar melalui GEMACERMAT
Seluruh kegiatan/ tahapan kegiatan ini dapat dicapai 100% dengan output yang terlampir
Bukti-bukti nya yakni:
CAPAIAN KEGIATAN
Undangan sosialisasi GEMACERMAT, foto sosialisasi kegiatan, daftar hadir peserta
sosialisasi
Akuntabilitas
Kejelasan informasi apabila saya tidak lakukan, maka informasi yang saya berikan tidak dapat
Analisis Dampak Bila Nilai - diterima dengan baik oleh masyarakat, sehingga sosialisasi guna meningkatkan kesadaran
nilai ANEKA Tidak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan obat tidak dapat tercapai
Diaplikasikan dalam Nasionalisme
Pelaksanaan Tugas Jabatan Tidak adanya keadilan antar golongan dan tidak adanya penghargaan akan menyebabkan
penilaian yang buruk kepada UPT Puskesmas Jayengan
Etika Publik
41
Apabila kesopanan dan keramahan dikesampingkan berdiskusi dengan mentor maka peserta
tidak akan mendapatkan hasil arahan atau respon yang baik dari mentor
Komitmen Mutu
Mutu yang tidak dibangun dari setiap kegiatan yang dilakukan tidak akan memberikan kemajuan
bagi suatu organisasi
Anti Korupsi
Ketidakjujuran dalam peberian informasi akan berakibat tujuan awal sosialisasi untuk
menjadikan masyarakat bijak dalam menggunakan obat menjadi tidak tercapai
KONTRIBUSI TERHADAP Meningkatan mutu pelayanan secara berkesinambungan
VISI DAN MISI ORGANISASI Meningkatkan promosi kesehatan di masyarakat
Memelihara dan menjaga hubungan lintas sektoral
UPT PUSKESMAS
JAYENGAN
Melalui kegiatan ini, diharapkan ASN dapat menguatkan nilai – nilai dari UPT Puskesmas Jayengan
yaitu :
PENGUATAN NILAI – NILAI
Profesional
DASAR ORGANISASI Ramah
Memuaskan
Aman
URAIAN KENDALA DAN Pengetahuan dari masyarakat yang terbatas sehingga perlu adanya pengemasan materi yang
SOLUSI menarik sehingga penyampaian materi dapat tersampaikan dengan baik
BUKTI PENDUKUNG CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI
42
Kegiatan/Tahapan Kegiatan Foto Kegiatan Foto Dokumen
43
Menentukan jadwal sosialisasi di setiap
kegiatan dengan pemangku wilayah.
44
Tabel 4.4 Kegiatan Keempat
CBIA GEMACERMAT dengan metode ULAR TANGGA GEMACERMAT PENDIDIKAN (ULAR
KEGIATAN
CERDIK)
SUMBER KEGIATAN Inovasi
TANGGAL PELAKSANAAN 16 – 25 Mei 2019
LOKASI / TEMPAT RT 1 dan 5, RW 11 Kelurahan Tipes
Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) merupakan metode yang digunakan sebagai penilaian umpan balik
terhadap sosialisasi yang dilakukan kepada masyarakat, sebagai umpan balik terhadap hal apa saja
yang ditangkap oleh masyarakat, maka dilakukan suatu kegiatan timbal balik dengan postest yang
DISKRIPSI SINGKAT menarik dan berkesan. Inovasi dalam post test adalah menggunakan metode ulartangga dengan nama
program ULAR CERDIK. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
KEGIATAN DAN TAHAPAN 1. Konsultasi dengan atasan mengenai rencana pembuatan media edukasi CBIA GEMACERMAT
KEGIATAN YANG dengan sistem ulartangga
DILAKUKAN 2. Membuat rancangan desain konsep media CBIA ulartangga
3. Konsultasi dengan atasan dan sejawat mengenai rancangan / konsep media CBIA ulartangga
4. Menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan media CBIA ulartangga
5. Pembuatan media CBIA ulartangga
6. Pelaksanaan CBIA dengan media ulartangga
Etika Publik
Sopan santun dalam berdiskusi dengan atasan sebagai penghormatan kepada atasan. Sopan
NILAI-NILAI DASAR YANG santun dalam berkomunikasi dalam mengarahkan jalannya kegiatan gemacermat
RELEVAN Akuntabilitas
Transparansi anggran dalam pembuatan MMT Gemacermat merupakan bentung tanggungjawab
dalam pembuatan media edukasi.
45
Antikorupsi
Jujur dalam memberikan informasi aturan permainan
Nasionalisme
Sila ke 3 : kesatuan membangun komunikasi dan kerjasama antar individu dalam sebuah tim
untuk menuntaskan permainan
Komitmen Mutu
Inovasi trobosan baru metode evaluasi pembelajaran dengan CBIA ULAR CERDIK
Seluruh kegiatan/ tahapan kegiatan ini dapat dicapai 100% dengan output yang terlampir
CAPAIAN KEGIATAN Bukti-bukti nya yakni:
Undangan sosialisasi GEMACERMAT, foto kegiatan CBIA, daftar hadir peserta sosialisasi,
Akuntabilitas
Ketidak jujuran dan ketidak transparan anggaran dalam pengadaan media CBIA akan berimbas
pada kelanjutan dari individu atau organisasi untuk selalu ingin melaksanakan kegiatan yang tidak
Analisis Dampak Bila Nilai - benar
nilai ANEKA Tidak Nasionalisme
Diaplikasikan dalam Tidak adanya koordinasi yang baik antar internal dalam klompok untuk membanun tm yang kuat
Pelaksanaan Tugas Jabatan menyebabkan tim tersebut menjadi terhambat
Etika Publik
Apabila kesopanan dan keramahan dikesampingkan berdiskusi dengan mentor maka peserta
tidak akan mendapatkan hasil arahan atau respon yang baik dari mentor
46
Komitmen Mutu
CBIA yang monoton menggunakan lembar evaluasi berupa kertas telah umum digunakan,
sehingga minat masyarakat untuk ingin tahu dan berperan aktif dalam kegiatan menjadi kurang
Anti Korupsi
Ketidak jujuran dalam bermain dan kesalahan dalam memberikan informasi menyebabkan
jalannya permainan menjadi tidak kondusif
KONTRIBUSI TERHADAP Meningkatan mutu pelayanan secara berkesinambungan
VISI DAN MISI Meningkatkan promosi kesehatan di masyarakat
Mendorong kemandirian masyarakat dan kesadaran untuk ber PHBS
ORGANISASI UPT
Memelihara dan menjaga hubungan lintas sektoral
PUSKESMAS JAYENGAN
Melalui kegiatan ini, diharapkan ASN dapat menguatkan nilai – nilai dari UPT Puskesmas Jayengan
PENGUATAN NILAI – NILAI
yaitu :
DASAR ORGANISASI
Profesional
Inovatif
Proses mencari bahan untuk pembuatan dadu permaian, awalnya akan menggunakan dadu
boneka akan tetapi tidak didapatkan mencari alternatif dengan membuat dadu sendiri
URAIAN KENDALA DAN menggunakan kertas karton tebal.
SOLUSI Masyarakat yang menjawab pertanyaan hanya perorangan menetapkan aturan permainan
yang lebih membuat masyrakat bermusyawarah dalam menjawab dengan sistem diskusi sebelum
menjawab.
BUKTI PENDUKUNG CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI
47
Kegiatan/Tahapan Kegiatan Foto Kegiatan Foto Dokumen
48
Konsultasi dengan atasan dan sejawat
mengenai rancangan / konsep media CBIA
ulartangga
Menyiapkan alat dan bahan untuk Disiapkan dan dibuatkan oleh pihak
pembuatan media CBIA ulartangga percetakan
Dilakukan pencetakan melalui print oleh
Pembuatan media CBIA ulartangga
pihak percetakan
49
Pelaksanaan CBIA dengan media Ular
tangga
50
2. Membuat rancangan konsep kuisioner tentang keefektifan post kegiatan sosialisasi & CBIA
GEMACERMAT
3. Konsultasi dengan atasan mengenai konsep pembuatan kuisioner tentang keefektifan kegiatan
sosialisasi & CBIA GEMACERMAT
4. Menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan kuisioner.
5. Pembuatan Kuisener
6. Pembagian kuisener setelah dilakukan sosialisasi & CBIA GEMACERMAT
Etika Publik
Sopan santun dalam berdiskusi dengan atasan sebagai penghormatan kepada atasan
Akuntabilitas
Tanggungjawab dalam membuat kuisener
Antikorupsi
NILAI-NILAI DASAR YANG
Bekerja keras dalam membangun dan membuat kerangka konsep kuisener
RELEVAN
Nasionalisme
Sila ke 4 : Musyawarah dengan melibatkan semua aspirasi dan partisipasi masyarakat
Komitmen Mutu
Kuisener ditujukan untuk perbaikan internal menuju individu yang lebih baik dan untuk evaluasi diri
sebagai tolo ukur perubahan sikap masyarakat setelah dilakukan sosialisasi.
Seluruh kegiatan/ tahapan kegiatan ini dapat dicapai 100% dengan output yang terlampir
CAPAIAN KEGIATAN
Bukti-bukti nya yakni:
51
Tabel presentasi pemahaman warga terhadap kegiatan, kuisener evaluasi
Akuntabilitas
Tidak adanya tanggungjawab dalam membuat kuisener menyebabkan msyarakat menjadi
bingung dalam menjawab pertanyaan karena pertanyaan yang dibuat tidak seuai dengan materi
yang diberikan
Nasionalisme
Kuisener merupakan cara musyawarah secara 1 arah dari masyarakat ke pelaksana, tidak adanya
musyawarah kepada waga maka kelanjutan dan dari kegiatan tidak ada umpan balik yang dapat
dipertanggungjawabkan
Analisis Dampak Bila Nilai -
Etika Publik
nilai ANEKA Tidak
Apabila kesopanan dan keramahan dikesampingkan berdiskusi dengan mentor maka peserta
Diaplikasikan dalam
tidak akan mendapatkan hasil arahan atau respon yang baik dari mentor
Pelaksanaan Tugas Jabatan
Komitmen Mutu
Tidak ada kuisener timbal balik akan menyebabkan tidak adanya konfirmasi lanjutan bahwa
masyarakat yang telah terpapar sosialisasi kepada Puskesmas tentang pemahaman terhadap
sosialisasi
Anti Korupsi
Tidak adanya tekat yang kuat untuk membuat kuisener yang bermutu menjadikan kuisener yang
dibagikan alakadarnya dan tidak dapat menggambarkan tolo ukur dari masyarakat yang
sebenranya
52
KONTRIBUSI TERHADAP Meningkatan mutu pelayanan secara berkesinambungan
VISI DAN MISI Meningkatkan promosi kesehatan di masyarakat
Memelihara dan menjaga hubungan lintas sektoral
ORGANISASI UPT
PUSKESMAS JAYENGAN
Melalui kegiatan ini, diharapkan ASN dapat menguatkan nilai – nilai dari UPT Puskesmas Jayengan
PENGUATAN NILAI – NILAI yaitu :
DASAR ORGANISASI Ramah
Memuaskan
Aman
URAIAN KENDALA DAN Menggerakan minat masyarakat dalam mengisi kuisener meringkas kuisener dengan
SOLUSI pertanyaan yang ringan, tetapi tetap mendapatkan hasil yang bisa dipertanggungjawabkan,
BUKTI PENDUKUNG CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI
53
Konsultasi dengan atasan mengenai
rencana pembuatan kuisioner
keefektifan kegiatan sosialisasi & CBIA
GEMACERMAT
54
Konsultasi dengan atasan mengenai
konsep pembuatan kuisioner tentang
keefektifan kegiatan sosialisasi & CBIA
GEMACERMAT
55
Pembagian kuisener setelah dilakukan
sosialisasi & CBIA GEMACERMAT
56
binaan Puskesmas Jeyengan
Tanggung jawab Sila ke 3 Sopan santun Inovasi Jujur 8
CBIA GEMACERMAT dengan
4 Transparan Kerja Keras
metode “ULAR CERDIK”
Kejelasan
Tanggung jawab Sila ke 4 Sopan santun Jujur 7
5 Evaluasi GEMACERMAT Kejelsaan Kerja Keras
Transparan
JUMLAH 11 7 5 3 9 35
11/35*100% = 7/35*100% = 5/35*100% = 3/35*100% = 9/35*100% = 35/35*100% =
PROSENTASE
31,42 % 20 % 14,28 % 8,57 % 25,71 % 100%
57
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
ASN generasi 2019 haruslah berbeda, ASN yang memiliki jiwa
muda dan semangat perubahan. ASN harus memiliki kewajiban untuk
senantiasa bekerja secara profesional sehingga menghasilkan pelayanan
publik yang berkualitas. Tenaga kesehatan dalam hal ini penulis sebagai
seorang Apoteker di UPT Puskesmas Jayengan perlu menanamkan nilai
– nilai dasar profesi di dalam kesehariannya agar mampu memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien yang berkualitas. Kegiatan
aktualisasi yang menanamkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) mampu
meningkatkan kinerja dalam menjalankan tugas dan fungsi di instansi
tempat bekerja sebagai ASN yang profesional.
Adapun kegiatan yang berhasil diaktualisasikan oleh peserta
sebagai berikut:
1. Pemberian Informasi Obat
2. Membuat video animasi GEMACERMAT
3. Sosialisasi GEMACERMAT pada masyarakat daerah binaan
Puskesmas Jeyengan
4. CBIA GEMACERMAT dengan metode “ULAR CERDIK”
5. Evaluasi GEMACERMAT
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi selama kegiatan off campus,
dengan mengimplemtasikan nilai – nilai dasar ASN pada setiap tahapan
kegiatan, peserta tidak mengalami kendala yang berarti. Dari 5 kegiatan
yang telah direncanakan, seluruhnya dapat terlaksana dengan baik dalam
kurun waktu 3 minggu. Hasil dari seluruh kegiatan tersebut terangkum
dalam foto dan beberapa dokumen pendukung lainnya. Seluruh kegiatan
berkesan bagi masyarakat dan rekan kerja di Puskesmas. Seluruh
kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan bentuk kontribusi peserta
58
sebagai ASN yang ditugaskan di Dinas Kesehatan Kota Surakarta – UPT
Puskesmas Jayengan dalam mewujudkan Visi, Misi, serta tujuan
organisasi.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan simpulan tersebut di atas, maka penulis mengajukan
rekomendasi kepada pihak Puskesmas terkait kegiatan aktualisasi yang
dipandang berguna dan dapat dipertimbangkan untuk keberlanjutannya
yaitu:
1. Inovasi baru dalam proses pelayanan obat, sehingga KTD dalam
pelayanan obat dapat dihindari.
2. Adanya remainder untuk pasien yang perlu pengobatan secara
teratur (TBC & PTM).
3. Trobosan kegaitan monitoring dan PIO jarak jauh melalui call center
guna memperlancar komunikasi mengenai obat kepada pasien.
C. RENCANA AKSI
Kegiatan yang diuraikan di rencana aksi ini hanya yang bersumber
dari inisiatif yang disetujui mentor. Adapun kegiatan yang bersumber dari
SKP dan Penugasan akan tetap dilanjutkan dan dilaksanakan sebaik –
baiknya. Berikut ini rencana aksi dari kegiatan yang bersifat inisiatif :
59
Tabel 5.1 Rencana Aksi
60
DAFTAR PUSTAKA
61
PERMENKES RI. (2009). No : 377/MENKES/PER/V/2009 Tentang
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Apoteker dan Angka
Kreditnya : Kementrian Kesehatan.
SK Pemerintah Kota Surakarta UPT Puskesmas Jayengan No
800/01.C/I/2016. URAIAN TUGAS,WEWENANG,TANGGUNG
JAWAB DAN KOMPETENSI PEGAWAI UPTD PUSKESMAS
JAYENGAN DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA : UPT
Puskesmas Jayengan
62
LAMPIRAN - LAMPIRAN
63
LAMPIRAN 1. DAFTAR RIWAYAT HIDUP
64
LAMPIRAN 2. FORM BIMBINGAN
65
66
67
68
69
70
71
72
73
LAMPIRAN 3. KEGIATAN 1 PEMBERIAN INFORMASI OBAT
74
CUPLIKAN DAFTAR SPESIALITE OBAT PTM HT
GENERIK NAMA PATEN Pabrik SEDIAAN POTENSI
DIURETIKA
Furosemid Lasix Sanofi Aventis TabletInjeksi 40 mg / tab10
Fahrenheit (ampul) mg / ml
Farsix Caprifarmindo
Uresix Actarvis
Impugan
Spironolakton 1. Aldactone Soho Tablet 25 mg dan 100
2. Letonal Otto mg / tab
3. Carpiaton Fahrenheit
Hidroclotiazide(HCT) H.C.T. Kimia Farma Tablet 25 mg / tab
ANTIHIPERTENSI
Kaptopril Captensin Kalbe Tablet 12,5 mg, 25
Dexacap Dexa M mg, 50 mg /
Farmoten Fahrenheit tab
Tensicap Sanbe
75
Tensivask Dexa M
5 mg/tab
Felodipin Nirmadil Fahrenheit Tablet
Atenolol Betablok Hexpharm Tablet 50 mg dan 100
Hiblok Nufarindo mg/tab
Internolol Interbat
76
Atorsan Sandoz
Atorvastatin Ca Lipitor Pfizer Tablet 10 mg, 20 mg,
Stator Dexa M 40 mg
Simvastatin Cholestat Kalbe Tablet 10 mg/tab
Detrovel Fahrenheit
Ethicol Ethica
Rocoz Pyridam
Pravastatin Cholespar Pharos Tablet 10 mg,20
Gravastin Graha Farma mg,40 mg/tab
Koleskol Metiska F
Novales Novell
77
setiap 2 jam masing-masing
20 mg (2 amp) diberikan
secara iv
4. Furosemid 40 mg/tab, Dws:sehari 1-2x 1-2 tab,max
10 mg/ ml injeksi 5 tab sehari atau dosis awal
20-40 mg IM/IV
Tablet dan
Furosemide Indofarma Edema paru paru akut:dosis
injeksi
awal 40 mg IV, dpt
dilanjutkan 20-40 mg setelah
20 menit
Injeksi awal: IM atau IV: 2-4
m;edema paru:IV 4 ml dpt
Tablet dan
Impugan Actavis diulang setelah 20 menit
injeksi
kemudian
78
mg per hari
9. Amilorid hidroklorida 5
mg (2,5 mg),
Lorinid dan lorinid
hidroklorotiazid 50 mg Actavis Tablet Dws: sehari 1-2 tablet
MITE
(25 mg) tiap tab (tab
mite)
10. Manitol 20 % Otsu-Manitol Otsuka Tablet Dws: 250 ml- 1L dim 24 jam
11. Spironolakton 100 mg Pertiwi Dws:25-200 mg /hari
Spironolakton Tablet
Agung Anak: 3,3 mg/kg BB sehari
79
Meminta tandatangan pasien pada kolom PIO di belakang resep
sebagai bukti telah diberikan PIO dan obat kepada pasien
Menuliskan nama pasien yang telah diberikan PIO pada form rekap
PIO
80
LAMPIRAN 4. KEGIATAN 2 MEMBUAT VIDEO ANIMASI
GEMACERMAT
81
PENAYANGAN VIDEO PADA WALL TV UPT PUSKESMAS JAYENGAN
82
LAMPIRAN 5. KEGIATAN KE 3 SOSIALISASI GEMACERMAT DI
DAERAH BINAAN UPT PUSKESMAS JAYENGAN
83
JADWAL PERTEMUAN RUTIN DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS
JAYENGAN
84
85
DAFTAR HADIR PERSETA KOORDINASI DENGAN PEMANGKU
WILAYAH TERKAIT JADWAL KEGIATAN DI SETIAP WILAYAH
86
BERKOORDINASI DENGAN PEMANGKU WILAYAH RW 11 TIPES
UNTUK MENENTUKAN LOKASI PERTEMUAN DAN ACARA
SOSIALISASI GEMACERMAT
87
88
89
MATERI SOSIALISASI GEMACERMAT
90
91
92
93
DAFTAR HADIR PESERTA SOSIALISASI DAN CBIA GEMACERMAT
94
LAMPIRAN 6. KEGIATAN 4 CBIA GEMACERMAT DENGAN METODE
ULAR CERDIK
95
96
BERKONSULTASI DENGAN DESAINER TERKAIT DENGAN DESAIN
ULAR CERDIK
97
LAMPIRAN 7. KEGIATAN 5 EVALUASI KEGIATAN GEMACERMAT
98
99
100
PENYERAHAN KUISENER DAN HASIL PENGISIAN KUISNER
GRAFIK DISTRIBUSI PEMAHAMAN MASYARAKAT
101
Apabila Saudara Merasa Sakit, apa yang anda lakukan
?
100
80 81,8
60
40
20
15,15
0 0 3,03
pergi ke yankes pengobatan sendiri pergi ke dukun lain - lain
30
20 22,58
19,35
16,13
10
0
pengobatan dengan pengobatan dengan pengobatan dengan lain - lain
obat apa saja yang obat tradisional obat kimia
ada di rumah
102
Darimanakah saudara paling sering mendapatkan
obat selama ini?
80
73,13
60
40
20
14,93
10,45
0 1,49
warung dokter apotek / puskesmas lain - lain
10
0 1,41
Nama obat Indikasi Efek Samping Memperhatikan
semua tulisan pada
browsur
103