Anda di halaman 1dari 59

ANALISIS PERFORMANSI MESIN PENGUPAS

KACANG TANAH TERHADAP DIAMETER POLONG


KACANG TANAH MENGGUNAKAN PENGGERAK
MOTOR LISTRIK

SKRIPSI

Disusun Oleh:

Imam Ferdiansyah
NIM: 31512A0017

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2020
HALAMAN PENJELASAN

ANALISIS PERFORMANSI MESIN PENGUPAS


KACANG TANAH TERHADAP DIAMETER POLONG
KACANG TANAH MENGGUNAKAN PENGGERAK
MOTOR LISTRIK

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Teknologi Pertanian Pada Program Studi Teknik Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Mataram

Disusun Oleh:

Imam Ferdiansyah
NIM: 31512A0017

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2020

ii
PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :


1. Skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan
gelar akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Universitas
Muhammadiyah Mataram maupun di perguruan tinggi lain.
2. Skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing.
3. Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang
telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma
yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Mataram, 13 Ferbuari 2020


Yang membuat peryataan,

IMAM FERDIANSYAH
NIM : 31512A0017

iii
HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS PERFORMANSI MESIN PENGUPAS


KACANG TANAH TERHADAP DIAMETER POLONG
KACANG TANAH MENGGUNAKAN PENGGERAK
MOTOR LISTRIK

Disusun Oleh :

IMAM FERDIANSYAH
NIM : 31512A0017

Setelah Membaca dengan Seksama Kami Berpendapat Bahwa Skripsi ini


Telah Memenuhi Syarat Sebagai Karya Tulis Ilmiah

Telah Mendapat Persetujuan Pada Tanggal 08, Ferbuari 2020

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Budy Wiryono, SP.,M.Si Karyanik, S.T.,MT.


NIDN :0805018101 NIDN :0731128602

Mengetahui :
Universitas Muhammadiyah Mataram
Fakultas Pertanian
Dekan,

Ir. Asmawati, MP
NIDN :0816046601

iv
HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS PERFORMANSI MESIN PENGUPAS


KACANG TANAH TERHADAP DIAMETER POLONG
KACANG TANAH MENGGUNAKAN PENGGERAK
MOTOR LISTRIK

Disusun Oleh:

IMAM FERDIANSYAH
NIM : 31512A0017

Pada Hari Jum’at Tanggal 07, Ferbuari 2020


Telah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji

Tim Penguji :

1. Budy wiryono, SP., M.Si (...........................)

2. Karyanik, S.T.,MT (.............................)

3. Ir. Nazaruddin, MP (.............................)

Skripsi ini telah diterima sebagai bagian dari persyaratan yang diperlukan untuk
mencpai kebulatan studi program strata satu (S1) untuk mencapai tingkat sarjana
pada Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Mataram

Mengetahui :
Universitas Muhammadiyah Mataram
Fakutas Pertanian
Dekan,

Ir. Asmawati, MP
NIDN :0816046601

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Wahai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah,


niscaya dia akan menolong mu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad
47:7).
Dan hendaklah takut (kepada Alah) orang-orang yang sekiranya mereka
meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir
terhadap (kesejahteraan)nya (QS. An-Nisa 4:9).
Hidup ini bukan seperti sinetron. Banyak hal dan tantangan baru yang
akan kamu hadapi selepas ini. Jangan banyak berharap pada manusia, usaha dan
tetap jaga hubungan yang baik dengan Allah SWT.
PERSEMBAHAN:

 Untuk Orang tuaku tercinta (Arsid Arajak dan Sumarni) yang telah membesarkanku
dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, yang telah merawatku dengan penuh kasih
sayang dan telah mendidik serta membiayai hidupku selama ini senhingga saya bias
jadi seperti sekarang ini terimakasih Ayah terimakasih Ibu semoga Allah
merahmatimu.
 Untuk kakak dan adik-adikku tersayang (Nurlaila, Faisal Akbar, fandi yardi dan
muslim) Terimakasih atas semuanya karena telah memberiku perhatian, kasih
sayang dan pengertiannya untukku, aku sayang sama kalian.
 Untuk orang yang selalu membimbingku dan selalu memberikanku arahan pak
Budy Wiryono, SP.,M.Si dan pak Karyanik, ST.,MT terimakasih telah membantu
saya dalam menyelesaikan skripsi ini walaupun secara tidak langsung.
 Untuk teman-teman yang selalu support saya ( Rizaldi ma’aruf, M. ulil amrin.
Abdarah, Syaiful, Adi ardiansyah, Hamsaturahman, M.agusfian, Santi.
 Untuk Kampus Hijau dan Almamaterku tercinta“Universitas
Muhammadiyah Mataram,semoga terus berkiprah dan mencetak generasi-
generasi penerus yang handal, tanggap, cermat,bermutu,berakhlak,
muliadanprofesionalisme.

vi
KATA PENGANTAR

Allhamdulillah hirobbil alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT,

karena rahmat, taufiq, serta inayah – Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Analisis Performansi Mesin

Pengupas Kacang Tanah Terhadap Diameter Kacang Tanah

Menggunakan Penggerak Motor Listrik”. Penulis menyadari sepenuhnya

bahwa setiap hal yang tertuang dalam skripsi ini tidak akan terwujud

tampa adanya bantuan materi, moril, dan spiritual dari banyak pihak.

Untuk itu penulis hanya bias mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada

1. Ibu Ir.Asmawati, MP. Selaku Dekan Fakultas Pertanian, Universitas

Muhammadiyah Mataram.

2. Bapak Budy Wiryono, SP.,M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Mataram, sekaligus Dosen

Pembimbing utama.

3. Bapak syirril Ihromi S.P., M.P., selaku Wakil Dekan II bidang

Kemahasiswaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Mataram.

4. Ibu Muliatiningsih.,S.P.,M.P Selaku Ketua Program Studi Teknik

Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Mataram.

5. Bapak Karyanik, ST.,MT. Selaku Pembimbing Pendamping Skripsi.

6. Civitas akademika Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Mataram tidak terkecuali staf tata usaha yang telah banyak

vii
membantu kelancaran selama penulis mengikuti perkuliahan di

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiayh Mataram.

7. Teman-teman seperjuangan, dan keluarga seikatan yang tidak bisa

saya sebutkan namanya satu persasatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik

yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan lainnya dimasa

yang akan datang.

Mataram, 07, Ferbuari 2020

Penulis

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

HALAMAN PENJELASAN.......................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN.................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. vi

KATA PENGANTAR.................................................................................... vii

DAFTAR ISI................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii

ABSTRAK....................................................................................................... xiv

ABSTRACT..................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 3
.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian........................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Klasifikasi Kacang Tanah................................................................ 5
2. Alat Pasca Panen Kacang................................................................. 6
3. Definisi Mesin pengupas Kacang Tanah.......................................... 8
4. Pengertian Stastistika....................................................................... 13
5. Peran Stastistika............................................................................... 14
6. Kapasitas Produksi........................................................................... 15
7. Kapasitas Rancang Mesin................................................................ 16

ix
8. Rancangan Acak Lengkap................................................................ 18

BAB III METODELOGI PENELITIAN


3.1. Metode Penelitian............................................................................. 22
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................... 22
3.3. Alat dan Bahan Penelitian................................................................ 22
3.4. Rancangan Penelitian....................................................................... 23
3.5. Parameter Rancang Bangun............................................................. 23
3.6. Parameter Pengamatan..................................................................... 25
3.7. Analisi Data...................................................................................... 26
3.8. Bagan alir penelitian........................................................................ 27
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Spesifikasi Alat................................................................................ 28
4.2.Hasil Analisis.................................................................................... 29
4.3.Pembahasan....................................................................................... 29

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan.................................................................................................. 39
5.2. Saran......................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 40

LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................. 43

x
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Komponen Mesin Pengupas Kacang Tanah.............................................. 28
2. Signifikansi............................................................................................... 29
3. Analisis kapasitas masukan.......................................................................... 30
4. Kebutuhan daya listrik................................................................................. 32
5. Efisiensi Kerja Alat...................................................................................... 33

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kacang Tanah.............................................................................................. 5
2. Alat Pengupas kacang tanah........................................................................ 28
3. Grafik Hubungan kapasitas masukan........................................................... 31
4. Grafik hubungan kebutuhan daya listrik (kg/menit).................................... 32
5. Grafik Efisiensi Alat (%)............................................................................. 34
6. Biji Kacang Hasil Pengupasan).................................................................... 35
7. Biji Kacang Hasil Pengupasan..................................................................... 36
8. Biji Kacang Hasil Pengupasan..................................................................... 37

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Dokumentasi Desain Mesin Pengupas Kacang Tanah................................. 43
2. Dokumentasi hasil Penelitian....................................................................... 44

xiii
ANALISIS PERFORMANSI MESIN PENGUPAS KACANG TANAH
TERHADAP DIAMETER POLONG KACANG TANAH MENGGUNAKAN
PENGGERAK MOTOR LISTRIK

Imam ferdiansyah1, Budy wiryono2,Karyanik3


Abstrak
Produksi kacang tanah di Propinsi Nusa Tenggara Barat tiap tahun
mengalami peningkatan. Penangananpasca panen kacang tanah di tingkat
petani padaumumnya masih dilakukan secara tradisional terutama saat
panen, perontokan polong atau pengupasan kulit arinya sehingga
memerlukan cukup banyak tenaga. Penelitian ini bertujuan mengetahui
pengaruh diameter polong kacang tanah pada setiap parameter, efisiensi
alat, dan kualitas produksi alat. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode eksperimental dengan melakukan percobaan secara
langsung dilaboratorium. Parameter yang diamati pada penelitian ini
adalah efesiensi alat, kebutuhan daya listri, dan kualitas pengupasan biji
kacang tanah. Hasil analisis menunjukan bahwa setiap perlakuan dengan
diameter yang berbeda tidak berpengaruh nyata pada setiap parameter
yang diamati. Kualitas pengupasan dari tiga perlakuan belum memenuhi
standar.

Kata kunci : Analisis, Rancang Bangun,Diameter kacang.


1 : Mahasiswa Peneliti
2 : Dosen Pembimbing Pertama
3 : Dosen Pembimbing Pendamping

xiv
ANALISIS PERFORMANSI MESIN PENGUPAS KACANG TANAH
TERHADAP DIAMETER POLONG KACANG TANAH MENGGUNAKAN
PENGGERAK MOTOR LISTRIK

Imam ferdiansyah1, Budy wiryono2,Karyanik3


Abstract

Peanut production in the province of west Nusa Tenggara Barat is


increasing every year. Post-harvest handling of peanuts at the farmlevel in general
ia still done traditionally, especially during harvesting, threshing pods or strpping
the husk so it requires quite a lot of energy. This study aims to determine the
effect of peanut pod diameter on each meter, tool efficiency, and tool production
quality. The method used in this study is an experimental method by conducting
experiments directly in the laboratory. The paramenters observed in this study
were tool efficiency, electrical power requirements, and the quality of peanut
seeds. The results of the analysis showed that each treatment with a different
diameter did not significantly affect each observed paramenter. Stripping quality
from three treatments did not meet the standard.

Kata kunci : Analysis, design, Diameter of beans.


1 : Research Student
2 : first supervising lecturer
3 : counseling advisor

xv
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Produksi kacang tanah Nusa Tenggara Barat di tahun 2014 mencapai

959.972 ton dengan luas panen 143.117 ha dengan tingkat produktivitas

67.08 kw/ha dan pada tahun 2015 meningkat sebesar 1.250.168 ton yang

dipanen dari lahan seluas 202.885 ha luas tanam 61.79 ha. Sedangkan

ditahun 2016 Produksi kacang tanah mencapai 1.267.351 ton dengan luas

panen 295.289 ha. Peningkatan ini disebabkan karena luas panen kacang

tanah meningkat dari 143.117 hektar pada tahun 2014 menjadi 206.885

hektar pada tahun 2015 (Diperta NTB, 2015).

Penanganan pasca panen kacang tanah di tingkat petani pada

umumnya masih dilakukan secara tradisional terutama saat panen,

perontokan polong atau pengupasan kulit arinya sehingga memerlukan

cukup banyak tenaga. Berdasarkan produksi lapanganya. Pengupasan secara

manual menghasilkan kapasitas 4.2 kg/jam/orang, menimbulkan kejerihan

kerja dan menyebabkan butir belah sekitar 35% (Hidayat, 2009).

Untuk mengurangi beban kerja petani saat pengupasan polong kacang

tanah, telah banyak dikembangkan alat pengupas kacang tanah, baik yang

dibuat petani sendiri maupun oleh lembaga penelitian. Alat pengupas

polong kacang tanah dapat dikelompokkan berdasarkan sumber tenaga

penggerak dan prinsip kerja atau mekanisme kerjanya. Dari sumber tenaga

penggeraknya, pengupas kacang tanah polong dapat dikelompokkan atas

pengupas manual (tenaga penggerak manusia) dan mekanis (tenaga

1
penggerak mesin). Sedangkan dari segi prinsip kerjanya, pengupas kacang

tanah polong dibagi menjadi tipe bergerak bolak balik dan berputar (Gore et

al. 1990).

Saat ini sudah ada alat pengupas kacang tanah yang dirancang oleh

mahasiwa program studi Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiayah Mataram. Alat pengupas kacang tanah tersebut belum

sempurna dari segi kualitas produksi biji, dan masih banyak kulit kacang

yang tercampur dengan biji kacang.

Melihat ada beberapa masalah di alat tersebut khususnya di kualitas

output biji kacang,Hal itu bisa dilihat dari penelitian peneliti sebelumnya

pada output biji kacang tanah yang dihasilkan masih ada sebagian biji kacang

tanah yang hancur dan tercampur dengan kulit kacang sehingga para

pengguna alat masih harus memisahkan sendiri antara biji kacang dan

kulitnya secara manual. Untuk biji kacang tanah yang pecah, biasanya karena

jarak antara roda penggilas dengan dinding gilasan terlalu sempit maka perlu

dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui apa masalah yang paling

besar di alat tersebut.

Dari peneliti sebelumnya menunjukan bahwa perlakuan jumlah beban

memberikan pengaruh nyata tehadap semua parameter yang diamati yaitu

kapasitas masukan, kebutuhan daya listrik, waktu kerja alat dan efisiensi

kerja alat, sehingga dilakukan uji lanjut dengan menggunakan beda nyata

jujur (BNJ) pada taraf 5 %

2
Penelitian sebelumnya fokus pada berat bahan (beban), Penelitian ini

akan memfokuskan pada ukuran (diameter) polong kacang tanah. Hal ini

dilakukan mempunyai tujuan agar kualitas dari output pengupasan biji

kacang tanah mendapatkan kualitas yang baik dan efisiensi alat dari

sebelumnya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh diameter polong kacang tanah pada alat

pengupas kacang tanah dengan menggunakan motor listrik?

2. Berapa kapasitas masukan kacang tanah terhadap diameter

pengupas kacang tanah?

3. Bagaimana pengaruh diameter polong kacang tanah terhadap

kualitas biji kacang tanah diproduksi terhadap alat pengupaskacang

tanah??

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.1.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui pengaruh diameter polong kacang tanah

terhadap pengupas kacang tanah dengan menggunakan motor

listrik sebagai penggerak.

2. Untuk mengetahui berapa kapasitas masukan terhadap produksi

kacang tanah

3
3. Untuk mengetahui pengaruh diameter polong kacang tanah yang

diproduksi

1.1.1.3.2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

a. Mempermudah para petani dalam proses pembuatan alat

pengupas kacang tanah dengan menggunakan motor listrik.

b. Meningkatkan kapasistas kerja dan produksi mesin pengupas

kacang tanah dengan menggunakan motor listrik.

c. Menyempurnakan cara kerja mesin pengupas kacang tanah

dengan menggunakan motor listrik untuk meningkatkan produksi

kacang tanah.

d. Sebagai tambahan informasi atau referensi bagi peneliti


selanjutnya.

4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi Kacang Tanah

Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L.) merupakan tanaman

yang berasal dari Benua Amerika, khususnya dari daerah Brazil (Amerika

Selatan). Awalnya kacang tanah dibawa dan disebarkan ke Benua Eropa,

kemudian menyebar ke Benua Asia sampai ke Indonesia (Purwono dan

Purnamawati, 2007).

Tanaman kacang tanah  mempunyai sistematika sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Kelas        : Angiospermae

Sub Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Polypetalae

Family : Leguminosae

Sub Family : Papilionidae

Genus : Arachis

Species : Arachis hipogea L.

Gambar 1. Kacang Tanah

5
2.2. Alat Pasca Panen Pacang Panah
Cara yang buruk yang sampai sekarang masih sering dilakukan yaitu

dengan cara membanting atau memukul-mukulkannya pada balok kayu.

(Kartasapoetra, 1994). Untuk mendapatkan polong yang bersih, polong

hendaknya dicuci dengan air sehingga warnanya menjadi cerah. Polong

dimasukkan dalam bakul dan kemudian dimasukkan dalam bak air. Dengan

cara ini, polong sekaligus dapat dicuci dan ditiriskan. (Baran Wirawan dan

Sri Wahyuni, 2002). Pada umumnya ada dua tipe mesin untuk memisahkan

kacang tanah dari batangya. Mesin tersebut diklasifikasikan menurut tipe

gigi yang digunakan pada silinder dan dinamakan perontok (thresher) dan

pemetik (picker). Perontok memiliki gigi lurus biasa serupa dengan yang

digunakan pada perontok padi-padian, kecuali jika gigi-gigi tersebut lebih

berjauhan pada batang silinder dan batang cekung. 

Pengeringan Kacang Tanah Pengeringan dapat dilakukan dengan 2

cara yaitu:

 Pengeringan secara alami Pengeringan secara alami dapat

dilakukan dengan bantuan sinar matahari, yang biasanya

dilakukan pada musim kemarau. Pengeringan dapat dilakukan di

atas lantai semen atau diatas tanah dengan terlebih dahulu diberi

pengalas lembaran anyaman bambu atau plastic, yang posisinya

memungkinkan untuk mendapatkan banyak panas sinar matahari.

Pada umumnya pengeringan dilakukan 7-10 hari, dengan

melakukan pembalikan secara teratur agar keringnya dapat merata.

6
Pengeringan hingga kadar kurang dari 9% dilakukan untuk

mencegah kontaminasi jamur Aspergillus flavus. (Lisdiana

Fachruddin, 2000).

 Pengeringan secara mekanis Pengeringan dapat dilakukan dengan

menggunakan Batch Dryer, dalam hal ini temperature yang

dipakai sekitar 35-45 0C dan kelembaban udara pengering sekitar

55%, bila temperatur pengering terlalu tinggi dapat

mengakibatkan kerusakan (rapuh, mudah pecah, kulit biji mudah

mengelupas pada waktu perontokan dan lain-lain) (Kartasapoetra,

1994). Pengeringan polong dilakukan hingga beratnya konstan.

Berat yang konstan menandakan tingkat kadar air kesetimbangan

telah tercapai. Untuk benih pengeringan dilakukan sampai

memperoleh kadar air 10-11% (Baran Wirawan dan Sri Wahyuni,

2002).

Sortasi Kacang Tanah Setelah kering, polong kacang tanah

dibersihkan dari tanah dan kotoran lainnya, kemudian dilakukan sortasi.

Tujuan sortasi adalah memisahkan polong-polong tua berisi dari polong

yang kurang berisi atau sakit (Budi Santoso, 1998). Pemilahan dengan

tangan dilakukan menggunakan alat tapi. Dalam memilih polong kacang

tanah tidak dapat didasarkan pada jumlah biji dalam polong karena polong

kacang tanah ada yang berbiji satu, dua atau tiga. Artinya varietas tertentu

tidak selalu seragam jumlah bijinya (Baran Wirawan dan Sri Wahyuni,

2002). 

7
Penyimpanan Kacang Tanah Penyimpanan kacang tanah dapat

berupa polong atau biji. Penyimpanan polong kacang tanah biasanya

dilakukan untuk menyimpan biji atau untuk menunggu waktu penjualan

yang tepat. Polong kacang tanah yang sudah cukup kering dengan kadar air

< 9 %, dapat dimasukkan ke dalam karung goni dan disimpan dalam ruang

yang sejuk dan kering dengan suhu 27 oC, kelembaban nisbi 70 % (Lisdiana

Fachruddin, 2000)

2.3. Definisi Mesin Pengupas Kacang Tanah

2.1. Mesin pengupas kacang tanah

Mesin Pengupas Kacang Tanah adalah sebuah alat untuk

mengupas atau menghilangkan kulit kacang tanah. Biasanya pengupasan

kulit kacang tanah adalah secara manual pakai tangan. Dan dengan

adanya mesin ini diharapkan dapat mempercepat proses pengupasan

kacang tanah. Proses pengupasan kacang tanah memakai mesin ini,

mengharuskan kacang tanah yang kering, atau kacang tanah hasil

pengeringan. Jika dalam kondisi basah, maka proses pemecahan tidak

bisa sempurna, bahkan cenderung banyak pecahnya (Tata Sutabri, 2012).

Mesin pengupas kacang tanah yang dirancang bangun

menggunakan motor listrik penggerak dengan daya yang kecil, yaitu ¼

hp. Diharapkan dengan daya yang kecil akan menghemat konsumsi

listrik. Mesin pengupas kacang tanah ini akan menggunakan gearbox

sebagai unit transmisi daya, dan menggunakan ruji-ruji pengupas untuk

8
memberikan tekanan pada kacang tanah, sehingga biji kacang tanah

dapat terpisah dari kulitnya. Dengan penggunaan mesin pengupas kacang

tanah, diharapkan akan diperoleh peningkatan kapasitas produksi hingga

mencapai 50 kg/jam (Nasirwan, 2007).

Dalam rangka mendukung peningkatan produksi, merancang

mesin pengupas kacang tanah maka perlu upaya strategis mengenai

penanganan pasca panen kacang tanah. Salah satu proses tersebut adalah

pengupasan kacang tanah. Pengupasan kulit luar kacang tanah bertujuan

untuk memisahkan biji dari limbah kulitnya. Proses tersebut jika

dilakukan dengan cara manual akan memerlukan waktu yang lama, maka

diperlukan alat mekanis untuk mengurangi beban kerja. Sudah ada

peneliti yang mencoba membuat alat pengupas kacang tanah

menggunakan mesin. Salah satunya ialah (Zuhdi 2015).

Kelebihan mesin ini adalah fleksibilitas pengupasan pada kacang

tanah yang memiliki keberagaman ukuran diameter polong kacang tanah,

karena secara prinsip menggunakan metode ruji berputar. Sehingga

diameter polong kacang tanah yang bervariasi dapat dikupas dengan

sama baiknya. Penelitian awal dilakukan dengan variasi kecepatan putar

pengupasan (52 rpm, 68 rpm, dan 82 rpm). Hasil yang diperoleh

menunjukkan bahwa kecepatan putar 82 rpm menghasilkan kapasitas

tertinggi (Zuhdi, 2015). Penelitian dilanjutkan tahun 2016 yang

menganalisis pengaruh jarak ruji mesin pengupas kacang tanah tipe

9
vertikal, dengan kapasitas produksi mencapai 43,49 kg/jam (Salahudin

dkk, 2016).

2.2. Definisi Rancang Bangun

Rancang bangun sangat berkaitan dengan perancangan system

yang merupakan satu kesatuan untuk merancang dan membangun sebuah

aplikasi. perancangan system adalah penentuan proses dan data yang

diperlukan oleh system baru. Jika system itu berbasis komputer,

rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang akan

digunakan (Rizqi , 2012). Sedangkan jogiyanto, 2001 menjelaskan bahwa

perancangan system dapat didefinisikan sebagai gambaran, perencanan

dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang

terpisahkan kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Perancangan merupakan salah satu hal yang penting dalam

membuat program. Perancangan harus berguna dan mudah dipahami

sehingga mudah digunakan. Perancangan adalah sebuah proses untuk

mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan

teknik yang bervariasi serta didalamnya melibatkan deskripsi mengenai

arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami

dalam proses pengerjaannya. (Pressman, 2009).

Menurut Pressman, (2009) Sedangkan pengertian bangun atau

pembangunan sistem adalah kegiatan menciptakan baru maupun

mengganti maupun memperbaikinya sistem yang telah ada baik secara

keseluruhan maupun sebagian.

10
2.3. Proses Mesin Pengupasan Kacang Tanah

Penggunaan tangan dan alat pengupas mekanis merupakan dua

metode yang umum dilakukan pada proses pengupasan kacang tanah.

Pengupasan secara tradisional menggunakan tangan menghasilkan

persentase biji rusak kecil, tapi tidak evesien dalam hal waktu dan tenaga

pengupasan. Alat pengupasan kacang tanah beragam mulai dari yang

terbuat dari bahan kayu sampai dengan mesin pengupas yang dilengkapi

dengan alat pemisah kulit dan pengayak. Pengupasan dengan alat

mekanis menghasilkan persentase biji rusak relative besar tetapi evesian

dalam hak waktu dan tenaga pengupasan (Budi Prakosa, 1965).

Dari hasil pemantauan dilapangan di jumpai beberapa model

alat pengupas kacang tanah. Namun pada prinsipnya cara kerja alat ini

sama, yakni polong kacang dimasukkan ke wadah, umumya berbentuk

slinder yang didalamnya terdapat bentuk penggilas. Sewaktu penggilas

ini di gerakkan, kacang tanah akan tergencet dan terkelupas. Dan

akhirnya akan jatuh ke bawah menerobos celah-celah rumah pengilas

yang lebarnya sengaja di rancang sesuai dengan besarnya kacang tanah.

Hasil kupasan belum terpisah antara kulit dan kacangnya pekerjaan

pemisahan menjadi tugas para penampi untuk memisahkan biji kacang

dan kulitnya (Haryoto, 1990).

2.4. Definisi motor listrik

Motor listrik adalah mesin listrik atau pembangkit tenaga

listrik. Alat untuk mengubah energi kinetic menjadi tenaga listrik.

11
Jika motor itu menghasilkan arus bolak-balik (AC),maka sering disebut

alternator. Dalam motor, kumparan berada dalam ruangan

bermedan magnethomogeny. Jika kumparan berputar, maka

fluks magnet yang menembus kumparan itu selalu  berubah-ubah

setiap waktu. Menurut "araday hal ini mengakibatkan timbulnya arus

listrik yang disebut arus imbas (arus induksi) berupa arus bolak-

balik (AC). Jika dilihat dengan osiloskop . Grafik arus listrik ini

berupa fungsi sinusoida. Motor yang menghasilkan arus listrik

searah(DC) mempunyai prinsip sama (Roger, 2011).

Motor dibedakan menjadi dua yaitu , motor arus searah

(DC) dan motor arus bolak-balik (AC). Prinsip kerja motor

sama dengan generator yaitu memutar kumparan di dalam

medan magnet atau memutar magnet di dalam kumparan.

Bagian motor yang berputar disebut rotor . Bagian motor yang

tidak bergerak disebut stator (Roger,2011).

Pada umumnya pihak industri membeli bahan baku kacang

tanah dalam bentuk polong dan biji untuk selanjutnya diolah menjadi

berbagai produk. Pihak industri mempersyaratkan kepada petani kacang

tanah agar menjadi pemasok yang mampu memberi jaminan pasokan

secara teratur dan kontinyu dengan mutu yang sesuai standar. Untuk

memenuhi persyaratan tersebut petani harus mengubah cara-cara

pengolahan pasca panen dari tradisional atau manual ke cara mekanis dan

12
modern agar produktivitasnya dapat ditingkatkan dan mutu yang

dihasilkan dapat terjamin (Rahayuningtyas dan Affah, 2008)

2.4 Pengertian Stastistika

Stastistika adalah ilmu tentang pengolahan dan analisis suatu data

hingga penarikan kesimpulan dari data itu (Marsudi, 2003). Sedangkan

stastistik adalah hasil pengolahan dan analisis dari data itu. Pengertian

(batasan) lainya dalam ilmu stastistika antara lain sebagai berikut:

 Data dan datum

Data ialah sekumpulan informasi yang diperoleh dari suatu

pengamatan. Informasi yang diperoleh dari pengamatan itu dapat berupa

angka-angka (seperti misalnya: nilai siswa, tinggi badan, berat badan,

volume, perdagangan dan lain-lain).

 Populasi

Dalam penelitian, kesalahan objek yang akan diteliti disebut

populasi, sedangkan tidak seluruh objek diteliti melainkan hanya sebagian

dari yang seharusnya diteliti, sebagian objek penelitian itu disebut sampel.

Jika metode stastistika digunakan dalam memilih nilai karakteristik

tanah untuk suatu penentuan sifat permukaan, beberapa metode yang

berbeda dapat digunakan untuk teknik pengambilan percontoh lokal dan

regional serta menggunakan pengetahuan awal untuk perbandingan sifat

permukaan (ground surface). Jika metode stastistik digunakan, nilai

karakteristik disarankan sebagai nilai yang diperoleh dari hitungan

13
probabilitas kejadian dalam limit state design, yang nilainya tidak lebih

dari 5% (Budhi, 2008).

Berbagai metode stastistik memungkinkan kita dapat melihat,

mencari, dan menyimpulkan hal-hal yang jauh diluar data yang

dikumpilkan dan dapat masuk kebagian pengambilan keputusan, melalui

generalisasi dan peramalan. Berkembangnya tehknolgi informasi,

melahirkan perangkat lunak paket-paket metode stastistic yang sangat

membantu dan mempermudah menghitung, meramal, serta menganalisis

masalah yang akan dipecahkan (Rachmini, 2001).

2.5 Peranan Stastistika

Stastistika dapat digunakan untuk ukuran sebagai wakil dari

sekelompok fakta. Dalan memperoleh sejumlah informasi yang

menjelaskan masalah untuk ditarik kesimpulan yang benar harus melalui

beberapa proses, yaitu proses pengumpulan informasi, pengolahan

informasi, dan proses penarikan kesimpulan. Kesemuanya itu memerlukan

pengetahuan tersendiri yang disebut stastistika (Rachmini, 2001)

Dalam perkembangannya untuk menyelesaikan suatu masalah

dapat digunakan beberapa pendekatan antara lain stastistika dalam arti

sempit dan stastistika dalam arti luas. Stastistika dalam arti sempit

(stastistika deskriptif) ialah stastistika yang mendiskripsikan atau

menggambarkan tentang data yang disajikan dalam bentuk tabel, diagram,

pengukuran tendensi sentral ( rata-rata hitung, rata-rata ukur, dan rata-rata

harmonik) pengukuran penempatan (median, kuartil, desil, dan presentil),

14
pengukuran penyimpangan ( Range, rentangan semi antarkuartil,

simpangan rata-rata, simpangan baku, variens, dan angka baku), angka

indeks serta mencari kuatnya hubungan dua variabel, melakukan

peramalan (prediksi) dengan menggunakan analisis Regresi linier,

membuat perbandingan (kompratif). Tetapi dalam analisis korelasi, regresi

maupun kompratif tidak perlu menggunakan uji signifikansi lagi pula

tidak bermasud membuat generalisasi (bersifat umum) ( Marsudi, 2003).

2.6 Kapasitas Produksi

kapasitas adalah kemampuan pembatas dari unit produksi untuk

berproduksi dalam waktu tertentu dan biasa dinyatakan dalam bentuk

keluaran atau output persatuan waktu (Buffa, 1994).

Perencanaan kapasitas produksi adalah jumlah maksimum output

yang dapat diproduksi dalam satuan waktu tertentu. Kapasitas produksi

dikaitkan dengan kapsitas sumber daya yang dimiliki seperti: kapasitas

tenaga kerja, kapasitas mesin, kapasitas bahan baku, kapasitas modal

(Amrine, 1986)

Perencanaan kapasitas diklasifikasikan menjadi 2 berdasarkan

jangka waktu berlakunya suatu perencanaan kapasitas yakni sebagai

berikut:

 perencanaan kapasitas jangka pendek, digunakan untuk menangani

secara ekonomis hal-hal yang bersifat mendadak di masa yang akan

dating. Umumnya perusahan tidak beroperasi secara penuh 24 jam dan

15
7 hari/minggu. Pada umumnya usaha yang berskala kecil yang

berproduksi berdasarkan pesanan.

 Perencanaan kapasitas jangka panjang, dalam perencanaan kapasitas

jangka panjang segala kemungkinan yang terjadi sudah dapat

diperkirakan sebelumnya secara matang.

2.7 Kapasitas Rancang Mesin

Jihad (2008) melakukan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui kecepatan putaran yang paling efektif dari alat pengupas

kacang tanah tipe Rubber Roll Husker. Variasi kecepatan putaran yang

digunakan yaitu kecepatan putaran rendah (22,4 rpm), kecepatan putaran

sedang (43 rpm) dan kecepatan putaran tinggi (100,2 rpm). Pengambilan

data dilakukan dengan lima kali pengulangan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kecepatan putaran 100,2 rpm memiliki hasil

terbaik, dengan kapasitas pengupasan rata-rata 38,8 kg/jam, persentase

polong yang tidak terkupas 31,11% dan persentase biji utuh 87,86%.

Tamrin (2010) melakukan penelitian pada mekanisme pengupas

kacang tanah tipe piring. Proses kerja pengupas kacang tanah ini yaitu

dengan cara menekan polong kacang dengan karet yang menempel pada

landasan dan digesek ke landasan ruji-ruji behel sejajar. Landasan

pengupas pada penelitian berputar dengan variasi kecepatan 90 rpm, 120

rpm dan 150 rpm. Jarak antara landasan pengupas dengan landasan karet

(clearance) divariasikan menjadi 3, yaitu 5cm, 10 cm dan 15 cm. Hasil

pengujian menunjukan bahwa jarak antara landasan pengupas dengan

16
landasan karet (clearance) yang terendah akan menghasilkan jumlah

polong kacang tanah terkupas paling banyak. Hal ini dikarenakan

dengan clearance terendah akan menghasilkan proses penekanan yang

lebih baik jika dibandingkan dengan clearance yang lebih besar, dimana

clearance yang besar menyebabkan penekanan ke kacang menjadi

berkurang. Seperti diketahui bahwa diameter rata-rata polong kacang

tanah yaitu 12,39 mm dan diameter rata-rata biji kacang tanah yaitu

7,48 mm. Sehingga ketika menggunakan clearance sebesar 10 cm,

semakin banyak polong kacang tanah yang tidak terkupas. Begitu juga

ketika clearance sebesar15 cm, polong kacang tanah yang tidak terkupas

lebih banyak lagi. Sedangkan variasi kecepatan putar terbaik diperoleh

pada kecepatan 90 rpm, namun perbedaan antara ketiganya tidak

terlalusignifikan. Perbedaan hasil yang diperoleh antara ketiga

kecepatan putar kurang dari 2%.

Anifah dan Hafifah (2008) telah melakukan penelitian untuk

merancang bangun dan melakukan uji performansi mesin pengupas kulit

kacang tanah. Alat dirancang untuk mengupas kulit dan memisahkan

kulitnya serta mensortasi biji kacang tanah berdasarkan ukuran. Prinsip

pengupasan yang diterapkan adalah tekanan dan gesekan. Unit pengupas

berupa silinder berputar dan landasan. Kulit dengan biji dipisahkan

menggunakan kipas. Unit sortasi berupa ayakan bertingkat. Secara

keseluruhan, mesin terdiri daribagian hopper, unit pengupas, kipas,

saluran pengeluaran kulit, pengayak, saluran pengeluaran biji ukuran

17
besar, saluran pengeluaran biji ukuran kecil, rangka, motor listrik 2 Hp

dan V-belt. Uji performansi alat dilakukan dengan variasi kecepatan

putaran silinder pengupas (168,192, dan 223 rpm). Hasil pengujian

menunjukkan bahwa pada selang kecepatan putaran 168 sampai dengan

223 rpm, kapasitas mesin dan efisiensi pengupasan berbanding lurus

dengan kecepatan putaran silinder pengupas. Kapasitas input mesin dan

efisiensi pengupasan pada masing-masing kecepatan putaran 168,

192,dan 223 rpm adalah 671 kg/jam efisiensi 81,9 persen, 808 kg/jam

efisiensi 82,1persen, dan 1061 kg/jam efisiensi 84,9persen

2.8 Rancangan Acak Lengkap

Rancangan Acak Lengkap adalah rancangan lapangan padasuatu

lokasi yang homogeny. Rancangan ini dikatakan acak karena setiap satuan

percobaan mempunyai peluang yang sama untuk mendapatkan perlakuan

sedangkan dikatakan lengkap karena seluruh perlakuan yang dirancang

dalam percobaan tersebut digunakan. (Lentner& Bishop,

1986).MenurutLentnerdan Bishop (1986), kelebihan dari Rancangan Acak

Lengkap adalah sebagai berikut:

a. Fleksibel. Disesuaikan dengan sumber keragaman yang ada dan tidak ada

batasan antara jumlah perlakuan atau ulangan.

b. Mudah dianalisis. Dari semua rancangan lapangan, RAL adalah

rancangan yang paling mudah dalam analisisnya, walaupun dalam

keadaan jumlah ulangan dan perlakuan tidak sama.

18
c. Derajat bebas estimasi maksimum terdapat pada error. Ini berlaku hanya

untuk percobaan-percobaan kecil atau untuk pengamatan dimana variasi

luar besar.

Sedangkan kelemahan dari Rancangan Acak Lengkap adalah relative

tidak efesien bila ada rancangan yang lebih tepat untuk digunakan. Hal ini

bersumber dari fakta bahwa semua keragaman yang tidak diketahui (serta

keragaman factor luar yang dapat dikendalikan) tercakup dalam alat

percobaan (Nugroho, 2008).

Bentuk umum model linier aditif dari Rancangan Acak Lengkap

(RAL) sebagai berikut:

Yij = µi + τi + εij atau Yij = μi + εij

Keterangan: i = 1, 2, … , t dan j = 1, 2, … , r

Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

μ = Rataan umum

τi = Pengaruh perlakuan ke-i

εij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

Pengujian dengan analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai

berikut:

(a). Menentukan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara sebelum percobaan

dilaksanakan yang didasarkan pada hasil studi. Hipotesis biasanya

memuat pernyataan-pernyataan yang bersifat netral atau hal yang umum

terjadi (Mattjik dan Sumertajaya, 2000).

19
H0: τ1= … = τi = 0 (perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang

diamati)

H1: paling sedikit ada satu i dimanaτi ≠ 0

(b). Pengacakan

Pengacakan yaitu setiap unit percobaan harus memiliki peluang

yang sama untuk diberi suatu perlakuan tertentu. Pengacakan perlakuan

pada unit-unit percobaan dapat menggunakan tabel bilangan acak,

system lotere secara manual atau dapat juga menggunakan komputer

(Mattjik dan Sumertajaya, 2000).

(c). Pengambilan Keputusan

Statistik uji Fhitung = KTP/KTG mengikuti sebaran F dengan

derajat bebas pembilang sebesar t-1 dan derajat bebas penyebut sebesar

t(r-1). Dengan demikian jika nilai Fhitung lebih besar dari Fα,db1,db2 maka

hipotesis nol ditolak dan berlaku sebaliknya.

Tabel 2.1. Tabel Pengamatan Untuk Rancangan Acak Lengkap

Ulangan Perlakuan

P1 P2 …. Pi Total
1 Y11 Y21 …. Yi1
2 Y12 Y22 …. Yi2
…. …. …. …. ….
J Y1j Y2j …. Yij
Total
Perlakuan( Y1.. Y2.. …. Yi.. Y..
Yi..)

20
Table 2.2. Tabel Analisis of Variance untuk Rancangan Acak Lengkap

Sumber Derajad Jumlah Kuadrat F–


Keragaman Bebas Kuadrat Tengah Hitung
Ulangan sama, r1= r2= … = rt

Perlakuan t-1 JKP KTP KTP/KTG


Galat
t (r-1) JKG KTG
Total tr-1 JKT
Ulangan tidak sama, r1≠ r2 ≠ … ≠ rt

Perlakuan t-1 JKP KTP KTP/KTG


Galat
∑ (ri-1) JKG KTG
Total ∑ ri-1 JKT

21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimental, dengan cara menguji kinerja mesin pengupas kacang tanah

dengan menggunakan motor listrik di laboratorium.

.2. Waktu dan Tempat Penelitian

3.3.1. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 15-18 Desember 2019.

.3.2. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Bengkel Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Mataram.

.3. Alat dan Bahan Penelitian

.3.1. Alat Penelitian

Alat yang digunakan untuk pengambilan data penelitian.

Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. TachoMeter

2. Stopwatch

3. Timbangan manual

4. Multimeter

5. Alat atau Mesin (hasil rancangan) Pengupas Kacang Tanah

6. Mistar atau Jangka Sorong

22
.3.2. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam pengambilan penelitian ini

adalah: Kacang Tanah Dua Kelinci

.4. Rancangan Penelitian

Penelitian ini di rancang dengan menggunakan Rancangan Acak

Lengkap (RAL) dengan perlakuan satu faktor, yaitu: 1.) analisis pengupasan

kacang tanah 2.) Uji Performansi alat dengan perlakuan pada kacang tanah

terhadap produksi pengupasan kacang tanah dengan menggunakkan mesin

rancang bangun, yang terdiri dari 3 perlakuan sebagai berikut :

P1 = Beban 1kg dengan diameter polong kacang tanah 8 mm.

P2 = Beban 1 kg dengan diameter polong kacang tanah 10 mm

P3 = Beban 1kg dengan diameter polong kacang tanah 12 mm

Masing-masing perlakuan diulang 3 (tiga) kali sehingga di peroleh 9

unit percobaan. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan

analisis keragaman (tabel Anova) pada taraf nyata 5 % dan apabila ada

perlakuan yang berpengaruh secara nyata maka dilakukan uji lanjut dengan

menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata 5 % (Hanafiah,

1994).

3.5 Parameter Rancang Bangun

1. Drum pengupas kacang tanah

sebagai tempat pengupas kacang tanah dengan kapasitas 15 kg

membutuhkan luas 0,10 m2 untuk penempatan alat.

23
2. Rangka

Diharapkan dapat berfungsi sebagai penopang beban dari drum

pengupas dan sebagai penggandeng motor listrik. Ketinggian 70 cm,

panjang 44 cm, dan lebar 33 cm.

3. Motor listrik

Pada dasarnya motor listrik digunakan untuk menggerakkan

elemen mesin, seperti pulley, dan poros.

4. Rangka Motor Listrik

Diharapkan dapat berfungsi sebagai penopang beban dari motor

listrik. Ketinggian 20 cm, lebar 40 cm, dan panjang cm.

5. Poros

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin,

hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran.

Putaran pertama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros, poros

macam ini mendapat beban puntir dan lentur.

6. Sabuk (Belt)

Sabuk adalah bahan fleksibel yang melingkar tanpa ujung, yang

digunakan untuk menghubungkan secara mekanis dua poros yang

berputar. Sabuk digunakan sebagai sumber penggerak. Kecepatan belt

sampai 10 m/s,jarak antara pulley biasanya 1 m .

24
7. Bantalan (kg)

Bantalan merupakan suatu komponen mesin yang berfungsi untuk

menopang dari putaran pada poros sehingga putaran atau gerakan bolak-

baliknya dapat berlangsung secara halus,aman dan panjang umur.

8. Hopper Input

Hopper merupakan corong masuk bahan yang akan dipengupas

Pada mesin ini hopper terbuat dari besi plat dengan ketebalan 2 mm

dengan panjang 23 cm, lebar 33 cm, dan tinggi 33 cm.

9. Hopper Output

Hopper output merupakan corong keluar bahan yang akan dikupas

oleh mesin. Pada mesin ini hopper output terbuat dari besi plat dengan

ketebalan 2 mm dengan panjang 70 cm, lebar 30 cm dan tinggi 20 cm.

3.6 Parameter Pengamatan

1. Efisiensi alat dengan diameter polong kacang yang berbeda

Mengukur efisiensi alat dilakukan dengan membagi berat awal kacang

tanah dengan berat akhir dikali seartus.

2. Kebutuhan daya motor penggerak (HP) dengan kapasitas kerja

Untuk menggerakkan mesin pengupas dalam perancangan, daya motor

listrik yang digunakan sebesar 0,5 HP, penggunaan daya ini disesuaikan

dengan keadaan kemampuan daya pada motor listrik.

3. Mengetahui kualitas produksi biji kacang tanah

25
Kapasitas produksi adalah jumlah output yang dapat diproduksi

atau yang dihasilkan. Hubungan antara input yang digunakan dalam proses

produksi dengan kuantitas input yang di hasilkan disebut sebagai kapasitas

produksi (Aldila, 2013).

3.7 Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan

menggunakan dua pendekatan yaitu :

1) Pendekatan matematis

Penggunaan pendekatan matematis dimaksud untuk menyelesaikan model

matematis yang telah dibuat dengan menggunakan program microsof

excel.

26
3.8 Bagan alir Penelitian (Road Map)
Proses penelitian akan dilakukan dengan urutan sebagai berikut :

Mulai

Pengecekan
terhadap mesin

Pemasangan komponen
yang terpisah

Analisis
performansi

Pemasangan komponen
yang terpisah

Kesimpulan

Gambar 2. Bagan Alir Proses Penelitian

27
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Spesifikasi Alat

Alat yang dianalisis adalah Alat pengupas kacang dengan menggunakan

penggerak motor listrik untuk mengupas kacang tanah meningkatkan hasil

produksi kacang tanah bagi para pelaku usaha yang bergerak dibidang kacang

tanah. Alat hasil rancangan dapat dilihat pada gambar dibawah:

Tabel 1. Spesifikasi Mesin Pengupas Kacang Tanah


KOMPONEN DIMENSI UKURAN SATUAN
cm
Panjang 44
cm
Rangka Lebar 33
cm
Tinggi 70
Panjang 23 cm
Hopper Lebar 33 cm
Tinggi 33 cm
Pemecah Diameter 1,5 cm
Bantalan Model ASB P205
Panjang 68 cm
Poros
Diameter 2 mm
Atas (diameter) 15 cm
Pully
Bawah (diameter) 3 cm
Sabuk Tipe A
Motor penggerak Daya 0,5 Hp
Sumber : Amrin 2019

28
4.2. Hasil Analisis

Hasil pengamatan dan analisis pengaruhi diameter kacang tanah

terhadap diameter pengupas alat tidak memberikan pengaruh nyata terhadap

kapasitas masukan, kebutuhan daya listrik, dan efisiensi kerja alat pada 3

perlakuan dengan diameter polong kacang yang berbeda. Dapat dilihat pada

Tabel 2.

Tabel 2. Signifikansi kapasitas masukan, kebutuhan daya listrik, dan efisiensi


kerja alat.

Parameter F Hitung F Tabel Signifikansi


Kapasitas masukan (kg) 3.25 5.14 NS
Kebutuhan Daya Listrik
0.95 5.14 NS
(Kwh)
Efisiensi Kerja Alat (%) 3.25 5.14 NS
Keterangan = S= Signifikan (berpengaruh secara nyata)
NS= Non signifikan (tidak berpengaruh secara nyata)

Berdasarkan tabel menunjukan bahwa diameter polong kacang tanah

tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kapasitas masukan dan lain-

lainnya.

setiap perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata tehadap semua

parameter yang diamati yaitu kapasitas masukan, kebutuhan daya listrik,

diameter kacang dan efisiensi kerja alat, sehingga tidak dilakukan uji lanjut.

4.3. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang terbatas pada ruang

lingkup penelitian ini dapat dikemukakan pembahasan sebagai berikut :

1. Analisis Alat pengupas kacang tanah tidak berbeda dengan alat yang

sudah ada, karena Hasil dari proses pengupasan kurang memuaskan. Hal

29
itu bisa dilihat pada output biji kacang tanah yang dihasilkan masih ada

sebagian biji kacang tanah yang hancur dan tercampur dengan kulit

kacang sehingga para pengguna alat masih harus memisahkan sendiri

antara biji kacang dan kulitnya secara manual. Untuk biji kacang tanah

yang pecah, biasanya karena jarak antara roda penggilas dengan dinding

gilasan terlalu sempit. Dan juga bila jarak antara roda penggilas dengan

dinding gilasan terlalu lebar, maka kacang tanah yang tidak ideal bisa

terkelupas kulitnya. Jadi harus menyesuaikan jarak yang ideal untuk

mendapatkan hasil pengupasan kacang tanah yang baik dan sesuai

keinginan penggunaan alat.

4.3.1. Kapasitas Masukan

Analisis terhadap kapasitas hasil pengupasan yang dilakukan dengan

variasi diameter polong kacang diperoleh sesuai pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.Analisis Kapasitas Masukan

Ulangan
Diameter kacang Jumlah Rerata
U1 U2 U3
P1 8 mm 600 700 600 1.900 633.33
P2 10 mm 650 650 650 1.950 650
P3 12 mm 700 700 700 2.100 700
Jumlah 1.950 2.050 1.950 5.950  
Keterangan :data hasil penelitian dari 3 perlakuan dengan diameter yang
berbeda dan dimasing-masing diameter di ulang 3 kali

Berdasarkan hasil analisis keragaman kapasitas Masukan pada

Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuan P1 yaitu dengan beban 1 kg

dengan diameter 8 mm menghasilkan rata-rata hasil analisis kapasitas

masukan sebesar (633,33 g), tidak berbeda nyata dengan perlakuan P2

yaitu beban 1 kg dengan diameter 10 mm menghasilkan rata-rata hasil

30
analisis kapasitas masukan sebesar (650 g), begitupun dengan perlakuan

P3 yaitu beban 1 kg dengan diameter 12 mm menghasilkan purata hasil

analisis kapasitas masukan sebesar (700 g). Perlakuan P2 tidak berbeda

nyata dengan P1 dan P3. Perlakuan P3 tidak berbeda nyata dengan

perlakuan P2 dan P1.


Kapasitas Masukan (Kg)

720
700
700
680
660 650
640 633.33
620
600
580
p1 p2 p3

Perlakuan

Grafik 1. Grafik hubungan diameter dengan kapasitas Masukan (kg)


Dari grafik hubungan diameter dengan kapasitas masukan tidak

berbeda nyata karena semakin besar diameter kacang yang diberikan

pada putaran alat 400 rpm maka kapasitas kerja alat semakin tinggi. Hal

ini disebabkan kapasitas kerja alat bergantung pada laju pemasukkan

beban bukan pada diameter polong kacang tanah. Hal ini didukung oleh

pernyataan Smith dan Wilkes (1990) bahwa kapasitas mesin atau alat

bergantung pada banyak faktor, seperti laju pemasukan beban terhadap

kapasitas, daya yang tersedia dan macam bahan yang digunakan.

4.3.2. Kebutuhan Daya Listrik Dengan Kapasitas Kerja

31
Analisis terhadap kebutuhan daya listrik terhadap kapasitas kerja dengan

variasi diameter polong kacang yang berbeda diperoleh sesuai pada tabel

dibawah ini.

Tabel 4. Analisis Kebutuhan Daya Listrik.

Ulangan
Diameter kacang Jumlah Rerata
U1 U2 U3
P1 8 mm 0.96 0.75 2.4 0.59
0.76
P2 10 mm 1.09 0.59 2.27 0.59
0.75
P3 12 mm 3.47 0.76 4.99 0.76
1,66
Jumlah 9.56  
Keterangan :data hasil penelitian dari 3 perlakuan dengan diameter yang
berbeda dan dimasing-masing diameter di ulang 3 kali

Berdasarkan hasil analisis keragaman kebutuhan daya listrik pada

Tabel 4 menunjukkan bahwa perlakuan P1 (0.76 watt) tidak berbeda

nyata dengan perlakuan P2 (0.75) dan perlakuan P3 (1.66). perlakuan P2

tidak berbeda nyata dengan perlakuan P3 dan perlakuan P1. Perlakuan P3

tidak berbeda nyata dengan perlakuan P1 dan perlakuan P2.

1.8
Daya Listrik (Watt)

1.66
1.6
1.4
1.2
1
0.76 0.75
0.8
0.6
0.4
0.2
0
p1 p2 p3

Perlakuan

Grafik 2. Grafik hubungan antara kebutuhan daya listrik dengan waktu


kerja alat.

32
Dari grafik hubungan kebutuhan daya listrik dengan waktu kerja

tidak berbeda nyata karena diameter polong kacang tanah tidak

memberikan pengaruh nyata terhadap waktu kerja alat. Hal ini didukung

oleh pernyataan Wahid dkk (2014) bahwa tingginya kapasitas produksi

mesin akan berpengaruh pada pemakaian daya listrik.

4.3.3. Efisiensi Kerja Alat

Analisis terhadap Efesiensi kerja Alat dengan variasi diameter polong

kacang yang berbeda diperoleh sesuai pada tabel dibawah ini.

Tabel 2. Analisis Efisiensi Kerja Alat

Diameter Ulangan
Jumlah Rerata
kacang U1 U2 U3
P1 8 mm 600 700 600 1.900 633.33
P2 10 mm 650 650 650 1.950 650
P3 12 mm 700 700 700 2.100 700
Jumlah 1.950 2.050 1.950 5.950  
Keterangan :data hasil penelitian dari 3 perlakuan dengan diameter yang
berbeda dan dimasing-masing diameter di ulang 3 kali

Berdasarkan hasil analisis keragaman efisiensi kerja alat pada

Tabel 5 menunjukkan bahwa perlakuan PI (63,33 %) tidak berbeda nyata

dengan perlakuan P2 (65 %) dan perlakuan P3 (70 %). Perlakuan P2tidak

berbeda nyata dengan perlakuan P3dan perlakuan P1.perlakuan P3 tidak

berbeda nyata dengan perlakuan P2 dan P1.

33
Efisiensi kerja alat (%)
72
70
70
68
66 65
64 63.33
62
60
58
p1 p2 p3

Perlakuan

Grafik 3. Grafik Efisiensi Kerja Alat (%)


Grafik menunjukan bahwa tidak berbeda nyata yang disebabkan

input P1, P2, dan P3 sama-sama 1 kg. Efisiensi tentang alat ditunjukkan

dengan output yang keluar dibanding dengan input yang masuk dikalikan

100%. Hal ini didukung oleh pernyataan (Nicholson, 2002) bahwa

efisiensi adalah kemampuan untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan

(output) dengan memanimalisir input yang minimal. Suatu kegiatan yang

telah dikerjakan secara efisien jika pelaksanaan kegiatan telah mencapai

sasaran (output) dengan pengorbanan (input) terendah, sehingga efisiensi

dapat diartikan sebagai tidak adanya pemborosan.

Nilai efisiensi kinerja 97%-99% menurut standar Nasional

berkaitan dengan perancangan alat atau mesin produksi pertanian termasuk

dalam kategori sangat baik.

34
4.3.4 Hasil Pengupasan Biji Kacang Tanah

Gambar 1 Hasil Pengupasan Kacang Tanah


Perlakuan 1 Ulangan Ke 2

Dari gambar 1 hasil diatas pengupasan dengan berat bahan 1 kg

dan diameter kacang 8 mm didapatkan berat akhir pengupasan yaitu

sebanyak 633.33 gram menunjukkan bahwa hasil yang didapatkan

terkelupas semua, tapi di hal lain bahwa kualitas pengupasan kurang

bagus yang disebabkan terlalu tinggi rpm yang digunakan hal ini sesuai

dengan penjelasan dan hasil penelitian yang telah dilakukan olehTamrin

(2010) melakukan penelitian pada mekanisme pengupas kacang tanah tipe

piring. Proses kerja pengupas kacang tanah ini yaitu dengan cara menekan

polong kacang dengan karet yang menempel pada landasan dan digesek ke

landasan ruji-ruji behel sejajar. Landasan pengupas pada penelitian

berputar dengan variasi kecepatan 90 rpm, 120 rpm dan 150 rpm. Jarak

antara landasan pengupas dengan landasan karet (clearance) divariasikan

menjadi 3, yaitu 5 cm, 10 cm dan 15 cm. Hasil pengujian menunjukkan

bahwa jarak antara landasan pengupas dengan landasan karet (clearance)

yang terendah akan menghasilkan jumlah polong kacang tanah terkupas

35
paling banyak. Hal ini dikarenakan dengan clearance terendah akan

menghasilkan proses penekanan yang lebih baik jika dibandingkan dengan

clearance yang lebih besar, dimana clearance yang besar menyebabkan

penekanan ke kacang menjadi berkurang. Seperti diketahui bahwa

diameter rata-rata polong kacang tanah yaitu 12,39 mm dan diameter

ratarata biji kacang tanah yaitu 7,48 mm. Sehingga ketika menggunakan

clearance sebesar 10 cm, semakin banyak polong kacang tanah yang tidak

terkupas. Begitu juga ketika clearance sebesar 15 cm, polong kacang tanah

yang tidak terkupas lebih banyak lagi. Sedangkan variasi kecepatan putar

terbaik diperoleh pada kecepatan 90 rpm, namun perbedaan antara

ketiganya tidak terlalu signifikan. Perbedaan hasil yang diperoleh antara

ketiga kecepatan putar kurang dari 2%.

Gambar 2. Hasil Pengupasan Kacang Tanah


Perlakuan 2 Ulangan Ke 2

Dari gambar 2 hasil diatas pengupasan dengan berat bahan 1 kg

dan diameter kacang 10 mm didapatkan berat akhir pengupasan yaitu

sebanyak 650 gram menunjukkan bahwa hasil yang didapatkan terkelupas

semua, tapi di hal lain bahwa kualitas biji yang dihasilkan kurang bagus,

36
itu bisa dilihat pada output biji kacang tanah yang dihasilkan masih ada

sebagian biji kacang tanah yang hancur dilihat dari 3 ulangan yang sudah

dilakakukan. Pengupasan dengan alat mekanis menghasilkan persentase

biji rusak relative besar tetapi evesian dalam hal waktu dan tenaga

pengupasan (Prakosa, 1965).

Gambar 3. Hasil Pengupasan Kacang Tanah


Perlakuan 3 Ulangan Ke 3

Dari gambar 3 hasil diatas pengupasan dengan berat bahan 1 kg

dan diameter kacang 12 mm didapatkan berat akhir pengupasan yaitu

sebanyak 650 gram menunjukkan bahwa hasil yang didapatkan terkelupas

semua, tapi di hal lain juga bahwa kualitas pengupasan kurang bagusitu

bisa dilihat pada output biji kacang tanah yang dihasilkan masih ada

sebagian besar biji kacang tanah yang hancur dilihat dari 3 ulangan yang

sudah dilakakukan. Hal ini disebabkan karena tinggi kecepatan putar dan

jarak antara roda penggilas dengan dinding gilasan terlalu sempit hal ini

sesui dengan hasil penelitian Tamrin (2010). Hal ini dikarenakan jarak ruji

pengupas paling kecil (1 cm) akan dengan cepat mengupas kacang tanah,

37
akan tetapi kecenderungan kacang tanah yang dihasilkan merupakan

kacang tanah yang terbelah menjadi lebih tinggi karena jaraknya yang

terlalu kecil.

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

38
5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil dan analisa hasil serta pembahasan yang terbatas

pada ruang lingkup penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai beriksut:

1. Alat pengupas kacang tanah dengan motor listrik tidak berbeda nyata

dengan perbedaan diameter polong kacang tanah.

2. Kapasitas masukan (Kg) pengupas kacang tanah

dengan diameter tertinggi di peroleh pada perlakuan P3 dengan hasil

produksi rata-rata sebesar (700 gram) dengan penggunaan daya listrik

sebanyak (1,66 watt). Sedangkan hasil kapasitas terendah pada perlakuan

P1 dengan rata-rata sebesar (633.33gram) dengan penggunaan daya listrik

sebanyak 0,76 watt.

3. Perbedaan diameter polong kacang tanah tidak

berpengaruh terhadap kualitas biji yang dihasilkan.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka

disarankan untuk diameter pengupas kacang di besarkan lagi, kecepatan

putar masih terlalu tinggi, dan pemasangan ruji pengupas dipasang miring.

DAFTAR PUSTAKA

39
Amri, M.U., 2019 Rancang Bangun Alat mesin pengupas kacang tanah
menggunakan Penggerak motor listrik.

Amrine. R., A., dan O. S.,Hulley, 1986 Manajemen dan Organisasi Produksi.
Jakarta: penerbit Erlangga

Aprilia, D.R., 2013. Pengaruh Bahan Baku, Tenaga Kerja, Jam Kerja Mesin
Dan Pengawasan Mutu Produk Terhadap Jumlah Kerusakan Hasil
ProduksiBuku Pada PT. Masmedia Buana Pustaka Sidoarjo.
Skripsi.Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Surabaya.

Baran W. I., dan S. Wahyuni, 2002. Pascapanen Kacang-kacangan. Pelatihan


Pertanian di Dinas Tanaman Pangan Jawa Barat.

Budhi, 2008.Aplikasi stastistika dalam menentukan nilai karakteristik


tanah.Jurnal geologi Indonesia, vol. 3 no. 2 Universitas sriwijaya
Palembang

Budi, P., 1965. Corn: production processing and atilitation. Di dalam lorenzo
KJ, kulp k. Handboojk of cereal science and teknologi. New york: marcel
dekker inc.

Buffa, E. S., 1996 Manajemen operasi dan produksi modern. Jakarta. Binarupa
aksara.

Gore, K.C.P. Gupta and G. Singh, 1990. Development of power-operated


groundnut sheller.AMA21(3):38–44.

Hanifah, U. dan N. Afifah, 2008.Pengaruh Kecepatan Putaran Silinder


Pengupas terhadap Kapasitas dan Efisiensi Pengupasan Mesin
Pengupas Kulit Kacang Tanah.Prosiding. Seminar Nasional Teknik
Kimia 2008 Universitas Katolik Parahyangan, 28 April 2008

Hidayat, M., 2009.Alsin Sortasi dan Pengupas KulitAri Kacang


Tanah.Didalamhttp://www.yahoo.com/ Balai Besar Pengembangan
MekanisasiPertanian [8 Maret 2009]

Jihad, 2008.Studi Frekuensi Putar Silinder Pengupas Pada Alat Pengupas


Kacang Tanah Tipe Rubber Roll Husker, Padang

Jihad, 2008.Studi Frekuensi Putar Silinder Pengupas Pada Alat Pengupas


KacangTanah Tipe Rubber Roll Husker, Padang
Kartasapoetra, A. G., 1994. Pascapanen Kacang-kacangan. PT Bina Aksara.
Jakarta.

40
Lentner, M. and T. Bishop. 1986. Experimental Design and Analysis. Valey
Book Company. Blacksburg

Lisdiana, F., 2000.Bercocok Tanam dan Pascapanen Kacang-kacangan. PT.


Indica. Jakarta.

Marsudi, 2003.Stastistika. Pelatihan Instruktur/pengembangan, Yogyakarta

Mattjik A. A., dan M. Sumertajaya,2000. Perancangan Percobaan dengan


Aplikasi SAS dan Minitab Jilid I. Bogor: IPB Press

Nasirwan, 2007, jurnal, Rancang Bangun Mesin Pengupas Dan Pemisah Kulit
Kacang Tanah Untuk Meningkatkan Kapasitas Secara Mekanis,
Padang.

Nicholson, W., 2002 Teori mikroekonomi intermediate, terjemahan. Jakarta:PT.


Raja Grafindo.

Nugroho, S., 2008.Dasar-Dasar Rancangan Percobaan.UNIB Press. Bengkulu


pengembangan pasca panen. Bogor.

Pressman, 2009. Rekayasa Perangkat Lunak: pendekatan praktisi (Buku Satu).


Yogyakarta: Andi. Diakses pada tanggal 10 februari 2018 pukul 22.57
WITA.

Purnamawati, H., 2011. Analisis potensi hasil kacang tanah dalam kaitan
dengan kapasitas dan aktivitas sources dan sink[disertasi]. Bogor (ID):
Institut PertanianBogor.

Purwono, P., 2007. Profil dan Perkembangan Teknik Produksi Kacang


TanahDiindonesia.http://www.puslittan.bogor.net/addmin/download/Astan
to.pdf.diakses pada tanggal 10 februari 2018 pukul 22.05 WITA.

Rachmini, 2001.Penggunaan stastistika deskriptif untuk melihat distribusi pola


data yang teliti.Peneliti pusat muda fisika, LIPI, Vol. 26 No. 1-2, Jakarta

Rahayuningtyas, A. dan N. Affah, 2008. Seminar Sains dan teknologi,


Universitas Lampung: UjiPerformance Mesin Perontok Polong
Kacangpada Variasi Kecepatan Putar. UniversitasLampung.

Rahmiana, A.A. dan Ginting, E. 2012Kacang tanah lemakrendah.Mingguan


Sinar Tani, 3449, 9–11.

Respati, E., Hasanah, L., Wahyuningsih, S., Sehusman,Manurung, M., Supriyati,


Y. dan Rinawati, 2013Kacang tanah.Buletin Konsumsi Pangan Pusdatin

41
Rizqi, 2012. Sistem dan informasi, http://rizqi.wordpress.com/2011/02/22/sistem
dan-informasi/. Diakses pada tanggal 10 juli 2018 pukul 22.57 WITA.

Roger, 2011. Motor listrik arus bolak-balik.Yogyakarta: Andi offset.Diakses


pada tanggal 5 juli 2018 pukul 21.57 WITA.

Silvia, 2014. Teknik Produksi dan Pengembangan. Balai besar penelitian dan

Sutabri, T., 2012. Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan. Fakultas


Teknologi dan Informatika Institut Bisnis dan Informasi Stikom Surabaya.
Diakses pada tanggal 10 juli 2018 pukul 22.57 WITA.

Tamrin, 2010, Pengembangan Alat Pengupas Kulit Polong Kacang Tanah


TipePiring.

Tamrin, 2010,Pengembangan Alat Pengupas Kulit Polong Kacang Tanah


Tipe Piring.Target produksi kacang tanah 2014-2015. Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi NTB. Mataram.

Wahid, A., Junaidi., dan M.I. Arsyad, 2014. Analisis Kapasitas Dan Kebutuhan
Daya Listrik Untuk Menghemat Penggunaan Energi Listrik
Difakultas Teknik Universitas Tanjungpura. Jurnal. Tanjungpura,
Pontianak.

Zuhdi, M.H., 2015, Pengoptimalan Mesin Pengupas Kacang Tanah Untuk


Meningkatkan Produktivitas, Universitas Tidar, Magelang.

Salahudin, X., Widodo, S., Zuhdi, M.H., Wibowo, D.H., Pamungkas, R.S., dan
Prakoso, B.D., 2016, Analisis Jarak Ruji Pada Mesin Pengupas Polong
Kacang Tanah Terhadap Hasil Kupasan, Jurnal Ilmiah Wahana
Ilmuwan, Universitas Tidar.

Zuhdi, M. H., 2015, Pengoptimalan Mesin Pengupas Kacang Tanah Untuk


Meningkatkan Produktivitas, Universitas Tidar, Magelang.

LAMPIRAN 1

42
LAMPIRAN 2

43
44

Anda mungkin juga menyukai