▪ Kompresibilitas adalah
kemampuansuatu granul
untuk menurunkan
volumenya setelah
dilakukan pengepresan.
▪ Kompresibilitas merupakan
ciri atau karakter granul
dari densitas atau tekanan
pengepresan.
▪ Compression adalah proses pemberian tekanan pada
suatu material.
▪ Pada formulasi sediaan tablet volume granul yang
berada pada die antara punch atas dan bawah
dikompres sehingga menghasilkan material yang
solid.
Sifat Fisik Tablet
Keseragaman Bobot
❑ Jumlah serbuk yang memenuhi die pada proses pengempaan tablet
menentukan bobot tablet. USP memuat pengujian untuk penentuan
keseragaman dosis melalui keseragaman bobot untuk tablet tidak bersalut.
❑ Dalam pengujian tersebut, 20 tablet ditimbang satu per satu dan berat
rata-ratanya dihitung. Tablet ditetapkan kadarnya dan kandungan bahan
aktif dari 20 tablet tersebut dihitung dengan asumsi bahwa bahan obat
terdistribusi secara merata.
▪ Ditimbang sejumlah 20 tablet satu per satu dengan timbangan analitik,
kemudian dihitung bobot rata-ratanya dan penyimpangan masing-masing
tablet yang ditimbang.
▪ Penyimpangan bobot dua tablet tidak boleh lebih dari 5% dari bobot rata-
ratanya dan tidak satupun tablet yang menyimpang lebih dari 10% dari
rata-ratanya untuk tablet dengan bobot lebih dari 300 mg
Penyimpangan bobot rata-rata dalam %
Bobot Rata-rata (mg)
A B
< 25 mg 15 30
26-150 mg 10 20
151-300 mg 7,5 15
>300 mg 5 10
Keseragaman Zat Aktif
❑ Berdasarkan metode USP (U.S Pharmacopheia), 1 unit dosis kandungan
masing-masing ditetapkan mengikuti metode yang dijelaskan dalam setiap
monografi.
❑ Kecuali dinyatakan lain dalam monografi, persyaratan keseragaman
kandungan dipenuhi apabila bahan aktif setiap unit dosis terletak antara 85%
hingga 115% dari yang dinyatakan dalam label dan standar deviasi kurang
dari 6%.
❑ Apabila satu atau lebih unit dosis tidak memenuhi kriteria tersebut,
diperlukan pengujian tambahan sebagaimana dicantumkan dalam USP
Ketebalan Tablet
❑ Ketebalan tablet ditentukan oleh diameter die, jumlah pengisi yang masuk ke
dalam die, karakteristik kompaktibilitas bahan pengisi, dan kekuatan selama
kempa.
❑ Derajat tekanan tidak hanya memengaruhi ketebalan, tetapi juga kekerasan
tablet; kekerasan mungkin merupakan parameter yang lebih penting karena
memengaruhi disintegrasi dan disolusi. Karena itu, mengendalikan tekanan
merupakan hal penting untuk memperoleh tablet dengan ketebalan dan kekerasan
yang seragam.
❑ Ketebalan dapat diukur dengan pengukur tangan selama produksi atau
menggunakan peralatan otomatis.
❖Alat yang digunakan adalah Jangka Sorong. Sejumlah 20
tablet diukur tebal dan diameternya satu persatu. Dibaca pada
skala yang ditunjukkan dan hitung reratanya.
Kekerasan Tablet
❑ Tablet diletakkan pada hardness tester dengan posisi tablet berdiri,
kemudian tuas alat ditekan secara penuh. Skala yang dicapai saat tablet
pecah dibaca. Pengujian diulang 3 kali. Alat yang digunakan adalah
Stokes-Monsanto Hardness Tester. Kekerasan tablet Minimal 4 Kg,
idealnya kekerasan tablet adalah 4-8 Kg.
❑ Kekerasan tablet terkait dengan waktu hancur dan disolusi tablet.
Semakin keras tablet, maka waktu hancur tablet akan semakin lama
sehingga pelepasan zat aktif dari sediaan juga akan membutuhkan waktu
yang lebih lama.
Kerapuhan Tablet
❑ Kekerasan dan kerapuhan tablet merupakan sifat fisik tablet yang saling
berkaitan. Apabila tingkat kekerasan tablet semakin tinggi maka, tingkat
kerapuhan tablet semakin rendah, dan sebaliknya. Dengan demikian,
kerapuhan tablet juga berpengaruh terhadap waktu hancur dan disolusi tablet.
❑ Semakin rapuh tablet, maka waktu hancur tablet semakin cepat sehingga
pelepasan zat aktif dari sediaan juga akan membutuhkan waktu yang singkat.
❑ Kerapuhan tablet dinyatakan dalam selisih berat tablet sebelum dan
sesudah pengujian dibagi berat mula-mula dikalikan 100%. Kerapuhan tablet
yang baik tidak lebih dari 0.8%.
Waktu Hancur Tablet
❑ Waktu hancur tablet adalah waktu yang dibutuhkan tablet untuk hancur
secara fisik sebelum melepaskan zat aktifnya dan diabsorpsi sepenuhnya di
dalam tubuh. Untuk siap diabsorpsi obat harus dalam keadaan terlarut.
❑ Waktu hancur sangat berpengaruh terhadap disolusi tablet karena tablet
hancur menjadi partikel-partikel kecil penyusunnya dan zat aktif yang
terkandung dalam sediaan akan terlepas sehingga zat aktif dapat melarut
dalam media yang sesuai dan siap untuk diabsorpsi oleh tubuh.
❑ Waktu hancur dipengaruhi oleh kekerasan dan kerapuhan tablet, waktu
hancur yang baik sesuai persyaratan yaitu kurang dari 15 menit.
Pertanyaannya??
1. Bila kekerasan dan kerapuhan tablet berhubungan dengan waktu
hancur, lalu keseragaman bobot dan ketebalan tablet
berhubungan dengan apa?
2. Apabila kekerasan tablet kurang dari 4 Kg apakah masih disebut
memenuhi syarat kekerasan tablet konvensional?
3. Sebutkan jenis tablet berdasarkan kekerasannya?