Anda di halaman 1dari 20

pendahuluan

Tujuan proses Pengempaan adalah untuk


menghasilkan tablet yang memuaskan sesuai
dengan spesifikasi
Sifat tablet = porositas, kekuatan fisik, waktu
hancur, dan disolusi dalam beberapa hal
sangat bergantung pada forsa yang
diaplikasikan oleh alu kempa (punch) pada
p0artikel/granul yang berada dalam lumpang
(die)
Profil kekuatan fisika tablet
Kekuatan fisika suatu tablet bergantung pada
keberadaan dan kekuatan ikatan antar partikulat . Hal
ini terkait dengan forsa pengempaan
Kekuatan fisika tablet biasanya dinilai sebagai forsa
yang diperlukan untuk menyebabkan terjadinya
fraktur tablet menurut arah tertentu, misalnya =
diameter
Dikenal sebagai kekerasan (hardness) tablet
Kekuatan fisika tablet diukur menggunakan alat
penghancur (crushing) yg tertera pada farmakope
Lanjutan………………….

Hasil pengujian disajikan dalam bentuk grafik dengan


forsa pengempaan pada absis dan forsa kekuatan
sebagai ordinat (syarat = tablet dengan ukuran dan
bentuk yang sama)
Kekuatan fisika tablet juga bergantung pada dimensi
tablet
Di negara maju digunakan mesin kempa tablet dengan
forsa kempa terkontrol (misalnya 1400-1500 kg/cm2),
sehingga kekuatan tablet yang dihasilkan akan
reprodusibel dan menunjukkan profil disolusi identik
Dapat juga mencegah terjadinya transformasi
polimorfisme akibat forsa pengempaan yg terlalu tinggi
Keterkaitan antara porositas tablet dan
forsa kempa
Jika kedua permukaan alu (atas dan bawah) berkontak
dengan tablet, maka jarak pisah keduanya
menunjukkan tinggi tablet (h), jika luas penampang
alu (a), berat tablet (w) dan bobot sejati dr padatan
(granul) untuk pembuatan tablet (p) diketahui, maka
porosiras tablet (ε), dapat dihitung :
ε = 1 – (w/ah)
Untuk tablet berbentuk silinder, berubah menjadi :
ε = 1 – (4w/πd2hp)

Sehingga dapat dibuat/dicari hubunganvantara forsa


dan porositas
 hubungan tipikal :
ln 1 / (1 – D) = kp + A
D = BJ relatif tablet
(1 – D) = porositas
P = forsa yang diaplikasikan
k dan A = konstanta
Pada saat dilakukan peningkatan forsa kempa dari nol,
porositas tablet akan turun secara cepat. Akan tetapi
pada titik tertentu peningkatan forsa selanjutnya
hanya akan menunjukkan efek penurunan yang kecil
Nilai porositas bergantung pada padatan yang
dikempa
Lanjutan……….

ln 1 / (1 – D) terhadap P akan manghasilkan garis


lurus dengan slop k dan perpotongan A
Semakin besar slop, semakin besar derajat plastisitas
bahan padat yang dikempa
Pada tekanan rendah, penurunan porositas sebagian
besar terjadi karena penyusunan partikel
Efek bergantung waktu (time-dependent)
Untuk beberapa formulasi, perubahan kecepatan (operasi) mesin
kempa tablet atau penggantian tipe kempa dapat mempengaruhi
kualitas tablet
Pada mesin kempa tunggal, pengempaan ditentukan oleh
kecepatan alu atas yang bergerak ke dalam lumpang, berarti
ditentukan oleh panjang lengan alat kempa dan kecepatan
operasi
Pada mesin rotari, kecepatan alu ditentukan oleh diameter
lumpang, diameter alat kempa, geometri kepala alu dan
kecepatan operasi
Keluaran mesin rotari jauh lebih tinggi dari mesin kempa tunggal
karena jumlah alunya lebih banyak, bukan karena kecepatan
pengempaan
Sifat tablet
Sifat tablet tidak tergantung manufaktur yg
diaplikasikan
Ciri-ciri tablet yg baik adl :
1. cukup kuat dan resisiten terhadap abrasi untuk
menghadapi penenganan selama manufaktur,
pengemasan, transportasi, dan penggunaan. Sifat ini
dievaluasi mll ; uji kekerasan dan uji kerapuhan
2. Bahan aktif obat dlm tablet haruslah tersedia secara
hayati (bioavailable). Sifat ini dipantau melalui 2
pengujian = uji kehancuran dan uji disolusi
Lanjutan……………

3. Tablet harus menunjukkan bobot/berat dan


kandungan obat yang seragam dalam individual
tablet. Hal ini dievaluasi melalui = uji variasi berat
dan uji keseragaman kandungan
4. Tablet harus menunjukkan penampilan yang elegan
dan menunjukkan karakteristik warna, bentuk, dan
penanadaan lain yang mengidentifikasi produk
5. Tablet harus mempertahankan fungsionalnya
sebagai obat, yang meliputi stabilitas dan efikasi
selama usia guna
Peralatan Pengempaan
Macam peralatan kempa :
1. alat kempa tunggal (single station)
2. alat kempa multistasion (rotary)
3. alat kempa khusus (special)
1. alat kempa tunggal (single
station)
Alat ini dipilih berdasarkan pertimbangan kecepatan
produksi dengan geometri sederhana (misal bentuk
tabket) relatif kecil
Siklus pengempaan meliputi pengumpulan dan
pengisian (colection and filling), pengempaan
(compression) dan penolakan (ejection)
Pada mesin kempa tunggal, serbuk dialirkan dari suatu
hoper dan suatu pengumpan berbentuk sepatu. Selama
pengisian, alu bawah bersifat stationer. Pengumpan
spatu bergerak/bergoyang diatas bukaan lumpang dan
kembali ke tempat awal
Lanjutan……

Mekanisme gerakan pengumpan sepatu dan


pengisian lumpang berlangsung secara mekanik,
saling berkaitan dan kinetika pengumpan sepatu
ditentukan oleh kecepatan operasi dari alat kempa
selama pengempaan.
Alu atas dikendalikan oleh suatu eksentrik, sedang
alu bawah tetapm dijaga stasioner untuk mendorong
granul keluar, diatur oleh mekanisme alu bawah
melalui sisitem dorongan.
Parameter yang diatur oleh operator adalah :
1. Volume pengisian (berat tablet yang merupakan
posisi terendah dari alu bawah
2. Titik dorong/ejection (posisi tertinggi dari alu bawah)
3. Ketebalan tablet, dihasilkan oleh penetrasi maksimal
alu atas
4. Kecepatan pengempaan
2. alat kempa multistasion (rotary)
Pengempaan berlangsung melalui dua tahap =
pengempaan awal dan stasiun pengempaan utama
Pada mesin kempa rotari standar, setiap alat
(lumpang-alu) mengahsilkan satu tablet setiap satu
putaran
Produktifitas dari mesin bergantung pada kecepatan
putaran mesin kempa
Untuk tablet yang lebih kecil, produktivitas dapat
ditingkatkan dengan meningkatkan jumlah alu
menjadi dua atau tiga pada satu kali kempa
3. alat kempa khusus (special)
Untuk produksi skala besar
Mesin kempa rotari dengan dua sisi (double sided)
untuk produksi tablet dua lapis (bilayer)

Anda mungkin juga menyukai