Anda di halaman 1dari 33

ANALISIS

ANTIBOTIK
Analisis Farmasi
2012
ANTIBIOTIK
• a substance that kills or inhibits the growth of
microorganisms such as bacteria, fungi, or
Anti-
protozoans, as well as destroying viruses.
microbial
Antimicrobial drugs either kill microbes (microbicidal)
or prevent the growth of microbes (microbistatic).

• a substance or compound (also called


chemotherapeutic agent) that kills or inhibits the
growth of bacteria. Antibiotics belong to the group of
Antibiotic
antimicrobial compounds used to treat infections
caused by microorganisms, including fungi and
protozoa
• antimicrobial substances that are applied to living
Antiseptics tissue/skin to reduce the possibility of infection,
sepsis, or putrefaction.

2
ANTIBIOTIK
• Penisilin Aminoglikosida
Pengelompokan
antibiotik • Sefalosporin Tetrasiklin
• Makrolida dan Linkomisin dll

• dilakukan dengan metode hayati


Penetapan menggunakan bakteri, dan ini
potensi merupakan pilihan metode yang cocok
untuk antibiotika

• dilakukan dengan metode kimia untuk


Penetapan
kadar tujuan kontrol kualitas, monitoring di
lingkungan dan atau plasma.

3
Contents

ANALISIS:
1 KLORAMFENIKOL

2 TETRASIKLIN

3 PENISILIN, SEFALOSPORIN

4 STREPTOMISIN
Analisis Kloramfenikol
Sediaan:
• Kapsul 250 mg
• Sirup 125 mg (tiap 5 ml)
• Salep Mata 1%
• Tetes Mata 0,5% dan 1%
• Tetes Telinga 1%
KLORAMFENIKOL
• Nama kimia: 2,2-Dichloro-N-[(1R,2R)-2–hydroxy–1-(hydroxymethyl)-
2-(4–nitrophenyl)ethyl]acetamide
• C11H12Cl2N2O5 = 323.1
Sinonim Nama Dagang
Albucetin,
 Chloranfenicol Cendofenicol,
Colme,
 Cloranfenicol Fenicol,
Kemicort,
Ribocin,
 Laevomycetinum Solacort,
Suprachlor,
dll
Fisikokimia Kloramfenikol

• Fine, white to greyish–white or yellowish–


white crystals.
• M.p. 149° to 153°.
• Kelarutan kloramfenikol dalam air adalah
2,5 mg per ml, larut dalam etanol, aseton
dan etil asetat.
• Bentuk ester dari kloramfenikol sedikit
larut dalam air dan secara umum larut
dalam pelarut organik
Fisikokimia Kloramfenikol

• Kloramfenikol mempunyai rasa yang sangat


pahit, oleh karena itu sediaan sirup selalu
menggunakan kloramfenikol bentuk ester
palmitat atau suksinat agar tingkat pahitnya
berkurang.
• Dalam larutan air, gugus amida dari
kloramfenikol dapat terurai/ terhidrolisis. Selain
itu juga peruraian dapat terjadi pada ikatan
karbon dengan atom klor.
Hidrolisis kloramfenikol
• Hidrolisis pada gugus amida

• Hidrolisis pada ikatan karbon dengan atom klor


Fotodegradasi kloramfenikol

• Kloramfenikol dapat mengalami kerusakan oleh


cahaya (fotodegradasi) karena proses oksidasi,
reduksi, dan kondensasi.
• Reaksi:
Kloramfenikol 4-nitro benzaldehid (…………)

Asam 4-nitroso benzoat (…….) O

OH

Asam-4,4’-asoksi benzoat
HO

N N 10

O O
Penetapan Kadar Kloramfenikol

1. Titrasi bebas air


2. Nitrimetri
3. Bromometri
4. Argentometri
5. Spektrofotometri UV dan Vis
6. HPLC
Titrasi bebas air
• Prinsipnya berdasarkan hasil degradasi dari
kloramfenikol dalam suasana asam yang
menghasilkan amina primer melalui gugus amida.
Sifat basa cukup kuat untuk dititrasi oleh asam,
namun lebih baik titrasinya dilakukan dalam
suasana bebas air.
• Prosedur:
+ 150mg kloramfenikol yang ditimbang seksama, dilarutkan
dalam 2ml alkohol 90%, tambahkan 5ml asam klorida
pekat, panaskan sampai kering. Keringkan pada suhu
105C selama 15’. Setelah dingin larutkan dalam 10ml
asam asetat glasial. Tambahkan 5ml raksa (II) asetat 5%
dalam asam asetat dan 20ml dioksan serta 5 tetes
indikator kristal violet. Titrasi dengan asam perklorat
0,05N sampai warna biru.
Nitrimetri
• Prinsipnya berdasarkan keberadaan atau bisa
didapatkannya gugus amin aromatik primer dari
kloramfenikol. Untuk mendapatkan gugus amin aromatik
primer maka gugus nitro direduksi dengan serbuk seng,
atau yang lainnya.
• Prosedur:
Timbang seksama 500mg, tambahkan 20ml asam klorida P, 5g debu
seng sedikit demi sedikit. Tambahkan 15ml asam klorida P, biarkan
1jam. Saring melalui kapas, cuci 3kali, tiap kali dengan 5ml air.
Dinginkan sampai 15. Titrasi pelan-pelan dengan natrium nitrit 0,1
M hingga 1 tetes larutan segera menghasilkan warna biru pada
kertas kanji iodida P. Titrasi selesai jika titik akhir dapat
ditunjukkan lagi setelah larutan dibiarkan 5’.
1 ml natrium nitrit 0,1 M setara dengan 32,31 mg C11H12Cl2N2O5
Reaksi nitrimetri

Zn/HCl
NO2 CH CH CH2 OH

OH NH C CHCl2

HNO2 HCl
NH2 CH CH CH2 OH

OH NH C CHCl 2

............. H2O
Bromometri
• Gugus nitro dari kloramfenikol terlebih
dahulu harus dirubah menjadi amin
aromatik primer. Kemudian dua atom
brom akan masuk ke inti benzen pada
posisi orto. Sehingga kesetaraannya
adalah satu molekul kloramfenikol
memerlukan 4 atom Br-.
Argentometri
• Prinsipnya berdasarkan pada keberadaan atom klorida
yang dapat bereaksi dengan perak nitrat dalam suasana
asam.
– Sebelumnya atom klorida harus didapatkan dengan cara didestruksi
kering.
– Sejumlah serbuk kloramfenikol didestruksi bersamaan dengan natrium
karbonat dan kalium karbonat, diakhir pembakaran akan didapatkan
serbuk putih yang merupakan NaCl/ KCl.
Prosedur:
• + 300mg yang ditimbang seksama, pijarkan bersama 500mg natrium
karbonat dan 500mg kalium karbonat hingga tak ada warna hitam.
Pindahkan secara kuantitatif dengan bantuan 25ml air. Netralkan
dengan asam nitrat encer, tambahkan 15ml asam nitrat encer lagi
dan 25ml perak nitrat 0,1 N. Titrasi dengan amonium tiosianat 0,1 N
dengan indikator besi (III) amonium sulfat 1ml.
Spektrofotometri UV
• Kloramfenikol 1% dalam pelarut air memberikan
absorbansi 298 pada panjang gelombang 278
nm. (A11=298).
• Bentuk ester kloramfenikol palmitat pada media
alkohol memberikan (E1%, 1cm ) absorbansi
178 pada panjang gelombang 271 nm.
Spektrofotometri Vis (1)

• Gugus nitro amin aromatis primer


diazotasi + N-(1-naftil)-etilendiamin

H2 H2
HN C C NH2
Spektrofotometri Vis (2)
• Metode ini didasarkan reduksi kloramfenikol
dalam campuran asam asetat glacial, air dan
TiCl3 pada suhu kamar selama 10 menit.
• Produk hasil degradasinya kemudian
dipanaskan dengan p-dimetilaminobenzaldehid
dan memberikan warna hijau kekuningan yang
dideteksi pada panjang gelombang maksimal
440 nm.
• Reaksi reduksi kloramfenikol dengan Titan (III)

• Reaksi kompleks dengan p-dimetilaminobenzaldehid


HPLC
• Contoh sistem kromatografi yang dipakai adalah
ANALISIS TETRASIKLIN
TETRASIKLIN

• Nama kimia: [4S-(4α,4aα,5aα,6β,12aα)]-4-


(dimethylamino)-1,4,4a,5,5a,6,11,12a-
octahydro–3,6,10,12,12a-pentahydroxy–
6–methyl-1,11–dioxo–2–
naphthacenecarboxamide
• C22H24N2O8=444.4
TETRASIKLIN
• A yellow, crystalline, amphoteric powder which
darkens in moist air on exposure to strong
sunlight.
• Soluble 1 in 2500 of water and 1 in 50 of
ethanol; practically insoluble in chloroform and
ether; freely soluble in dilute acids and, with
decomposition, in solutions of alkali
hydroxides.

24
N(CH3)2
HO CH3

OH

D C B A

CONH2
OH
OH O OH O

• Tetrasiklin BM = 444,43
• Klortetrasiklin 7-klortetrasiklin BM = 478,88
• Oksitetrasiklin 5-hidroksi tetrasiklin BM = 460,43

25
TETRASIKLIN
• Spektrofotometri UV-VIS
• Fluorometri
• TBA

26
TETRASIKLIN
SPEKTROFOTOMETRI UV
• Aqueous acid—270 nm (A11=417), 356 nm.

27
TETRASIKLIN
KOLORIMETRI

Oksitetrasiklin + besi (III) klorida


Warna coklat jingga,  = 490nm

28
TETRASIKLIN
Campuran tetrasiklin dan klortetrasiklin

Tetrasiklin HCl = -54,8 A268 + 67,70 A380 + 63,32 A440


Klortetrasiklin HCl = 65,4 A268 – 78,47 A380 + 13,85 A440
Oksitetrasiklin HCl = 61,07 A268 + 5,27 A380 – 77,5 A440

29
TETRASIKLIN
FLUOROMETRI

Klortetrasiklin isoklortetrasiklin,
Fluoresensi biru

30
TETRASIKLIN
TBA

+ 250mg tetrasiklin hidroklorid yang


ditimbang seksama, larutkan dalam 30ml
asam asetat glasial. Tambahkan 10ml
raksa (II) asetat 5% b/v dalam asam
asetat glasial dan 20ml dioksan. Titrasi
dengan asam perklorat 0,1 N dengan 3
tetes kristal violet sampai warna hijau
31
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROM.

• Contoh: menggunakan metode HPLC


deteksi dengan PDA panjang gelombang
355 dan 368 nm. Sistem kromatografi
yang dipakai adalah kolom C18 Bondapak
dan fase gerak asam oksalat 0,0025 M-
asetonitril (4:1) dengan laju alir 1
ml/menit..
32
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai