Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan

1. Buatlah pertanyaan penelitian dari praktkum tersebut?


Jawab:
Apakah ada pengaruh massa serbuk jahe halus yang awal dengan yang sudah
dioven?
Apakah ada pengaruh ekstraksi soxhlet dengan serbuk jahe halus?
Apakah ada pengaruh pelarut n-heksana terhadap percobaan ini?
Apakah ada pengaruh Na2SO4 anhidrat terhadap percobaan ini?
Apakah ada pengaruh indeks bias dari n-heksana dengan indeks bias dari
minyak jahe?
Apakah ada pengaruh percobaan isolasi minyak jahe akan didapatkan hasil
berupa minyak atsiri?

2. Jelaskan secara singkat prinsip kerja ekstraksi soxhlet yang digunakan dalam
percobaan ini!
Jawab:
Prinsip kerja dari ekstraksi soxhlet yaitu model ekstraksi (pemisahan/pengambilan)
yang menggunakan pelarut selalu baru dalam mengekstraknya sehingga terjadi
ektraksi yang kontinyu dengan adanya jumlah pelarut konstan yang juga dibantu
dengan pendingin balik (kondensor). Untuk mekanisme kerjanya, pertama yang harus
dilakukan yaitu dengan menghaluskan sampel untuk mempercepat proses ekstraksi,
karena luas permukaannya lebih besar, jadi laju reaksi lebih cepat berjalan kemudian
sampelnya dibungkus dengan kertas saring (agar sampelnya tidak ikut kedalam labu
alas bulat ketika diekstraksi), setelah itu dimasukkan batu didih ke dalam labu alas
bulat. Fungsi dari batu didih yaitu untuk menyebarkan panas kesegala arah dimana
batu didih tersebut berputar-putar agar panas didalam labu sama dan labu tidak pecah.
Kemudian kertas saring dan sampel dimasukkan kedalam lubang alat ekstraksi.
Pelarut yang digunakan yaitu pelarut n-heksana yang dituangkan kedalam labu alas
bulat. Kemudian dilakukan pemanasan pada pelarut dengan acuan pada titik didihnya
(agar pelarut bisa menguap), uapnya akan menguap melalui pipa F dan akan
menabrak dinding-dinding kondensor hingga akan terjadi proses kondensasi
(pengembunan), dengan kata lain terjadi perubahan fasa dari fasa gas ke fasa cair.
Kemudian pelarut akan bercampur dengan sampel dan mengekstrak
(memisahkan/mengambil) senyawa yang kita inginkan dari suatu sampel. Setelah itu
maka pelarutnya akan memenuhi sifon, dan ketika pada sifon penuh kemudian akan
disalurkan kembali kepada labu alas bulat. Proses ini dinamakan 1 siklus, semakin
banyak jumlah siklus maka bisa di asumsikan bahwa senyawa yang larut dalam
pelarut juga akan semakin maksimal. Langkah ini dihentikan ketika tetesan sudah
jernih. Setelah itu alatnya dilepas dan labu alas dasar dimasukkan kedalam evaporator.

3. Bilamana pemisahan pelarut menggunakan alat evaporator? Berikan alasan!


Jawab:
Pemisahan pelarut menggunakan alat evaporator bilamana, pelarut yang digunakan
bersifat menguap karena prinsip kerja dari alat ini yaitu dengan cara menguapkan
pelarut.

4. Berdasarkan hasil rendemen minyak atsiri yang anda peroleh, apakah cara
pengeringan dan penghalusan serbuk jahe berpengaruh pada hasil? Jelaskan!
Jawab:
Iya, cara pengeringan dan penghalusan serbuk jahe berpengaruh pada hasil. Dengan
cara pengeringan, apabila dilakukan dengan menggunakan suhu tinggi maka akan
merusak dan mengubah sifat dari minyak jahe yang mudah menguap. Sedangkan pada
cara penghalusan, serbuk jahe halus memiliki luas permukaan yang besar sehingga
pelarut lebih cepat untuk melarutkan komponen minyak jahe.

5. Apa fungsi Na2SO4 anhidrat dalam percobaan ini? Jelaskan!


Jawab:
Fungsi Na2SO4 anhidrat dalam percobaan ini adalah untuk menyerap, mengikat,
mengadsorbsi air yang masih terdapat pada minyak atsiri sehingga menjadi murni.
Hal ini terjadi karena sifat Na2SO4 anhidrat yang higroskopis dan berfungsi sebagai
pengering.

6. Sebutkan minimal lima senyawa yang terdapat dalam minyak atsiri jahe dan tuliskan
rumus strukturnya!

Jawab:

Anda mungkin juga menyukai