Anda di halaman 1dari 26

EKSTRAKSI CAIR-CAIR

PEMISAHAN TERMAL DIFUSIONAL


Definisi
Ekstraksi cair-cair adalah proses untuk
memisahkan komponen dalam larutan oleh
distribusinya oleh dua fasa cair yang tidak saling
bercampur ekstraksi cair/ekstraksi pelarut
Peristiwa ini melibatkan permindahan massa dari
fasa cair satu ke fasa cair yang tidak saling
bercampur
Prinsip kerjanya berdasarkan perbedaan
kelarutan

Penggunaan Ekstraksi di Industri
Proses recovery asam asetat dari air
menggunakan etil eter atau etil asetat
(gambar 6.1).
Recovery phenolic dari air menggunakan butyl
asetat atau dengan isopropyl eter, atau
dengan metil isobutyl keton.

Gambar 6.1. Ekstraksi pelarut dari asam asetat dari air
Ekstraksi banyak digunakan sebagai komplementer
(tambahan) disamping destilasi. Ekstraksi
diperlukan terutama:
Bila proses distilasi akan membutuhkan panas
dalam jumlah terlalu besar. Contohnya bila
volatilitas relatif mendekati 1
Bila pembentukan azeotrop menghambat
pemisahan dalam destilasi
Bila diinginkan penghindari pemanasan terhadap
suatu zat
Bila komponen yang hendak dipisahkan sangat
berbeda sifat-sifatnya (kelarutannya).
6
Volatilitas Relativ
Volatilitas relatif merupakan ukuran beda volatilitas antara 2 komponen,
dan juga titik-titik didihnya. Volatilitas relatif menunjukkan bagaimana
akan mudah atau sukarnya suatu pemisahan tertentu. Volatilitas Relativ
suatu komponen i terhadap komponen j didefinisikan seperti





dimana
y
i
= mol fraksi komponen i di dalam uap
x
i
= mol fraksi komponen i di dalam cairan
Azeotrop merupakan campuran dari dua atau lebih larutan
(kimia) dengan perbandingan tertentu , dimana komposisi ini
tetap / tidak bisa diubah lagi dengan cara destilasi sederhana.
Kondisi ini terjadi karena ketika azeotrop di didihkan, uap yang
dihasilkan juga memiliki perbandingan konsentrasi yang sama
dengan larutannya semula akibat ikatan antar molekul pada
kedua larutannya.
Azeotrop positif
Jika titik didih campuran azeotrop kurang dari titik didih salah satu
larutan konstituennya, contoh campuran 95,63 etanol dan 4,37 %
air, etanol mendidih pada suhu 78,4
O
C sedangkan air mendidih
pada suhu 100
O
C, tetapi campurannya/azeotropnya mendidih
pada suhu 78,2
O
C.
Azeotrop Negatif
Jika titik didih campuran azeotrop lebih dari titik didih
konstituennya atau salah satu konstituennya. Contoh campuran
asam klorida pada konsentrasi 20,2 % dan 79,8 % air. Asam
klorida (murni) mendidih pada suhu -84
O
C, tetapi campuran
azeotropnya memiliki titik didih 110
O
C.
Jenis-jenis Ekstraksi
Jenis ekstraksi melibatkan pertukaran kation,
seperti ekstraksi logam dengan asam
karboksilat, selain itu juga melibatkan
pertukaran anion, seperti ekstraksi logam
dengan amina, selain itu juga melibatkan
pembentukan senyawa aditif, seperti ekstraksi
dengan senyawa organo-fosfat (pemurnian
uranium dari nitrat dengan tri-n-butil fosfat).

Definisi dalam Ekstraksi
Feed dalam proses ekstraksi cair-cair
mengandung komponen yang akan dipisahkan
dari larutannya. Komponen yang besar dalam
feed disebut feed solvent
sedangkan komponen minor dalam feed disebut
solute
Cairan yang tidak tercampur ditambahkan pada
proses yang bertujuan untuk mengekstraksi
solute atau solute dari feed untuk mendapatkan
solute

Fase ekstraksi solvent di dalam ekstraktor
disebut ekstrak
Rafinat adalah fasa liquid yang tertinggal dari
feed setelah kontak dengan fasa kedua
Wash solvent adalah cairan yang ditambahkan
pada proses frasksional cair-cair untuk
mencuci atau enrich pada kemurnian dari
solute di dalam fasa ekstrak
Proses ekstraksi

Contoh: Cairan A dan B tidak saling melarutkan, sedang C
larut dalam A maupun B; mula-mula C terlarut dalam A,
lalu ditambahkan B. Terbentuk dua fasa cair; C sebagian
larut dalam A sebagian larut dalam B; jika fasa A dan B
dipisahkan, maka C yang mula-mula terlarut dalam A
sebagian terambil dalam B
Istilah:
C = solut (solute) biasanya berupa padatan yang
terlarut
A = diluen (dilluent)
B = solven (solvent)

Jadi ada 2 proses,
pencampuran (mixing) alatnya bernama mixer
pemisahan fasa, alatnya bernama settler
Fasa yang mengandung banyak A disebut
rafinat
Fasa yang mengandung banyak B disebut
ekstrak
Solut berpindah dari fasa rafinat ke ekstrak.

Mekanisme proses Ekstraksi
Jenis ekstraksi dari arah alirannya, (a) Crosscurrent, (b) countercurrent
A
B
Diagram Fasa dan Kurva Distribusi
Diagram tiga sudut (Diagram Terner) atau diagram segitiga
berbentuk segitiga sama sisi dimana sudut-sudutnya ditempati
oleh komponen zat. Sisi-sisinya itu terbagi dalam ukuran yang
menyatakan bagian 100% zat yang berada pada setiap
sudutnya. Untuk menentukan letak titik dalam diagram segitiga
yang menggambarkan jumlah kadar dari masing-masing
komponen.
Pada salah satu sisinya ditentukan kedua titik yang
menggambarkan jumlah kadar zat dari masing-masing zat yang
menduduki sudut pada kedua ujung sisi itu. Dari dua titik ini
ditarik garis yang sejajar dengan sisi yang dihadapinya, titik
dimana kedua garis itu menyilang, menggambarkan jumlah
kadar masing-masing.
Diagram Fasa dan Kurva Distribusi
Gambar 6.4. Gambar (a) diagram fasa dan (b) kurva distribusi
Pada gambar 6.4a terdapat gambar diagram fasa yang
menggambarkan posisi utama titik A adalah diluen, B adalah
solvent dan C adalah solute. Pada segitiga sama sisi tersebut
terdapat titik A, B, dan C di sudut segitiga. Posisi A menunjukkan
bahwa komposisi A adalah 100%, B adalah 0% dan C adalah 0%,
begitu juga untuk B dan C. Di dalam segitiga terdapat kurva
rafinat adalah kurva yang masih mengandung banyak A dan sisi
kanan yang dekat dengan titik B adalah kurva ekstrak. Setelah
proses ekstraksi Solut akan terdistribusi ke dalam rafinat dan
ekstrak. Penggambaran distribusi solute dapat digambarkan
pada Kurva distribusi pada gambar 6.4b disajikan bahwa pada
sumbu x adalah komposisi solute dalam rafinat xr (frasi berat
solute dalam rafinat), dan sumbu y adalah komposisi solute di
dalam ekstrak ye (fraksi berat solute dalam ekstrak).
Tie-line berhubungan dengan titik-titik kesetimbangan, yang
menghubungkan antara titik rafinat dan titik ekstrak. Tie line dibuat
dengan cara membiarkan suatu campuran yang diketahui
komposisinya mencapai kesetimbangan 2 fasa. Ternary air-asam
asetat-metil isobutyl keton (MIBK) tabel 6.1. dan sedangkan right-
triangular diagram dapat dilihat pada Gambar 6.3., Ternary ini adalah
sistem Tipe I yaitu hanya satu dari pasangan kembar, air dan MIBK
tidak saling bercampur. Sistem tipe II adalah jika dua dari pasangan
kembar adalah tidak saling bercampur, seperti solute yang secara tidak
bercampur pada salah satu cairan.
Tabel 6.1. Air-asam asetat-metil isobutyl keton, 25
o
C
Gambar 6.5. Diagram Ternary air-asam asetat- metil
isobutyl keton
Sistem cairan tidak saling bercampur pada critical solution
temperature. Pada Gambar 6.6. peningkatan suhu dapat mengubah
sistem tipe II ke sistem tipe I di atas suhu kritis dari solvent dan
system binary ekstraksi-solvent (solvent) T
BS
. Sistem menjadi saling
bercampur di atas suh kritis, dari feed solvent (feed) dan binary
ekstraksi solvent T
AS
.
Gambar 6.6. Pengaruh suhu pada persamaan cair-cair ternary
A= feed solvent, B= solute, S= ekstraksi solvent
Pemilihan Solvent
Selektivitas : Pemisahan relatif atau selektivitas, dari
solvent adalah rasio dua komponen dalam fasa
ektraksi-solvent dibagi dengan rasio komponen yang
sama dalam fasa feed-solvent. Diharapkan lebih
besar dari 1.
Recoverability: Ekstraksisolvent biasanya dapat
diambil kembali dari aliran ekstrak dan juga dari aliran
rafinat di dalam proses ekstraksi.
Partition Ratio: Partition Ratio dari solute harus lebih
besar, sehingga perbandingan ekstraksi-sovent
terhadapt feed lebih rendah.
Kapasitas: beban solute terhadap berat ekstraksi
solvent dicapai pada lapisan ekstraksi pada plait point
sistem Tipe I atau batas kelarutan sistem tipe II.
Kelarutan solvent: Ekstraksi solvent dengan
kelarutan rendah dalam rafinat. Kelarutan feed
solvent yang rendah dalam ekstraksi.
Densitas: harus ada perbedaan densitas antara
dua fasa cairan di dalam kesetimbangan, sehingga
mudah dipisahkan
Tegangan permukaan (interfacial tension):Jika
tegangan permukaan terlalu tinggi, maka cairan
akan sulit bercampur.
Reaktivitas kimia: pelarut harus stabil dan tidak
bereaksi (inert)
Viskositas, tekanan uap, titik beku: harus rendah
untuk memudahkan penyimpanan.
Toksisitas, flammabilitas, nilai ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai