Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME

FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL

PERTEMUAN 10

Nama : Doris Puspitasari

NIM/Kelas : 170105018/6B Farmasi

Dosen Pengampu : Desy Nawangsari , M.Farm., Apt.

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO

2020
CARA KERJA ASEPTIS

A. Definisi Aseptis
Aseptik adalah keadaan bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya melalui teknik aseptik. Teknik
aseptik/asepsis adalah segala upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan
infeksi. Tindakan asepsis ini bertujuan untukmengurangi atau menghilangkan
mikroorganisme yang terdapat pada permukaan benda hidup atau benda mati.
Tindakan ini meliputi antisepis, desinfeksi, dan sterilisasi. Untuk itu,diperlukan
perlakuan khusus pada alat dan bahan operasi, lapangan operasi, operator,dan
sistem sebagai pelaksana.

B. Teknik Aseptik
Merupakan salah satu keahlian dasar bagi mereka yang ingin menekuni
teknologi pangan. Aseptic sangat diperlukan untuk menghindarkan
mikroorganisme dari kontaminan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba.
Aseptis sangat diperlukan untuk menghindarkan mikoorganisme dari kontaminan
yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Teknik aseptis digunakan
sepanjang kegiatan berlangsung baik alat, bahan, lingkungan sekitar maupun
praktikannya, untuk alat dan bahan praktikum dapat diterapkan metode sterilitas.
Teknik aseptis merupakan pekerjaan yang selalu dilakukan dalam
pengujian mikrobiologis dan proses produksi mikroba. Bahan-bahan yang
dipindahkan meliputi biakan murni, starter, media tumbuh, larutan, air steril dan
bahan-bahan lain. Teknik aseptis adalah suatu system cara bekerja atau praktik
yang menjaga sterilitas ketika menangani pengkulturan mikroorganisme untuk
mencegah kontaminasi terhadap kultur mikroorganisme yang diinginkan. Dasar
digunakannya teknik aseptis adalah adanya benyak pertikel debu yang
mengandung mikroorganisme (bakteri atau spora) yang mungkin dapat masuk ke
dalam cawan, mulut Erlenmeyer, atau mengendap di area kerja (Tri Puji L, 2018)
Teknik aseptic sangat diperlukan untuk menghindarkan mikroorganisme
dari kontaminan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Teknik aseptic
digunakan sepanjang kegiatan berlangsung baik alat, bahan, lingkungan sekitar
maupun praktikannya, untuk alat dan bahan praktikum dapat diterapkan metode
sterilitas. Penguasaan teknik aseptic ini sangat diperlukan dalam keberhasilan
laboratorium mikrobiologi dan hal tersebut merupakan salah satu metode
permulaan yang dipelajari oleh ahli mikrobiologi (Oram, 2001).

C. Kondisi Aseptis
kondisi bebas dari mikroorganisme seperti fungi, bakteri, yeast, virus,
mikoplasma, dan lain sebagainya. Kondisi aseptis atau steril harus dipenuhi oleh
eksplan, peralatan, dan proses pengerjaan kultur. Pertumbuhan mikroorganisme
tersebut umumnya lebih cepat dibandingkan pertumbuhan jaringan tumbuhan,
sehingga dapat menghambat pertumbuhan eksplan. Hambatan dalam pelaksanaan
Kultur Jaringan Tumbuhan adalah kontaminasi yang dapat terjadi selama
prosedur maupun tahapan pengerjaan maupun selama pemiliharaan. Kontaminasi
mikrobia mengakibatkan berkurangnya hara, menghasilkan senyawa toksik, dan
memakan eksplan. Mikrobia terdapat dalam jumlah yang banyak. Mikrobia
bereproduksi dengan cepat dan mempunyai aktivitas metabolisme yang tinggi.
Sterilisasi dalam pelaksanaan Kultur Jaringan Tumbuhan terdiri dari sterilisasi
ruang kerja, medium dan alat-alat, serta eksplan.

D. Teknik kerja aseptis


Teknik kerja aseptis merupakan teknik kerja yang dijalankan agar hasil
pekerjaan dijamin kesucihamaannya/sterilitasnya dan mencegah kontami-nasi.
Prosedur kerja yang dijalankan dalam teknik kerja aseptis biasanya bersifat
baku /terstandar. Teknik kerja aseptis dibutuhkan pada pekerjaan-pekerjaan yang
berhubungan dengan mikroorganisme.
Dasar digunakannya teknik kerja aseptik adalah banyaknya
mikroorganisme (bakteri atau spora) di udara yang mungkin dapat masuk ke
dalam bahan ( media ), peralatan ( cawan, Erlenmeyer, dll), atau mengendap di
area kerja. Pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan ini dapat mempengaruhi
atau mengganggu hasil dari suatu percobaan/produksi. Mikroorganisme dapat
juga ”jatuh” dari tangan operator, sarung tangan atau jas laboratorium karena
pergerakan lengan yang relatif cepat. Penggunaan teknik aseptik meminimalisir
adanya kontaminasi. Pada kenyataanya teknik aspetis tidak dapat melindungi
secara sempurna dari bahaya kontaminan. Namun semakin pengalaman
seseorang dalam melaksanakan pekerjaan maka semakin sedikit resiko terjadinya
kontaminasi.
Teknik kerja aseptis harus dikuasai terlebih dahulu oleh seseorang yang
akan bekerja dalam bidang pekerjaan yang berkaitan dengan mikroorganisme dan
agen berbahaya seperti bahan beracun dan bahan radioaktif. Pekerjaan yang
dimaksud meliputi:
1. Memindahkan atau mentransfer bahan/biakan dari dari stu tempat ke tempat
yang lain
2. Melakukan sterilisasi bahan, alat, ruang dan pekerja
3. Pengambilan sampel/contoh untuk uji mikrobiologis

Anda mungkin juga menyukai