Anda di halaman 1dari 3

RIZKI YANI FATIMAH (170105059)

S1 FARMASI 6B
TUGAS RESUME FTS STERIL PERTEMUAN 10

CARA KERJA ASEPTIS

A. Pengertian aseptis
Aseptik berarti bebas dari infeksi. Aseptik adalah keadaan bebas
dari mikroorganisme penyebab penyakit. Teknik aseptis atau steril adalah suatu sistem
cara bekerja atau praktek yang menjagasterilitas ketika menangani pengkulturan
mikroorganisme untuk mencegah kontaminasiterhadap kultur mikroorganisme yang
diinginkan. Dasar digunakannya teknik aseptik adalahadanya banyak partikel debu yang
mengandung mikroorganisme (bakteri atau spora) yangmungkin dapat masuk ke dalam
cawan, mulut erlenmeyer, atau mengendap di area kerja.Pertumbuhan mikroba yang
tidak diinginkan ini dapat mempengaruhi atau mengganggu hasil dari suatu percobaan.
Mikroorganisme dapat juga ”jatuh” dari tangan operator, sarung tangan atau jas
laboratorium karena pergerakan lengan yang relatif cepat. Penggunaan teknik
aseptik meminimalisir material yang digunakan terhadap agen pengontaminasi. Pada
kenyataanyateknik aspetis tidak dapat melindungi secara sempurna dari bahaya
kontaminan. Namunsemakin banyak belajar dari pengalaman maka semakin mengurangi
resiko yang ditimbulkan.
Teknik aseptis adalah suatu metode atau teknik didalam memindahkan atau
menstranfer kultur bakteria dari satu tempat ke tempat lain secara aseptis agar tidak
terjadi kontaminasi oleh mikroba lain ke dalam kultur. Teknik transfer aseptis ini sangat
esensial dan kunci keberhasilan prosedur microbial yang harus diketahui oleh seorang
yang hendak melakukan analisis mikrobiologi. (Pelzcar, M.J. Chan, 2007).
Teknik aseptic sangat diperlukan untuk menghindarkan mikroorganisme dari
kontaminanyang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Teknik aseptic digunakan
sepanjang kegiatan berlangsung baik alat, bahan, lingkungan sekitar maupun
praktikannya. untuk alat dan bahan praktikum dapat diterapkan metode sterilitas.
Pemguasaan Teknik aseptic ini sangat diperlukan dalam keberhasilan laboratorium
mikrobiologi dan hal tersebut merupakan salah satu metode permulaan yang di pelajari
oleh ahli mikrobiologi. (Oram, 2001).
Sementara itu menurut Pelczar dan Chan (2007), teknik aseptic sangat penting
dalam pengerjaan mikrobiologi yang memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping 
kestrilan yangharus dijaga selalu agar terbebas dari kontaminan yang dapat mencemari.
Populasi mikroba dialam sekitar kita sangat besar dan komplek. Beratur-ratus spesies
berbagai mikroba biasanyamenghuni bermacam-macam bagian tubuh kita, termasuk
mulut, saluran pencernaan, dan kulit.Sekali bersin terdapat beribu-ribu mikroorganisme
sehingga diperlukan teknik yang dapatmeminimalisir seperti pengisolasian.Sterilisasi
dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi dari semua
kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi dalam usaha mendapatkan
keadaansteril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat oleh panas (kalor), gas-gas
seperti formaldehid,etiloksida, atau betapriolakton oleh bermacam-macam larutan kimia
oleh sinar lembayung ultraatau sinar gama. Mikroorganisme juga dapat disingkirkan
secara mekanik oleh sentrifugasikecepatan tinggi atau oleh filtrasi (Curtis, 1999).

B. Cara kerja aseptis


Hal-hal yang perlu diperhatikan selama melakukan transfer aseptis;
 Meja kerja sebaiknya jauh dari sesuatu yang dapat menciptakan aliran udara,
misalnya tidak ada jendela yang terbuka, tidak dekat pintu yang selalu terbuka
dan tertutup, dan jauh dari lalu lintas orang
 Pastikan meja kerja bersih dari kotoran dan benda – benda yang tidak digunakan.
 Usap meja kerja dengan alkohol (etanol 70 %) atau senyawa pembersih lain
sebelum digunakan.
 Semua peralatan(pipet, cawan, dll)  yang digunakan harus steril
 Atur peralatan dimeja kerja sedemikian rupa sehingga meminimalisir pergerakan
tangan. Alat yang biasa digunakan oleh tangan kanan posisikan di sebelah kanan,
dan sebaliknya.
 Membakar tepi mulut suatu alat dapat membunuh mikroorganisme yang
menempel.
 Telah siap dengan segala bahan dan peralatan yang dibutuhkan
 Cuci tangan sebelum dan sesudah bekerja
 Bersihkan tempat kerja, sterilkan dengan desinfektan
 Kenakan jas lab, kain masker, dan kaos tangan steril
 Jangan membuang tabung reaksi bertutup/ botol kultur kendorkan tutupnya
terlebih dahulu.

C. Kondisi Aseptis
Kondisi bebas dari mikroorganisme seperti fungi, bakteri, yeast, virus,
mikoplasma, dan lain sebagainya. Kondisi aseptis atau steril harus dipenuhi oleh eksplan,
peralatan, dan proses pengerjaan kultur. Pertumbuhan mikroorganisme tersebut umumnya
lebih cepat dibandingkan pertumbuhan jaringan tumbuhan, sehingga dapat menghambat
pertumbuhan eksplan. Hambatan dalam pelaksanaan Kultur Jaringan Tumbuhan adalah
kontaminasi yang dapat terjadi selama prosedur maupun tahapan pengerjaan maupun
selama pemiliharaan. Kontaminasi mikrobia mengakibatkan berkurangnya hara,
menghasilkan senyawa toksik, dan memakan eksplan. Mikrobia terdapat dalam jumlah
yang banyak. Mikrobia bereproduksi dengan cepat dan mempunyai aktivitas metabolisme
yang tinggi. Sterilisasi dalam pelaksanaan Kultur Jaringan Tumbuhan terdiri dari
sterilisasi ruang kerja, medium dan alat-alat, serta eksplan.

Anda mungkin juga menyukai