Anda di halaman 1dari 29

PERCOBAAN 5

EKSTRAKSI SOXHLET

Nama : Samantha Virginia Tansil


NIM : 205090200111025
Hari/tanggal : Selasa, 5 Oktober 2021
Kelompok :1

BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Bahan alam secara khusus diartikan sebagai segala material organik yang dihasilkan
oleh alam yang telah dipelajari dan dibuktikan baik secara empiris maupun secara tradisional
melalui pengalaman penggunaan turun temurun memiliki khasiat tertentu untuk kesehatan baik
dalam bentuk segar, sediaan kering, ekstrak, maupun senyawa tunggal hasil pemurnian
(Nugroho, 2017). Obat yang didapatkan dari tanaman banyak yang merupakan bahan hasil
ekstraksi berupa ekstrak bahan alam. Dalam memperoleh ekstrak ini merupakan sebuah
rangkaian yang panjang dengan melibatkan banyak faktor. Ekstrak yang didapatkan nantinya
berupa cairan yang akan dipekatkan dengan mengurangi kadar airnya hingga menjadi ekstrak
kental atau ekstrak kering. Komponen kimia yang terkandung dalam tumbuhan ini penting
untuk keperluan manusia baik dibidang pengobatan maupun industry (Najib, 2018).
Ekstraksi merupakan proses pemisahan bahan dari campurannya dengan menggunakan
pelarut yang sesuai (Tetti, 2014). Untuk ekstraksi komponen kimia dalam tumbuhan, ekstraksi
soxhlet adalah salah satu prosedur pemisahan yang paling banyak digunakan untuk ekstraksi
sampel padatan. Ekstraksi Soxhlet ini merupakan ekstraksi kuantitatif yang terjadi secara
bertahap dan membutuhkan waktu untuk mencapai hasil yang maksimal. Waktu untuk
memperoleh hasil ekstraksi yang maksimal ini sangat bergantung pada pelarut yang digunakan,
sifat analit, dan karakteristik sampel (Lacerda dkk, 2013).
Berdasarkan pemaparan di atas, maka kita sebagai mahasiswa perlu mengetahui metode
ekstraksi soxhlet untuk mendapatkan komponen kimia dari tumbuhan. Hal ini tentu saja untuk
memudahkan penelitian maupun memudahkan kita dalam bidang pekerjaan nantinya.

1.2 Tujuan
Dengan diadakannya praktikum ekstraksi soxhlet ini bertujuan agar praktikan
memahami konsep pemisahan padat – cair dengan metode ekstraksi soxhlet. Selain itu,
pemisahan komponen dalam sampel padatan dengan menggunakan pelarut dapat dipahami dan
dilakukan oleh praktikan.
BAB II
Metode Pelaksanaan

2.1 Alat
Alat – alat yang digunakan pada praktikum ekstraksi soxhlet ini, antara lain labu alas
bulat 500 mL, gelas ukur 100 mL, heating mantel, statif, klem, chamber ekstraktor, kondensor
refluks, kertas saring (timbel).

Gambar 2.1 Rangkaian Alat Ekstraksi Soxhlet

2.2 Bahan
Pada percobaan ekstraksi Soxhlet ini dibutuhkan beberapa bahan, antara lain 250 mL
pelarut etanol, rimpang kunyit, batu didih, dan vaseline.
2.2.1 Etanol
Etanol merupakan bahan kimia dengan titik didih 78,29o C. Etanol memiliki simbol
bahaya atau pictogram mudah terbakar, bahaya, dan karsinogen. Etanol dapat menyebabkan
iritasi mata dan kulit apabila terjadi kontak langsung. Selain itu, uap dan cairan ini juga dapat
memicu api dan mudah terbakar. Apabila bahan ini terhirup atau tertelan dapat menyebabkan
kerusakan organ. Hal – hal yang dapat dilakukan saat bekerja menggunakan bahan ini, antara
lain menjauhkan bahan dari api, permukaan panas, percikan api, memastikan bahwa bahan
disimpan dan ditutp dengan rapat, tidak menghirup uap, asap, atau kabut yang dihasilkan,
membasuh tangan setalah menggunakan bahan ini, memakai pelindung mata, wajah, jas
laboratorium, dan sarung tangan. Apabila terjadi kontak dengan kulit, maka segera basuh
daerah yang terkontak dengan air mengalir ± 15 menit. Apabila terjadi kontak dengan mata,
maka segera cuci mata dengan air mengalir ± 15 menit. Apabila terhirup, segera keluar dan
hirup udara segar. Apabila tertelan segera basuh mulut dengan air, lalu hubungi pihak medis
untuk mendapat perawatan lebih lanjut (Val Tech, 2012).
2.2.2 Kurkumin
Bagian utama dari tanaman kunyit adalah rimpangnya yang berada di dalam tanah.
Rimpangnya memiliki banyak cabang dan tumbuh menjalar, rimpang induk biasanya berbentuk
elips dengan kulit luarnya berwarna jingga kekuning – kuningan (Saras, 2020). Komposisi
utama dalam rimpang kunyit adalah kurkuminoid dan minyak atsiri (Sundari, 2016).
Kurkuminoid dalam rimpang kunyit mengandung senyawa kurkumin. Kurkumin merupakan
salah satu golongan yang mendominasi dari turunan yang ada dalam kurkuminoid. Kurkumin
memiliki rumus molekul kimia C21H20O6, mempunyai berat molekul sebesar 368 g/mol
(Prayudo dkk, 2015). Sedangkan minyak atsiri mengandung senyawa seskuiterpen alkohol,
turmeron, dan zingiberen.
2.2.3 Batu Didih
Batu didih atau zeolit merupakan mineral alam stilbite yang akan kehilangan air apabila
didihkan. Zeolit sendiri merupakan mineral aluminosilikat yang memilki struktur tiga dimensi
berdasarkan pada polyhedral [SiO4]-4 dan [AlO4]-4 . Zeolit memiliki pori – pori mikro yang dapat
menahan berbagai molekul dengan variasi ukuran yang disebabkan oleh hubungan dari keempat
ujung polyhedral tersebut. kation dan air umumnya dapat terperangkap dalam pori – pori
tersebut, sehingga dapat mencegah terjadinya letupan pada proses destilasi dengan penambahan
batu didih ini (Rampel 2003, dalam Goenadi, 2014).
2.2.4 Vaseline
Vaseline pada percobaan destilasi sederhana dan destilasi fraksinasi ini digunakan untuk
memudahkan pelepasan rangkaian alat dan menghindari keluarnya uap air. Vaseline memiliki
titik didih >250o C dan vaseline dapat memproduksi uap karbon monoksida jika dibakar. Suhu
penyimpanan vaseline yang baik adalah 15 – 25o C dan jauhkan vaseline dari saluran air, dan
air tanah (Roth, 2017).

2.3 Skema Prosedur


RIMPANG KUNYIT

Diletakkan labu alas bulat pada heating mantel yang sudah diletakkan
pada statif.

Dipasang labu alas bulat klem.

Dimasukkan beberapa batu didih ke dalam labu alas bulat.

Dimasukkan pelarut etanol sebanyak 250 mL ke dalam labu alas


bulat.

Diolesi chamber ekstraktor dengan vaseline secara tipis dan merata,


lalu dipasang pada labu alas bulat.

Diambil rimpang kunyit secukupnya, lalu dimasukka ke dalam


timbel.
Timbel dimasukkan ke dalam chamber ekstraktor sampai dasar
chamber ekstraktor.

Dipasang kondensor refluks pada chamber ekstraktor yang


sebelumnya sudah diolesi vaseline.

Dipasang selang air pada bagian bawah dan atas kondensor refluks.

Dinyalakan pompa air untuk mengaliri kondensor refluks dengan air.

Dinyalakan heating mantel secara perlahan.

Dimatikan heating mantel saat siklus dirasa cukup.

HASIL
BAB III
Data Hasil Percobaan

3.1 Tabel Hasil Pengamatan

No Perlakuan Pengamatan

Dipersiapkan alat dan bahan yang akan


1. Peralatan dan bahan telah siap.
digunakan.

Diletakkan labu alas bulat 250 mL pada


heating mantel yang sudah diletakkan Didapatkan labu alas bulat pada heating
2
pada statif dan diatur labu alas bulat mantel dan terpasang pada klem.
hingga terpasang pada klem.

Dimasukkan beberapa batu didih ke dalam Didapatkan labu alas bulat dengan
3.
labu alas bulat. beberapa batu didih di dalamnya.

Didapatkan labu alas bulat dengan pelarut


Diukur pelarut etanol sebanyak 250 mL,
4. etanol dan beberapa batu didih di
lalu dimasukkan ke dalam labu alas bulat.
dalamnya.

Diolesi vaseline secara tipis dan merata


Didapatkan chamber ekstraktor telah
5. pada chamber ekstraktor, lalu dipasang
terpasang pada labu alas bulat.
pada labu alas bulat.

Diambil rimpang kunyit secukupnya, lalu Didapatkan timbel yang berisi rimpang
6.
dimasukkan ke dalam timbel. kunyit.

Dimasukkan timbel ke dalam chamber Didapatkan timbel yang berisi rimpang


7. ekstraktor sampai ke dasar chamber kunyit berada di dalam chamber
ekstraktor. ekstraktor.

Dipasang kondensor refluks pada chamber


Didapatkan kondensor refluks telah
8. ekstraktor yang sebelumnya telah diolesi
terpasang pada chamber ekstraktor
vaseline.

Dipasang selang di bagian bawah dan atas Didapatkan selang telah terpasang pada
9.
kondensor refluks. kondensor refluks.

Dinyalakan pompa air untuk keluar Didapatkan pompa air menyala dan air
10.
masuknya air pada kondensor refluks. mengalir pada kondensor refluks.
Didapatkan uap pelarut etanol masuk ke
dalam kondensor refluks dan
Heating mantel dinyalakan dengan laju
11. terkondensasi, lalu menetes ke dalam
pemanasan secara bertahap.
chamber ekstraktor yang berisi sampel
rimpang kunyit.

Didapatkan campuran etanol dan


kurkumin keluar menuju pipa siphon dan
Didiamkan hingga chamber ekstraktor
12. masuk kembali ke dalam labu alas bulat,
terisi penuh oleh etanol dan kurkumin.
sehingga cairan dalam labu alas bulat
berwarna kuning jingga.

Didapatkan campuran etanol dan


Heating mantel dimatikan dan campuran
13. kurkumin dalam suhu kamar di dalam labu
larutan didinginkan pada suhu kamar.
alas bulat.
BAB IV
Pembahasan

4.1 Analisa Prosedur


4.1.1 Fungsi Alat
Pada praktikum ekstraksi soxhlet ini ada beberapa alat yang digunakan, antara lain labu
alas bulat 500 mL, gelas ukur 100 mL, heating mantel, statif, klem, chamber ekstraktor,
kondensor refluks, kertas saring (timbel). Labu alas bulat 500 mL. Labu alas bulat 500 mL
digunakan sebagai wadah pelarut dan residu pelarut setelah proses ekstraksi. Gelas ukur 100
mL digunakan untuk mengukur pelarut etanol, heating mantel digunakan untuk mendidihkan
dan menguapkan pelarut. Statif dan klem digunakan untuk menyangga rangkaian alat ekstraksi
soxhlet agar tidak jatuh. Chamber ekstraktor digunakan sebagai jalannya pelarut yang menguap
saat ekstraksi dan tempat diletakkannya sampel rimpang kunyit yang dibungkus timbel.
Kondensor refluks digunakan sebagai pendingin dan untuk mempercepat proses pengembunan.
Yang terakhir, kertas saring (timbel) digunakan sebagai wadah sampel (rimpang kunyit) yang
akan diekstraksi.
4.1.2 Fungsi Perlakuan
Pada praktikum ekstraksi soxhlet, langkah pertama yang dilakukan adalah labu alas
bulat 500 mL diletakkan pada heating mantel yang sudah diletakkan pada statif untuk
memanaskan larutan dan diatur labu alas bulat hingga terpasang pada klem, agar rangkaian alat
tidak terjatuh. Kemudian dimasukkan beberapa batu didih ke dalam labu alas bulat agar
pemanasan berlangsung lebih merata, lalu dimasukkan 250 mL pelarut etanol ke dalam labu
alas bulat. Lalu, vaseline dioleskan pada chamber ekstraktor agar uap dari proses ekstraksi tidak
keluar dari rangkaian alat percobaan, kemudian chamber ekstraktor dipasang pada labu alas
bulat. Selanjutnya, rimpang kunyit yang telah dipotong – potong diambil secukupnya dan
dimasukkan ke dalam timbel. Timbel ini digunakan sebagai wadah sampel yang akan diekstrak
dan agar komponen yang akan diekstrak tidak menyumbat aliran pelarut yang akan
mengekstrak senyawa yang kita inginkan. Kemudian, timbel dimasukkan ke dalam chamber
ekstraktor sampai ke dasar chamber ekstraktor. Kemudian ujung kondensor refluks diolesi
vaseline dan dipasang pada chamber ekstraktor. Lalu, selang dipasang pada kondensor refluks,
selang untuk masuknya air berada di bawah sedangkan untuk keluarnya air berada di atas,
karena jika airnya masuk dari atas, maka air dalam pendingin atau kondensor tidak akan
memenuhi isi pendingin sehingga tidak dapat digunakan untuk mendinginkan uap yang
mengalir lewat kondensor tersebut. Oleh karena itu pendingin atau kondensor air masuknya
harus dari bawah sehingga pendingin atau kondensor akan terisi dengan air, sehingga dapat
digunakan untuk mendinginkan pelarut yang melewati kondensor tersebut dari berwujud uap
menjadi berwujud cair. Selanjutnya, heating mantel dinyalakan secara perlahan agar dicapai
temperatur yang optimal dan meyesuaikan titik didih pelarut, karena jika temperatur terlalu
tinggi, pelarut cepat menguap dan cepat mengembun, sehingga tidak sempat mengekstrak
komponen dalam sampel. Lalu, setelah siklus dirasa cukup, heating mantel dimatikan dan
didapatkan campuran etanol dan kurkumin. Hasil residu harus didinginkan dalam suhu kamar
agar suhu residu pelarut kembali normal sebelum didestilasi untuk memisahkan pelarut dengan
komponen senyawa yang terekstrak.
4.2 Analisa Hasil
Etanol atau dapat disebut dengan etil alkohol atau alkohol ini memiliki titik didih 78,29 o
C. Etanol merupakan sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tidak berwarna, dan
merupakan alkohol yang sering digunakan dalam sehari – hari. Etanol dipertimbangkan sebagai
cairan penyaring, karena lebih efektif, kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20% ke
atas, tidak beracun, netral, absorbsinya baik, etanol dapat bercampur dengan air pada segala
perbandingan, panas yang diperlakukan untuk pemekatan lebih sedikit. Etanol dapat
melarutkan berbagai macam senyawa, salah satunya adalah kurkumin (Sa’adah dan
Nurhasnawati, 2015). Kurkumin memiliki rumus kimia C21H20O6 dan bisa disebut dengan [1,7-
bis(4-hydroxy-3-methoxyphenyl)-1,6-heptadiene-3,5-dione] merupakan senyawa yang
memiliki warna kuning kejinggaan, sehingga sering kali dimanfaatkan sebagai zat pewarna.
Kurkumin ini banyak terkandung dalam kunyit dan memiliki banyak manfaat untuk Kesehatan.
Zat warna kurkumin adalah kristal berwarna kuning orange, tidak larut dalam ether, larut dalam
minyak, dalam alkali berwarna meraah kecoklatan, sedangkan dalam asam berwarna kuning
muda. Kurkumin memberikan perubahan warna yang jelas dan cepat, yaitu kurang dari 5 detik,
sehingga dimungkinkan sebagia indikator (Sundari, 2016).
Pada percobaan ekstraksi kurkumin dari rimpang kunyit dengan metode Soxhlet ini
didapatkan campuran etanol dan kurkumin dalam suhu kamar di dalam labu alas bulat. Hasil
ini dipengaruhi beberapa faktor, yang pertama adalah waktu, apabila semakin lama waktu
kontak antara zat terlarut dan solvent selama proses ekstraksi, maka semakin banyak jumlah
unsur – unsur senyawa kimia yang terekstrak dari sampel. Yang kedua adalah temperatur,
efisiensi proses ekstraksi akan meningkat seiring kenaikan suhu dan harus dioptimalkan secara
singkat dari titik dimana degradasi analit yang berlebihan dari komponen dapat terekstraksi.
Yang ketiga adalah jenis pelarut, pemilihan pelarut pada proses ekstraksi dilakukan dengan
alasan karena pelarut mampu melarutkan senyawa yang akan diekstrak, mudah dipisahkan, dan
dimurnikan kembali. Konsentrasi pelarut ini juga berpengaruh terhadap kecepatan perpindahan
massa dari zat terlarut ke pelarut (Manday, 2015). Lalu, semakin lama proses yang dilakukan
karena optimalnya temperatur yang diatur tidak terlalu tinggi dan terlalu rendah, maka akan
dihasilkan sirkulasi yang berulang, dan sirkulasi yang berulang inilah yang menghasilkan
ekstrak yang baik (Febryanto, 2017).
Metode ekstraksi soxhlet ini memiliki keuntungan, yaitu proses ekstraksi yang kontinyu,
sampel terekstraksi oleh pelarut murni hasil kondensasi, sehingga tidak membutuhkan banyak
pelarut (Tetti, 2014). Keuntungan lainnya adalah sampel berulang kali dilewati oleh pelarut
baru. Prosedur ini mencegah kemungkinan pelarut menjadi jenuh dengan bahan yang
diekstraksi (Evania, 2019). Ekstraksi Soxhlet ini juga memiliki beberapa kelemahan, proses
ekstraksi dapat berlangsung dalam waktu yang cukup lama hingga berjam-jam bahkan hari
(Rassem dkk, 2016 dalam Evania, 2019). Kemudian senyawa yang bersifat termolabil dapat
terdegradasi karena ekstrak yang diperoleh terus-menerus berada pada titik didih (Tetti, 2014).
BAB V
Penutup

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa praktikan dapat memahami konsep
pemisahan padat – cair dengan metode ekstraksi Soxhlet. Pada praktikum ini ekstraksi soxhlet
dilakukan dengan mengekstrak sampel rimpang kunyit menggunakan pelarut yang sesuai, yaitu
etanol dengan proses sirkulasi yang berulang-ulang dan dihasilkan campuran etanol dan
kurkumin. Maka dari itu, pemisahan komponen dalam sampel padatan dengan menggunakan
pelarut dapat dipahami dan dilakukan oleh praktikan.
5.2 Saran
Pada praktikum ekstraksi soxhlet ini, praktikan disarankan agar lebih teliti dalam
mengekstrak sampel rimpang kunyit. Selain itu, MSDS bahan bisa dipelajari sebelumnya agar
keselamatan di dalam laboratorium tetap terjaga.
Daftar Pustaka

Evania, Maria Krisna. (2019). “Studi Literatur Berbagai Metode Ekstraksi Oleoresin pada Biji
Pala, Lada, dan Jahe”. Skripsi. Semarang: Universitas Katholik Soegijapranata.
Febryanto, M. A. (2017). ”Studi Ekstraksi Dengan Metode Soxhletasi Pada Bahan Organik
Umbi Sarang Semut (Myrmecodia pendans) Sebagai Inhibitor Organik”. Skripsi.
Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Goenadi, D. H. (2014). Zeolite Processing Technology to Become Material With High
Economical Value. Jurnal Zeolit Indonesia, 3(1), pp. 42 – 49.
Lacerda, Luiz Drude de, Santeli, Ricardo Erthal, Duurisma, Egbert K., Abrao, Jorge Jodo.
(2013). Environmental Geochemistry in Tropical and Subtropical Environments.
Berlin: Springer.
Manday, Putra B., Irvan, Sasmitra, Januar. (2015). Ekstraksi 1,8-Cineole Dari Minyak Daun
Eucalyptus Urophylla Dengan Metode Soxhletasi. Jurnal Teknik Kimia USU, 4(3),
pp. 52 – 57.
Najib, Ahmad. (2018). Ekstraksi Senyawa Bahan Alam. Sleman: Deepublish.
Nugroho, Agung. (2017). Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam. Banjarmasin: Lambung
Mangkurat University Press.
Prayudo, A. N., Novian, O., Antaresti. (2015). Koefisien Transfer Massa Kurkumin dari
Temulawak. Jurnal Ilmiah Widya Teknik, 14(1), pp. 26 – 31.
Roth, Carl. (2017). Safety Data Sheet. Diakses pada 5 Oktober 2021,
https://www.carlroth.com . .
Saras, Tresno. (2020). Ragam Manfaat dan Khasiat Kunyit untuk Kesehatan. Semarang: Tiram
Media.
Sa’adah, Hayatus., Nurhasnawati, Henny. (2015). Perbandingan Pelarut Etanol Dan Air Pada
Pembuatan Ekstrak Umbi Bawang Tiwai (Eleutherine americana Merr)
Menggunakan Metode Maserasi. Jurnal Ilmiah Manuntung, 1(2), pp. 149 – 153.
Sundari, Ratna. (2016). Pemanfaatan dan Efisiensi Kurkumin Kunyit (Curcuma Domestica Val)
Sebagai Indikator Titrasi Asam Basa. Teknoin, 22(8), pp. 595 – 601.
Tetti, Mukhriani. (2014). Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif.
Jurnal Kesehatan. 7(2), pp. 361 – 367.
Val, Tech. (2012). Safety Data Sheet. Diakses pada 27 September 2021,
http://www.valtechhrop.com.
LAMPIRAN

Tugas dan Diskusi

1. Sebutkan syarat pemilihan pelarut yang akan digunakan dalam ekstraksi Soxhlet !
Jawab :
Pemilihan pelarut untuk ekstraksi sangat dipengaruhi oleh kelarutan senyawa yang akan
dipisahkan dalam pelarut. Selain itu, pelarut yang dipilih hanya bisa melarutkan komponen
yang ingin dipisahkan tanpa melarutkan komponen yang lain; pelarut tidak boleh bereaksi
dengan komponen yang akan dipisahkan; dapat memberikan kemurnian solut yang tinggi
(selektivitas tinggi); dapat didaur ulang; memiliki viskositas, tekanan uap, dan titik beku
yang rendah untuk memudahkan operasi serta keamanan penyimpanan; tidak beracun dan
tidak mudah terbakar; tidak merugikan dari segi ekonomis dan memberikan hasil yang baik.

2. Apa yang diharapkan dari hasil penimbangan berat residu pelarut pada akhir proses
ekstraksi ?
Jawab :
Dari hasil penimbangan berat residu pelarut diharapkan beratnya bertambah, sehingga
dapat diketahui bahwa terdapat senyawa kurkumin yang ikut larut dan pelarut etanol
tersebut dan mengakibatkan penambahan berat pada saat penimbangan residu pelarut.

3. Misalnya diketahui :

Data
Observasi Penimbangan Penimbangan Keterangan
(gram)
Timble (kertas saring pembungkus) 5.22 Proses ekstraksi soxhlet
Timble dan rimpang kunyit 33.21 Proses ekstraksi soxhlet
Labu alas bulat kosong 125.46 Proses ekstraksi soxhlet
Labu alat bulat dan 250 mL etanol 209.11 Proses ekstraksi soxhlet
Erlenmeyer kosong 122.85 Proses Destilasi Sederhana
Erlenmeyer kosong dan pelarut etanol 180.06 Proses Destilasi Sederhana
Erlenmeyer dan komponen senyawa
127.01 Proses Destilasi Sederhana
terekstrak

Hitunglah :
a). Prosentase komponen yang terekstrak dari rimpang kunyit,
b). Prosentase pelarut etanol yang ter-recover

Jawab :
a) Massa rimpang kunyit = (massa timbel dan rimpang kunyit) – (massa timbel)
= 33,21 – 5,22
= 27,99 gram
Massa Kurkumin = (erlenmeyer dan komponen senyawa terekstrak) –
(erlenmeyer kosong)
= 127,01 – 122,85
= 4,16 gram
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑘𝑢𝑟𝑘𝑢𝑚𝑖𝑛
% = × 100 %
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑢𝑛𝑦𝑖𝑡
4,16 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 100 %
27,99 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 14,86 %
b) Etanol awal = (labu alat bulat dan 250 mL etanol) – (labu alas bulat
kosong)
= 209.11 - 125.46
= 83,65 gram
Etanol akhir = (erlenmeyer kosong dan pelarut etanol) – (Erlenmeyer
dan komponen senyawa terekstrak)
= 180.06 - 127.01
= 53,05 gram
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
% = × 100 %
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 𝑎𝑤𝑎𝑙
53,05
= × 100 %
83,65
= 63,42 %
(Nugroho, 2017)
(Najib, 2018)
(Tetti, 2014)
(Lacerda dkk, 2013)
(Val Tech, 2012)
(Val Tech, 2012)
(Saras, 2020)
(Sundari, 2016)
(Prayudo dkk, 2015)
(Goenadi, 2014)
(Roth, 2017)
(Roth, 2014)
(Manday, 2015)
(Manday, 2015)
(Febryanto, 2017)
(Tetti, 2014)
(Evania, 2019)

Anda mungkin juga menyukai