Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIUKUM FITOKIMIA

Disusun Oleh :

1. Ayu Eko Setyorini (181251728)


2. Desi Trisnasari (181251737)
3. Erlita Sari Sofyanti (181251759)
4. Fathur Rohman (181251762)
5. Gladys Maharani (181251767)
6. Lusi Indah Harvianti (181251780)
7. Martin Irawan (181251784)
8. Muhammad Ikbal Prayogatama (181251796)
9. Muhammad Choiron Rosadi (181251793)
10. Meidi Prasetya Wijaya (181251788)

AKADEMI FARMASI JEMBER


Jalan Pangandaran No. 42 Antirogo ,Sumbersari,Jember
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan krhadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan lengkap
praktikum Fitokimia. Sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Tujuan dari penyusunan laporan lengkap praktikum Fitokimia ini adalah
sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian praktikum Fitokimia Pada
kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing atas
bimbingan dan arahannya. Tidak lupa juga penyusun mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami selama praktikum sampai
penyusunan laporan ini selesai.Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih
jauh dari sempurna. Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan penyusun
laporan oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, demi kesempurnaan laporan ini. Akan tetapi, kami berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami.

Jember, 13 Februari 2020

TIM PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sebelum memulai melakukan kegiatan praktikum di laboratorium, kita
sebagai praktikan harus mengenal dan memahami cara penggunaan semua peralatan
dasar yang biasa digunakaan dalam laboratorium fitokimia serta mengetahui semua
fungsi peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium fitikimia Pengenalan
alat-alat yang akan dipergunakan dalam laboratorium sangat penting guna kelancaran
percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja dan
gagalnya percobaan. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan
berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian. Oleh karena itu,
pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh
praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium fitokimia.

1.2 TUJUAN PERCOBAAN


Agar mahsiswa mengetahui dan memahami jenis bahan dan fungsi dari alat
yang akan digunakan untuk praktikum fitokimia secara umum.
Agar mahsiswa mengetahui cara penyusunan alat dan mengetahui fungsi alat
pendukung praktikum lainnya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Soxhletasi merupakan penyarian simplisia secaraberkesinambungan, cairan


penyari dipanaskan hingga menguap, uapcairan penyari terkondensasi menjadi
molekul cairan oleh pendingin balikdan turun menyari simplisia di dalam klonsong
dan selanjutnya masukkembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa siphon,
proses iniberlangsung hingga proses penyarian zat aktif sempurna yang
ditandaidengan beningnya cairan penyari yang melalui pipa siphon tersebut atau jika
diidentifikasi dengan KLT tidak memberikan noda lagi.Keuntungannya : cairan
penyari yang diperlukan lebih sedikit danlebih pekat. Penyarian dapat diteruskan
sesuai dengan keperluan, tanpamenambah volume cairan penyari. Kerugiannya :
larutan dipanaskanterus-menerus, sehingga zat aktif yang tidak tahan pemanasan
kurang cocok. (Tim Dosen,2011)
Metode soxhlet bila dilihat secara keseluruhan termasuk cara panas namun
proses ekstraksinya secara dingin, sehingga metode soxhlet digolongkan dalam cara
dingin.Sampel atau bahan yang akan diekstraksi terlebih dahulu diserbukkan dan
ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam klonsong yang telah dilapisi kertas saring
sedemikian rupa (tinggi sampel dalam klonsong tidak boleh lebih dari pipa sifon).
Selanjutnya labu alas bulat diisidengan cairan penyari yang sesuai kemudian
ditempatkan di atas waterbath atau heating mantel dan diklem dengan kuat kemudian
klonsongyang telah diisi sampel dipasang pada labu alas bulat yang dikuatkan dengan
klem dan cairan penyari ditambahkan untuk membasahkan sampel yang ada dalam
klonsong (diusahakan tidak terjadi sirkulasi).Setelah itu kondensor dipasang tegak
lurus dan diklem pada statif dengankuat. Aliran air dan pemanas dilanjutkan hingga
terjadi proses ekstraksi zat aktif sampai sempurna (biasanya 20 - 25 kali sirkulasi).
Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan pada alat rotavapor. (Tim
Dosen,2011)
Metode refluks merupakan metode berkesinambungan dimana cairan penyari
secara kontinu akan menyari zat aktif di dalam simplisia.Cairan penyari dipanaskan
sehingga menguap dan uap tersebut dikondensasikan oleh pendingin balik, sehingga
mengalami kondensasi menjadi molekul-molekul cairan dan jatuh kembali ke dalam
labu alas bulat (Ditjen POM, 1995). sambil menyari simplisia, proses ini berlangsung
secara berkesinambungan dan dilakukan 3 kali dalam waktu 3-4 jam
Destilasi uap dapat dipertimbangkan untuk menyari serbuk simplisia yang
mengandung komponen yang mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara
normal. Pada pemanasan biasa kemungkinan akan terjadi kerusakan zat aktifnya.
Untuk mencagah hal tersebut maka penyarian dilakukan dengan destilasi uap.Dengan
adanya uap air yang masuk, maka tekanan kesetimbangan uap zat kandungan akan
diturunkan menjadi sama dengan tekanan bagian di dalam suatu sistem, sehinggga
produk akan terdestilasi dan terbawa oleh uap air yang mengalir. Destilasi uap bukan
semata-mata suatu proses penguapan pada titik didihnya, tetapi suatu proses
perpindahan massa ke suatu media yang bergerak. Uap jenuh akan membasahi
permukaan bahan, melunakkan jaringan dan menembus kedalam melalui dinding sel,
dan zat aktifakan pindah ke rongga uap air yang aktif dan selanjutnya akan pindah ke
rongga uap yang bergerak melalui antar fase. Proses ini disebut hidrodifusi. (Guether,
E., 2006).
Prinsip Rotavapor Penguapan cairan penyari/pelarut yang berdasarkan
perbedaan titik uap antara kompoen kimia dengan pelarut yang berlangsung
padasuasana vakum dan penguapan terjadi karena adanya pemanasan yang dipercepat
oleh putaran labu alas bulat dimana tekanan diturunkan sehingga cairan penyari akan
menguap pada suhu 5 – 10ºC di bawah titik didihnya. Dengan pompa vakum larutan
penyari akan menguap masuk kekondensor dan terkondensasi menjadi molekul cair
pelarut murni yang ditampung dalam labu penampung.
Prinsip Kromatografi Lapis Tipis Pemisahan komponen kimia berdasarkan
adsorpsi dan partisi, yang ditentukan oleh fase diam (adsorben) dan fase gerak
(eluen), komponen kimia bergerak naik mengikuti fase gerak karena daya serap
adsorben terhadap komponen kimia tidak sama dan karena adanya perbedaan
kelarutan dalam eluen maka kecepatan elusi komponen kimia berbeda berdasarkan
tingkat kepolarannya sehingga terjadi pemisahan.Prinsip Penampakan NodaI.3.6.1
UV 254 nm lempeng akan berfluoresensi sedangkan sampel akan tampak berwarna
gelap. Penampakan pada UV 254 nm adalah karena adanya daya interaksi antara sinar
UV dengan indicator fluoresensi pada lempeng.
I.3.6.2 UV 366 nm Noda akan berfluoresensi dan lempeng akan berwarna gelap.
Penampakan noda pada lampu UV karena adanya daya interaksi antara sinar UV
dengan gugus kromofor yang terikat oleh auksokrom. I.3.6.3 H2SO4 10% .Prinsip
penampakan berdasarkan kemampuan asam sulfa tyang berisi reduktor dalam
merusak gugus kromofor dari zat aktif simplisia, sehingga panjang gelombangnya
akan bergeser ke arah yang lebih panjang (UV-VIS) sehingga noda tampak , warna
coklat kehitaman. (Gritter J.R., James, M.B., 1991)

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil praktikum pengenalan alat-alat laboratorium Fitokimia dapat dilihat


pada table dibawah ini:
Tabel hasil praktikum pengenalan alat-alat laboratorium.

Gambar dan
NO Fungsi Deskripsi
Nama Alat
1 Sebagai penguji Plat tetes terbuat dari
keasaman suatu larutan bahan porselen dan
atau mereaksikan umumnya tersedia dalam
larutan jumlan 6, 12 dan 16
lubang tetes.

Plat tetes
2 Untuk mengukur Untuk mengukur panjang
panjang gelombang gelombang suatu sampel
suatu sampel.

Lampu UV

3 Tempat untuk Terdapat beberapa ukuran


menyimpan dan untuk gelas ini, mulai dari
membuat larutan. 25 mL hingga 3 L. Gelas
beaker terbuat dari bahan
borosilikat atau plastik.

Beeker glass

4 Untuk mencampur, Umumnya erlenmeyer


menampung dan terbuat dari kaca
memanaskan bahan- borosilikat sehingga tahan
bahan kimiasertatempat ketika dipanaskan. Ukuran
membuat larutan. labu erlenmeyer bervariasi
mulai dari 50 – 500 ml.
Erlemeyer
5 Digunakan untuk Digunakan untuk tempat
tempat eluen (larutan eluen(larutan
pengembang) dan plat pengembang) dan plat
KLT yang telah KLT yang telah dibubuhi
dibubuhi (ditotol) (ditotol) sampel atau
sampel atau standar. standar

Chamber
6 Sebagai penahan kawat Kaki tiga dalam alat
kassa ketika proses laboratorium adalah besi
pemanasan yang mempunyai 3 kaki

Kaki tiga

7 Untuk mengencerkan Alat yang terbuat dari kaca


larutan hingga berbentuk labu ini juga
mencapai volume bisa digunakan untuk
tertentu menyisakan larutan kimia
analitik dengan
konsentrasi dan jumlah
yang berakurasi tinggi.

Labu ukur
8 Untuk menjepit tabung Penjepit tabung reaksi
reaksi disaat proses terbuat dari kayu dan
pemanasan digunakan untuk menjepit
tabung reaksi disaat proses
Penjepit kayu pemanasan
9 Untuk memindahkan pipet volume memiliki
atau mengambil larutan ukuranni yang lebih besar
secara terukur sesuai sehingga mampu
dengan volumenya memindahkan cairan dari
Pipet volume
wadah ke wadah. Peralatan
laboratorium ini
merupakan alat ukur
kuantitatif dengan tingkat
ketelitian tinggi.
10 Untuk menyedot Filler adalah alat yang
larutan yang biasanya digunakan untuk menyedot
dipasang pada pangkal larutan, yang biasanya
pipet dipasang pada pangkal
pipet. Alat laboratorium
ini dilengkapi dengan
karet yang resistan
Filler terhadap bahan kimia,
sehingga dijamin aman
dan tidak mudah rusak.
11 Untuk melarutkan suatu Untuk melarutkan suatu
zat yg sesuai dengan zat yg sesuai dengan
pelarutnya. pelarutnya.

Pelarut
12 Memasukkan dan Memasukkan dan
mengeluarkan air dari mengeluarkan air dari
kondensor kondensor

13 untuk mereaksikan zat terbuat dari porselen dan


dalam suhu tinggi biasa digunakan untuk
menguapkan larutan.

Cawan porselen
14 Untuk memisahkan terbuat dari porselen, atau
filtrat dan sampel kaca dan plastik. Di bagian
padatan dengan metode atasnya terdapat sebuah
penyaringan silinder dengan dasar yang
berpori-pori. Bahan
penyaring (biasanya kertas
Vacum bunchner saring) diletakkan di atas
corong tersebut dan
dibasahi dengan pelarut
untuk mencegah
kebocoran pada awal
penyaringan. Cairan yang
akan disaring ditumpahkan
ke dalam corong dan
dihisap ke dalam labu dari
dasar corong yang berpori
dengan pompa vakum.
15 Untuk memanaskan Alat untuk memanaskan
larutan. Biasanya untuk larutan.Biasanya untuk
larutan yang mudah larutan yang mudah
terbakar. terbakar.
Tombol on : untuk
menghidupkan.
Tombol off : untuk
mematikan.
Hot plate Tombol pemutar suhu
untuk memgatur suhu
yang ditentukan.
16 Untuk menimbang Tombol display : dalam
sampel atau bahan tombol display terdapat
tombol on/off, tombol
mode, dan re-zero.
Tombol on/off berfungsi
untuk menyalakan dan
mematikan neraca analitik.
Tombol mode berfungsi
Timbangan untuk memilih satuan saat
Analitik menimbang yang akan
digunakan. Tombol re-
zero berfungsi untuk
mengnolkan neraca.
Mata setimbang :
berfungsi untuk
menyetimbangkan neraca
analitik berhubungan
dengan data atau tidaknya
suatu permukaan.
Piringan : berfungsi untuk
meletakkan sampel yang
aka ditimbang.
17 Sebagai penjepit, Sebagai penjepit,misalnya:
misalnya: ·Untuk menjepit soklet
· Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
pada proses ekstraksi ·Menjepit buret dalam
· Menjepit buret dalam proses titrasi
proses titrasi ·Untuk menjepit
· Untuk menjepit kondensor pada proses
kondensor pada proses destilasi
Klem dan statif destilasi
18 Sebagai basis ataupun Sebagai basis ataupun
bahan tambahan dan bahan tambahan dan
pelengkap pada saat pelengkap pada saat proses
proses pembuatan. pembuatan.

Bahan
19 Sebagai tempat tabung Rak tabung reaksi adalah
yang sudah dikeringkan alat yang umumnya
terbuat dari kayu. Ia
mempunyai 12 lubang
Rak dan Tabung dengan 12 cekungan
reaksi dibawahnya untuk
menyimpan tabung reaksi.
Ukuran rak ini sekitar 20 x
10 cm
20 Fungsinya untuk Alat aplikator untuk
menyemprot reaksi menyemprot reaksi .

Spraiyer
21 penyarian simplisia Alat untuk penyarian
dengan jalan simplisia dengan jalan
melewatkan pelarut melewatkan pelarut yang
yang sesuai secara sesuai secara lambat pada
lambat pada simplisia simplisia dalam suatu
dalam suatu percolator. percolator.

Perkulator
22 Fungsinya untuk alat aplikator untuk
menyemprot reaksi menyempeot reaksi.

Sprayer
23 Untuk menahan beaker kawat kasa adalah untuk
atau labu ketika proses menahan beaker atau labu
pemanasan ketika proses pemanasan
menggunakan pemanas
bunsen atau pemanas
spiritus.

Kassa Asbes
24 Untuk memisahkan Evaporator umumnya
suatu larutan dari terdiri dari tiga bagian,
pelarutnya dengan yaitu penukar panas,
pemanasan suhu bagian evaporasi (tempat
tertentu di mana cairan mendidih
lalu menguap), dan
pemisah untuk
memisahkan uap dari
Evaporator cairan lalu dimasukkan ke
dalam kondenser (untuk
diembunkan/kondensasi)
atau ke peralatan lainnya.[
25 Untuk mengukur Gelas ukur berbentuk pipa
volume larutan mulai dan umumnya terbuat dari
dari volume 10ml-2L bahan plastik
(polipropilen) yang
dilengkapi dengan bagian
bawah yang lebar, sebagai
kaki untuk menjaga
kestabilan gelas ukur.
Gelas Ukur
26 Fungsinya untuk Alat aplikator untuk
menyemprot reaksi menyemprot reaksi.

Sprayer
27 untuk memasukan atau Corong Gelas juga
memindah larutan ai memiliki ukuran dari
satu tempat ke tempat terkecil hingga terbesar
lain dan digunakan pula Panjangnya sesuai dengan
untuk proses diameter atas corong,
penyaringan setelah ukuran diameter 50, 75,
diberi kertas saing pada 100, 150, dan 200 mm.
bagian atas. sehingga dalam
Corong prakteknya dapat dengan
mudah memasukkan
cairan ke dalam wadah

BAB IV
PENUTUP

1.1 KESIMPULAN
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa masing-masing alat
laboratorium memiliki prosedur tersendiri sesuai dengan guna dan
fungsinya.Peralatan yang digunakan di laboratorium terbagi menjadi dua bagian yaitu
peralatan gelas dan peralatan non gelas, jadi, alat-alat yang ada di laboratorium harus
digunakan sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai