Anda di halaman 1dari 7

Nama : M. Hilal H.

NIM : 1308621065
Kelas : Biologi B

Video 1:

“KETERAMPILAN DASAR DI LABORATORIUM”

A. TUJUAN :

1. Kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium.


2. Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang menyebabkan
terganggu kesehatannya akibat kegiatan di laboratorium.
3. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun
4. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak
berdampak negative terhadap lingkungan.

B. ISI MATERI

 KEAMANAN DI LABORATORIUM
1. Langkah pertama dalam keselamatan kerja di laboratorium adalah dengan memakai
kacamata pengaman dan pastikan kacamata ini pas di kepala anda. (jika Anda memiliki
rambut panjang, ikatlah rambut Anda ke belakang agar tidak mengganggu kegiatan
selama praktikum).
2. Jika anda bekerja dengan bahan yang mudah terbakar atau meledak, pakai pelindung
wajah dan sarung tangan untuk melindungi diri anda.
3. Jika anda sedang melakukan eksperimen yang melibatkan asap atau asam pastikan untuk
melakukannya di bawah lemari asam.

 MEMANASKAN LARUTAN
Untuk memanaskan sebuah larutan anda butuh penjepit tabung reaksi, rak tabung reaksi,
tabung reaksi larutan, dan pembakar bunsen.
1. Pertama-tama nyalakan pembakar bunsen dan kecilkan apinya agar tidak terlalu panas.
2. Ambil tabung reaksi dengan penjepit dan tahan di atas nyala api, pastikan untuk
mengarahkan tabung reaksi menjauh dari anda, sehingga uap tidak mengarah kepada
anda.
3. Goyangkan perlahan tabung reaksi untuk mencampur larutan, hal ini bertujuan untuk
mencegah bagian dari cairan panas memercik keluar.
4. Jangan segera mendinginkan tabung reaksi Stoppard setelah dipanaskan, karena akan
menyebabkan tabung reaksi pecah atau retak.
5. Matikan pembakar bunsen dan masukkan kembali tabung reaksi ke dalam rak tabung
reaksi.

 CARA MEMBACA MENISKUS


Saat Anda membaca skala di sisi wadah dengan meniskus, seperti silinder ukur atau labu
ukur , penting bahwa pengukuran memperhitungkan meniskus. Ukur sehingga garis yang
Anda baca sejajar dengan bagian tengah meniskus.

 MENYIAPKAN PRAKTIKUM
Dalam menyiapkan kegiatan praktikum ini, ada beberapa cara yang tepat. Berikut
langkah-langkahnya;
1. Anda membutuhkan zat padat yang seimbang dan sendok. Selanjutnya ambil cawan
timbang dan letakan di kelambu, pastikan mengukur di angka 0 untuk mengetahui berapa
banyak padatan yang digunakan dalam kegiatan ini.
2. Padatan yang digunakan untuk hal ini merupakan tembaga sulfat. Gunakan sendok EULA
untuk memasukan padatan ke cawan timbang.
3. Cobalah untuk tidak menumpahkan padatan apapun ke timbangan, karena pengukuran
tersebut akan mati. Ketika anda selesai, catat jumlah timbangan dan tutup kembali botol.
4. Berikutnya, siapkan botol air deionisasi, labu ukur, dan zat padat dari langkah
sebelumnya.
5. Masukan air deionisasi ke labu ukur kemudian tambahkan zat padat dengan sangat hati
hati ke dalam labu ukur dengan cara melipat cawan timbang terlebih dahulu untuk
memastikan tidak ada yang tumpah. Jika tidak, anda tidak akan memiliki jumlah zat padat
yang tepat dalam labu ukur.
6. Pastikan untuk melarutkan semua zat padat dan bilas labu ukur dengan air deionisasi.
Aduk hingga zat padatan larut. Bagian terpenting adalah mengisi labu ukur sampai garis
tepi.

 CARA MENGGUNAKAN MESIN SENTRIFUGAL


Berikut merupakan langkah-langkah dalam menggunakan mesin sentrifugal dan hal yang
harus diperhatikan;
1. Pada botol penyimpanan air deionisasi, terdapat dua tabung mikro sentrifugal. Tabung
pertama memiliki fungsi untuk mendapatkan endapan dan tabung kedua akan kita isi
dengan air, sehingga ketika dua tabung diletakkan di mesin sentrifugal akan simetris.
2. Kemudian untuk mengisi tabung mikro sentrifugal, letakan sedekat mungkin tabung
mikro pertama dengan tabung mikro kedua. Pastikan Anda menempatkan tabung mikro di
mesin sentrifugal secara simetris.
3. Selanjutnya, nyalakan mesin dan biarkan berjalan selama beberapa detik. Jika Anda
mendengar suara bergetar, berarti mesin sentrifugal dalam keadaan tidak seimbang. Anda
harus segera mematikannya dan memeriksa apa masalahnya.
4. Setelah beberapa detik, matikan dan lepaskan kedua tabung, lalu anda dapat melihat
dengan jelas bahwa endapan telah terkumpul di bagian bawah dan apa yang ada di atas
dikenal sebagai cairan supernatan.

 PROSES PENYARINGAN/FILTRASI
Pada prosses filtrasi, anda membutuhkan air deionisasi, cincin besi dan penjepit ring,
tabung Erlenmeyer, filter adaptor, kertas saring, dan corong Buechner. Setelah alat dan bahan
terkumpul, berikut cara penyaringannya;
1. Pertama pasang adaptor tabung ke lengan labu Erlenmeyer.
2. Kemudian tempatkan filter adaptor di bagian atas labu dan letakkan corong Buechner di
atas filter adaptor tersebut.
3. Selanjutnya, nyalakan air adaptor yang terhubung ke keran air yang membuat hisapan dan
membantu proses penyaringan.
4. Tempatkan kertas saring ke dalam corong dan beri sedikit air di atasnya untuk membuat
kertas saring menempel pada dasar corong dan untuk mencegah partikel endapan masuk
ke dalam labu.
5. Ambil larutan dan tuang secara perlahan ke tengah kertas saring. Jangan lakukan terlalu
cepat karena beberapa endapan mungkin masuk ke dalam labu.
6. Bergantung pada kekuatan hisapan aliran air dari keran, filtrat terkadang bisa keruh dan
harus mengalirkannya melalui filter sekali lagi.
7. Bilas kertas saring dengan air secara berkala untuk mendorong zat terlarut yang
terperangkap dalam endapan.
8. Setelah selesai, matikan airnya dan Anda dapat melihat bahwa yang terkumpul di kertas
saring adalah endapan kering.

 PEMBERSIHAN ALAT SETELAH PRAKTIKUM


Setelah melakukan uji filtrasi, jangan lupa untuk membersihkan kembali peralatan yang
sudah dipakai. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan kinerja alat dan fungsi bahan agar
dapat dipakai kembali. Pada proses pembersihan, siapkan alat yang telah terpakai pada saat
uji praktikum, satu botol Alka Knox, dan sikat.
1. Gunakan sedikit Alka Knox dan air untuk membersihkan alat-alat tersebut. Berhati-
hatilah untuk tidak menggunakan terlalu banyak alkohol karena akan menghasilkan busa
yang banyak. Hal tersebut akan memakan waktu sangat lama untuk mencuci.
2. Jangan lupa menggunakan sikat untuk memastikan tidak ada residu yang tertinggal di
bagian dalam.
3. Untuk membersihkan meja praktikum yang telah digunakan, cukup semprot dan lap
dengan tisu.
 TINDAKAN PENCEGAHAN TAMBAHAN

1. Hati-hati dalam menuangkan cairan agar tidak tumpah.


2. Tambahkan asam ke air untuk mencegah cipratan.
3. Tambahkan larutan titran untuk menentukan konsentrasi dari reaktan dengan tepat.
4. Tidak diizinkan membawa makanan dan minuman ke dalam laboratorium.

Video 2:

“PENGENALAN PERALATAN DI LABORATORIUM”

A. TUJUAN

1. Mengenal alat-alat laboratorium yang digunakan.


2. Mengetahui fungsi alat-alat laboratorium dan cara pemakaiannya.

B. ISI MATERI

 Gelas beaker
Gelas beaker adalah gelas dengan bentuk seperti gelas minum, yaitu bentuknya yang
sejajar dan dibagian sisi depan sampingnya terdapat garis dan angka angka yang
sebenarnya tidak terlalu digunakan untuk skala dan hanya untuk sebagai penanda.
Biasanya berukuran 10-250 mL, sehingga gelas memiliki sisi sejajar yang lurus.

 Labu Erlenmeyer
Labu Erlenmeyer terbuat dari gelas dan biasa digunakan sebagai tempat untuk
menyimpan larutan yang akan di titrasi. Labu erlenmeyer memiliki mulut labu jauh lebih
sempit daripada dasar labu. Gelas mulut dan alas pada dasarnya sama, diameternya
ukuran labu Erlenmeyer umumnya 25 mL - 250 mL. Angka yang tertera pada labu
Erlenmeyer tidak dapat dijadikan sebagai ukuran dalam mengukur volume sebuah
larutan.

 Gelas ukur (lale)


Gelas ukur adalah peralatan laboratorium umum yang digunakan untuk mengukur
volume cairan. Alat ini memiliki bentuk silinder dan setiap garis penanda pada gelas ukur
mewakili jumlah cairan yang telah terukur. Berfungsi untuk mengukur volume zat kimia
dalam bentuk cair (volume kira-kira), alat ini mempunyai skala terdiri dari bermacam-
macam ukuran, Gelas ukur berukuran besar biasanya terbuat dari polipropilena karena
resistansi kimia yang sangat baik atau polimetilpentena karena transparansinya, membuat
gelas ukur tersebut lebih terang. Jangan gunakan gelas ukur untuk mengukur larutan yang
panas, sebab dapat membengkokkan atau merusak gelas ukur polipropilena, yang
mempengaruhi keakuratan.

 Rak tabung reaksi dan tabung reaksi (tiwi)


Beberapa alat lain yang mungkin sering Anda lihat di sebagian besar film tentang lab atau
Anda mungkin pernah menggunakannya sebelum ini yaitu tabung reaksi dan raknya. Rak
dan tabung reaksi kami simpan dengan hati hati karena bagian bawah tabung rekasi
berbentuk bulat. Tabung reaksi digunakan untuk melakukan reaksi reaksi kecil pada
reaksi kimia.

 Penjepit wadah (pira)


Penjepit wadah adalah alat yang berbentuk sedikit bengkok dibagian tengah penjepit.
Fungsinya sebagai alat bantu untuk menjepit tabung reaksi dalam keadaan panas. Bagian
tengah dari penjepit berfungsi sebagai penjepit dari tabung reaksi. Saat menggunakan
penjepit, pastikan untuk memegangnya dengan baik agar tabung reaksi tidak terjatuh.

 Pembakar Bunsen (nisrina)


Pembakar bunsen adalah alat yang berfungsi atau digunakan untuk memanaskan zat
dalam laboratorium. Cara menggunakannya sebagai berikut :
1. Sebelum menggunakan bunsen pastikan lubang udara pada bunsen ditutup dengan
cara memutar collar untuk menutup lubang udara.
2. Tutup katup lasokan lokal dengan memutar pegangan dan pastikan saluran gas aktif
3. Tutup katup jarum di bagian bawah alat pembakar
4. Buka katup pasokan lokal dengan memutar pegangan
5. Buka katup jarum di bagian bawah alat pembakar hingga terdengar desis gas
6. Letakkan nyala api di bagian atas tabung
7. Nyalakan keran gas secara perlahan untuk mengatur api

 Sendok EULA (hanna?)


Sendok EULA seperti setengah sendok dan setengah spatula, sendok ini digunakan untuk
mengambil bubuk padat atau kristal dari gelas maupun botol kimia dan meletakkan nya di
suatu tempat seperti arloji untuk mengamatinya.

 Crucible (Krus) (lisya)


Krus adalah sebuah wadah berbentuk cangkir porselen kecil yang biasa digunakan untuk
menampung senyawa kimia pada proses pemanasan yang menggunakan temperatur
sangat tinggi (sampai 300°C). Penjepit wadah sangat memudahkan kita dalam membawa
Kurs yang panas. Kurs memiliki berbagai ukuran, yaitu; 10 ml, 15 ml, 30 ml, 50 ml, 75
ml, dan 100 ml.

 Beaker Tongs (Penjepit Gelas Beker)


Beaker tongs adalah alat yang berfungsi sebagai penjepit sederhana dengan ujung karet
dan digunakan untuk mengambil gelas panas. Beaker tongs mempermudah pengambilan
gelas beker yang besar serta penuh dengan air mendidih. Beaker tongs mempunyai bagian
karet anti lengket yang berfungsi sebagai antislip agar mempermudah dalam pengambilan
gelas beker.

 Ring Stand, Iron Ring, Wire Gauze, Clay Triangle


Jika kita ingin melakukan pemanasan dengan memanaskan api hingga mendidih.
Biasanya kita menggunakan alat yang dapat dijadikan alas pembakar Bunsen atau biasa
disebut dengan Ring Stand. Selain itu ada cincin besi yang dapat menyangga objek
diatasnya. Selanjutnya ada kawat kasa yang berfungsi untuk memberikan pemanasan
secara merata pada krus atau gelas. Cara lain untuk panaskan wadah, kita dapat
menggunakan sesuatu yang biasa disebut clay triangle. Clay triangle adalah peralatan
yang digunakan sebagai penyangga atau penahan wadah saat proses pemanasan api
berlangsung.

 Sparker
Sparker adalah alat yang digunakan untuk menyalakan pembakar bunsen. Pemantik api
menghasilkan percikan yang memiliki panas yang cukup untuk menyalakan uap gas yang
mudah terbakar.

 Scoopula
Skupula digunakan untuk mengambil atau memindahkan padatan, bubuk atau kristal dari
gelas kimia. Scoopula juga disebut sendok EULA yaitu seperti setengah sendok setengah
spatula.

 Watch Glass (Gelas Arloji)


Gelas arloji atau kaca arloji adalah alat laboratorium yang yang memiliki bentuk seperti
piring kecil. Berfungsi sebagai tempat menimbang zat yang berbentuk Kristal dan tidak
higroskopis, sebagai penutup gelas beaker, tempat mengeringkan bahan kimia dan dapat
untuk menguapkan larutan dalam jumlah sedikit.

 Evaporating Dish (Cawan Penguap)


Evaporating Dish atau cawan penguap yang adalah bagian dari gelas laboratorium yang
terbuat dari porselen, berfungsi untuk menguapkan kelebihan pelarut - air paling umum -
untuk menghasilkan larutan pekat atau endapan padat dari bahan terlarut.

 Filter Funnel
Fungsinya yaitu memisahkan larutan dari endapannya (residu) dan juga mempercepat
penyaringan residu. Filter funnel biasa berbahan dasar dari porselen terkadang ada yang
terbuat dari plastik atau kaca. Karakteristik yang tampak yaitu terlihat berbentuk corong
namun tidak mengerucut, lalu terlihat rata karena berbentuk silinder dari bagian atas
sampai bagian dasar. Hal tersebut membuat corong buncher terlihat bulat.

 Stirring Road
Strirring road adalah batang pengaduk kaca yang digunakan untuk mengaduk cairan pada
gelas atau tabung. Pada umunya kita tidak mengaduk cairan dengan pengaduk berbahan
logam karena asam atau sesuatu akan berekasi. Oleh karena itu kita menggunakan Pyrex
karena Pyrex tidak akan bereaksi dengan apapun.

 Pipet
Pipet digunakan sebagai penetes. Jika Anda ingin memindahkan sedikit cairan dari satu
tempat dan menaruh ke tempat lain, Anda dapat menggunakan pipet. Beberapa pipet
hanya dapat digunakan sekali karena pada umumnya akan kotor dan tidak dapat
dibersihkan karena ujungnya yang sangat kecil.

 Thermometer
Termometer ini di gunakan untuk air raksa. Kita mungkin tidak menggunakan
termometer ini untuk air raksa meskipun dilapisi dengan sesuatu sehingga tidak pecah.
tetapi kita umumnya menggunakan alkohol karena akan memiliki warna biru atau merah
yang cairan di dalamnya masih digunakan untuk mengambil suhu.

Anda mungkin juga menyukai