Oleh:
Kelompok 9
Aditya Putra : 2203030035
Kharisma Febriana : 2203030055
Hermilah Putri : 2203030065
2
Cara kerjanya yaitu:
• Yaitu dengan menaruh tabung reaksi di lubang-lubang yang tersedia pada rak.
Jika tabung sedang kosong atau tidak terisi, taruh tabung dengan posisi
terbalik.
Cara perawatannya yaitu:
• Dibersihkan menggunakan sikat pembersih.
• Meletakkan rak dengan hati-hati supaya tidak patah.
3. Pipet tetes: untuk memindahkan cairan urine dengan skala kecil yaitu tetesan.
3
Cara perawatannya yaitu:
• Periksa kembali pipet tetes setelah digunakan dan cek kembali apakah ada
larutan yang tersisa di dalamnya. Buanglah sampai benar-benar bersih dan
berhati-hatilah agar larutan tersebut tidak terkontaminasi dengan bahan
lainnya yang digunakan.
• Saat melakukan pencucian, sebaiknya cucilah dengan air bersih tanpa
menggunakan sabun. Pastikan pula tidak tersentuh dengan berbagai bahan lain
di pipet sebelumnya. Dengan demikian akan lebih mudah digunakan dan steril
untuk larutan lainnya.
• Jika larutan tersebut cukup berbahaya, sebaiknya bisa dicuci menggunakan air
sabun. Namun pastikan agar tangan tidak terkena secara langsung. Lalu,
proses pengeringannya bisa dilakukan menggunakan tisu maupun lap khusus
dan simpanlah pada suhu yang sejuk. Simpanlah pada keadaan terbalik,
tujuannya agar air bisa turun dan mempercepat proses pengeringan.
4. Gelas beker: sebagai tempat mencampur zat urine dengan zat kimia berupa cairan
atau larutan.
4
• Merendam gelas beaker dalam aquadest atau air saat menuangkan larutan
asam dengan konsentrasi tinggi.
• Gelas yang telah digunakan harus dicuci dan dibersihkan. Untuk alat gelas
yang terkontaminasi dipisahkan dari alat gelas yang lain, bila perlu dilakukan
sanitasi.
5
• Bersihkan jet/burner tube dari segala sumbatan limbah seperti bahan kimia,
lilin dan bahan makanan yang terjatuh ke dalamnya saat dipanaskan.
• Selang gas Bunsen burner harus fleksibel dan berdinding tebal dengan
panjang minimum yang direkomendasikan berkisar 500 mm dan tidak lebih
dari 900 mm. Hindari menggunakan selang neoprene yang berdinding tebal
dan kaku karena dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam penggunaan
bunsen sehingga menyebabkan pembakar jatuh atau terguling saat digunakan.
• Jika terjadi mencurigai terjadi kebocoran gas segera laporkan ke bagian
Building, lalu isolasi pasokan gas ke kamar gas dan menerapkan prosedur
keselamatan.
7. Kaki tiga: untuk menopang atau menahan labu dan gelas kimia selama pemanasan
6
Cara kerjanya yaitu:
• Pastikan kaki tiga diletakkan diatas meja yang permukaannya rata sehingga
dapat berdiri tegak.
• Letakkan pembakar Bunsen atau spiritus dibawah kaki tiga. Kemudian,
letakkan kawat kassa atau clay triangle diatas kaki tiga tersebut.
• Lalu, letakkan wadah atau alat gelas kimia diatasnya.
• Pastikan api tidak terlalu besar agar suhu pemanasan tetap stabil.
Cara perawatannya:
• Sebelum digunakan, pastikan kaki tiga dalam keadaan kering
• Jika basah, lap terlebih dahulu menggunakan kain kering
• Jauhkan dari air agar tidak berkarat
• Setelah digunakan, bersihkan kembali kaki tiga dengan kain lap dan simpan
kedalam lemari alat agar lebih awet